Takdir Bintang>

"Ukh!"

Perut Hera keroncongan, ia merasa lapar karena belum makan dari pagi.

"Odet ?" *Panggil seseorang

"?"

Cloudet melihat dari lubang kunci pintu, mata nya berbinar mendapati Christof yang sedang berdiri di depan pintu kamar nya sambil membawakan beberapa makanan.

"Kak Chris!" panggil Cloudet dengan nada gembira

"hahah, rupanya kau terkurung. aku bawakan kau makanan, makan lah sebelum ibu datang"

Christof menyelipkan onigiri dari celah pintu kamar Cloudet, Cloudet buru-buru mengambilnya kemudian Cloudet memakan Onigiri tersebut dengan sangat lahap.

"Terimakasih kak Chris, nyum-nyum-nyum" kata Cloudet sambil mengunyah makanan

"Pelan-pelan makan nya Odet"

Tok-Tok-Tok,

"nona Claudet!" panggil seseorang

Cloudet terbangun, kemudian ia melihat ke arah jendela.

"Rupanya sudah gelap"

"Nona Claudet, Nyonya Eadline meminta anda untuk segera turun"

kemudian terdengar suara langkah kaki menjauh. Cloudet beranjak dari kasur kemudian ia ke kamar mandi dan membasuh wajah nya di wastafel.

"(Jangan ingat kenangan itu lagi Cloud, itu hanya mimpi buruk mu)"

...****************...

Di mansion keluarga Kuarts.

"Ini disini, dan ini seperti ini"

duduklah Hera di meja belajar sambil menulis sesuatu. Di jendela, terlihat Sean yang sedang memperhatikan Hera sambil bersantai.

"(apa yang di lakukan anak ini?)"

Sean terus diam dan memperhatikan.

"Dan ini disini, selesai"

Hera menutup buku nya kemudian ia turun dari kursi.

"..!, Bean sedang apa disini?" tanya Hera

Sean hanya diam menatap Hera dari pinggir jendela.

"(hmm, aneh)"

Hera berjalan ke kamar mandi kemudian menutup pintu.

"(ya ampun, anak ini tidak tau sopan santun)"

Sean kemudian berbaring menatap isi kamar tersebut.

"(Sepertinya dari dulu Nyonya Eadline ingin mempunyai anak. Tak heran ia rela mengasuh anak ini)"

Sean memejamkan mata kemudian ia mulai mengantuk.

"(aku sangat lelah)"

Di dalam kamar mandi, Hera telah membersihkan tubuh nya dan setelah selesai ia memakai baju tidur nya. Hera mengelap wajah nya dengan handuk kemudian ia menyikat gigi nya seperti dan tiba-tiba,

"Hera"

"hm?, sepertinya aku mendengar suara seseorang"

Hera mengabaikan suara itu kemudian ia membilas mulut nya dengan air.

"Hera, Kemarilah!" Bisik suara itu

Hera keluar dari kamar mandi kemudian ia pergi ke arah jendela. Ia menatap pemandangan di luar, dari kejauhan terlihat sebuah hutan berkabut yang sangat luas.

"Kemarilah Hera!" panggil suara itu

Hera hanya terdiam, Sean yang sedang tertidur merasa ada seseorang di dekatnya. ia membuka mata dan sangat terkejut ketika mendapati Hera sedang berdiam diri di dekatnya sambil menatap ke arah jendela.

"hah?!. anak kecil sedang apa kau?!" tanya Sean

Hera tidak menggubris pertanyaan nya, Sean keheranan kemudian ia kembali berbaring.

"(anak an..)"

"Bean!" panggil Hera

"Apa?"

Hera menunjuk ke arah hutan tersebut di ikuti Sean yang melihat ke posisi yang ia tunjuk. terlihat Hera sedang menunjuk hutan kabut yang sangat menakutkan tersebut.

