Kebenaran pun terungkap, Kebangkitan Poem!

“Ouh pertarungan hidup sampai mati?” tanya balik salah satu sipir untuk memastikan tekad dari Fredy tersebut.

“Iya, aku dengar di penjara terburuk negara ini, ada yang namanya duel antara dua orang hingga salah satu nya ada yang mati,”

Pertarungan hidup dan mati, konon sudah banyak narapidana yang mati, pertarungan ini sendiri adalah pertarungan antara dua narapidana yang saling berselisih paham, yang dahulu tujuan diadakan nya pertarungan ini, supaya mempersingkat pihak polisi dalam mempersiapkan hukuman mati para tahanan, dan juga tentu saja niat lain nya mengurangi biaya pengeluaran makanan maupun fasilitas lain nya.

Mendengar hal itu, dari pihak polisi setuju, sementara itu karena Poem yang cukup parah, meskipun begitu, Poem tidak dalam kondisi yang bisa menolak, sebab Poem termasuk orang yang memiliki hukuman lama dipenjara, alhasil keputusan cepat yang dipertimbangkan hanya dalam 10 menit oleh para petinggi penjaga penjara, pertarungan ini pun dizinkan mereka, dan dijanjikan akan dilaksanakan 2 hari

dari sekarang.

Akhirnya waktu yang pertarungan pun tiba, ring berbentuk lingkaran digelar disebuah ruangan yang cukup luas, nanti nya pertarungan itu akan disaksikan oleh seluruh jajaran kepolisian yang mengurus penjara Nusa Kambangan.

Saat ini meskipun Poem dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, dia tetap didorong untuk bertarung melawan Fredy, Poem dan Fredy memasuki ring, mereka saling berhadapan, hingga hasil akhirnya sudah ditebak, karena bertubuh lebih kecil dari Frey,  diri Poem diangkat, lalu dijatuhkan dan dibenturkan dengan keras ke dengkul dari Fredy, menyebabkan luka yang cukup serius pada bagian dada nya.

Sesudah menerima serangan cukup fatal itu, Poem tampak seperti masih sadar, tapi tidak mampu untuk menggerakkan tubuh nya, atau sekedar membuka mata nya, saking kesakitan

tubuh nya, Fredy juga tidak hanya sampai disana, karena ini pertarungan permainan kematian, polisi menyetujui apapun yang dilakukan oleh kedua orang yang saling bertarung apapun cara nya.

Fredy lantas menginjak tangan-tangan Poem, sampai terdengar suara tulang yang bergeser, dengan sadis menekukan kaki Poem kearah yang salah secara paksa, “Krakk!” detik itu pula

menurut pandangan orang lain, kesadaran Poem telah menghilang, meski sebenarnya dibatas hidup dan mati, sebab suatu alasan, dia mampu menyikap takbir masa lalu, dan sebuah rahasia mengenai dirinya yang ternyata adalah seseorang yang pernah terlahir dimasa lalu.

Bersamaan dengan cuplikan-cuplikan hidupnya, datanglah seorang pria tua misterius menghampirinya.

“Dimana ini? apa yang terjadi pada tubuh ku?” ujar Poem panik, soalnya seingat dirinya ia tengah mempertaruhkan nyawa nya.

“Tenang saja tuan, kini anda berada di alam artefak, waktu di dunia ini berjalan begitu cepat,”

“Siapa kau sebenarnya? Kenapa ada didalam sini? dan juga tidak ada satupun pihak polisi yang menyadari keberadaan kau?”

Orang misterius itu kemudian menjelaskan mengenai keberadaan dirinya, ia adalah seorang pelayan dari salah satu penguasa kota langit 100 tahun yang lalu, dihadapan Poem dia

merendahkan dirinya, orang misterius ini juga menjanjikan sesuatu kekuatan, bahwa sesungguhnya Poem adalah salah satu dari penguasa kota langit, yang ikut berperang dalam perang besar ribuan tahun lalu, sementara dia sendiri adalah pelayan Poem.

Adapun saat ini jiwa Poem tengah berada disebuah alam milik artefak angkasa, yang dahulu menjadi salah satu artefak pemberian raja kota langit, diakhir menuju peperangan, demi menutup lubang teleportasi milik para Alien, Poem bersama Cain satu pelayan setia nya dengan mengorbankan dirinya, bergerak maju agar bisa menutup lubang teleportasi, sekaligus berniat meledakan dirinya menggunakan energi Kied untuk menghancurkan kapal induk alien.

