Jodoh itu sesungguhnya ada di tangan tuhan!
Kata Kiasan
*****
buk nur
Buk nur tampak menunggu Ayudia sejak tadi dengan perasaan gelisah, mereka harusnya sudah masuk ke ruang direktur sejak 15 menit yang lalu,tapi untungnya kepala direktur itu juga belum menampakkan batang hidungnya sejak tadi, bagian resepsionis berkata jika laki-laki itu mungkin terlambat datang.
Dia fikir Tumben-tumbenan gadis itu menerima job menari di acara hajatan di hari senin, pagi-pagi sebelum para guru bersiap mengantar anak-anak magang ke kantor yang akan di titipkan masing-masing guru pada atasannya.
Dia cukup khawatir jika Ayudia tiba di Abimanyu Angkasa Group lewat jam 10 pagi,sebeb kemarin dia sudah menghubungi sekretariat pribadi Abimanyu Angkasa Group jika dia akan mengantarkan anak-anak itu tepat pukul 10 pagi dan langsung memulai magang nya hari ini juga.
Dia cukup lega saat matanya melihat dari ujung lorong tampak ayudia berlarian kecil menuju ke arah dirinya dan edo. Dia mencoba tersenyum cukup lega meskipun sebenarnya cukup kesal dengan ini anak
Namun sedetik kemudian dia membuang senyumnya dan menatap tidak sabaran saat melihat dua laki-laki berjalan di belakang gadis itu, seketika dirinya menjadi tidak enak dan malu. Dia fikir Gadis itu datang di waktu yang terlalu terjepit.
"Buruan"
Dia bicara cepat menarik tangan Ayudia saat anak itu sudah ada dihadapannya, ayudia dengan cepat menyalami punggung tangannya
"Allah hu Akbar,dandanan macam apa ini ay?"
Dia mulai mengeluh dan mengomel saat melihat wajah Ayudia dipenuhi make up yang agak menor dengan sanggul yang acak-acakan
Itu anak malah mengembangkan senyumnya, mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali
"Cantik buk?"
bertanya dengan wajah yang begitu polos
"Cantik kepala mu, bencong mana yang mendadani kamu?"
jelas saja dia tampak marah,wajah cantik begini kok di dandan tidak karuanan
Saat dua laki-laki itu telah melewati mereka,buk nur menundukkan sedikit kepalanya, Dia tahu itu adalah direktur utama Abimanyu group.
Siapa yang belum mendengar gosipnya coba?
Laki-laki tampan yang juga seorang duda
bayangkan bagaimana wajah nya barusan,terlalu sempurna batinnya
laki-laki itu langsung berbelok ke ruangan yang ada di depan mereka, sedang kan Laki-laki satunya berhenti tepat dihadapan dirinya sambil berkata
"Anak 1 nya biar membersihkan make up nya dulu buk,dan tolong perbaiki dulu rambut nya"
"Ah baik pak"
Buk nur bicara cepat sambil menahan malu
Setelah berkata begitu si laki-laki segera memutar masuk ke dalam ruangan depan menyusul ardhan
"Grrrrr kau ini kenapa selalu berlaku seenak hati mu ay ay"
Buk nur bicara,menarik Ayudia untuk mencari toilet di dekat sana
"Kamu tunggu di sini do"
"Baik buk"
Edo menyahut sambil tersenyum melihat penampilan Ayudia sejak tadi
*****
Ayudia
"Menor banget buk?"
Ayudia bertanya sambil memejamkan matanya beberapa kali saat buk nur membersihkan wajahnya dengan toner pembersih dan kapas yang memang sering di bawa gurunya itu kemana-mana didalam tas kerjanya
"Bukan lagi,kamu minta siapa yang mendandani kamu?"
buk nur tampak bertanya kesal ke arah nya
"Bencong yang tinggal di sebelah kontrakan"
Jawab dirinya polos
Dapat terdengar Buk nur menarik nafasnya panjang
"Dandan kok seenak udelnya saja"
Eluh nya Kemudian
Setelah berkata begitu buk nur membasahi rambut Ayudia agar rambut yang menegang dan mengembang itu menjadi lepek Seperti sedia kala.
"Basah benar buk,jadi kayak habis mandi"
Dia protes saat buk nur terus saja membasahi rambutnya dengan tangan Buk nur, menyisirnya beberapa kali untuk menghilangkan ketegangan pada rambutnya yang sudah terkena semprotan pengeras rambut.
"Kamu nggak dengar kata orang kantor tadi? Perbaiki dulu penampilan kamu yang acak kadul baru masuk ke ruang direktur "
"Iya buk"
Ayudia tampak pasrah saat gurunya mengacak-acak wajah serta rambutnya dalam waktu cukup lama
****
Ayudia
Ayudia tampak celingukan,duduk bersama buk nur dan Edo di sebuah sofa mahal , dia fikir kantor nya mewah benar
*ini sofa berapa harganya*
Ucap nya dalam hati sambil terus meraba-raba sofa empuk yang dia duduki
bahkan dia fikir ruangan ini lebih mewah dari bank-bank yang pernah dia masuki di beberapa pusat Jakarta.
tidak lama dua orang masuk ke dalam, seketika mata Ayudia membulat.
*Aing mati Mak itu om om yang tadi\,dia Dirut nya?*
Ayudia bicara dalam hati sambil menggigit bibirnya
*Kalau tahu dia dirutnya mana berani aku minta tolong sembarangan*
Ayudia memejam matanya dengan perasaan malu, kemudian dia sedikit mencoba menyembunyikan wajahnya di belakang tubuh buk nur
laki-laki yang dia minta tolong agar melepaskan hiasan kepalanya tadi tampak duduk di atas kursi kerjanya, sedangkan laki-laki satunya lagi tampak mengambil berkas yang diberikan buk nur pada mereka tadi.
