Setelah pergi dari kantor polisi, Viana berencana ingin mengunjungi cafenya yang belum sempat di buka karena terhalang masalah keluarganya.
setelah 15 perjalanan Viana sudah sampai di depan cafe mewah dengan cat bernuansa coklat klasik menambah kesan elegan cafe tersebut.
Viana berdiri di depan pintu masuk menatap ke seluruh ruangan cafe tersebut. Ia merasa sedih saat acara pembukaan cafenya nanti Papanya yang merupakan pemilik asli cafe tersebut namun diatas namakan dirinya tak bisa datang untuk melihatnya.
"Huhft" ia membuang nafas dengan kasar
"Nona" seorang pelayan menyapa Viana, Viana hanya tersenyum
Viana masuk ke dalam ruangannya.Ia duduk di sofa sembari menatap foto keluarga yang berada di meja ruangan tersebut.
"Pa" lirihnya dengan mata yang berkaca-kaca
Saat melihat foto sang Mama Viana teringat wajah Mega yang sangat terluka saat pagi tadi
"Mama" ucapnya lalu ia bergegas pulang ke rumah untuk menemani sang Mama
setelah 30 menit perjalanan Viana sampai di rumah
Ia berlari menuju kamar mamanya dan viana bernafas lega saat Mama nya sedang tidur dengan pulasnya.
Viana masuk dan duduk di sebelah Mama nya. Di tatapnya wajah bidadari yang awet muda itu ada rasa sesak saat melihat mata Mama nya membengkak karena terlalu lama menangis.
Saat Viana hendak keluar kamar, Mega terbangun dan memanggilnya
"Vian" panggil mamanya
Viana berhenti dan menoleh sambil tersenyum
"Mama sudah bangun" seru viana
""Apa kau tak ingin menjelaskan sesuatu pada Mama?" tanya Mega dengan masih menatap sang putri
"Emm.. jelaskan apa ma" Viana mencoba mengelak
"Mama sudah tau semuanya" Mega mencoba menahan air matanya namun tak bisa.
"Mama.." lirih Viana dengan tangan bergetar
"Maafkan Viana yang tak bisa membantu papa" Viana berhambur ke dalam pelukan sang Mama dengan Isak tangis yang memilukan
"Ini bukan salahmu sayang" ucap Mega yang tak kalah pilu dengan putrinya.Mereka berdua larut dalam kisah memilukan yang terjadi pada kelurga mereka..
saat Viana sedang memberi tahu mamanya tentang pesan papanya,,pintu kamar Mega di ketuk oleh art di rumah mereka
"Biar Vian yang buka ma" ucap Vian saat mamanya akan berdiri.
Mega hanya mengangguk.
"Ada apa bik?" tanya Viana pada bik Asih
"Anu non" ucap bik Asih dengan panik
"Anu apa bik? bibik kenapa panik gini?"tanya Viana
"Diluar ada polisi" jawab bik Asih
"Polisi?"
"Ada apa lagi" Viana turun dari tangga dan menemui 2 polisi yang berdiri di depan pintu masuk.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Viana dengan hati berdebar
"Begini nona.. Sebagai pertanggungjawaban dari dana 300 T yang di gelapkan oleh papa anda,,kami akan menyita perusahaan Pradipta untuk sebagai ganti rugi pihak lain" jelas pak polisi langsung pada intinya
"Apa?" teriak Mega dari atas tangga dan dengan sangat terkejutnya dia sampai jatuh dan terguling dari atas tangga.
"Mamaaaaaaaaa" teriak Viana
"Ma bangun ma" Viana menggoyang-goyangkan bahu sang Mama namun Mega sudah tak sadarkan diri dengan pelipis yang berdarah
"Pak tolong bantu saya bawa mama kerumah sakit" mohon Viana pada 2 polisi yang berdiri mematung
"Baik nona"
setelah 20 menit akhirnya Viana sampai di rumah sakit dan mamanya langsung di larikan ke UGD.
"Mamaaa" saat ingin masuk menemani sang mama seorang perawat menahannya
"Mohon tunggu di luar nona,,dokter akan menangani pasien" ucap perawat dan menutup pintu.
Viana duduk di kursi tunggu dengan air mata yang masih mengalir deras.
Sementara di sisi lain
Risa yang jatuh dari perosotan menangis dengan kencangnya karena melihat lututnya berdarah.
Sementara ayu langsung menghubungi tuannya untuk memberi tahu bahwa Risa di bawa ke rumah sakit karena jatuh.
"Ada apa?" tanya Raka dingin
"Nona Risa jatuh dari mainan Tuan dan lututnya berdarah dan sekarang di bawa ke rumah sakit" jelas ayu dengan wajah pias karena ketakutan.
"Apa? baiklah aku kesana sekarang"
10 menit saja Raka sudah sampai di rumah sakit anaknya di rawat
"Risa" panggil Raka pada putrinya
"Daddyyy" rengek Risa kesakitan
"Kenapa kau ceroboh sekali" Raka malah memarahi putrinya karena ceroboh
"Emm.. Daddy kenapa malah memalahiku?" ucap Risa menunduk
"Bukan seperti itu,, Daddy hanya khawatir padamu" jelas Raka tak ingin membuat putrinya sedih
"Apakah obatnya sudah di tebus?" tanya Raka pada ayu yang berdiri di samping ranjang.
"Belum tuan" lirih Ayu
"Kauu" Raka menahan emosi nya kepada Ayu karena ada Risa
"Sayang kau disini dulu ya,, Daddy akan menebus obatnya dulu"
"Baik Daddy " jawab Risa
setelah itu Raka keluar dari ruangan Risa,Ia berjalan menuju apotik di rumah sakit iti.Tatapi saat melewati ruang UGD ia melihat wanita melamun.
Seketika ingatannya berputar pada kejadian kemarin pagi saat di lampu merah.
Raka segera membuang pikirannya yang menurutnya tidak penting dan melanjutkan rencana menebus obat untuk putrinya.
30 menit sudah Viana menunggu dokter keluar dari kamar UGD akhirnya dokter pun keluar.
"Dokter bagaimana keadaan mama saya?"tanya Viana yang mencemaskan keadaan mamanya
"Ada sedikit benturan yang mengakibatkan pendarahan di kepala nyonya Mega nona, tapi kami sudah berhasil menanganinya"penjelasan dokter pada Viana
"Baiklah dokter terimakasih"
"Apakah saya sudah boleh masuk?" tanya Viana
"silahkan,,tetapi anda tidak boleh mengganggu ketenangan pasien"
"Baik dok" jawab Viana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Julik Rini
sabar Vian, semoga mamamu cepat pulih dan sehat
2023-10-26
0
susi 2020
😘😘😘🙄
2023-07-12
0
susi 2020
🥰🥰😍😲
2023-07-12
0