Reincarnation The Exorcist (A Legend'S Past Dream)
Dahulu kala, pada masa keemasan Dinasti Lin, terdapat seorang legenda hidup bernama Lin Su—seorang pengusir setan titisan langsung dari Kahyangan. Dengan kekuatan yang dianugerahkan para dewa, Lin Su menjaga keseimbangan antara Yin dan Yang serta melindungi tanah suci Outlander dari ancaman iblis. Ia bukan hanya pahlawan, namun juga simbol harapan dan penopang kedamaian dunia.
Namun, damai tak berlangsung abadi. Dalam pertempuran terakhir melawan Lucifer, raja segala kegelapan, Lin Su gugur dengan gagah berani. Kematian Lin Su mengguncang negeri. Tanpa penerus takhta dan penjaga keseimbangan spiritual, Outlander runtuh dalam kekacauan. Kegelapan membanjiri dunia.
Bangsa manusia dibantai tanpa ampun. Kekuasaan pun jatuh ke tangan para iblis yang kini menguasai Outlander dengan tirani dan kehancuran.
Namun, secercah cahaya dari langit kembali menyinari dunia. Kahyangan, dalam belas kasihnya, mengirim seorang kesatria sakti untuk membasmi kejahatan yang telah berakar. Ia adalah Kian, sang Rubah Putih dari Kahyangan, pembasmi iblis dan penguasa baru yang diangkat atas restu surgawi. Di bawah kekuasaannya, perlahan-lahan peradaban manusia kembali dibangun.
1 Januari 1321 Tahun Outlander – Kediaman Keluarga Kuarts
Langit musim dingin menggantung kelabu ketika seorang gadis kecil dengan rambut merah muda melangkah perlahan ke dalam aula megah sebuah mansion. Matanya terpana melihat kemewahan interior yang asing namun indah itu. Di sisinya, berdiri seorang wanita berparas cantik dan anggun—Madam Eadline Kuarts, seorang Exorcist tingkat S berdarah elf yang terpandang dan disegani.
“Ah, Nyonya. Selamat datang kembali,” sapa seorang pelayan yang muncul dari balik koridor dekat tangga.
Ia adalah pria tampan dengan aura misterius. Rambut ungu gelap dan mata berwarna senada menambah kesan angkuh nan elegan dalam penampilannya. Gadis kecil itu buru-buru menyembunyikan wajahnya di balik tubuh Eadline, pipinya memerah malu.
“Sebastian,” ucap Eadline sambil tersenyum lembut, “ini adalah Hera. Dia akan tinggal bersama kita mulai sekarang. Aku harap kau bisa menjaganya sebaik mungkin.”
Sebastian menundukkan kepala sopan. “Dengan senang hati, Nyonya.”
Suara alat sihir tiba-tiba berbunyi nyaring—tanda bahwa waktu misi telah tiba. Eadline tampak terkejut, matanya melirik jarum jam sihir yang menunjukkan pukul dua belas kurang lima. Ia segera bersiap dan memanggil seorang pelayan untuk menemaninya.
Pelayan yang datang tampak mencurigakan. Mengenakan jubah hitam dan cadar yang menutupi sebagian besar wajah, kehadirannya menimbulkan ketakutan dalam hati Hera. Angin berembus, menyibak cadar sang pelayan, menyingkap luka hitam seperti bekas jahitan di sekitar mulutnya. Hera menggigil, tapi ia tetap diam dan menahan ketakutan dalam diam.
“Sebastian, jaga Hera baik-baik. Aku akan kembali tengah malam,” ucap Eadline sambil menoleh ke arah gadis kecil itu. Hera tersenyum dan melambaikan tangan. Senyum Eadline mengembang, lalu ia menaiki kereta kuda bersama pelayannya dan menghilang dari halaman mansion.
---
Di Hutan Kabut – Kawasan Land of Down
Di tengah kabut pekat yang menyelimuti hutan terlarang, Eadline dan timnya tiba di lokasi misi. Mereka tak sendiri. Tiga elf dan satu iblis pengusir setan telah lebih dulu menunggu.
“Nyonya Eadline, apakah Anda menemukan petunjuk?” tanya seorang elf bernama Mia Tan, Exorcist tingkat B.
Eadline menggeleng pelan. “Cloud bahkan tak bisa mencium jejak energi. Ini tidak biasa... seolah-olah semuanya dilenyapkan.”
Di depan mereka, terbujur tubuh seorang pengusir setan elf bernama Giu, yang telah menghilang selama lima hari. Tubuhnya hangus sebagian, hitam terbakar oleh kutukan, sementara sisanya dipenuhi simbol-simbol gelap pemujaan iblis. Tak ada jejak magis. Tak ada petunjuk.
“Sebaiknya kita memberitahu Kaisar,” ujar salah satu anggota tim.
“Benar,” tambah Mia. “Jika ini ulah Lucifer, manusia dan para elf di wilayah ini dalam bahaya besar.”
Eadline terdiam sejenak. Ia ragu. Memberitahu Kaisar berarti menyeret sang penguasa ke medan yang mungkin menjebak. Namun mansion-nya terletak tak jauh dari hutan ini. Jika musuh mendekat, Hera bisa terancam. Ia tak sanggup kehilangan satu lagi yang ia anggap keluarga.
“Baiklah,” katanya akhirnya. “Tapi sebelum malam tiba, kita harus menemukan Toeln. Dia satu-satunya harapan kita untuk mengungkap semua ini.”
“Dimengerti.”
“Mia, bawa tubuh Giu ke kuil. Mintalah pendeta medis untuk mengusir segala kotoran yang merasukinya. Noban, kau ikut dengannya. Yang lain ikut aku. Kita cari Toeln sekarang.”
“Baik, Nyonya!”
Mereka berpisah. Eadline dan timnya menyusuri hutan gelap demi menyelamatkan satu nyawa—dan mungkin, masa depan dunia.
---
(Toeln… kau di mana?)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments