Jayden yang tak pernah berubah

Berbeda dengan Denny yang memilih program dan tidak meneruskan usaha mamanya, Jayden meneruskan usaha orang tuanya.

Jayden memiliki otak yang cemerlang dan percaya diri, jadi dia mudah saja beradaptasi dengan hal dan pekerjaan apapun.

Kedua kakaknya sudah tinggal di negara lain, jadi hanya Jayden yang bisa diharapkan melanjutkan usaha orang tuanya.

Ayah dan ibu Jayden kadang masih ke pabrik, tapi sudah jarang. Mereka lebih memilih bersantai di rumah menikmati masa tuanya, bahkan ibunya sekarang belajar memasak pada ayahnya, dan ibunya jadi rajin memasak sekarang, walaupun rasanya tidak enak.

Lagi pula Jayden pintar menjalankan usaha, jadi orang tuanya tidak perlu khawatir lagi.

Pabrik textile mereka bahkan bertambah maju. Banyak mesinnya yang sudah diganti dengan model yang baru, karena Jayden mengerti mesin.

Akhirnya produk yang dihasilkan kwalitasnya lebih bagus dan kwantitasnya menjadi lebih banyak.

Bahkan sekarang produknya sudah diekspor ke beberapa negara tetangga.

Ternyata Jayden tidak hanya pintar di pelajaran saja, Jayden juga pintar berbisnis. Jayden bahkan mengembangkan usaha orang tuanya ke pembuatan pakaian jadi. Akhirnya orang tua Jayden bisa melepaskan usaha mereka ke Jayden dengan tenang.

Walaupun sudah menjadi pemimpin di suatu perusahaan, ternyata sifat Jayden tak berubah. Diam dan tak banyak berbicara, senyum pun jarang.

Dalam meeting pun bicara seadanya, tapi tatapannya saja sudah membuat para staffnya gentar, sehingga semuanya selalu mengikuti meeting dengan serius , juga tegang.

Padahal Jayden jarang memarahi karyawannya.

Entah apa yang membuat pegawainya segan, mungkin tampangnya yang serius dan berwibawa.

Biasanya sesudah meeting, Jayden akan meninggalkan ruangan meeting terlebih dahulu.Sesudah Jayden keluar, pasti banyak staffnya yang menarik nafas lega.

Dan mereka sangat bersyukur, Jayden termasuk pemimpin yang tidak suka mengadakan meeting, jadi tidak ada jadwal khusus meeting yang teratur.

Apabila ada masalah penting baru meeting diadakan.

Bahkan julukan Dewa Esnya di bagian produksi masih sering terdengar di bagian produksi,

Jayden bukannya tidak tahu, tapi Jayden tidak pernah perduli dengan hal seperti itu.

Bagi dia yang penting pekerjanya tetap bekerja dengan bagus dan bertanggung jawab.

Tidak pernah ada yang bisa membaca isi hatinya Jayden, bahkan Deddy sekretarisnya saja kadang tidak mengerti keinginan bos nya itu. Seperti siang itu, Jayden duduk di meja kebesarannya, tapi Jayden tidak menghadap meja, malah membelakangi meja, menghadap ke jendela kaca.Tapi matanya menerawang, Deddy tidak mengerti apa yang dilihat bosnya itu begitu lama.

Ternyata Jayden sedang melamun, dia teringat kejadian 5 tahun yang lalu, dimana dia terakhir kali bertemu Aylin.

Hal yang paling disesalinya, dia tidak berhasil mengejar Aylin.

Bahkan setelah itu setiap pulang Jakarta dia sering mampir ke Toko buku itu.

Bahkan sampai sekarang kalau ada waktu dia pasti mampir ke toko itu, dia berharap dapat bertemu Aylin dan meminta penjelasan Aylin mengapa menghindarinya.

Dia tahu, dulu dia sering diikuti Aylin dan dia sering menghindar, tapi dia kadang juga menanggapi Aylin, kadang dia bahkan bersedia mengantar Aylin, kalau Aylin memohon padanya.

Tapi Aylin berbeda, begitu melihat dia seperti melihat hantu, langsung menghilang tanpa jejak.

