Edo
Jam setelah pulang sekolah
17.00 pm
sore
"Yakin mau mogok makan?"
Edo bicara menggoda ke arah ayudia,mencoba mengacak-acak bakso yang ada di depan wajahnya, sengaja ingin membiarkan air liur gadis itu tumpah
Sejak pagi gadis itu terus menekuk wajahnya, Edo tahu mood Ayudia tidak sebaik biasanya. mungkin karena keinginan nya untuk bisa magang di tempat impian mesti kandas Seketika. Tidak tahu siapa yang harus di salah kan disini, tapi sudah keputusan dari sekolah begitu mau tidak mau di terima.
"Kan mamang kamu nggak bakal tau juga ay,kalau kamu benar-benar mogok makan atau tidak"
Yah pak abas adalah Mamang (dalam bahasa sumatera yang artinya oom)adik dari Mak nya (dalam bahasa sumatera artinya ibu) yang usianya sekitar 4 tahunan di bawah mak ayudia.
Benar kata pepatah,beda orang pasti beda nasibnya,jika mamang nya punya nasib baik bisa menyelesaikan kuliahnya dengan cara sendiri,bekerja di ibu kota dan mendapatkan istri yang cukup berada,maka nasib Mak nya berbeda,Mak nya menikah di usia masih sangat muda,putus sekolah dan ikut bersama suami sesuai dengan pekerjaan nya, dan bapak (bahasa sumatera yang artinya ayah) ayudia hanyalah pria yang tinggal dikampung sumatera bekerja sebagai petani yang menumpang dilahan milik orang lain,hidup mereka bisa disebut pas-pasan,cukup untuk makan dan membiayai sekolah 2 adiknya.
Hebatnya ayudia bisa masuk ke salah satu sekolah ternama di Jakarta bukan berkat koneksi dari mamang nya melainkan karena kemampuan dirinya sendiri,karena dia memang memiliki otak super sejak lahir,selain itu dia cukup multi talenta bisa menari, dance, pandai bermain beberapa alat musik dan pandai menyanyi,namun hanya nasib saja yang tidak dia miliki. bukankah Tuhan terlalu pilih kasih jika dia juga dilahirkan menjadi orang kaya dengan segudang multi talenta dan otak yang encer sejak lahir.pada dasar nya Tuhan sudah meletakkan proporsi nya masing-masing pada tiap umat nya.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup nya dan biaya sekolah nya ayudia berkerja membantu ibu Edo yang punya kafe sederhana menjual bebagai macam menu sejenis capcay, kwetiau,nasi goreng dan lain sebagainya mulai dari sore s.d tengah malam dipinggiran daerah mangga besar jakarta
Kadang tiap libur sekolah jika ada tuan rumah yang dari daerah khusus (sumatera selatan seperti Palembang) membuat hajatan dengan acara tari tanggai,tari Gending Sriwijaya dan lainnya Ayudia akan di undang dan ikut serta disana dan mendapatkan imbalan yang lumanyan,terkadang dia ikut ajang-ajang lomba menari atau dance bersama teman-temannya dan jika mereka beruntung meraih kemenangan,mereka boleh berbagi dan menghasilkan uang, atau bahkan kalau ada yang punya hajatan meminta ayudia jadi MC atau nyanyi dipanggung juga dia bisa, lumanyan bisa dapat seseran juga saweran.
Edo tahu Hidup dalam garis yang begitu keras dan menjadi miskin sudah terbiasa gadis itu jalankan, karena itu dia sangat paham jika Ayudia selalu bertekat menyelesaikan pendidikan nya hingga S1 dan bermimpi bisa bekerja di sebuah bank ternama di manapun di Indonesia, karena gadis itu selalu berfikir orang-orang yang bekerja di sana tampak terlihat sangat sempurna,bahkan mereka bisa mendapatkan apapun dari hasil gaji mereka seperti cerita ayudia soal tetangga Mak dan bapaknya di kampung halaman di Sumatera.
"Kamu itu memang setan nyata"
Ayudia mengoceh kemudian merebut garpu serta sendok yang ada di tangan Edo,menyeret mangkok berisi bakso itu tepat ke hadapan wajahnya
"Helehhhh akhirnya nggak malu-malu mau makan"
Ejek Edo menatap senang ekspresi wajah ayudia yang mulai berubah lebih manis.
Pletakkk
Ayudia memukul kepala Edo dengan ujung garpu
"Oi gile,bisa gak sih nggak pukul kepala? Sakit tau ay"
Edo meringis sambil mengelus kepala nya, itu kebiasaan buruk cewek satu ini. kalau lagi sebal atau kesal dengan dirinya,pasti suka mukul pakai apa saja yang dia suka.
