Di dalam lautan jiwa miliknya Pandu dikejutkan dengan kemunculan sebuah pedang hitam yang tiba tiba menyerang dirinya dan ternyata pedang tersebut merupakan pedang kebanggaannya 'PEDANG LANGIT BINTANG PEMBELAH SEMESTA'
"Pe pedang langit bintang..." Pandu lansung berteriak ketika melihat pedang tersebut dan langsung memeluk pedang tersebut dan sesekali ia mencium'i pedang tersebut.
"Huhuhu...Aku pikir aku tidak akan berjumpa dengan mu lagi sobat huhu- tunggu kenapa kamu bisa ada disini?"
His semua ini mulai membingungkan ku sejak aku kembali lagi ke kehidupan awal ku. Buktinya tadi pria yang aku lawan dapat mengeluarkan sihir dan sekarang aku berada di lautan jiwa ku yang seharusnya muncul apabila aku sudah mempraktekkan teknik kultivasi tapi ini tidak. Di tambah munculnya Pedang Langit Bintang disini dan juga beberapa ingatan masa kecilku yang tampak berbeda.
Pandu terus berfikir untuk memecahkan misteri yang telah ia alami hari ini. Dan ketika dia tengah termenung ia menyadari adanya sesuatu didalam dirinya yang dapat menjawab semua pertanyaan nya tentang kejadian hari ini.
Kemudian ia mulai duduk membentuk lotus dan memfokuskan jiwanya kedalam tubuh nya. Dan tak berselang lama ia langsung membuka mata.
"Ini...Mutiara Kaisar Surgawi" ucap pandu dengan terkejut.
Pasalnya Mutiara Kaisar Surgawi merupakan salah satu Harta berharga milik Kaisar Surgawi yang terjatuh ke alam tengah bersamaan dengan harta lainnya ketika terjadinya perang di alam Peri antara para dewa dengan para iblis yang berhasil menerobos ke alam atas.
Kemampuan Mutiara Kaisar Surgawi sangatlah misterius dan tidak dapat ditebak kekuatan apa yang terkandung di dalamnya. Dan yang baru Pandu ketahui bahwa Mutiara Kaisar Surgawi tersebut dapat menyimpan sebagian kekuatan rana tuannya dan juga berfungsi sebagai titik meredian seorang kultivator yang telah rusak atau hancur. Dan Mutiara Kaisar Surgawi juga dapat digunakan sebagai ruang penyimpanan seperti cincin penyimpanan.
"Ini Mutiara Kaisar Surgawi... Tapi kenapa mutiara ini ada di dalam tubuhku dan bukannya ketika aku menghadapi cobaan langit surgawi mutiara ini hancur bersamaan dengan tubuhku" Pantu terus berfikir cara mengungkap teka teki yang ia hadapi sekarang.
'Hem... Mutiara Kaisar Surgawi ini tampaknya yang melindungi jiwaku ketika cobaan langit surgawi terjadi atau jangan jangan mutiara ini telah menyatu dengan jiwaku dan akhirnya ia juga terbawa ke dunia ini. Dan apa mungkin mutiara ini yang telah membawaku ke kehidupan ku yang dulu?
Jika itu benar maka mungkin saja dunia ini juga mengalami perubahan ketika aku kembali atau lebih tepatnya dunia nya yang bergabung dengan dunia lain menjadi satu atau pria tadi memang merupakan orang yang berkemampuam atau ia menggunakan alat canggih untuk mengeluarkan api tadi' pikir pandu dengan serius.
"Yos mungkin kesimpulannya saja seperti itu"
"Eh bentar sudah berapa lama aku di lautan jiwa ini, aku harus segera kembali"
# Di Luar Kesadaran Lautan Jiwa
Di dalam gang sempit tampak seorang gadis berambut kuning dengan di kepang dua tampak seperti lolli dan gadis tersebut tampak tengah memangku kepala seorang bocah laki laki yang tak sadarkan diri sambil menangis.
"Hiks Pandu bangunlah hiks ... Bangun..." Serena terus menerus menangis sambil menggoyangkan tubuh Pandu supaya Pandu dapat sadarkan diri.
Hingga salah satu tangan Pandu mulai bergerak menandakan iya sudah mulai sadar.
'Ughk sakit sekali kepala ku dan apa ini yang lembut' ucap Pandu dalam benak, kemudian ia merasakan sesuatu yang lembut tengang menyandar di kepalanya dan kemudia ia meraba hal yang ia rasa lembut tadi hingga ia mendengar suara triakan.
"Kyaa..." Pandu yang langsung mendengar teriakan seorang gadis langsung membuka matanya lebar lebar dan ia mendapati bahwa tangannya tengah memegang dada gadis tersebut yang masih dalam masa pertumbuhan.
Karena hal tersebut Pandu langsung menjauh dan langsung meminta maaf.
"Maafkan aku... Maafkan aku, aku tidak sengaja nona maaf kan aku..." Pandu terus memohon maaf atas apa yang dia perbuat.
Melihat pemuda di depannya Serena langsung tertawa.
"Puff hahaha... Tidak apa apa, lagi pula kamu juga sudah menyelamatkan nyawa ku dari para pembunuh bayaran tadi hehe" ucap Serena yang tampaknya tak mempermasalahkan apa yang padu lakukan ketika menyentuh dadanya.
"Be benar kah itu nona"
"Em benar dan satu lagi jangan panggil aku nona panggil saja aku Serena"
"Ah baik no-eh maksudku Serena"
Disaat mereka tengah berbincang tiba tiba terdengar suara aneh tapi familiar.
Grrrtt!!
"Eh hehe maaf perutku sudah bunyi hehe" dan ternyata asal suara tersebut dari perut Pandu yang keroncong-an.
"Puff haha..."
"Sudahlah jangan ketawa mari kita pergi cari makan" Pandu pun langsung mengajak Serena pergi keluar dari gang rumahnya.
Dan untuk pertama kali nya Pandu keluar dari rumahnya setelah iya ber rainkarnasi. Pandu langsung dikejutkan dengan suasana di jalanan.
Iya tercengang melihat beberapa orang yang dapat mengeluarkan sihir dan ada juga orang yang tampak seperti seorang petualang/player yang mengenakan baju besi lengkap dengan senjatanya.
Melihat hal tersebut membuat Pandu tenganga keheranan. Dalam pikirannya iya berkata "Sebenarnya aku ada dimana? Duniaku yang sebelumnya atau dunia lain yang menyerupai duniaku?" itulah yang saat ini Pandu pikirkan.
Serena yang berda di samping Pandu mulai keheranan melihat iya seperti baru pertama kali melihat hal hal diluar sana.
"Pandu ada apa dengan mu? kenapa kamu tampak terkejut melihat orang orang yang dapat menggunakan sihir dan para player?"
"Apa ini baru pertama kalinya kamu melihat mereka" lanjutnya.
"Ah bukan seperti itu... aku sudah sering melihat hal seperti ini jadi abaikan saja hehe.." ucap Pandu mengelak kenyataan yang sebenarnya sambil tertawa canggung.
'Meski aku berbohong tapi itu memang kenyataan bahwa aku sering melihat penyihir maupun petualang itu nyata di kehidupan ku sebelumnya'
'Eh tunggu bentar jika dunia ini berbeda dengan dunia lama ku mungkinkah- aku harus memeriksanya' pikir Pandu sambil memikirkan sesuatu yang penting baginya.
"Serena ayo ikut aku" ucap Pandu yang langsung menarik tangan Serena.
"Eeh tu-tunggu..." Serena tidak dapat berkutik ketika Pandu menariknya.
..............
Hingga Pandu dan Serena berhenti di depan sebuah warung sederhana di pinggirjalan dengan tulisan WARTEG BU ENI.
Melihat warung tersebut Pandu langsung mengeluarkan air mata kebahagiaan.
"Hiks huhu ternyata masih ada warungnya" Pandu langsung menangis bahagia sambil bersujud sujud di depan Warteg tersebut seperti orang gila dan itu di perhatikan oleh orang lain.
Serena yang melihat tingkah Pandu yang seperti orang gila.
'Dia kenapa? Apa mungkin otak dia geser akibat menerima serangan tadi hingga jadi bego kayak gini' pikir Serena.
"Em anu Pandu apa otak kamu terjatuh saat dijalan tadi..."
