Chapter 10 [21+]

Note : Kalo masih dibawah umur skip aja-!!!

...***...

Jantung Raina seperti berdisko sekarang, "T-tapi biasanya kan juga begini mas, kok kamu tumben banget bilang gini?" tanya Raina.

"Lah aku sering ya muji kamu, ya ampun baby, udah pokoknya kamu malam ini cantik banget, titik no koma!" tegas Surya.

"Iya-iya, udah ih lepas," Raina menggeliat dan berusaha lepas dari pelukan Surya.

Ini bukan kali pertama mereka sedekat ini, namun tetap saja Raina terkadang masih gemetar dan sebenarnya ini bukan situasi yang baik untuk jantung Raina.

"Udah heh ya ampun, ga baik ini asli buat jantung! Mamaaaaa gamau senam jantung malem-malem hiks," batin Raina.

Bukannya melepaskan pelukan, Surya justru mengeratkan pelukannya. "Shuttt udah, jangan banyak gerak, nanti ada yang bangun. Mau tidurin baby?" tanya Surya dengan deep voice nya.

Ah, Raina ingin melayang saat ini, deep voice Surya selalu menjadi alat hipnotis tersendiri untuknya. Ada yang candu namun bukan narkoba, ada syahdu tapi bukan lagu-lagu lama. Raina serasa mabuk kepayang oleh suara Surya yang satu itu.

"Ya ampun!!! Seneng banget sampe pengen banting bumi. Ya ampun gaboleh gaboleh, masa banting bumi sih!" pikir Raina.

Diam-diam tangan Surya yang semula diperut Raina tiba-tiba mulai naik keatas, namun Raina belum menyadarinya. "Mommy, athu mau susu, mana susunya!" pinta Surya dengan mode bayi on.

"Oh iya lupa! Sebentar aku bikinin ya!" ujar Raina sambil hendak berdiri.

Surya langsung menarik Raina hingga ia jatuh kepelukannya lagi. "Shutt udah gausah bikin, ini disini kan ada sayang." Tangan Surya semakin naik ke dada raina.

Bulu kuduk Raina berdiri, ini bukan pertama kalinya, tapi Surya selalu sukses membuatnya merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Surya membaringkan Raina lalu membalik posisinya, Surya sekarang sedang mengungkung Raina yang ada dibawahnya.

Surya langsung mel*mat bibir ranum Raina, ia mel*matnya pelan tanpa menuntut hingga membuat Raina terbuai oleh c*umannya, dan pelan-pelan Raina melunak. Surya berhasil melepaskan outer Raina, tangannya pelan-pelan menurunkan tali piyama dipundak Raina.

Surya melepaskan ci*mannya saat merasa Raina mulai kehabisan nafas, wajah Raina memerah karena kekurangan oksigen, dimata Surya ini sangat imut juga seksi.

"Why you are so beautiful dear?" tanya Surya dengan deep voicenya.

"M,mas kamu mau ngapain? Katanya tadi mau susu, aku bikinin ya," ucap Raina pura-pura tak tau maksud Surya.

Bukan maksud ingin menghindar, tapi saat ini jantung Raina benar-benar diluar kendali. Ia takut lepas kendali karena ci*man Surya, sentuhan Surya dan semua yang ada pada Surya selalu berhasil mengalihkan dunianya. Saat Surya sudah membuat Raina terbuai, maka semua yang Surya inginkan pasti ia dapatkan.

"Call me dad, because i'm your daddy right now!" tutur Surya.

Raina meneguk ludahnya kasar, nikmat mana yang sedang ia dustakan saat ini. Sedang dibawah pria tampan dengan IQ tinggi, paras menawan dan jangan lupakan abs yang terbentuk dengan sangat seksi. Sekali lagi Surya menang, ia berhasil membuat Raina terpesona.

"Yes daddy."

"Aku mau susu, berikan susu ku, berikan susu ku!" pinta Surya.

"Mau? Ambil sendiri."

Surya tersenyum miring, ia menurunkan piyama Raina. Tangannya bergerak meremas p*yudara sintal Raina hingga membuat Raina melenguh.

"Emhhh calm down dad."

"You are so naughty baby girl."

Surya langsung memasukkan put*ng Raina kedalam mulutnya, ia menghisapnya seperti bayi kehausan. Raina mengelus rambut Surya lembut, sayangnya tangan Surya tak tinggal diam begitu saja. Tangan kirinya meremas pay*dara Raina yang satunya, jarinya yang nakal mulai memainkan put*ing istrinya, ia memilinnya pelan lalu memutar-mutarnya membuat Raina terbawa suasana.

"Shhhh daddyh."

