Menjadi Sahabat Mu>

Kelas telah usai, semua orang berhamburan keluar dari kelas.

"Hai hera!, mau pulang bersama?"

"tentu saja!"

Mereka berdua berjalan keluar,

"Tunggu sebentar Hera!"

"ada apa?"

"Di mana hairpin mu?"

"..."

Hera menyentuh kepala nya dan benar, hairpin itu sudah tidak berada di kepalanya.

"Astaga!, di mana hairpin ku?!"

"Ayo!, ku bantu mencari nya"

Mereka masuk ke ruang ganti, mencari di setiap sudut ruangan dan memeriksa semua loker yang ada di sekolah. Tetapi, hairpin itu tidak berada di dalam sana.

"Ah!, mungkin di ruang tari!"

"Mungkin!, ayo kita periksa di sana!"

Mereka berdua berlari menuju ruang tari, sesampainya di sana. mereka juga tidak menemukan apapun,

"Di sini juga tidak ada Hera!"

"..."

Mereka memeriksa ulang ruangan tersebut, tetapi nihil. Hasil nya sama saja, hairpin nya tidak ada di manapun,

"Mungkin jatuh di ruang kelas"

"Ummmm... Roxa!"

"..."

"Kau pulanglah!, aku akan mencarinya sendiri!"

"Kau yakin?"

"Aku yakin Roxa, aku tidak ingin merepotkan"

Roxa mengangguk, lalu berjalan keluar.

"Kalau begitu sampai bertemu besok!"

"Ya!"

Hera memeriksa kembali semua sudut ruangan seorang diri. Tetapi tetap saja hasil nya nihil.

"Mungkin yang di katakan roxa benar, hairpin nya mungkin terjatuh di kelas sihir... Semoga!"

Ia memungut tas nya lalu pergi menuju kelas sihir. sesampai nya di sana, Hera mencari ke bawah laci dan di bawah lemari.

"Di mana ya?"

Setelah beberapa saat mencari, ia akhirnya menemukannya. Hairpin itu ternyata berada di bawah celah rak buku.

"ah!, itu dia!"

Ia memasukkan tangan nya ke bagian bawah celah loker, tetapi ukuran telapak tangan nya terlalu besar. Ia tidak bisa memasukkan lengan nya.

"sekali lagi pasti berhasil!"

Ia mencoba sekali lagi dan lagi. tetapi tetap saja hasilnya gagal,

"uh!, tangan ku tidak muat di celah nya"

Ia mencoba berdiri, tiba-tiba hairpin itu keluar dengan sendirinya dari celah loker.

"ini!"

"..."

Rambut kuning sebahu, mata hijau, dan tanduk kecil di kepalanya, membuat ia terlihat semakin manis. Hera mengambil hairpin nya dan kemudian ia memakai nya kembali di kepalanya.

"... terimakasih"

"..." tersenyum

"(Roxa bilang dia orang yang aneh, tetapi ia tidak kelihatan seperti itu)"

Hera beranjak pergi dari hadapan nya, lalu anak tersebut menghentikan langkah nya.

"Tunggu sebentar!"

"..." menoleh

"Siapa nama mu ?"

"... Hera...nama ku hera!"

"..."

"Kau sudah selesai?"

"Ah!... ya!. aku sudah selesai!"

Hera beranjak pergi menuju pintu,

"Namaku Snow!!"

"... Ya baiklah!, sampai jumpa lagi snow!"

"..."

Saat dia keluar, Roxa berlari ke arah nya dengan wajah panik.

"Hera kau menemukannya?!"

"Ya aku menemukannya"

Roxa melihat ke arah jendela,

"!!..."

"..."

Ia mendapati snow sedang berdiri menatap mereka dari dalam kelas.

"Hera ayo kita pulang!" ajak nya

"Baiklah"

Mereka berjalan berdua di koridor sekolah sambil berbincang,

"Hera?, apa dia tidak melakukan sesuatu padamu?!"