Kalau ingat itu dia jadi kesal lagi.

Karena kesal, Deddy pun jadi sasaran.

"Apa yang kamu lihat?", tanyanya pada Deddy tanpa basa basi.

Deddy sampai kaget, ditanya mendadak seperti itu.

"Ah, tidak bos...." jawab Deddy terbata-bata.

"Kayak punya banyak mata aja, lihat dari sini pun dia bisa tahu," pikir Deddy dalam hati.

"Antar aku ke toko buku, aku lagi malas nyetir mobil", sambung Jayden lagi sambil melemparkan kunci mobil ke Deddy.

"Baik bos ", jawab Deddy menurut, tapi dalam hatinya berpikir kesal "Ngapain sih ke toko buku terus, bukankah otaknya sudah seperti buku berjalan, kok masih suka mencari buku, sungguh tempat yang membosankan".

Deddy sempat melirik kearah jam "Padahal ini sudah jam 4, huh calon lembur lagi", keluhnya dalam hati pasrah.

Deddy juga bingung, kenapa bos nya suka ke toko buku itu, padahal posisinya lumayan jauh dari perusahaan. Memang toko bukunya besar, tapi yang lebih dekat juga banyak dan tidak kalah besar.

"Huh orang kaya memang suka yang aneh-aneh" gerutunya kesal dalam hati.

Biasanya bos nya selalu menyuruh dia menghargai waktu, eh sekarang dia menghambur-hamburkan waktu. Deddy ngedumel terus, tapi hanya dalam hati. Dia kesal mana ketemu jam macet lagi berangkatnya.

"Bisa sampai jam berapa ini? pikirnya dalam hati.

"Beginilah nasib sekretaris cowok".

Dia melihat ke belakang lewat kaca spion , bosnya menyenderkan kepala dan sedang memejamkan mata.

Pikiran Deddy malah melantur, menurutnya bos lebih ganteng kalau matanya sedang terpejam, kalau matanya melek banyak yang gemetar, tertawa dalam hati dia menghibur diri sendiri, agar tidak bosan karena macet.

Kembali melihat belakang lewat kaca, Deddy kaget mata Jayden sudah terbuka.

Cepat-cepat dia mengalihkan perhatiannya, namun terlambat.

"Yang konsentrasi kalau bawa mobil!", tegur Jayden.

"Ya, bos", jawab Deddy, sesudah itu Deddy langsung tidak berani melihat belakang lagi.

Jam 5 lewat mereka baru sampai tujuan, karena perjalanan macet dan lumayan jauh.

Jayden langsung menuju ke pintu masuk toko buku, dan Deddy mengikutinya dari belakang dengan lesu.

Belum sampai ke dalam, Jayden ditabrak seseorang, bukan Jayden yang terpental, malah penabraknya hampir terpental, karena orang tersebut tadi berlari lumayan kencang.

Refleks Jayden menangkap kedua bahu orang itu agar tidak terjatuh. Deddy yang di belakang Jayden juga sempat kaget, tapi saat melihat yang menabrak bos nya seorang gadis cantik Deddy malah terpana dengan kecantikan gadis yang memakai gaun hitam sederhana itu.

Lalu Jayden melepaskan tangannya dari bahu orang itu, dan menatap ke orang yang ceroboh yang, menabraknya dengan kencang itu.

Sebenarnya Jayden pun sudah siap dengan omelannya,

Tapi setelah menatap orang tersebut Jayden juga kaget dan terpana, bahkan kalimat omelannya yang siap dilontarkan ditelan kembali semua.

"Aylin", suaranya terdengar agak bergetar saat memanggil nama Aylin.

Aylin tadi juga sudah memasang senyumnya untuk meminta maaf atas kecerobohannya itu, saat melihat orang di depannya, senyumnya pun perlahan sirna.

Aylin tidak menyangka dia akan bertemu Jayden kembali di tempat yang sama seperti 5 tahun yang lalu.

Tapi kali ini dia benar-benar sudah mati langkah, tidak bisa lagi menghindar dari Jayden pikirnya pasrah.

#Flashback Satu jam yang lalu#

Aylin sedang sibuk menyiapkan surat lamaran kerja, tiba-tiba dia berpikir untuk ke toko buku melihat cara menulis surat lamaran yang bagus.

Lalu Aylin izin kepada Ibunya, ibunya pun berpesan kepada Aylin untuk membawa kunci rumah sendiri, karena ibunya mau ikut arisan bulanan jam 5 nanti.

Aylin mengangguk mengiyakan dan bergegas ke toko buku XX, karena Aylin tidak mau pulang kemalaman.

Sampai di toko, Aylin mulai mencari buku yang dibutuhkannya. Saat asyik membaca, dia mendapat panggilan telpon dari nomor tidak dikenal, setelah diangkat betapa kagetnya Aylin, ternyata tetangga nya memberitahu kalau ibunya pingsan saat mengikuti arisan, dan sudah dibawa ke Rumah Sakit XX, dengan ambulans.

Karena itulah Aylin berlari dengan cepat saat keluar tadi. Karena terburu-buru dan pikirannya sedang kacau dia menjadi tidak hati-hati, hingga akhirnya dia menabrak Jayden lumayan kencang.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

S

S

karena lu nyebelin

2023-08-07

2

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

eleuh eleuh eta cep Jayden ...
ngapain juga Aylin musti kasih penjelasan ?
nah kamu sendiri dulu2 suka bicara ketus dan nyakitin hati ... Aylin gak pernah lhoh minta penjelasan kenapa kamu spt itu ...