"Hah? Ya kagak lah, emang gua terlihat bego apa"
'Ema iya'
"Dahlah mari kita masuk kita makan"
Pandu dan Serena pun memasuki warung warteg tersebut dan saat mereka sudah masuk tampak ramai orang orang yang tengah makan atau pun hanya sekedar berbincang minum kopi.
Pandu langsung berjalan menuju meja menu dan disana ada seorang wanita paruh baya yang merupakan pemilik warteg tersebut. Bu Eni namanya.
"Bu Eni aku mau pesan makan sama bayar hutang ku" ucap Pandu ke bu Eni.
"Eh nak Pandu dan siapa gadis di belakang mu itu, pacar kamu ya" ucap Bu Eni ceplas ceplos mengatakan bahwa Serena adalah pacar Pandu.
Mendengar ucapan bu Eni wajah Serena langsung berubah menjadi merah seperti kepiting rebus.
Sementara Pandu biasa biasa saja.
"Hah dahlah buk aku sudah lapar ini jangan bercanda"
"Haha baiklah baiklah, jadi kamu mau pesan apa nak Pandu" tanya bu Eni.
"Aku mau Ayam goreng, telur dadar balado, tumis kangkung, mie goreng, capcay dan sambel yang banyak itu aja" ucapnya memesan semua menu makanannya.
Sementara itu Serena dan bu Eni tercengang dengan jumlah lauk yang ia pesan.
"Buk ada apa, apa ada yang salah ya" tanya Pandu ketika melihat reaksi bu Eni.
"Ah tidak bukan apa apa hanya saja apa itu tidak kebanyakan?"
"Tentu saja tidak, lagi pula aku juga akan membayar. Oh iya berapa hutang yang ku punya bu"
"Ah tunggu bentar" bu Eni langsung mengambil buku hutang.
"Coba ibu lihat... Em hutang yang kamu punya sekitar 720 ribu" ucap bu Eni yang langsung membuat Pandu terkejut seakan ingin muntah darah ketika mendengar jumlah hutang yang ia miliki.
Bagi sebagian orang jumlah tersebut dapat dikatakan jumlah yang kecil tapi beda dengan orang yang seperti Pandu yang hanya seorang pengamen jalanan jumlah itu merupakan nominal yang besar baginya. Tapi untungnya iya sudah berhasil merauk uang sebesar 570 Jt dalam sehari, ya walaupun dia merampas dari para pembunuh bayaran.
"Egh.. ini uangnya bu sekalian bayar buat kami berdua, Serena kamu pesan apa saja yang kamu mau aku yang bayar. Jangan khawatir masakan bu Eni merupakan makanan ter enak di sini" ucap Pandu menyerahkan uang sebanyak 1 Jt dan langsung menyuruh Serena memesan makanan.
"Eh nak Pandu dari mana kamu dapat uang sebanyak ini, apa jangan jangan kamu..."
"Ssst jangan menuduh yang tidak tidak ya, aku dapat uang itu dari pemberian orang yang bersama dengan teman ku ini bu. Dan perkenalkan dia Serena teman baru aku"
"Oh seperti itu"
"Nak Serena apa kamu baik baik saja dengan nak Pandu, apa kamu di apa apain olehnya kalau iya bilang ke bibi biar nanti bibi hajar ini anak"
"Oy oy dikira aku ini orang aneh apa, aku kan orang baik, penyayang dan juga tampan gak mungkin lah aku melakukan sesuatu ke gadis cantik nan imut seperti dia" ucap Pandu yang membela dirinya sekalian sombong dikit.
'Aku ca-canti...Imut.." pikir Serena yang mendengar ucapan Pandu tadi.
"Hah terserah beradu mulut denganmu tidak akan ada habisnya...ini makanan mu dan ini minumnya es teh anget seperti biasanya gilanya satu setengah di aduk melawan arah jarum jam" Bu Eni memberikan makanan sesuai pesanan Pandu karena pelanggan adalah raja jadi semua permintaan harus di turutin itu moto Bu Eni.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Jojo Satoru
gk sekalian es teh panas aja thor?
2022-03-02
0
Reza
internet ku lemot kali bah
2022-01-07
0
warass mass ee😁😁
haha mcnya lawak anjim 😂😂😂
2021-10-05
0