Api Dan Salju>

Pagi Hari nya,

"Bean, ayo bangun!"

"emhh"

Hera menggoyang-goyangkan tubuh nya, tetapi Sean benar-benar tidak mau bangun dari tidur nya.

"Bean ayo bangun!, kata nya kau mau mengantarku ke sekolah" Kata Hera

Sean baru ingat, selama Sebastian pergi ia harus menemani Hera pergi ke sekolah. Dengan terpaksa ia harus bangun walaupun masih dalam keadaan sangat-sangat Mengantuk.

"baiklah!"

Hera berjalan keluar kamar lalu pergi kelantai satu.

"Anak ini menyebalkan!"

Ia membuka jendela kemudian melompat turun.

Kemudian di dalam Kereta kuda,

"(Tatap)"

"..."

"(tatap)"

"..."

"(Tatap)"

"(Ayo cepatlah sampai!. tatapan anak ini membuatku tidak nyaman)"

Sean merasa tidak nyaman ketika Hera menatap nya itu karena mata nya bulat dan besar membuatnya kelihatan seperti boneka hidup.

"(⁠•⁠‿⁠•⁠)"

"Hei nak!, kenapa kau menatap ku seperti itu?" Tanya Sean

"Menatap?, tapi aku hanya melihat Bean dengan tatapan yang biasa"

Jawab Hera, Sean berusaha mengabaikannya tetapi cara Hera menatapnya benar-benar membuatnya tertekan.

"(emmm)"

"Bean!" panggil Hera

"...apa?"

"Apa Bean melihat bintang jatuh tadi malam?" Tanya Hera

"... bintang jatuh?" tanya Sean

"Ya!, bintang jatuh. Bintang jatuh nya sangat banyak, mereka bertaburan lalu saling berputar di satu titik" kata Hera

"...aku tidak peduli"

Sean melihat ke samping dan berusaha mengabaikan Hera.

"Ah!, sudah sampai"

Hera berlari turun lalu mengucapkan selamat tinggal kepada Sean.

"Sampai jumpa nanti siang Bean!"

Hera melambaikan tangan nya kepada Sean kemudian ia berlari ke arah gerbang sekolah.

"(Gadis kecil yang aneh)"

...Di lapangan pelatihan Sihir...

"Jadi begitulah caranya!"

master Liumin memperaktekkan sebuah mantra kepada para siswa. Mereka semua bertepuk tangan menyaksikan tehnik ilmu sihir luar biasa dari master Liumin.

Master Liumin memanggil snow untuk memberikan contoh kepada para siswa karena Snow adalah satu-satunya siswa yang bisa dengan cepat belajar menguasai ilmu sihir.

"Bagus sekali snow!"

para pun bertepuk tangan dengan meriah.

"..."

Al melihatnya lalu memutar malas bola mata nya meremehkan tehnik ilmu sihir Snow. Master Liumin kemudian menjelaskan beberapa materi, tak lama kemudian ia memanggil beberapa siswa untuk menjadi bahan percobaan.

"jadi inti nya,kalian harus memusatkan mata dan pikiran mu pada target. Kalau begitu emm....ah!, Almatara. Tolong maju !" Pinta Master Liumin

"ha?!, kenapa aku?!"

Tanya Al sambil berusaha protes ke master liumin. Hera menatap Al lalu menyemangatinya.

"Al!, ayo majulah. Pria sejati tidak boleh melawan" Kata Hera

"...baiklah!"

Mau tidak mau Al harus maju kedepan.

"Kalian perhatikan baik-baik!, bagaimana cara Snow melakukannya!" kata Master Liumin

"eum!" para siswa mengangguk

Snow berbalik dan menatap Al dengan wajah serius,

"!!!(ada apa dengan tatapan itu?!)" ⊙﹏⊙

Al menyadari bahwa akan ada sesuatu menimpanya. Ia berusaha menghentikan aksi gila Snow yang ingin menyihirnya. tetapi sudah terlambat,

"hei!, tunggu! tunggu! tunggu! tunggu!. aku berubah pikiran!"

