Rumah kenangan>

Sore Hari nya

Kriettt...suara pintu terbuka.

"?"

Hera berjalan mendekati Sean yang sedang tertidur lelap di lantai.

"(Bean tetap menunggu sampai tertidur)"

Hera berbalik dan ingin pergi tetapi langkahnya langsung terhenti saat tangan kanan nya di genggam oleh sean.

"?"

"Akhirnya kau keluar juga anak kecil"

Setelah itu Sean menarik Hera mendekat.

"..." Hera diam dan menatap Sean

"..."

Hera menatap Sean tanpa berkedip sama sekali dengan mata biru nya yang indah. begitu pula Sean, entah apa yang di cari nya sampai-sampai ia menatap Hera begitu lama.

"..., ah sudahlah" Sean melepaskan genggaman tangannya dari tangan Hera

"Aku sedang tidak selera mungkin lain kali"

Sean berdiri kemudian beranjak pergi dari hadapan Hera.

"Hei, kalau ada sesuatu panggil aku..."

Sean berbalik dan ingin pergi.

"Oh ya, jangan kunci pintu jendela. aku tidak bisa masuk kalau terjadi apa-apa. kau mengerti?" tanya Sean

"...ya, aku mengerti" jawab Hera

Sean berbalik dan kemudian pergi menjauh dari hadapan Hera.

"(Benar-benar anak yang merepotkan)"

****************

Di perjalanan,

"Hoaammmm, Sebastian kapan kita sampai ?" Tanya Varmello sambil menguap

"Diamlah, Sebentar lagi kita akan sampai. Kalau kau bosan tidurlah dulu" jawab Sebastian

Varmello yang sedang berbaring di pangkuan Sebastian sibuk mengeluh, sedangkan Cornellion mengabaikan mereka dan memilih melamun menatap pemandangan di luar jendela.

"(Ini membosankan, harus nya aku satu kereta saja dengannya)"

Di kereta lain, Cloudet dan Eadl sedang berbicara sedangkan Julia dan Christof tertidur lelap.

"Cloud, apa kau senang dengan perjalanan ini"

"Tentu saja, ini sama seperti saat kau masih kecil. aku tidak menyangka kita akan melakukannya lagi. Ya, walaupun jumlah kita tidak lengkap"

"Wah syukurlah jika kau menikmatinya. ..., oh itu dia!"

Terlihat dari kejauhan, sebuah mansion tua yang sangat besar terpampang di hadapan mereka.

"Akhirnya kita sampai"

Dari kereta satunya, Cornellion menatap mansion tua di hadapan mereka. ia melamun sambil memikirkan banyak hal di kepalanya.

"(Ellio...Ellio...Ellio)"

Suara misterius memanggil nya, tetapi Cornellion belum menyadari apapun.

"Ellio...Ellio!" Panggil Varrmello dengan suara keras

"hm?..." Cornellion segera tersadar dari lamunannya

"Apa yang kau pikirkan dasar payah kita sudah sampai!" kata Varmello

Cornellion melihat ke sekitar dan benar mereka sudah berhenti dan terlihat beberapa pelayan yang ikut bersama mereka sedang sibuk membawa barang bawaan mereka.

"..."

Ia bergegas turun kemudian ia diam terpaku sambil menatap mansion tersebut dalam waktu yang cukup lama.

"(Akhirnya aku kembali lagi kesini)"

Di dalam mansion...

"Hahh, sudah lama aku tidak kembali kesini" kata Eadline

Eadline memperhatikan ke sekitar, rumah ini sama seperti yang dulu pikirnya. Ia berbaring di sofa kemudian menatap langit-langit dengan lampu gantung di atas nya.

"(ibu, aku kembali)"

Sedangkan di dalam kamar Claudet mengeluarkan barang-barangnya dan kemudian berbaring kasur. Ia merebahkan dirinya kemudian berguling-guling ke sembarang arah.

"hmmm (menghirup aroma kasur), aku rindu kamar ini"

Claude berjalan ke arah jendela dan membuka tirai terlihat pemandangan yang sangat luar biasa di mana ada Bunga liar yang tumbuh dan berdirilah sebuah pohon besar di tengah hamparan bunga itu. Daun pohon itu sangat lebat dan menjuntai ke bawah dan kelihatan sangat menyenangkan membayangkan tubuh ini duduk dan bersantai di bawah pohon tersebut.

"Aku harus mengajak Eadln ke sana"

Krukkk~, sesuatu berbunyi sangat keras dan Cloudet menyadari bahwa ia sangat lapar.

"ah, aku lapar. aku akan turun ke bawah dan melihat apa yang dimasak"

Cloudet berjalan menuju pintu. ketika ia sedang asyik memikirkan apa yang akan dimakannya, ia terkejut ketika mendapati Cornellion keluar dari pintu ruangan tepat di depan kamar nya.

"..." Cloudet terdiam melihat Cornellion

"...hoho, aku sudah mencari mu kemana-kemana dan rupa nya kau disini"

Cornellion berjalan mendekat di ikuti dengan Cloudet yang berjalan mundur dan ingin mengunci pintu.

"ku peringatkan jangan mendekat mesum!, apa yang kau inginkan?"

tanya Cloudet yang sedang menatap tajam Cornellion di balik celah pintu.

"Hei, hei, hei. kenapa kau menatap ku seperti itu?, kau seperti memusuhiku"

kata Cornellion menampakan senyuman andalan nya sambil bersandar di dinding pintu.

"apa?, kau memang musuh ku dasa bodoh dan dari dulu memang begitu!" teriak Cloudet

"hahaha, oh iya aku lupa"

Cornellion tertawa keras dan Cloudet hanya menatap nya dengan tatapan aneh.

"(aku ingin sekali memukul orang gila ini!)"

Cornellion akhirnya berhenti tertawa kemudian meraih tangan Cloudet. Cornellion menariknya, tetapi Cloudet berhasil melepaskan diri.

"Aku bilang jangan mendekat dasar aneh!" teriak Cloudet

"Tenang saja, aku tidak akan berbuat macam-macam. ya, setidaknya untuk sekarang"

kemudian Cornellion eranjak pergi.

"bersantailah dik, kau bebas kemanapun untuk sekarang"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!