Surya melirik sekilas kearah Raina, ia menunjukkan smirknya. "Why babe? Do u like it? Enak?" tanya Surya.

Raina mengangguk, tatapannya tampak sayu, wajahnya memerah karena semakin ter*ngsang dengan permainan Surya yang berhasil membuatnya terlena, "Hmmm yeah darl," jawab Raina sambil memejamkan mata.

Tangan kanan Surya mulai turun kebawah, ia mengelus milik Raina dari luar ****** ***** Raina, elusannya yang lembut membuat Raina semakin terbuai.

"Mau lanjut baby?" tanya Surya dengan sengaja karena sengaja ingin sedikit mempermainkan Raina.

Raina sedikit kesal dan mengangguk kasar, "Emhhh iya sayang," jawabnya sambil menekan kepala Surya semakin kedalam.

Surya senang-senang saja, karena baginya bau pay*dara Raina sangat enak, tidak terlalu wangi tapi sangat candu. Katanya memiliki bau khas yang selalu membuat Surya tak bisa jauh dari Raina.

Surya ingin terus melanjutkan ini karena sebenarnya dia juga mulai ter*ngsang dengan pergerakan seksi Raina, tangan Surya mulai menelusup kedalam ****** ***** Raina dan mengelus kepemilikan istrinya itu.

"S-sayang..."

Surya tersenyum senang, ia semakin bersemangat untuk melanjutkan ini semua. Ia mulai membuka semua pakaian Raina, namun saat ingin terus melanjutkannya.

Tok... Tok... Tok...

"Den, Non, dipanggil nyonya agar segera turun kebawah, Tuan besar sudah pulang," teriak salah satu asisten rumah tangga Surya.

Dengan nafas yang mulai berat Raina menyela, "Mas itu dipanggil sama mama kamu loh, emhhh...." kata-kata Raina langsung terpotong dengan gerakan cepat Surya.

Surya mendekati Raina dan berbisik dengan suara seksinya, "Udah biarin aja, cuma baru pulang doang. Kita lanjut aja okay, yakin kamu bisa tahan kalo udah kayak gini?" tanya Surya.

Raina menggeleng, akhirnya ia pasrah dan meneruskan ini semua. Namun tiba-tiba ketukan kedua dipintu berbunyi lagi dan mengganggu aktivitas mereka berdua.

Tok... Tok... Tok...

"Surya! Raina! Ayo keluar dulu ih, papa udah pulang ini! Bawa hadiah buat kalian berdua tau, ayo cepetan turun! Awas ga turun mama gedor-gedor terus pintunya!" teriak Mama Surya dari luar.

Surya menghela nafas kasar dan mengacak-acak rambutnya, ia menghentikan aktivitas ini dan duduk disebelah Raina dengan wajah suram.

"Maaf sayang, mau turun dulu? Lanjut nanti, kita temuin aja sebentar terus lanjut lagi ya. Tau sendiri kan mama kayak gimana? Kalo dilanjut pasti diganggu terus," ujar Surya frustasi.

Raina duduk dan membenarkan pakaiannya, "Iya gapapa, sebentar aku ganti baju." Raina beranjak dari kasur dan mengambil baju ganti.

Raina turun dengan wajah yang sama muramnya, dia benar-benar sedang ter*ngsang saat ini, kenapa tidak dilanjutkan? Aih, perasaan gelisah karena n*fsu ini membuat Raina kesal.

Surya menunggu Raina sambil memakai pakaiannya, ia berkata dalam hatinya, "Huh untung aja aku belum bener-bener pengen, bisa ga selesai malem ini kalo udah kepancing juga. Lagian punya nyokap gini amat sih, lama-lama gua pindah rumah terus mau serumah cuma berdua sama istri biar ga ada yang gangguin!" batin Surya.

Raina keluar dari ruang ganti dengan wajah yang masih begitu muram, Surya tau pasti ia sedang marah saat ini, Surya hanya bisa menghela nafas.

Surya berjalan berusaha menyamai langkah Raina, namun Raina seperti menolak berjalan bersama, bahkan gandengan tangannya pun ditepis kasar oleh Raina.

Surya begitu frustasi, "Mamaaaaaa gimana mau punya cucu kalo dikit-dikit diganggu elah! Gemes banget pengen banting bumi!" batin Surya.

.

.

.

.

.

Tbc

Terpopuler

Comments

Ayuna

Ayuna

🤣🤣🤣astoge...jangan dibanting Buminya.... masih banyak yg belum nikah tau😂😂

2022-03-14

0

Suryanti Yanti

Suryanti Yanti

gagal hareudang deh surya sama Raina🙊

2022-02-09

0

Lida Maulida

Lida Maulida

up

2021-12-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!