Al berusaha kabur Tetapi sudah terlambat, snow telah membacakan mantra. tubuh Al mulai di kerumuni partikel mana. Partikel mana itu mengangkat tubuh nya ke atas, terbang setinggi langit. Roxa yang melihat wajah lucu Al yang ketakutan malah bertepuk tangan sambil menyoraki nya dengan suara keras.

"Woahhh!, bagus sekali Al !" Roxa bersorak

Kemudian para siswa yang lain ikut bersorak dan meneriakinya.

"Wowwww!!!!, bagus Allll!"

"(´-﹏-`)" Al ketakutan

"(⁠●⁠´⁠⌓⁠`⁠●⁠)"

tetapi tidak dengan Hera, ia yakin kalau Al sangat ketakutan akan ketinggian. ia buru-buru datang menghampiri Snow dan memintanya untuk menurunkan Al.

"Snow!, sudah cukup!. turunkan dia!" Pinta Hera

"..."

Snow mengangguk, kemudian ia segera menurunkan Al.

"hosh...hosh... kau pasti sengaja !"

Al meneriakinya, kemudian ia menuduh snow dengan tuduhan yang tidak-tidak.

"Tidak kok!, mungkin kau tidak punya keberanian jadi kau bisa ketakutan dengan mudah ♪~(´ε` )" Jawab Snow

Mereka berdua saling menatap, mata mereka saling menyambar petir satu sama lain. Roxa hanya diam duduk di atas rumput sambil memakan keripik kentang yang di bawa nya.

"Ini pasti akan seru!" Kata Roxa sambil mengunyah

"Mau berkelahi ?!" *tanya Al

"Hohhh, siapa takut!"

Mereka berdua saling adu pukul satu sama lain. Sementara mereka berdua sibuk bertengkar, Hera mencoba sendiri tehnik sihir yang telah di ajarkan oleh Snow

"Oke!, mari kita coba!"

Hera mencoba melakukannya pada selang penyiraman bunga, ia membacakan mantra kemudian selang itu mulai bergerak dengan sendirinya.

"..."

Hera menggerakkan selang itu ke segala arah, kemudian ia melihat ke arah Snow dan Al.

"..."

Ia menggerakkan selang itu ke arah mereka berdua, selang itu mengikat Al dan Snow dengan sangat erat hingga mereka berdua tidak bisa bergerak.

"Apa-apaan ini!?"

"hahahahah"

Para siswa tertawa, Al berusaha melepaskan diri. Ia mengeluarkan partikel mana di sekujur tubuh nya untuk membuat rongga di ikatan selang tersebut. Ia sudah menguasai mantra sihir, Al dengan mudah dapat melepaskan diri. Begitu pula dengan Snow, ikatan selang di tubuh nya tiba-tiba terlepas dengan sendirinya. Bahkan ia tidak perlu bersusah payah untuk mengucapkan mantra.

"Huh!, bagus sekali Hera!" *Puji Al

"Itu tadi lumayan!, lain kali kau harus belajar memperkuat efek sihir nya" Puji Snow

Hera senang mendengarnya, tetapi kegembiraan mereka terputus saat Roxa menghampiri mereka.

"ouuu, imut sekali. Ternyata kalian berdua mengenali satu wanita yang sama!"

Roxa menggeliat aneh, Al dan Snow menatap Roxa ke heranan begitu juga dengan Hera.

" ⁠ºᴥº ? " ada apa dengan nya pikir mereka bertiga

"Oh ya!"

Snow mengulurkan tangan nya, mengajak Al berkenalan. Al tersipu melihatnya, ia menjabat tangan Snow sambil melihat ke arah lain.

"Aku Arsenor!, kau bisa panggil aku Snow" Kata Snow

"....Aku Almatara!, panggil saja Al"

Kemudian Al buru-buru melepaskan tangannya.

"Ya sudah, ada kelas lain sebentar lagi!. aku pergi dulu dahh!"

Al buru-buru pergi meninggalkan mereka semua.

"Hahah Al benar-benar lucu" pikir Hera

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!