"Tidak Roxa, sepertinya dia tidak seaneh yang kau katakan. Malahan dia tadi membantu ku"

"Tidak-tidak hera!, kau akan melihat keanehannya nanti. Saat kau sudah mengenal nya di kemudian hari, kau akan mengetahui siapa dia sebenarnya!"

Roxa merinding, hera hanya bisa tersenyum. Mereka melangkah sambil berbincang-bincang di sepanjang perjalanan, hingga akhirnya mereka berpisah di sebuah jalan setapak.

"Baiklah hera, sampai jumpa besok!"

"Sampai jumpa!" melambaikan tangannya

Hera berjalan seorang diri menuju rumah di jalanan yang sepi.

"Untunglah ada roxa, jadi aku tidak perlu berjalan sendirian lagi mulai sekarang"

Hera bergumam di jalan tersebut, dirinya tiba-tiba melihat sosok yang berlari menuju ke arah nya.

"Sebastian?"

Hera berlari mendekat ke arah sebastian

"My lady!, maaf aku terlambat menjemput mu. aku tadi..."

"tidak-tidak sebastian, tidak usah meminta maaf!. Aku tadi berjalan bersama seseorang sampai ke sini, jadi kau tidak perlu khawatir"

"Apa itu teman barumu yang kau ceritakan?" Sebastian tersenyum

"bukan sebastian, temanku ini seorang perempuan"

Saat Hera ingin bercerita, Sebastian tiba-tiba menyasari sesuatu.

"!... kemarilah my lady!"

hera mendekat selangkah, Sebastian menggendong nya. kemudin ia mendekap hera dengan sangat erat.

"hei-hei!!, turunkan aku!!!!" Perintah Hera

"pegangan my lady!"

Secepat kilat, ia berlari dengan cepat menuju kearah rumah.

"Sebastian!!, ada apa ini!!?"

"..."

Sebuah belati kecil terbang dari arah selatan, belati itu melayang ke arah Lady hera. sebastian menangkap belati tersebut, lalu melemparnya kembali ke arah asal datang nya belati tersebut.

"Siapa disana?!"

Di balik sebuah pohon, muncul seorang pria berambut putih memakai masker hitam di setengah wajah nya.

"Apa kabar sebastian!, lama tidak bertemu!"

Pria tersebut menghilang dan tiba-tiba muncul di hadapan mereka.

"Kau!!?"

"Ya, ini aku!, hahaha" Nada riang

"Kenapa kau kembali!?"

"Hehhhh!!, apa aku tidak boleh menemui Tuanku!?"

Pria tersebut juga mengenakan seragam butler bedanya, rompi yang ia kenakan berwarna hitam dan lengan kemeja nya hanya sampai sesiku. Manik matanya berwarna merah cerah, hera baru pertama kali melihat warna bola seperti itu. Warna bola mata itu mengingatkan nya pada berlian yang pernah madam Eadline tunjukan kepadanya.

"(warna bola mata nya cantik sekali!)"

"huh?!" pria itu menyadari kehadiran Hera

"..." Hera menyembunyikan wajah nya

"Wah-wah siapa yang kau peluk ini?, apa dia anak haram mu?"

Sebastian memukul kepala orang itu dengan sangat keras,

"Jangan bicara sembarangan bocah!" jawab Sebastian

"Ah..hahah... Maaf"

"Lady perkenalkan dia adalah Varmello, dia adalah salah satu asisten pelayan saya. Yah, seperti yang lady lihat, dia tiba-tiba menghilang selama seminggu ini jadi lady tidak pernah melihatnya"

"Halo anak manis!" Varmello mencoba menyentuh Hera

"hentikan!" sebastian menepis Tangan Varmello

Suasana kembali sejuk, Sebastian menurunkan hera ketanah dan kemudian mereka berjalan kaki menuju mansion. Hera berjalan tepat di belakang mereka berdua. Dua pria tampan itu sedang asik berbincang, asyik berbincang hingga mereka lupa bahwa Hera sedang berada bersama mereka.