Memang strategi itu berhasil, Poem dimasa lalu pun berhasil, sayang nya bersamaan pada misi tersebut, dia dengan pelayan setia nya harus meregang nyawa, namun ternyata bukan nya mati, jiwa Poem dikirim kemasa depan untuk bangkit kembali, sementara garis darah nya disimpan di alam artefak ini, nah lalu pelayan nya ditugaskan untuk menjaga alam artefak ini sampai Poem terlahir kembali, dan hampir mati ( hanya ini satu-satunya pemicu, yang bisa membuka gerbang alam artefak)

“Nah kenapa jiwa ku bisa terhubung dengan alam artefak ini?” tanya Poem tidak mengetahui garis besar nya.

Cain si pelayan pun menjelaskan kepada Poem seperti diibaratkan oleh pasangan sejati, artefak ini telah menyatu dengan jiwa Poem, jadi meskipun jasad Poem berbeda, jiwa anda kan tetap sama, asalkan ada pemicu nya, maka dalam sekejap waktu anda dapat

memasuki alam artefak ini.

Pemicu nya ialah keinginan Poem untuk menjadi lebih kuat, dan rasa marah yang tenggelam begitu

deras di dalam hati, jika kedua hal itu terpenuhi, maka alam artefak itu sendiri nya akan merespon dan membawa Poem kedalam nya.

Beberapa detik kemudian, alam artefak yang tadi hanya berisi gambaran-gambaran mengenai masa lalu Poem itu, dan dengan lingkungan yang serba gelap itu, kini berubah menjadi dua area, bagian atas yang masih menampakan cuplikan hidup Poem, dan dataran tempat Poem berpijak berubah menjadi perairan berwarna merah darah yang dangkal

sejajar sama mata kaki, dan lebih lagi itu memang benar sebuah darah, lebih

tepat nya darah milik Poem, yang dahulu sebelum kematian nya, darah Poem

disedot dan tersegel sampai sekarang di dalam alam artefak ini.

Pria tua itu pun berkata, “ Tuan, apakah anda siap menanggung beban ini kembali?”

Poem pun memahami situasinya dan tanpa pikir panjang menyetujuinya, ritual pun dimulai, telapak tangan pria misterius itu menyentuh jidat Poem, Perlahan cairan merah darah itu

merembak masuk ke tubuh Poem dari sela-sela jari kaki nya.

“Argghhh!!!”

“Arghhhh!!!”

“Tu… Tunggu dulu… Aku ingin tahu, manfaat yang akan aku dapatkan jika aku memang reinkarnasinya?”

“Sebuah kekuatan kuno dan mungkin saja beberapa bawahan tuan masih ada di dunia ini, kau bisa saja menjadi kaya mendadak!”

Poem pun menyetujui nya, dia tidak peduli jika nantinya dia menjadi gila, hidup nya memang telah hancur, terkurung ditempat ini selama 20 tahun, apalagi jika memang benar dia

akan memiliki sebuah kekuatan super, dia bisa membalaskan dendam nya.

Poem merasakan sakit, tentu saja itu bagian dari proses mencerna ingatan nya, jadi hal ini ialah wajar, hingga seluruh cairan disekeliling nya terserap sampai tidak tersisa sedikit pun.

Poem yang masih dialam artefak sedang mencoba mengamati perubahan pada tubuh nya, sementara itu pria tua asing yang berada di samping nya, langsung merendahkan badan nya, bermaksud untuk bersujud kepada tuan nya yang telah balik, Poem yang melihat hal ini segera meminta pria tua itu berdiri pasal nya meskipun Poem tahu mengenai identitas dirinya dimasa lalu, tapi Poem menganggap bahwa dia yang sekarang adalah Poem Pamungkas.

“Tuan ku… Tidak peduli seperti apa wujud mu… Bagiku kau tetap lah sama!” ujar pria tua yang tiba-tiba berlaku sopan santun dihadapan Poem.

“Ehhh… Hentikan tindakan mu itu, aku sudah katakan aku ini Poem, yah meski aku senang menerima berkah kekuatan ini!”

‘Tampak nya tuan masih belum menerima dirinya seutuhnya!’ pikir pria tua itu.

“Bisakah kau beri tahu kepada ku, apa itu kota langit?”

“Sebuah kota terbang di angkasa yang mengitari dunia ini, lokasinya selalu secara acak, dan sulit sekali bagi manusia di era sekarang mengetahui informasi mengenai kota langit ini! meski ada beberapa yang sering berhubungan dengan penduduk kota langit,”

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!