Setelah menonton bintang jatuh, semua orang kembali ke mansion dan pergi tidur. sedangkan Cloudet, ia tidak bisa tidur karena kesakitan akibat luka-luka yang ia dapatkan karena nekat melompat turun dari lantai tiga
"auuuu!, ini semua tidak akan terjadi jika si sinting itu tidak mengunci ku" *Cloudet menggeliat-geliat di tempat tidurnya
bagian punggung nya sudah di simbahi dengan darah segar, ia sudah berusaha untuk menyembuhkan luka tersebut dengan kekuatan regenerasi. Tak lupa ia menutupi dan mengobati luka-luka nya dengan perban tetapi, darah yang keluar dari luka-luka tersebut tak kunjung berhenti. Ia beranjak dari tempat tidur, kemudian ia berjalan sempoyongan menuju lemari pakaiannya untuk mengambil obat-obatan.
"emmm..." *Cloudet mencari obat dalam keadaan mengantuk
"Ini!" *seseorang memberikan sebuah salep
"Terimakasih!"
Cloudet kemudian mengunci pintu lemari, ia belum sepenuhnya sadar dengan apa yang terjadi.
"....?!!" *ia menoleh ke arah sosok tersebut
"..." *Cornellion tersenyum manis sambil bersandar di pintu lemari
Cloudet terkejut, ia segera berlari dan cepat-cepat membuka pintu. Tetapi saat ia mencoba menggerakkan knock pintu. Ia kebingungan, karena pintu tersebut tidak mau terbuka. Ia coba mengedor-gedor pintu berharap ada seseorang yang membantunya dari luar. tetapi percuma, tangan nya malah mengeluarkan darah, ia meringis kesakitan dan terduduk di lantai. Tak lama kemudian, ia juga merasakan rasa sakit yang luar biasa di sekujur tubuh nya.
"auu!..." *Cloudet berteriak kesakitan
"..."
Cornellion tersenyum melihat Cloudet yang kesakitan kemudian tak tanggung-tanggung ia berjalan mendekati nya,
"!!" *Cloudet berbalik badan dengan wajah panik
Cornellion memojokkan tubuh nya di badan pintu, Cloudet berusaha melarikan diri. Ia mencoba kabur dari arah sebalik nya tetapi, lengan Cornellion buru-buru mencegah tindakannya tersebut.
"..."
Cornellion menatap mata Cloudet dengan tatapan andalan nya. tatapan itu berhasil membuat Cloudet diam dan tak berani bergerak.
"!!!, apa yang kau ingin kan?" *tanya Cloudet yang sudah merasa sangat ketakutan
"sini!"
Cornellion menarik tangan Cloudet
"mau apa kau?! (Cloudet berdiam diri lalu menarik lengannya)"
"Kenapa kau diam saja?, apa kau mau ku gendong" Goda Cornellion
Mau tidak mau ia harus menuruti perintah nya. Cornellion menyuruh nya untuk duduk di tempat tidur, tak lupa Cloudet menjaga jarak dengan berjalan menyamping agar tubuh nya tidak berdekatan dengan Cornellion.
"..." *Cloudet naik ke atas kasur dengan sangat terpaksa
Cornellion menarik tubuh nya mendekat dan buru-buru menaikan sedikit baju nya.
"Oi!!... apa yang kau lakukan!" *Cloudet bergerak dan berusaha memberontak
"!!"
Cornellion melihat pada bagian punggung terdapat banyak sekali luka basah yang masih baru. Ia segera mengambil kotak obat yang ada di atas meja nakas, kemudian ia kembali ke tempat tidur untuk mengobati semua luka-luka nya.
"Sini!, biar aku obati luka mu!"
Ia meraih perban yang terbalut di tubuh nya. kemudian, ia melepaskan semua perban tersebut dengan perlahan.
"ssss... au!" *Cloudet meracau bekesakitan
"Tenang lah dulu, kau mau sembuh atau tidak!" *ia masih berusaha melepaskan beberapa plester
"huhuhu (suara Cloudet meringis kesakitan)... bisakah kau melakukannya dengan perlahan ?" *kata Cloudet
"..."
Cornellion dengan sengaja menarik plester dengan berutal
"auuuuu!!!" *teriak Cloudet
Semakin berutal maka semakin banyak darah yang keluar, Cornellion menatap darah yang tercucur dari luka-luka tersebut.
"emm, bau darah sangat enak..." kata Cornellion
Ia sangat tergiur dan ingin meminum semua darah yang tercucur dari tubuh nya. Ia memeluk Cloudet dari belakang dan kemudian,
"Slurppp" *menjilati darah
"hah?!, hei jangan coba-coba ya!"
Cloudet buru-buru menepis pelukannya, tapi ia menyadari bagian luka yang di jilat Cornellion perlahan sembuh dengan sendirinya.
"apa?" Tanya Cornellion
"Slurp...slurp... slurp"
Cornellion menjilati darah yang tersisa di tangannya
"!!!...tunggu sebentar!, apa yang kau..."
Cornellion mendorong nya, kemudian mereka berdua berbaring dengan posisi tubuh Cloudet berada di bawah.
"Tunggu!, tunggu!, tunggu!, jangan!"
Slurp-Slurp-Slurp
Cornellion menjilati punggung Cloudet. Ia tidak memperdulikan Cloudet yang tertawa kencang sambil memohon-mohon untuk berhenti.
"hahaha!!!, hentikan bodoh!"
Cornellion terus menerus menjilati darah nya tanpa henti, Cloudet merasa pusing karena terlalu lama tertawa. Ia mencoba memberontak Tetapi sia-sia, tubuh nya terlalu berat. ia hanya bisa pasrah menunggu Cornellion berhenti menjilati darah nya hingga puas
"ahhh..." *merasa lega
"uhuk-uhuk..." *Cloudet terbatuk
"?!"
Cloudet terkejut mendapati semua luka nya telah sembuh, kemudian ia menatap Cornellion yang sedang menyeka mulut nya menggunakan tisu.
"...apa?, kau mau di jilati lagi?"
pak!, Cloudet melempar bantal ke arah nya lalu mendorong tubuh nya menjauh beberapa Senti karena malu. Dengan sisa-sisa kekuatannya, ia bangkit kemudian beranjak dari tempat tidur.
"sudah selesai kan?, kalau begitu keluar lah" pinta Cloudet
"..."
Cornellion lagi-lagi hanya diam sambil menatap nya. mau tidak mau Cloudet harus melempar guling ke wajah nya.
"Keluar aku bilang!, kalau ti..."
Cornellion melompat dan berubah menjadi anjing. Kemudian ia memeluk Cloudet dengan erat lalu menjilati seluruh wajah nya dengan berutal.
"Slurp-Slurp-Slurp"
"hei...hentikan!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments