# Rumah Kardus
Di sebuah gang sempit nan gelap terdapat sebuah rumah yang hanya berbahan dari kardus dan beberapa papan kayu untuk menyangga. Lingkungan di sekitar rumah tersebut juga dapat dilihat banyaknya sampah sampah berserakan, tikus maupun kecoa atau serangga kecil lainnya berkeliaran.
Di dalam rumah tersebut terdapat seorang anak muda berusia sekitar 14 tahun yang terbaring lemas di atas ranjang yang terbuat dari ban truk bekas yang di beri sebuah papan kayu lebar ditambah lembaran kardus sebagai alasnya.
Pemuda tersebut memiliki rambut berwarna hitam dan wajah tampak pucat seperti orang mati. Disaat itu pula tiba tiba tubuhnya terselimuti oleh cahaya kuning dan perlahan kondisinya tampak membaik.
"Buah hah hah...ugkh aah sakitnya kepala ak- eh dimana ini kayak familiar dengan tempat ini aduduh" tiba tiba saja pemuda tersebut terbangun dari tidurnya dan mulai bertanya tanya apa yang terjadi padanya.
Kemudian ia melihat tangan nya.
"Eh tangan ku tampak lebih kecil- tunggu" pemuda tersebut langsung mengambil sebuah cermin lebih tepatnya pecahan cermin yang berada di dekatnya.
"Ini...Ini ini tak mungkin aku kembali menjadi diriku yang dulu saat berusia 15 tahun" ucapnya terheran heran sambil melihat wajahnya di cermin.
"Tunggu dulu bukannya seharusnya aku tengah menghadapi Cobaan Langit Surgawi apa aku gagal dan dirainkarnasi ke kehidupan pertamaku?
Jika betunih maka aku sangat bahagia, hahaha...Akhirnya aku bisa kembali ke kehidupan lama ku ya walaupun aku sangat menyenangkan dengan kehidupannku sebelumnya."
"Hem itu bukan kah itu gitar kesayangan ku, Oh gitar ku sudah lama aku tidak bertemu denganmu apa kamu merindukan aku" Pandu pun langsung memeluk dan mencium gitar tersebut walaupun gitar tersebut dalam keadaan lusuh, kusam dan bertampal tampal tetapi ia menghiraukan hal tersebut. Namanya juga barang kesayangan yang berharga gak kenal mau sudah buruk jelek kusam itu tetap barang berharga bagi si pemilik. Apalagi kalau benda tersebut telah menemani si pemilik sejak lama hingga sekarang.
Namun kesenangannya akan berjumpa dengan kehidupan nya masa lalu tak berlangsung lama ketika dari luar terdengar suara kegaduhan.
"@¥×!$÷#..."
"Anjing siapa sih yang ribut ribut diluar gangguin orang lagi nostalgia aja..." ucapnya dengan emosi.
# Di Luar Rumah Kardus
Di dalam gang yang berada di antara dua bangunan rumah 7 lantai terlihat ada seorang gadis berusia sekitar 15 tahun dan juga ada beberapa orang pria mengenakan kemeja hitam dan ada yang membawa sebuah pisau.
Para pria tersebut tampaknya adalah orang orang jahat yang ingin mencelakakan gadis tersebut.
"Pe-pergi kalian.. jangan mendekat.." ucap gadis tersebut yang ketakutan.
"Tenang saja nona Serena setelah kami membunuh mu kami akan segera pergi dan tugas kami akan selesai, hahaha..." ucap pemimpin kelompok tersebut.
"Namun sebelum itu mungkin kami akan sedikit bermain main dengan mu terlebih dahulu" ucap salah satu pria dengan wajah mesumnya sambil menjilat bibirnya ketika melihat tubuh gadis tersebut.
"Kyaa...Aku tidak sudi melakukannya dengan babi busuk seperti kalian... Dan jika kalian berani macam macam dengan ku ayahku tidak akan melepaskan kalian, ingat itu" ucap gadis tersebut mencoba mempertahankan diri dan mengancam dengan menyebut nama ayah nya.
"Uh aku takut..." ucap pemimpin kelompok tersebut.
"Hem sekarang kamu takut kan..." ucap gadis tersebut ketika melihat pemimpin kelompok tersebut ketakutan. Namun sayangnya ia tidak tau bahwa pemimpin kelompok tersebut berbohong.
"Huh aku takut... Tapi boong haha, kau fikir kami ini bodoh apa! Jika kami melakukan hal ini tanpa tau siapa orang tuamu mana mungkin kamu mau melakukannya bocah"
"Kau itu terlalu naif dengan mengancam kami dengan nama keluarga Yun mu itu... Sudahlah, 03 lakukan apa yang kamu inginkan kepada gadis ini kemudian bunuh dia"
"..Hehe baik bos.. Hey nona kecil sini main sama om yuk" ucapnya dengan mulut menetes kan air liur dan tangannya seperti ingin memegang sesuatu.
