Poem pun segera bergegas mendekat, dan berkata, “Bang paket nya bang!” lantas membuat mereka yang lagi sibuk itu menengok kearah Poem.
“Woh ada kang paket! “
“Bodoh! Bunuh cepat bunuh!”
“Eh kalian sudah membunuh orang, dan mau mencoba menyembunyikan mayat nya yah, gk adil, ya tidak sih? berani berbuat seharusnya berani bertanggung jawab, jangan sampai malah orang lain yang tidak bersalah kena tuduh pak polisi!” ujar Poem dengan tatapan
tajam nya.
“Ah berisik,” satu dari mereka berdua menghampiri Poem, dengan gerakan cepat satu tangan yang berlengan
besar itu bisa meraih leher Poem, dia juga mencengkram leher Poem begitu kencang
yang bertujuan untuk mengakhiri hidup Poem, namun mereka tidak tahu siapa orang
yang ada dihadapan mereka, Poem memegang balik lengan orang tersebut, hingga
menekan nya sampai kulit tangan nya terkelupas, dan juga lama-kelamaan
terdengar bak suara retakan, “Krakkkk!!!” spontan pria itu melepaskan
cengkraman nya, begitu pula Poem.
“Arghhhh! bagaimana mungkin orang bisa bisa punya kekuatan sebesar ini!”
“Wah… Wah kalian juga mau membunuh pekerja paket ini? sungguh tidak memiliki hati nurani!”
“Dilihat dari kekuatan nya, apakah dirinya termasuk agen dari organisasi itu?”
“Kalau gituh ayok kita tunjukan kekuatan kita sedari awal!”
‘Hah organisasi itu? Apaan tuh? Kalau ku lihat-lihat ada lambang LZD di lengan baju nya,’ pikir Poem yang tidak mengetahui organisasi apa yang dimaksud oleh mereka. Sementara itu, sebab Poem pun juga mengetahui ada sejumlah orang lagi di rumah besar itu, Poem
jadinya tidak terlalu banyak menghabiskan waktu dengan dua orang di luar ini,
hanya sekejap memanfaatkan kecepatan nya dan sedikit menyetrum kan aliran
listrik ke kepala mereka, Poem sudah langsung membuat mereka berdua pingsan
seperti lagi tersengat listrik.
Sesudah itu, Poem pun melanjutkan aksinya,
Disudut lain dalam rumah besar ini, tepat nya di ruang tamu, memang sesuai penglihatan Poem, beberapa orang ada didalam rumah besar ini, mereka saat ini lagi mengepung
maupun memojokkan seorang wanita bersama kedua pengawal nya.
“Nona Divya! Cepat serahkan serum yang ditinggalkan oleh bapak anda!”
“Tidak ada! Bahkan jika ada pun aku tidak akan memberikan kepada penjahat kayak kalian!” teriak seorang perempuan yang dipanggil nona Divya membalas perkataan salah satu penjahat itu.
“Wanita yang ngeyel,” salah satu penjahat mengayunkan tangan nya yang berdampak merobek separuh baju dari seorang yang disebut nona Divya, alhasil pakaian dalam nya kelihatan, para penjahat itu juga menunjukan
tampang-tampang bringas layak nya singa yang akan menerkam sebongkah daging
besar.
“Huhuhu… Gila mantap banget tubuh nya…”
“Brengsek ternyata kalian bukan hanya penjahat, tapi sampah masyarakat juga!’ bentak nona Divya, mental nya sama sekali tidak jatuh, dia tidak gentar juga menghadapi
ancaman-ancaman mereka.
Meskipun saat ini Divya lagi dilindungi oleh 3 pengawal pribadinya, namun karena perbedaan kekuatan antara penjahat ini dan juga manusia biasa, tentu saja mereka tidak bisa berbuat
apa-apa, apalagi mereka menghadapi 6 orang penjahat.
“Tok… Tok… Tok…”
“ Permisi… Paket datang!”
Mereka dari dalam rumah itu pun bereaksi kebingungan sesudah mendengar suara seseorang dari luar berteriak mengenai sebuah paket, “Yo… bukan kah didepan rumah ada bawahan mu!” ujar salah seorang penjahat itu.
“Entahlah… Mungkin mereka tengah memindahkan mayat atau lagi melakukan sesuatu, biar aku saja yang menangani semut itu!” pria ini pun dengan pede melangkahkan kaki nya ke Poem,
di otaknya yang penuh kepercayaan dirinya, dia berpikir bahwa dia bisa membunuh Poem.
Eh baru saja ia ingin keluar dari rumah, tendangan lurus Poem yang kencang mendarat dibagian perut nya, hingga dia terpental menembus 3 lapis tembok rumah besar ini, bahkan sampai keluar rumah, “Bam… Bam… Bam…”
sontak hal ini mengejutkan semua yang berada didalam rumah besar tersebut. “Apaaa!!!”
“Number 29!” ternyata para penjahat itu saling memanggil menggunakan istilah nomor.
“Siapa kau?” teriak penjahat lain nya.
Karena dipanggil, Poem akhirnya masuk ke rumah besar itu, seraya berkata, “ Ini aku loh… Hanya pekerja kurir pengantar paket saja… Tidak usah panik gituh lah yak! Hihihi,” ujar Poem sembari nyengir sedikit.
“Boss number 21, jika dilihat orang ini tidak khawatir sedikit pun, mencurigakan, mungkin dia anggota
organisasi itu,”
“Apasih dari tadi, organisasi, organisasi, tidak sekalian organ tunggal, lagian kalian sendiri lagi ngapain, ada satu wanita cantik hampir telanjang, kemudian 3 pria yang
melindungi nya udah seperti pelindung, dan 5 orang dengan lambang LZD berdiri mengelilingi mereka, hem kalian bukan orang-orang yang suka bermain ramai-ramai, kan?”
“Bukan, kurang ajar kau! Kau pikir nona kami wanita seperti apa!” teriak satu dari 3 pria yang
terkesan melindungi wanita bernama Divya itu.
“Tunggu kalau dipikir-pikir orang itu persis banget sama orang yang satu tahun lalu…” belum sempat penjaga nona itu menjelaskan, si nona langsung memotong ucapan nya,
“Stop!!!”
“Eh nona ada apa?” tanya penjaga nona itu kembali, nona nya pun mengarahkan telunjuk nya ke arah Poem, dia bermaksud menunjukan raut muka Poem yang tadinya santai berubah menjadi serius, mata nya tajam mengarah ke mereka semua, seakan-akan sebuah tsunami
sewaktu-waktu bisa menerjang mereka semua, bahkan hanya dengan melihat kemarahan Poem mendengar masalah mengenai kejadian dimasa lalu, membuat mereka semua termasuk para penjahat berkeringat ketakutan.
“Eh kok kalian diam sih, hahahah!” Poem kembali bersikap santai lagi.
Sementara para penjahat yang mengetahui perbedaan level kekuatan mereka dengan Poem, dalam sekejap mata talah melarikan diri dari rumah besar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments