Ayudia
Ayudia melirik kekiri dan kekanan, dia tampak menarik nafasnya lega karena akhirnya keluar juga dari ruangan direktur Abimanyu Angkasa Group itu
bayangkan setelah melakukan hal memalukan yang sangattttt sangatttt apalah lupa dia mau mikir apa pokoknya soal pertemuan pertama di tangga lift pagi jelang siang tadi,ternyata dia mesti magang duduk di atas kursi dengan meja bertengger tepat dihadapan direktur utama nya tadi
laki-laki yang membuat otak sengklek nya berhalu soal oppa oppa Korea tampan, sugar Daddy atau apakah itu
akhhhhhh dia bahkan harus menutup muka nya sejak tadi dengan buku besar akuntansi miliknya agar wajah penuh rasa malu dan bersalah nya itu tidak terlihat di hadapan direktur itu.
"Foto copy kan ini sebanyak 4 rangkap"
saat laki-laki itu memerintah dia agar mem foto copy kan setumpuk berkas jelas saja Ayudia melesat pergi secepat nya dari sana tanpa harus nunggu aba-aba 2 kali. kan ini namanya penyelamatan diri dalam mode on, penyelamat diri dalam kondisi tidak terduga lah pokoknya
Dia malah berharap waktu berjalan lamban,atau berharap mesin foto copy nya rusak saja jadi biar pura-pura nunggu di perbaiki hingga selesai disini,atau Biar tiba-tiba dia di perintahkan kabur ke luar kantor cari tempat foto copy an yang letaknya jauh se ujung kulon sana.
tapi yang namanya harapan Yo nggak mungkin terlaksana kan,namanya juga berharap yang aneh-aneh Yo sebelas dua belas saja dengan nge halu
*kenapa jalan cepat banget sih foto copy an nya? bisa nggak jangan cepat mesinnn*
Gerutunya sambil terus menunggu kertas terus keluar dari mesin foto copy
dia berharap lebih lama lagi biar tidak segera masuk ke dalam ruangan itu untuk beberapa waktu
*****
edo
Edo mengintip ayudia sejenak kemudian memberikan sekotak nasi ayam gerpek ke gadis imut itu. Bola mata ayudia langsung membulat indah
"Rejeki dari mana?"
Dia bertanya dengan mata beraca-kaca, persis seperti anak kecil yang dikasih coklat atau permen untuk dimakannya
"Dikasih sama staf bawah"
edo nyengir kuda, menaikkan kotak nasi miliknya
"baik banget"
Ayudia bicara sambil merapatkan ke dua belah telapak tangannya, meletakkan ke samping pipi kanannya sambil sedikit memiringkan wajahnya dengan mata berkedip-kedip menggoda
Edo menghembus pelan nafasnya
*Kenapa kamu cantik banget sih, dasar sialan*
Rutuk edo dalam hati
"Makan gih, biar aku yang lanjutin"
Ayudia menggeleng cepat
"Kamu duluan, nanti aku belakangan. ga apa-apa ini juga sebentar lagi kelar"
bisik ayudia kemudian
seketika wajah Edo bersemu merah saat Ayudia bicara setengah berbisik di balik telinga nya
* Sebenarnya aku harap ini foto copy an nggak selesai sebentar lagi, mau nya sedikit lebih lama lagi*
ucap Ayudia Kemudian sangat pelan
"maksud lu?"
edo bertanya bingung dengan ucapan ayudia
gadis itu malah menggeleng cepat
"Nggak apa-apa"
lanjut Ayudia lagi
Edo diam sejenak,tidak paham dengan apa yang barusan coba Ayudia ucapkan
"Yakin?"
Ayudia mengangguk cepat kemudian mengibas-ngibaskan tangannya agar pria itu menjauhinya
"Aku makan disini saja ya"
Ucap edo kemudian, memilih tempat menyudut agar sosok nya tidak terlihat siapapun tapi dia bisa melihat sosok ayudia dengan sepuas matanya. Dia mulai melahap nasi ayam geprek ditangannya, sesekali melirik ke arah gadis itu dengan wajah sumbringan.
Sebenarnya dia selalu senang menatap wajah itu dari kejahuan,mengintip wajah indah itu yang ekspresinya sering berubah-ubah sesuai dengan suasana hatinya. Yah gadis itu selalu membuat hari-harinya menggila, sejak awal kedatangannya di kelas mereka hingga kedatangannya menjadi tetangga.
Yang membuat diri edo selalu bersyukur, gadis itu bahkan sering ikut lomba dan turnamen bersamanya dalam menari, jadi dia selalu bisa menatap dalam bola mata gadis itu dengan cara menggebu-gebu dan penuh cinta.Dan bodohnya gadis itu selalu tidak pernah menyadari perasaannya.
"Ay.."
Edo bicara sambil menatap wajah gadis itu yang terlalu fokus dengan mesin foto copy nya sesaat setelah dia selesai makan nasi ayam geprek dan minum air mineral miliknya
"Hmmm?"
Ayudia hanya menjawab hmm tanpa sedikit pun menoleh ke arah edo
"Kamu nggak tertarik buat pacaran?"
"Nggak"
tanpa berfikir 2 atau 3 kali ayudia menjawab begitu mantap dan yakin
"Kenapa memangnya?"
Ayudia bertanya sambil menyusun satu persatu kertas yang ada didepannya, menyusun dengan benar sesuai susunannya kemudian mensteplesnya begitu saja
Edo tidak menjawab, hanya mendesah pelan tanpa berniat melanjutkan kata-katanya
"Ada yang mau nembak lagi?"
Ayudia menaikkan alisnya,menatap wajah edo untuk beberapa saat
"Terlalu banyak yang kamu sakiti"
Ucap edo kemudian
*aku mana berani*
keluhannya
Gadis itu terkekeh, kemudian kembali meneruskan pekerjaannya
"Kalau uang mereka banyak, akan aku pertimbangkan lagi dah.tapi ingat harus banyak do,banyakkkkkkk banget NOL di belakangnya biar bisa jadi ATM berjalan buat ku"
canda gadis itu kemudian
"Gila ah"
ucap edo kemudian, dia tampak kesal dengan candaan gadis itu
"aku serius ay"
Ayudia menoleh sejenak
"Iya do aku serius juga ini, aku nggak tertarik. kata mak kalau sudah kenal pria dari sekarang, takutnya sekolah jadi berantakan do,bisa rusak iman dan rusak anak gadis orang. kamu tahu kan cita-cita ku banyak banget?"
Edo mengangguk lesu
******
ayudia
Ayudia mengerutkan keningnya saat Edo bertanya soal
"Kamu nggak tertarik buat pacaran?"
"Nggak"
dia tidak perlu mikir 2 atau 3 kali kan untuk menjawab nya
"Kenapa memang nya?"
"Ada yang mau nembak lagi?"
ucap ayudia kemudian
Dia cukup singkuh saat Beberapa anak laki-laki di kelas nya atau kelas lain tau-tau ngasih perhatian dan nembak diri nya,dia merasa tidak suka. bukan apa-apa dia takut melanggar janji sama Mak dan bapaknya karena mau fokus sekolah, kuliah hingga dapat sukses punya pekerjaan sesuai impiannya
Sambil tersenyum lebar, Ayudia mendongak sambil berkhayal bisa menggunakan pakaian kantoran,bisa punya rumah dan sawah dikampungnya. ahhh impiannya sebenarnya terlalu sederhana, tapi bagi nya itu begitu mewah.
Ya, dia punya cita-cita terlalu tinggi untuk menggapai impiannya. Dia tidak ingin seperti mak atau bapaknya yang harus hidup dalam keadaan susah bahkan untuk menyekolahkan anak-anaknya saja harus banting tulang dan putar otak dengan sejuta cara.
"Terlalu banyak yang kamu sakiti"
Ucap edo kemudian
Ayudia terkekeh, kemudian kembali meneruskan pekerjaannya
"Kalau uang mereka banyak, akan aku pertimbangkan lagi dah.tapi ingat harus banyak do,banyakkkkkkk banget NOL di belakangnya biar bisa jadi ATM berjalan buat ku"
dia mencoba bercanda ke arah edo
"Gila ah"
ucap edo kemudian, Edo tampak kesal dengan candaan ayudia
"aku serius ay"
Ayudia menoleh sejenak
"Iya do aku serius juga ini, aku nggak tertarik. kata mak kalau sudah kenal pria dari sekarang, takutnya sekolah jadi berantakan do,bisa rusak iman dan rusak anak gadis orang. kamu tahu kan cita-cita ku banyak banget?"
dapat dia lihat Edo menggangguk pelan
"Tapi kan tidak semua cowok kalau pacaran bisa bikin rusak anak orang lah ay"
Protes edo sedikit
Ayudia tidak menggubris protesan edo, hanya mengangguk-angguk terserah masih terus melanjutkan pekerjaannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tuyul Enam
sayang ratusan kata tp d ulang2
2023-02-02
0
🇮🇩💯Diajeng Sekar Ayuni💖💕
Ayudia kok hampir mirip ama indri ya 😁😁.apa cuma menurut qu saja
2022-02-16
0
Amrih Ledjaringtyas
jgn di ulang" dong...hukx
2022-02-10
0