Ardhan
Setelah turun dari mobil berwarna hitam pekat miliknya,ardhan dengan cepat melesat masuk ke pintu lobby disambut sapaan juga bungkukan dari beberapa relasi serta bawahannya,tanpa berniat menoleh dia langsung menuju ke arah tangga lift diikuti oleh seorang laki-laki yang umurnya mungkin cuka selisih Beberapa bulan
seorang security sejak tadi sudah sigap memencet tombol lift sehingga kalau ardhan tiba dihadapannya bisa langsung masuk ke dalam tanpa halangan
"Makasih pak"
ardhan berterima kasih dengan cepat sambil menyentuh bahu sang security yang usianya sekitar 40tahunan lebih
bapak itu mengangguk sambil tersenyum
"Sama-sama Pak bos"
setelah itu dengan cepat menunggu pintu lift tertutup, laki-laki yang ada dibelakang nya tadi dengan cepat menekan nomor lift Kemudianenatap meringsek mundur ke belakang
"something wrong Dion?"
ardhan mengerutkan dahinya
"Kamu tampak tegang, jangan terlalu tegang-tegang, stay enjoy"
ardhan bicara cepat ke arah laki-laki yang dipanggil Dion,yang tak lain asisten pribadi nya itu.
"Nggak pak"
laki-laki itu menjawab Cepat sambil tersenyum simpul
Ardhan bisa melihatnya dengan jelas melalui pantulan dinding lift yang ada didepan nya
Saat mereka sudah sampai ke lantai yang dituju dengan cepat ardhan dan laki-laki itu keluar
"Pak"
seorang perempuan dengan cepat mengikuti langkah ardhan, menyerahkan sebuah map hitam ke arahnya
ardhan berhenti sejenak, dengan cepat mengambil nya kemudian membuka map itu dalam hitungan detik
"Sudah yakin 100 💯% tidak ada yang tertinggal?"
dia bertanya pada perempuan cantik yang ada didepan nya itu
devinisi cantik untuknya yah sekedar cantik, tidak lebih menarik dari pada almarhum istrinya. Dia sama sekali tidak tertarik pada perempuan manapun yang sering mencoba menggoda nya
"Insyaallah pak"
jawab perempuan itu sambil mengembangkan senyumnya semanis mungkin, berharap agar siapa tahu bos nya itu bisa tertarik padanya
ardhan mengangguk cepat,membawa map itu ke tangannya
"Nanti akan saya periksa ulang,kamu bisa kembali ke bawah"
"Iya pak"
ardhan kembali melangkah kan kaki nya ke arah depan,mencari ruangan kerja nya kemudian langsung masuk tanpa basa-basi
"Aku dengar ada anak magang baru? kapan dikirim ke kantor?"
dia bertanya cepat ke arah dion, dengan cepat meraih kursi kerjanya,duduk lantas membolak-balik kan isi map hitam tadi
"Kata guru pembimbing nya, Senin besok jam 10 baru di antar ke sini pak"
ardhan cuma mengangguk
"Nanti kalau ada anak cewek nya,minta dia duduk di ruangan saya buat gantikan kamu kalau lagi keluar-keluar"
"Baik pak"
"Kamu cek dulu proyek kemarin,nanti kalau sudah rampung 50% kamu telepon saya dulu"
"Baik pak"
ardhan mengerutkan dahinya
"kenapa belum berangkat?"
"begini pak, ibu mengatur jadwal pertemuan buat bapak makan malam sama seseorang"
Dion bicara sedikit ragu-ragu
ardhan menaikkan alisnya
"Sama perempuan?"
"Lagi? kencan buta maksud nya?"
"iya pak"
"Gila"
ardhan tampak kesal
"mama ini kenapa coba"
dia berusaha mengeluarkan handphone dari celana nya
"maaf pak, namanya juga orang tua.bapak jangan telepon ibu nggak tega kalau sampai kecewa,ditemuin saja pak,nanti tinggal jelaskan kalau bapak tidak tertarik sama dia"
ok fix, ardhan akui karena itu dia selalu butuh Dion di samping nya, laki-laki ini selalu berhasil membuat dia lebih tenang kalau menghadapi mama nya atau urusan perempuan.laki-laki ini begitu cepat tanggap pokoknya kalau urusan perempuan,heran dia.
"dimana?"
"Holywings Kuningan jam 10 malam"
ardhan melotot
"Gila mama bisa kefikiran se gaul itu soal tempat makan"
ardhan memijat kepalanya pelan, awalnya tidak sakit malah tiba-tiba berdenyut sakit tidak karuanan
******
Yang ardhan tahu Holywings adalah tempat yang sangat populer di kalangan anak muda Jakarta, jadi tahu sendiri tempat ini bakal ramai di malam minggu seperti saat ini dan jangan heran kalau hampir selalu penuh
setahu dia ini adalah beer house yang pertama kali buka di Kelapa Gading ini dan sekarang sudah mempunyai beberapa outlet di Jakarta, bahkan Surabaya dan Makassar.
Menu makanan di Holywings cukup umum dan mudah untuk dinikmati bersama-sama sambil mendengarkan live music, seperti chicken wings, rice bowl, dan light bites. dan untungnya untuk minum bebas memilih minuman beralkohol atau nonalkohol.
dia pernah Beberapa kali masuk ke sini kemarin bareng teman-teman nya waktu setiap kali efek stress-stress nya di tinggal sama arletta sang istri,tapi setelah itu dia tidak pernah lagi coba masuk ketempat ini.
hebatnya mama nya bisa mengatur pertemuan untuknya dengan seorang perempuan ditempat beginian
oh what the hell coba??
atau dia fikir jangan-jangan perempuan nya yang merekomendasikan tempat ini
"oh such Bima,ngapain lu disini?"
terdengar suara kaget dari arah belakang ardhan, buru-buru dia menoleh
alih-alih menjawab,saat sadar siapa saya yang ada di hadapannya kini,dia malah balik bertanya
"Ngapain kalian disini?"