"Tempat apa itu?" Tanya Hera sambil menatap Sean

"Apa?, untuk apa kau menanyakan tempat menakutkan itu. tidurlah anak kecil, kau kan pergi sekolah besok"

Kemudian Sean kembali Berbaring. Belum sempat ia memejamkan mata, ia melihat Hera sedang menatap nya dengan tatapan polos nya. itu membuat Sean tidak tega dan mau tidak mau ia harus menjawab pertanyaan nya itu.

"Hutan itu nama nya Land of Down, Hutan itu benar-benar menakutkan. Monster berkeliaran dan banyak kasus orang hilang setelah masuk ke hutan itu, kabutnya juga sangat beracun. Jika kau tidak mau di culik, kau jangan coba-coba pergi kesana!" Kata Sean

Hera menganggukkan kepalanya.

"Tidurlah nak!. jangan ganggu aku, aku lelah!"

Sean membalikkan badan nya, tapi Hera masih diam terpaku melihat hutan tersebut.

"(Land Of Down?)"

...----------------...

Di Mansion Tua, Cloudet berjalan ke arah pohon yang ia lihat tadi siang dimana Eadline, Sebastian, Varmello, Julia, Christof dan juga Cornellion sedang duduk di rumput sambil menatap bintang di langit.

Cloudet berjalan mendekat ke arah mereka dan kemudian salah satu dari mereka menyadari akan kehadirannya.

"..." Cornellion duduk diam dan menatap Cloudet

"(eeeee, kenapa Si gila ini juga ikut?!)" Cloudet menatap Cornellion dengan tatapan tajam.

"..."

Cornellion tersenyum ke arah nya, kemudian ia mengisyaratkan Cloudet untuk duduk di dekatnya.

"(ihhh)"

Cloudet buru-buru mendekati Eadl kemudian ia duduk di sebelahnya.

"(hahahaha)"

Cornellion berusaha menahan tawa nya dan tingkah nya tersebut di lihat oleh Varmello yang menatapnya dengan aneh.

"(Ada apa dengan si stres ini)"

"Ah Cloud!" Eadl memeluk nya

"Ku darimana saja?, kenapa lama sekali dan kenapa ada lebam di kaki mu?" Tanya Eadl

"eh, itu..."

Lalu Cloudet menatap tajam Cornellion yang sedang tertawa sendiri di bawah pohon.

...--------Beberapa saat Yang lalu--------...

"...loh?"

Cloudet menggerakkan Knock pintu, tetapi pintu kamar nya tidak mau terbuka. ia menggerakkan Knock pintunya terus menerus hingga Cloudet mulai kelelahan.

"aneh. Hei, ada orang di luar?!" Teriak Cloudet

Cloudet mengetuk-ngetuk pintu dan akhirnya terdengar suara langkah kaki seseorang mendekat.

"Hei!, siapapun di luar tolong buka pintu nya!" Pinta Cloudet

"Hooh, kalau aku membuka pintu nya apa yang akan kau berikan?" Tanya Orang itu

"Apa?...tunggu, kau!"

Cloudet Sadar, Ternyata Cornellion sedang menjahilinya. Cloudet menggedor-gedor pintu dan memaksa Cornellion untuk segera membukakan pintu.

"Dasar gila!, bukan pintu nya cepat!"

Teriak Cloudet sambil menggedor-gedor pintu, tetapi Cornellion benar-benar tidak menggubris nya.

"Kan tadi aku tanya pada mu, kalau aku membukakan pintu apa yang akan kau berikan?" tanya Cornellion

"eee, aku tidak akan Sudi memberikan apa pun!" Jawab Cloudet

"oh, ya sudah"

Cornellion beranjak pergi tetapi suara Cloudet menghentikan langkah kaki nya.

"Tunggu!, mau kemana kau?. Tolong keluarkan aku dari sini!" teriak Cloudet

"Tidak mau!" Kata Cornellion sambil tersenyum

"Huhuhu, Tolong keluarkan aku!"

Pinta Cloudet, ia hampir menangis. Tak lama kemudian Cornellion tertawa mendengar suaranya.