Sementara itu gadis tersebut terus mundir hingga ia terpojok oleh dinding.
"Kyaa pergi pergi menjauh... jangan mendekat..." gadis tersebut terus memberontak dan melawan hingga ia menampar wajah pria tersebut.
PLAK!!
"Dasar jaIang berani kau menamparku, akan aku beri kamu hukuman.." pria tersebut langsung meraih baju gadis tersebut dan ingin merobeknya, namun tiba tiba dari rumah kardus yang berada tidak jauh dari tempat tersebut keluar seorang pemuda dengan emosi.
"WOY Bajngan mana yang bikin ribut di depan rumah gua nih.. eh.." ucap Pandu sambil emosi namun ketika ia melihat keluar dia melihat pasangan yang om om dengan seorang gadis muda yang tampak nya ingin melakukan Ehem ehem di tempat yang sepi.
"Oh maaf menggangu urusan kalian berdua" ucap Pandu kemudian ia masuk kedalam rumah dan langsung menutupnya.
Sementara itu orang orang tadi di buat bingung atas kelakuan pemuda tadi, hingga gadis tersebut berteriak.
"Tunggu to tolong aku..." ucap gadis tersebut dengan mata yang mengeluarkan linang airmata nya.
Kemudia pandu keluar atau lebih tepatnya mengintip dari pintu.
"Eh..jadi dia bukan pasangan mu" ucap nya dengan santai.
"Oy bocah jangan ikut campur urusan kami dan lebih baik kau kembali kedalam minum susu ibu mu haha..." ucap pemimpin kelompok tersebut.
Sementara Pandu yang mendengar dirinya dihina apa lagi menyangkut paut kan ibu nya membuatnya marah dan Pandu pun keluar berjalan mendekati pemimpin kelompok tersebut dengan tangan mengepal kuat.
Melihat Pandu berjalan mendekati nya ia berfikir bahwa bocah di hadapannya akan bersujud di kakinya.
"Heh ada apa bocah apa kau mau ak-ghak.." sebelum pemimpin tersebut menyelesaikan ucapannya Pandu langsung melancarkan pukulannya kearah grahang bawah pria tersebut hingga semua gigi nya rontok.
"Ghak.. dasar bocah sialan, apa yang kalian tunggu hajar bocah bau ini" ucap pemimpin tersebut ya walau pun ia berkata agak sedikit tidak jelas karena giginya rontok.
Kemudia semua anak buahnya mulai melakukan serangan. Salah satu nya yaitu seorang pria yang membawa sebuah pisau.
Pria tersebut langsung melancarkan serangannya dengan cara menusuk namun serangannya dapat dihindari oleh Pandu kemudian Pandu memegang pergelangan tangan pria tersebut dan sedikit memutar pergelangan tangannya yang membuat pisau yang ia bawa terjatuh kemudian Pandu melancarkan serangan dengan cara menarik pria tersebut maju dan Pandu langsung memberikan serangan dengan lutut kakinya tepat ke arah wajah pria tersebut hingga pria tersebut akhirnya tak sadarkan diri.
Awalnya mereka tampak meremehkan bocah di hadapan mereka ini dan berfikir bahwa saat ia menghajar bos mereka merupakan kebetulan karena bos mereka lengah namun nyatanya salah satu teman mereka juga tidak dapat mengalahkan bocah tersebut dan malah terbujur tak sadarkan diri.
Melihat hal tersebut salah satu pria tampak mengarahkan tanganya kedepan dan merapal kan sebuah mantra.
"Wahai api yang panas berkumpulah di tanganku dan bakar lah orang di hadapanku...Fire Ball" dan benar saja pria tersebut langsung menembakan sebuah bola api seukuran bola sepak ke arah Pandu.
Sedangkan Pandu di buat kaget ketika pria tersebut mengeluarkan sihir.
'Hah sihir..?'
Karena ia tengah bertarung ia membuang pemikirannya tadi dan langsung fokus pada bola api yang mengarah ke arahnya. Pandu dengan sigap langsung memposisikan diri seperti orang yang akan meninju.
Namun dalam pandangan mereka, mereka berfikir bahwa bocah tersebut sudah tidak waras karena ia berusaha meninju serangan sihir tersebut.
Namun hal itu diluar ekspektasi mereka ketika Pandu melancarkan pukulannya ke arah bola api tersebut dan membuat bola api tersebut memantul kembali menyerang ke arah mereka dan alhasil ledakan pun terjadi di gang tersebut.
BOOM!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Hann_
Hee..?
Pararel world kah?
2021-10-19
2
¤PENCINTA•NOVEL¤
malah ke dunia sihir wkwkwk
2021-10-18
0