"Iya makan adalah nomor 1,merajok itu urusan belakangan"
Kata ayudia penuh semangat,kemudian menuangkan cabe sebanyak mungkin kedalam mangkuk bakso nya
"Wuih wuih wuih gila,ay bisa mencret ay makan cabe sebanyak itu"
Edo bergidik ngeri saat melihat ayudia menuangkan begitu banyak cabe di mangkok bakso nya
"Ini adalah bentuk kemarahan yang mendalam,semakin banyak cabe, semakin pedas rasanya,semakin pecah perasaan aku tahu ga,do"
"Ya tapi kan nggak segitu juga,kasihan perut ay"
Edo bergidik ngeri melihat betapa seramnya isi mangkok ayudia saat ini yang sudah tergenang oleh sebagian cabe
"Ini ungkapan kemarahan tahu nggak? Pedasnya cabe ini menandakan sepedas itu kemarahan aku saat ini"
"Neng jangan banyak-banyak,cabe lagi mahal 80 ribu neng sekilo"
Abang tukang bakso sedikit protes saat melihat gadis imut itu menuangkan cabe se enak-enak jidatnya,dia fikir ini cewek cantik-cantik kok nggak berperasaan
Ayudia memonyongkan bibirnya
"Pelit amat bang"
"Yo karena cabe mahal neng,kalo lagi murah nggak apa-apa neng,sebatang-batang sama akarnya neng makan juga Abang ikhlas neng"
Edo cekikikan mendengar protes dari Mamang bakso
"Bang lain kali kalo dia kesini,cabenya di umpetin aja bang,sisain sedikit kasih kuah bakso banyak-banyak"
Ayudia melirik ke arah Edo,melotot dengan perasaan kesal sambil menyuapkan bakso ke dalam mulutnya
"Yakkk bisa nggak kalau aku lagi kesal jangan diledek?"
Teriaknya kesal
Mamang tukang bakso mundur 5 langkah
"Alamak sadis amat anak gadis orang"
Edo terus tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku gadis itu
******"
Catatan \=
Tari tanggai adalah sebuah tarian yang disajikan untuk menyambut tamu yang telah memenuhi undangan. Tari tanggai kebanyakan dipertontonkan dalam acara pernikahan adat kawasan Sumatera Selatan (Palembang, Lubuklinggau dan sekitarnya). Kadang Di kota besar orang-orang sumatera masih sering menggunakan adat ini, agar tidak lupa dari mana mereka berasal. Tari tanggai menggambarkan keramahan, dan rasa hormat masyarakat Palembang atas kehadiran sang tamu dan dalam tari ini tersirat sebuah ciri utama ucapan selamat datang dari orang yang ada acara untuk para tamu.
Tari tanggai memiliki persamaan dengan tari Gending Sriwijaya.Perbedaannya adalah Tari tanggai dibawakan oleh 5 orang sedangkan tari Gending Sriwijaya dibawakan oleh 9 orang dan perlengkapan penari Gending Sriwijaya semakin lengkap dibandingkan dengan Tari tanggai. Penari tari Tanggai menggunakan pakaian khas kawasan seperti kain songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau ramai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang ada wujud kuku terbuat dari lempengan tembaga dan kerana tanggai yang dipakai penari, maka tari ini dinamakan tari tanggai.
Tari ini merupakan perpaduan sela gerak yang gemulai dengan busana khas kawasan sehingga penari kelihatan semakin anggun. Kelenturan gerak dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan untuk tamu. Perpaduan gerak gemulai penari dengan harmoni lagu pengiring yang berjudul “enam bersaudara” melambangkan keharmonisan hidup masyarakat Palembang.
Pada zaman sekarang, tari tanggai selain dipertontonkan dalam acara pernikahan masyarakat Palembang,tari ini juga dipertontonkan dalam acara-acara resmi organisasi dan pergelaran seni di sekolah-sekolah. Sanggar-sanggar seni di kota Palembang banyak yang menyediakan perbuatan yang berguna pergelaran tarian tanggai ini, lengkap dengan kemewahan pakaian adat Sumatra Selatan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
PeQueena
wkwkwk.. putus cinta tak mengapa putus asa pun sudah biasa.... asal hangan putus makan... bikin laper soalnya 🤣
2023-05-08
0
Zhaenty Parmen Kdr
pas ah ayana pandai menyanyi ternyata seperti mama ayudia
2022-08-19
0
Uci
baru mulai baca thor
2022-07-01
0