3 laki-laki yang adalah sahabat nya itu dengan cepat menarik kursi dan duduk dihadapan nya
"you know lah,tugas negara"
salah satu berbisik sambil mengedipkan sebelah matanya
"Sama siapa? pak bos?"
"Tu orang nya"
dia menunjuk ke arah samping, Seorang laki-laki berbadan tegap berjalan mendekati nya
"hei bro"
laki-laki yang bekerja sebagai abdi negara itu bicara cepat sambil mengepalkan tangannya,diikuti ardhan kemudian mereka saling menghantam kepalan tangan berlahan
"ngapain lu kesini?sudah dapat yang baru?"
"gila lu nge date maksudnya?"
ardhan menggeleng,tampak jengkel
"kerjaan mama gua lah,tidak paham bagaimana type nya, belum juga sempat di lihat"
keluhnya Kemudian
"adaww kalau nggak doyan you can give me "
goda salah satu dari mereka
"kalau nggak kasih pak bos, duda juga sama seperti lu"
ardhan tertawa
"Sudah ada gebetan, janda dari negeri anta berantah"
"**** you man"
maki pria yang dipanggil pak bos
mereka tertawa bersamaan
seketika handphone nya bergetar sebuah pesan WhatsApp masuk,yang dia yakini adalah nomor perempuan yang harus dia temui saat ini sesuai dengan keinginan mamanya
"teman kencan lu kayak nya"
ardhan mengangkat bahunya,kemudian mengangguk
"kami pindah dibelakang lu"
"memantau"
goda mereka kemudian
"such you all"
umpat ardhan
3 orang itu terkekeh kemudian menggeser posisi duduk mereka.
4 laki-laki itu adalah sahabat nya,salah satu diantaranya satu sekolah bahkan satu kelas sejak SMP hingga semasa SMA, sayangnya setelah itu mereka memilih arah berbeda untuk menata masa depan.dia memilih jalur pendidikan untuk menjadi abdi negara, sedangkan diri nya fokus ke bidang akuntan dan perkantoran, untuk dapat meneruskan jejak mengurus perusahaan papanya yang kian berkembang
dia buru-buru mengetik balasan
pakai baju kaos navi paling pojok
benar saja, seorang perempuan berusia sekitar 28 tahunan berjalan mendekati dirinya. mereka bersalaman Kemudian mengobrol Beberapa waktu,memesan beberapa makanan dan minuman ringan.
"apa kita bisa membuat janji bertemu kembali setelah ini?"
perempuan itu bertanya tanpa basa-basi setelah menyelesaikan makan nya
terdengar siulan dari arah belakang, dia tahu teman-teman nya masih terus menguping sejak tadi
ardhan tampak tersenyum kecil
*kutolak kau dengan bismillah*
batinnya
dia menarik nafasnya pelan kemudian menggeleng
"saya rada tidak, untuk saat ini saya tidak sedang ingin serius terhadap seseorang"
ardhan paham ini akan jadi batu hantaman besar untuk diterima oleh perempuan ini,tapi dia harus menjauh secepatnya, Karena dia tidak tertarik untuk masuk lebih jauh lagi ke urusan yang tidak dia inginkan
apalagi perempuan di depannya benar-benar tidak membuat dirinya berfikir menginginkan nya.
"gila lu..."
terdengar Omelan dari arah belakang nya, ardhan menggeleng pelan
"oh **** you man"
seseorang lagi mengumpat,dia tahu umpatan itu dituju untuk dirinya
perempuan didepannya yang bahkan Ardhan lupa siapa namanya saat mereka berkenalan tadi tampak menelan air ludahnya
terdengar sebuah lagu live yang disuguhkan oleh seorang gadis muda
Cinta Sampai Disini
d Masiv
Mencoba tuk pahami
Mencari celah hatimu
Bila harus menangis aku kan menangis
Namun air mata ini telah habis
perempuan itu diam tak bergeming, menatap wajah ardhan Beberapa waktu
"tidak apa-apa "
ucapnya pelan kemudian membuang pandangannya
ardhan tersenyum kecil,menatap kembali ke depan ke arah gadis muda yang masih melantunkan tembang d masiv sambil memainkan gitar di pangkuan nya
Segalanya telah kuberikan
Tapi kau tak pernah ada pengertian
Mungkin kita harus jalani
Cinta memang cukup sampai di sini
Mencoba tuk rasuki
Menyentuh palung jiwamu
Bila harus mengiba, aku kan mengiba
Namun rasa ini telah sampai di ujung lelahku
samar-samar terdengar suara teman-temannya dibelakang
"Gila bening amatttt,suara nya bagus juga"
"itu baru kuliah kayaknya"
"bening sih bening,lu ga lihat masih kecil anaknya"
ardhan mencoba terus menatap gadis yang dibicarakan, gadis itu tampak terus fokus dengan lagunya, sesekali gadis itu tersenyum kearah Seorang anak cowok seumuran gadis itu juga yang berdiri tidak jauh dari tempat nya bernyanyi. mata Ardhan cukup lama memandangi adegan itu hingga akhirnya dia membuang pandangan nya kembali mengobrol bersama perempuan yang ada di depan nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Nartyana Gunawan
baca marathon aq
2022-10-22
0
Rizkha Nelvida
setahu saya kupinang kau dg bismillah mbak,,ini kutolak dg bismillah ,,ngakak bc judulnya😂😂
2022-06-26
0
Mi Renny Astutik
jngn² yg nyanyi itu si ayudia
2022-06-16
0