"Apa anak ini yang di bicarakan oleh Eadline?" Bisik Varmello

"Ya!"

"(uh, aku tidak bisa mendengar mereka)"

"Dia cantik sekali!, di mana dia mendapatkannya, Apa dia adalah anak haram nya Eadline?"

Sebastian memukul kepalanya.

"Hati-hati dengan ucapan mu!"

"heheh" Varmello meringis

"Jadi apa yang membuat mu kembali?"

"Yahhh itu...."

"(Sebenar nya apa yang mereka bicarakan !?)" pipi menggelembung marah

Akhir nya mereka sampai di depan pintu gerbang, para penjaga bercadar langsung memberi hormat kepada mereka bertiga.

"wow!, eadline sudah mengupgrade tempat ini. Ini lebih baik dari pada saat..."

"Syuuuuttt!!" Menunjuk ke arah hera

Mereka sampai di pintu depan, sebastian mengetok knock pintu..

"heiiii!, bukankah kita bisa langsung masuk saja!?"

"Kau ini!, diamlah!"

Pintu tiba-tiba terbuka, ternyata yang membukakan pintu adalah Cloudet,

"Sebastian dan Lady hera!, sela..."

"... (Varmello melihat ke arah Cloudet)"

Cloud terkejut, ia kaget bukan main setelah melihat sosok yang berada di hadapannya.

"Varmello?, kapan kau kembali?. Dari mana saja kau" Tanya Cloudet

"Cerita nya panjang nona Cloudet" Jawab Varmello

"..."

Mereka bertiga masuk ke dalam, tetapi hera menghentikan langkah nya dan kemudian ikut berdiam diri bersama Cloud di depan pintu.

"Cloud, ada apa dengan orang itu?. kenapa kai terkejut melihat nya hari ini?" Hera menarik-narik bagian lengan baju Cloudet

"entahlah lady, dia menghilang selama seminggu ini dan ini bukan pertama kali nya. sebaiknya lady jangan dekat-dekat dengan orang gila itu"

Madam eadline turun dari tangga. Varmello, Cloudet dan sebastian memberi hormat pada Eadline,

"Selamat datang kembali Varmello!, aku senang sekali akhirnya bisa bertemu dengan mu lagi!" Eadline tersenyum

"Saya juga senang akhirnya bisa bertemu lagi dengan madam setelah hilang seminggu" Varmello tersenyum

Varmello meraih tangan Eadline kemudian mencium pinggu tangan nya dengan lembut.

"Sebastian tolong siapkan makan malam, masaklah sebanyak mungkin. Kita akan makan enak malam ini!"

"Baik madam!"

Sebastian berjalan menuju dapur, sedangkan Cloudet pergi dari ruangan tersebut.

"Ah!, tunggu sebentar Cloud!"

Cloudet berbalik dan menatap Varmello. Varmello mendekat ke arah Cloudet kemudian membisikka sesuatu di telinganya dengan wajah serius.

"Orang itu kembali!"

"deg!"

Cloudet kaget, bayangan buruk dari masa lalu kembali tergambar. Cloudet akhirnya mulai kehilangan keseimbangan nya

bugh!, suara seseorang terjatuh.

"Ada apa ini?!" Tanya seorang pelayan

"Nona Cloudet pingsan!, cepat bawa dia ke kamarnya!" Teriak Varmello

Segerombolan pelayan membawanh pergi dari ruang tamu, dan sekarang hanya ada eadline dan hera yang tersisa.

"Madam!, itu...''

"tidak apa-apa Hera, Cloudet akan baik-baik saja"

Eadline melangkah pergi kemudian mengikuti para pelayan ke kamar Cloudet, tetapi dari raut wajah nya. Hera sepertinya yakin jika Eadline begitu khawatir dengan kondisi Cloudet.

Seorang pria berjubah hitam sedang mengintip nereka dari balik koridor, pria berjubah itu memperhatikan setiap gerak-gerik mereka dengan sangat intens.

"..."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!