"hahahaha, baiklah-baiklah. aku akan menawarkan sesuatu sebagai gantinya"

"?" Cloudet pun terdiam mendengarnya

"Aku mengeluarkan mu dari sini tapi..."

"Tapi apa?!" Teriak ****Cloudet****

"...kau harus memberikan aku ciuman" kata Cornellion

Cloudet yang mendengar itu langsung menolak nya mentah-mentah.

"Tidak akan!" teriak nya

"Oh, kalau begitu. selamat tinggal!"

"Hei!"

Cornellion pergi menjauh sambil melompat-lompat gembira.

"Tidak ada pilihan lain!"

Cloudet berjalan ke arah jendela. Ia membuka pintu jendela, kemudian melompat ke bawah. Karena kamarnya ada di lantai tiga dan saat itu cuaca nya sudah gelap. ia tidak melihat bahwa ada patung yang berdiri di bawah. saat mencapai dasar, tubuh nya terbentur keras mengenai patung tersebut.

Bugh!, suara benda jatuh yang sangat keras menarik perhatian Varmello yang sedang berjalan menuju pohon.

"Hm?, suara apa itu?"

tetapi untunglah Varmello tidak memperdulikannya dan memilih menyusul yang lain.

Di tempat tadi, terbaring Cloudet yang dengan kepala mengeluarkan darah dan tubuh mengeluarkan asap.

"Awas kau Ellion!"

...----------------...

"(Memikirkan nya saja sudah membuat mood ku hancur)"

"Cloud?" Panggil Eadline

"Eh...aku terpeleset nanti juga akan sembuh sendiri" jawab Cloudet

ya begitulah ceritanya, Cloudet hanya menjawab seperti itu dan Eadline percaya saja dengan ucapan nya.

Cloudet melihat ke belakang dan menatap Cornellion.

"?"

Cornellion melihat Cloudet sambil tersenyum, seakan-akan tidak terjadi apa pun.

"(eeee!)"

"Lihat!" Teriak juliana

Julia menunjuk ke arah langit dan terlihat bahwa bintang jatuh bermunculan. mereka semua saling berdekatan termasuk Cornellion, ia mendekat lalu sengaja ia duduk di dekat Cloudet.

"Cih!, mau apa kau?" Bisik Cloudet

"Tidak ada!" Jawab cornellion

Cloudet mengabaikannya kemudian kembali menatap langit

"Ayo buat permohonan!" teriak Julia

mereka memejamkan mata dan mengucapkan doa dalam hati. tetapi tidak dengan beberapa orang di tempat tersebut.

Cloudet mengucapkan doa, sedangkan Cornellion dan Christof yang kebetulan duduk bersebelahan tepat di kanan kiri Cloudet saling menatap tajam satu sama lain.

Sebastian yang sedang berdoa membuka sedikit kelopak mata nya dan memperhatikan mereka berdua tepat di sebelah Eadline.

"..."

..._____Disisi Lain_____...

Seorang wanita berambut pirang panjang sedang menatap bintang jatuh di langit. ia memejamkan mata kemudian mengucapkan doa dalam hati.

"(Tuhan!, tolong pertemukan aku kembali dengan...)"

Saat sedang sibuk berdoa, seseorang mengganggu konsentrasinya.

"Hahah, rupanya kau sedang berdoa. Menyerahlah Aguilera, kau tidak akan bisa lepas dari sini!"

Di balik jeruji penjara, seorang pria berambut biru sedang menatap tajam wanita berambut pirang kemerahan tersebut. mata nya yang berwarna merah tak bisa lepas dari paras cantik wanita itu. Tidak dengan wanita bernama Aguilera tersebut, ia menatap pria itu dengan tatapan jijik kemudian ia membalikan badan dan lebih memilih kembali berdoa.

"Pergilah Yang mulia raja Naxiver"

Sosok lelaki itu makin menatapnya tajam kemudian berbalik dan pergi.

"jangan beri dia makan" kata Pria itu kepada seorang pernjaga

...Eigor Vellian Naxiver...

......Raja Vampire......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!