"Pengen cerita banyaaaakkk banget, tapi nanti kamu jangan tanya-tanya ya. Dengerin aja, aku lagi pengen didengerin doang."
^^^"Iya-iya sok atuh cerita."^^^
"Masa tadi tuh aku dimarahin sama papa, katanya aku gak ngebanggain sama sekali. Malah katanya aku tuh malu-maluin padahal aku dah berusaha yang terbaik loh by. Aku harus gimana lagi, papa selalu suruh aku berusaha, tapi semua usahaku kayak ga ada harganya dimata dia."
...***...
Diva terdiam sejenak dan merasa speechless karena ini pertama kalinya Faris bercerita tentang ayahnya dengan nada seperti anak kecil yang sedang merengek.
Disatu sisi Diva merasa kasihan, namun disisi lain dia tak bisa berbuat apapun karena mau bagaimana juga, yang menjadi orang tua Faris itu bukan dirinya.
...***...
^^^"Sabar ya baby, kamu harus kuat yaaa... Aku tau kok kamu pasti bisa lewatin semuanya, kamu gak salah kok, cuman papa aja yang kurang bisa ngertiin kamu. Tapi yakin aja deh nanti pasti papa bisa luluh sama semua usaha kamu selama ini."^^^
"Hemmm iya deh... Tapi tuh kenapa gemes banget sih kamu, pengen gigit terus peluk sampe gabisa nafas."
^^^"Ih kok digigit sih, trus kalo gabisa nafas nanti aku bisa meninggoy ayangku. Mau kamu kalo aku jadi perawan kembang didunia ghaib? Disini aja banyak yang crushin, apalagi didunia ghaib."^^^
"Ih ga ga ga, gaboleh. Kamu punyaku tok, titik tanpa penolakan. Nolak sama dengan besok aku seret ke KUA. Btw tadi kamu manggil papa doang kayak udah jadi menantu keluargaku, ah Ya Allah ndak kuat aku."
^^^"Tolong dikondisikan, jangan sampe nikahnya duluin temenku ya."^^^
"Ih ide bagus, ayo nikah sekalian habis temenmu nikah!"
^^^"Ngawur kamu, orang nikahnya di Gereja. Agamamu apa? Budha?"^^^
"Ih engga ayang, aku atheis."
^^^"Astagfirullah, gausah nikah kita. Aku butuh imam, bukan patner tidur doang!"^^^
"Ih aaaaa gamau, mau nikah, mau nikah."
^^^"Makanya jan maen-maen anda ya!"^^^
"Iya-iya ay... Eh mau kasih tebak-tebakan."
^^^"Apa?"^^^
"Di dunia ini ada yang namanya Kutub Utara, misalkan suhu bumi naik hingga 100° c, kira-kira apa yang akan terjadi?"
^^^"Es di kutub akan mencair lah, terus banyak banjir dan bencana bumi dimana-mana.”^^^
"Oke pinter, pertanyaannya sebesar apa cintaku padamu. Jiakhhh."
^^^"Astaghfirullah Mas Faris, kok aku gemes banget ya sama kamu ih jadi pengen nyekik gitu."^^^
"Ya Allah jantung, dek ayo nikah besok. Gak kuat aku plis, ayok nikah ayok nikah!"
^^^"Heh kenapa kamu?"^^^
"Mamaaa papaaa pengen nikah."
...***...
Faris geregetan sendiri dan gemas karena tingkah Diva, emosinya yang hanya sesaat menjadi reda karena Diva. Diva benar-benar rumah kedua bagi Faris.
...***...
Beberapa hari berlalu, Diva kini menunggu Faris datang dengan baju Bridesmaid berwarna abu-abu dengan heels hitam. Bolak-balik Diva melihat jam manis yang ada dipergelangan cantiknya.
"Ini mana sih anaknya? Udah mau acara tapi ga sampai-sampai, gemes banget pengen banting!" gumam Diva yang terus mondar-mandir dipinggir jalan menunggu Faris.
"Sayang!!!"
Panggil seorang pria tampan dengan baju formal disebrang jalan, Diva langsung memfokuskan pandangannya pada kekasihnya yang mempesona itu.
Faris melambaikan tangannya pada Diva sambil tersenyum manis, Diva merasa ada yang beda dari Faris hari ini, namun Diva mengabaikannya dan menyambut Faris dengan pelukan hangatnya.
"Aaa byby peyuk peyuk, byby cantik banget hari ini," ucap Faris dengan manja sambil memeluk Diva.
Diva terkekeh mendengar ucapan Faris, "Ahahaha kan aku mah cantik tiap hari ayang." Diva mengusap lembut punggung Faris lalu bergandengan tangan masuk kedalam ruangan.
......***......
Acara berjalan lancar, tiba saatnya pelemparan bunga. Faris tampak antusias ingin menangkap bunga itu, "Kamu kenapa keliatannya semangat banget sih babe?" tanya Diva keheranan.
"Pokoknya harus dapet ya! Kalo sampe aku dapet, nanti kita secepatnya harus nikah! Gamau tau pokok harus nikah!" tegas Faris.
Diva tertawa mengiyakan semua perkataan Faris. Saat bunga telah dilemparkan, sayang Faris melompat terlalu awal, gadis dibelakangnya lah yang mendapatkannya. Diva dan Faris berbalik, ternyata Raina yang mendapatkannya.
"Raina?" ucap Diva dan Faris bersamaan.
"Lah kalian ngapain disini? Trus ini gue lagi minum malah dapet bunga ngapain? Kan gue udah nikah, masa suruh nikah dua kali?" tanya Raina keheranan sambil memegang buket bunga ditangannya.
"Yaudah Na, ayo nikah lagi, nanti malam pertama lagi hehe," sela Surya dari belakang Raina secara tiba-tiba.
"Eh kaget! Ih kamu mah, iya kalo aku nikahnya sama kamu? Kalo aku mau nikahnya sama Zayn Malik gimana?" balas Raina.
Surya tampak panik, "Y-ya gaboleh, nanti kamu dimarahin istrinya! Harus sama aku, titik! Gaboleh sama yang lain, ku ratain nanti gedung pernikahanmu kalo berani macem-macem sama yang lain!" ancam Surya.
"Widih ngerii... Btw kalian kan udah nikah, itu bunga buat gue aja napa dah!" pinta Faris.
Raina dengan senang hati memberikan buket bunga itu pada Faris, Faris melompat-lompat senang karena mendapat bunganya. "Asik, kawin kawin kawin!" kata Faris girang.
"Heh salah! Nikah dulu baru kawin dodol!"
"Halah penting sama Diva huuu!" bela Faris.
Mereka pun melanjutkan acara makan-makan bersama, namun saat tengah makan, Faris tiba-tiba berdiri dan meminta sesuatu pada Diva.
"Baby, kamu tunggu aku didepan ya... Na, Ya, temenin gih sayangku didepan!" pinta Faris.
"O-ok."
Faris berlari keluar dan menyebrang jalan menuju parkiran mobilnya, Diva, Raina dan Surya pun menunggu didepan gedung seperti permintaan Faris.
Faris sedikit gugup mengambil buket bunga besar dan sebuah cincin cantik dengan ukiran berbentuk sayap yang dipesan khusus oleh Faris, karena baginya, Diva adalah seorang malaikat cantik yang dikirim Tuhan untuknya.
Faris kembali dan melambaikan tangan dari seberang jalan sambil memegang buket bunga ditangannya. Diva langsung menutup mulutnya dengan tangannya karena salting. Jalanan terlihat sepi, Faris hendak menyebrang bersama dengan anak kecil.
Anak kecil itu lebih dulu menyebrang, namun tampak dari kejauhan ada mobil yang berjalan dengan kecepatan tinggi dan terlihat tak terkendali. Jarak mobil semakin dekat, awalnya Faris diam, namun ia melihat anak kecil didepannya yang masih berjalan ditengah jalan dengan kaki kiri yang dibalut perban.
Faris panik, ia berlari dan mendorong anak kecil itu sampai ia terjatuh. Naas, Faris tak sempat berlari kepinggir dan.
Bruaakk....
Mobil itu menghantam badan Faris dengan kecepatan tinggi hingga badan Faris terpental keatas badan mobil lalu jatuh dibelakang mobilnya. Diva berteriak panik melihat kekasihnya tergeletak lemas berlumuran darah.
Bruaakk....
Setelah menabrak Faris, mobil itu menghantam pohon dengan keras dipinggir jalan. Diva tak perduli lagi, ia berlari menghampiri Faris dengan seluruh tubuh yang bergetar hebat karena takut. Mulut dan hidung Faris terus mengalirkan darah segar, Raina dan Surya ikut panik.
Surya langsung menelfon Rumah Sakit agar segera mengirimkan ambulance. Diva memegang erat tangan Faris yang tampak setengah sadar itu, Faris tersenyum melihat Diva yang menangis panik.
"J-jangan di pe gang by... S,sakit tang an ku."
Diva langsung meletakkan tangan Faris diatas dadanya dan mengusap pipinya lembut sambil menangis. Buliran bening itu tak henti-hentinya mengalir dari sudut mata cantik milik Diva.
.
.
.
.
.
Tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
Aduuhhh thor selamatkan faris,jangan bikin aku nangis dong🙏🙏🙏😭😭😭
2022-06-17
0
Qolbyy Zahro
ya kan dari tadi gue udah ngira kalau bakal ada kecelakaan
2021-09-24
0
Qolbyy Zahro
jangan meninggal donk thorr
2021-09-24
0