Hari ini Viana akan mengunjungi Mamanya bersama Risa.
Sebenarnya tadi Raka akan ikut tapi ada pertemuan dengan kliennya dari luar negeri.
"Kalian hati-hati ya" pesan Raka karena dirinya tak bisa mengantar
"Iya Daddy" kata Risa
"Nanti kalau pulang telepon saya ya,,biar saya jemput" Raka berpesan khusus untuk Viana
"Iya tuan" jawab Viana
"Ya sudah saya berangkat dulu..Risa Daddy berangkat dulu ya" pamit Raka mencium dahi Risa
"Oke Daddy hati-hati ya" Risa melambaikan tangannya
Lalu Viana juga berangkat setelah Risa selesai sarapan,mereka menaiki mobil dengan supir pribadi Risa.
Setelah 15 menit,Viana sudah sampai di depan rumahnya.
Viana mengetuk pintu tapi tak ada sahutan dari mamanya.
"Mama dimana ya" lirihnya
"Kakak..Oma dimana? kok nggak di buka?" tanya Risa pada Viana
"Kakak juga tidak tahu non" kata Viana mulai cemas
"Biar kakak telepon dulu" Viana mencoba menelpon Mega
"Bagaimana kak?" tanya Risa tak sabar
"Em tidak di angkat" Viana semakin panik
30 menit sudah Viana menunggu tapi Mega tak kunjung datang ataupun membuka pintu.
Viana semakin di buat tak karuan karena takut terjadi sesuatu pada mamanya
Tiba-tiba ada angkot yang berhenti di depan rumah
Viana berdiri,, seorang ibu-ibu turun dan berlari ke rumah Viana.
"Mbak anaknya Bu Mega ya?" tanya ibu itu ngos-ngosan
"Iya Bu saya anaknya,,ada apa dengan Mama saya?" tanya Viana panik
"Ibu Mega kecelakaan Mbak,,tadi di bawa ke rumah sakit sama warga" jelas ibu tersebut membuat Viana meneteskan air matanya
"Bu tolong antar saya kesana" Viana tak kuat menahan tangisannya.
"Sayang ayo" viana menggendong Risa agar bisa berlari.
Viana dan Risa menaiki angkot yang tadi di tumpangi ibu itu.
Cukup lama perjalanan ke rumah sakit karena tadi juga ada kecelakaan sehingga angkot tersebut harus putar balik ke jalan kecil.
"Mama" Viana terus menangis sambil memeluk Risa
"Kakak..Oma baik-baik saja kan" Risa takut sekali
"Kita berdoa saja ya semoga Oma baik-baik saja" Viana berkata lembut agar tak membuat Risa menangis.
Akhirnya kini Viana tiba di rumah sakit,ia menggendong Risa dan langsung berlari mencari mamanya.
Saat akan menemui mamanya di ruangan UGD,Viana bertemu Vano yang sedang duduk di ruang kursi tunggu.
"Vano" panggil Viana
"Viana,,aku minta maaf" Vano memegang tangan Viana
"Apa kau yang menabrak mamaku?" Viana menatap tajam Vano.
"Maafkan aku,,aku tak sengaja" Vano menunduk merasa bersalah
Plakkk....
Sebuah tamparan keras melayang di pipi pria berjambang tipis itu.
"Itu tak seberapa dengan sakit yang kau berikan padaku,, kenapa? kenapa kau tega menyakitiku? ha?? jawab aku Vano? apa kau belum cukup puas membuatku patah hati karena perselingkuhanmu??" emosi Viana meledak,,dia mungkin akan terima jika yang di sakiti adalah dirinya.Tapi ini mamanya, wanita kesayangannya.
"Viana aku minta maaf,,aku benar-benar tidak sengaja." Vano pasrah akan di apakan saja oleh viana
"Pergi dari sini" Viana mulai tenang
"Tapi Vi" jawab Vano berat ingin meninggalkan viana dalam kondisi seperti ini.
"Pergiii!" Viana berteriak
Vano akhirnya pergi dengan wajah yang pucat.
Sementara Raka sekarang sedang menuju ke rumah sakit setelah supir para bodyguardnya menelpon bahwa mamanya Viana kecelakaan.
Raka memang memberi keamanan pada Risa dan Viana dengan 2 bodyguard tanpa sepengetahuan mereka.
Setelah 15 menit kini Raka sudah masuk ke dalam rumah sakit tersebut dengan berlari.
Raka berhenti saat melihat Viana yang sedang menangis sambil memeluk Risa yang juga ikut menangis.
"Viana" lirih Raka membuat Viana mendongakkan kepalanya
"Tuan" Viana semakin menangis
"Kemarilah" Raka ingin memeluk Viana untuk menenangkan gadis itu.
"Tuann" lirih Viana yang sudah berada di pelukan Raka bersama Risa.
"Kau tenanglah,,ibu pasti baik-baik saja" Raka mencoba menenangkan viana
Ceklekk...
Dokter keluar dari dalam ruang UGD dengan ekspresi wajah yang pias
"Dokter bagaimana keadaan mama saya dok?" Viana bertanya sambil memegang pundak dokter Novi
"Mari ikut keruangan saya" dokter Novi mengajak Viana dan Raka
"Begini nona,,ibu Mega mengalami benturan keras di kepala bagian kanannya. sehingga harus segera di operasi karena ada darah yang menggumpal.jika di biarkan akan meracuni saraf-saraf di kepalanya." jelas dokter Novi
"Baik dok lakukan yang terbaik untuk mama saya" viana pasrah kepada dokter
"Baik anda tanda tangani dulu berkas operasinya ini." dokter Novi memberikan kertas dan bolpoin
"Baiklah kalau begitu anda bisa tunggu di depan." kata dokter Novi
"Baiklah dokter" Viana keluar dengan wajah pucat
"Tuan saya tidak pulang ya,,saya ingin menemani Mama" Viana memelas
"Iya nanti biar ku siapkan kamar untukmu beristirahat" jawab Raka.sedangkan Risa kini tertidur di pundak Daddynya karena lelah menangis.
"Terimakasih tuan" Viana sangat berterima kasih karena Raka sudah baik padanya.
"Tak perlu sungkan" Raka tersenyum
"Baiklah saya pulang dulu ya,,malam nanti saya kesini lagi" Raka berpamitan dengan Viana
Saat perjalanan pulang Raka menelpon anak buahnya untuk mencari tahu siapa yang sudah menabrak Mega.
"Kalian selidiki siapa pelaku yang sudah menabrak mama Viana" perintah Raka dengan tatapan mata tajam
"Baik tuan" seseorang menjawab perintah Raka
Raka memang tak tega jika harus bertanya pada Viana siapa yang sudah menabrak mamanya.Raka akan mencari tahu sendiri dan memberinya pelajaran..
Happy reading
Jangan lupa like.komen.vote
Terimakasih 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Ratna Rusdiana
smoga Viana bisa melewati ujian ini.. dan dapat menemukan kebahagiaan bersama Raka dan Risa
2022-07-08
0
Eman Sulaeman
😭😭😭😭😭
2022-06-09
0
Budiwati
semangat
2022-05-30
0