Ayudia tercekat,langsung tenggelam ke belakang punggung buk nur saat laki-laki yang duduk di kursi direktur utama itu menoleh ke arah ayudia, menatap nya tajam dengan pandangan penuh selidik
"Selamat siang pak"
Buk nur bicara cepat langsung menuju ke titik utama persoalan mengantar anak-anak nya untuk magang di perusahaan mereka sesuai dengan persetujuan beberapa hari sebelumnya
******
ardhan
Dahinya berkerut saat melihat gadis kecil yang ada di lift tadi tahu-tahu ternyata anak magang yang dikirim dari sekolah
dan otaknya kembali merasa terganggu dengan aroma shampo ditambah aroma entah yang begitu tajam menyengat ke balik hidungnya
demi apa hari ini harus mengalami hal yang tidak biasa selama 5 tahun ini
"Kenapa yang satunya bersembunyi?"
Dia mencoba bertanya cepat ke arah guru perempuan yang ada dihadapannya, melihat gadis itu mencoba menyembunyikan wajahnya ke belakang
dia fikir anak itu pasti malu setengah mati saat tahu siapa direktur utama nya
"Ay kenapa kamu?"
Guru perempuan itu bertanya pada anak itu kemudian membalik sedikit badannya
yang ditanya dengan cepat menyembulkan kepalanya,melambaikan sedikit tangan nya sambil berkata
"Selamat siang Om,eh pak hehe"
dia malah berkata kikuk dengan wajah yang bisa ditebak Betapa malu dan tidak enak'an
Ardhan bisa melihat Dion tampak tersenyum melihat tingkah anak berseragam putih abu-abu itu
tunggu dia baru ingat sekarang, setelah anak itu membersihkan wajahnya dari make up yang cukup mengerikan di lift tadi, dia fikir seperti nya gadis ini gadis kemarin yang menari di mall dilantai bawah yang sempat di rekam adik jerry,juga terlihat bernyanyi sambil memainkan gitar di Holywings Kuningan saat malam pertemuan nya dengan perempuan pilihan mamanya agar dirinya berkencan.
oh come kenapa bocah ini seperti bunglon batinnya
selalu ada di semua tempat
dia cukup multi talent juga
batinnya lagi
Dalam fikiran ardhan wajah gadis itu tampak berubah jauh dengan yang tadi,jika tadi penampilan nya begitu menor dan terlihat sangat dewasa,saat ini wajah gadis itu tampak begitu polos dan cukup cantik untuk kalangan anak-anak seusia gadis itu sendiri, bulu matanya lentik dengan perpaduan bola mata nya yang bulat dan cukup menawan, senyum dipaksanya mengambang cukup sempurnah dihadapan ardhan.dia baru sadar jika gadis itu cukup cantik dan seperti kata Dion pasti cukup populer dikalangan anak-anak seusianya.
wait wait wait
kenapa otaknya tiba-tiba memikirkan soal itu
"Kamu kenal pak ardhan ay?"
Guru perempuan itu bertanya bingung saat mendengar gadis itu memanggil dirinya om
"Hah...nggak.."
gadis itu tampak kelabakan
********
Ayudia
Jelas saja Ayudia menjadi kaget waktu buk nur bertanya
"Kamu kenal pak ardhan ay?"
manah kenal,orang ketemu tadi pas di lift bawah. minta tolong lagi buat ngelepasin tralala trilili di atas kepala
mana ganti pakaian didepan mereka,eee pakai lepas training lagi dengan PD nya berkata
Sory om darurat, catat darurat om
ditambah lagi ngomongin soal sugar baby sugar Daddy di balik hapenya bareng Edo, ini efek sering ngegosip bareng teman-teman akrab nya di kelas soal sugar sugaran yang lagi viral belakangan
belum lagi jiwa halu nya yang merontah-rontah gegara lihat muka 2 om om ganteng ini yang berkharisma kayak oppa oppa Korea,siapa tadi?
song Jong ki....
ji Chang Wook
park Seo joon
won bin
atau apakah itu
bayangkan betapa malu nya dia
*tuhannnn bisakah kau ulang kembali waktu yang tadi???? disuruh sujut sejuta kali juga aku rela.....!!!*
jerit Ayudia dalam hatinya
"Hah...nggak.."
belum selesai dia bicara laki-laki itu menyela
"Dia menyambut kami dengan sangat ramah di lantai bawah"
"Ahahahaha"
Seketika ekspresi wajah ayudia berubah
"Ya ya ya sangat ramah"
"Dia murid yang berpotensi pak,dan memang sangat pandai bergaul dan ramah pada semua orang"
buk nur memujinya hingga ke awan-awan
"Tentu saja,sangat ramah"
Ucap laki-laki itu lagi sambil melirik ke arah ayudia, seketika wajah Ayudia menjadi merah padam karena malu
yah maluuuu nya itu luar binasa ommmm
*Dasar om om\, kenapa kamu ini pendendam sekali*
Umpatnya dalam hati dengan wajah masam bercampur malu,melirik ke arah laki-laki satunya yang ternyata malah cengar-cengir kuda
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nana
suka sm karakter Ayudya
2022-11-17
0
fchs
ngakak habis nih Authornya keyeeennn👍👍😜
2022-10-23
0
Nartyana Gunawan
astaga..ngakak 🤣
2022-10-22
0