2023-05-14

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

cerita sedih bos kamu tuh Ded .... "kasih tak sampai" ..
kesiyan yak ...
🙃

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Mengejar langkahmu
2 First love versi Aylin
3 Hati Jayden
4 Hati Aylin
5 Kelulusan yang ditakutkan.
6 Liburan panjang
7 Jayden kembali
8 Roda telah berputar
9 Yang ditinggalkan
10 Seseorang yang juga merasa kehilangan.
11 Penggemar yang lain
12 Jayden yang sulit dilupakan
13 Disana membenci, disini merindu
14 Yang merasa beruntung dan menyusun rencana
15 Aylin merasa benar-benar sudah dilupakan
16 Jayden yang merasa hampa
17 Pertemuan yang tidak disangka
18 Pertemuan yang diharapkan yang sia-sia
19 Sifat Aylin yang telah berubah
20 Jayden yang tak pernah berubah
21 Yang ditunggu, akhirnya bertemu juga
22 Jayden merasa ditikung
23 Hati Jayden yang sedang kacau
24 Isi hati Maya
25 Jayden yang berusaha berubah
26 Perasaan Aylin pada Jayden
27 Maya dan Ibu Jayden yang penasaran
28 Jayden menenangkan diri
29 Sang Dewa Es minta bantuan
30 Pertikaian ibu dan Jayden
31 Tamu tak diduga
32 Misi Jayden gagal
33 Hati Aylin resah.
34 Bertemu best friend
35 Mengenang masa lalu
36 Denny kalah selangkah
37 Aylin yang bingung
38 Hari pertama Aylin masuk kerja
39 Suasana yang mencekam
40 Maya dan Aylin bertemu kembali
41 Tekad Jayden
42 First kiss
43 Aylin marah
44 Perasaan Denny, Aylin, dan Jayden
45 Suasana yang tidak enak
46 Perasaan Maya
47 Maya naik jabatan
48 Dewa Es hatinya mencair
49 Aylin benar-benar marah
50 Bertemu rival
51 Bos sedang stres
52 Aylin khawatir
53 tamu yang tak disangka
54 Bos juga bisa romantis
55 Maya marah
56 Jayden yang bersikap aneh
57 gosip yang membuat marah
58 Jayden yang terlambat sadar
59 Pesta pernikahan Dimas dan Cika
60 Adu licik
61 Semua kenangan lama
62 Jayden yang bertambah "nakal"
63 Denny marah
64 Hanya ingat sifat yang jelek saja
65 Ibu Jayden mendukung Maya
66 Jayden cari calon
67 Minggu yang cerah
68 Jayden yang iseng
69 Syarat Jayden menikah
70 Tidak ada yang percaya
71 Denny menyatakan cinta
72 Jayden yang semakin perhatian
73 Gosip season 2
74 Tidak sanggup mengejar langkahmu
75 Aylin yang ingin pindah
76 Berkunjung ke rumah Cika
77 Pergi dengan Jayden
78 Aylin yang perhatian
79 Aylin ikut ke Frame
80 Ibu Jayden yang sok tahu
81 Menggunakan segala cara
82 Aylin resign
83 rencana untuk hidup baru
84 Jayden marah
85 kecurigaan Jayden
86 Ayah Jayden yang lebih mengerti
87 Aylin yang bahagia
88 Pikiran Aylin yang unik
89 Kenangan yang tidak bisa hilang
90 Kesalahpahaman yang sulit diuraikan
91 Memulai pekerjaan baru
92 Otak Jayden menjadi bebal
93 Aylin shock
94 Jayden akhirnya tahu
95 Jayden menyatakan cinta
96 Denny akhirnya menyerah.
97 Kencan pertama.
98 Tertangkap basah
99 Jayden yang memihak Aylin
100 Ajakan menikah
101 Jayden mengalah.
102 Aylin terpengaruh Cika
103 Surprise ala jayden
104 Deddy salah sangka
105 Taktik Aylin
106 Jayden cemburu
107 Aylin berbohong
108 Ibu Aylin lega
109 ibu Jayden merasa diserang
110 Jayden yang beruntung.
111 Digigit serangga
112 Aylin takut dicap lagi
113 Bertemu dengan Denny
114 Jayden mendapat kabar baik
115 Salah paham yang mulai terungkap
116 menguraikan kesalahpahaman
117 Aylin bersedia
118 Rencana sesudah menikah
119 Perfect Wedding, Happy Ending
120 promosi : Aku hanyalah pengganti
121 promosi Benih yang Tak diakui
122 pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Mengejar langkahmu
2
First love versi Aylin
3
Hati Jayden
4
Hati Aylin
5
Kelulusan yang ditakutkan.
6
Liburan panjang
7
Jayden kembali
8
Roda telah berputar
9
Yang ditinggalkan
10
Seseorang yang juga merasa kehilangan.
11
Penggemar yang lain
12
Jayden yang sulit dilupakan
13
Disana membenci, disini merindu
14
Yang merasa beruntung dan menyusun rencana
15
Aylin merasa benar-benar sudah dilupakan
16
Jayden yang merasa hampa
17
Pertemuan yang tidak disangka
18
Pertemuan yang diharapkan yang sia-sia
19
Sifat Aylin yang telah berubah
20
Jayden yang tak pernah berubah
21
Yang ditunggu, akhirnya bertemu juga
22
Jayden merasa ditikung
23
Hati Jayden yang sedang kacau
24
Isi hati Maya
25
Jayden yang berusaha berubah
26
Perasaan Aylin pada Jayden
27
Maya dan Ibu Jayden yang penasaran
28
Jayden menenangkan diri
29
Sang Dewa Es minta bantuan
30
Pertikaian ibu dan Jayden
31
Tamu tak diduga
32
Misi Jayden gagal
33
Hati Aylin resah.
34
Bertemu best friend
35
Mengenang masa lalu
36
Denny kalah selangkah
37
Aylin yang bingung
38
Hari pertama Aylin masuk kerja
39
Suasana yang mencekam
40
Maya dan Aylin bertemu kembali
41
Tekad Jayden
42
First kiss
43
Aylin marah
44
Perasaan Denny, Aylin, dan Jayden
45
Suasana yang tidak enak
46
Perasaan Maya
47
Maya naik jabatan
48
Dewa Es hatinya mencair
49
Aylin benar-benar marah
50
Bertemu rival
51
Bos sedang stres
52
Aylin khawatir
53
tamu yang tak disangka
54
Bos juga bisa romantis
55
Maya marah
56
Jayden yang bersikap aneh
57
gosip yang membuat marah
58
Jayden yang terlambat sadar
59
Pesta pernikahan Dimas dan Cika
60
Adu licik
61
Semua kenangan lama
62
Jayden yang bertambah "nakal"
63
Denny marah
64
Hanya ingat sifat yang jelek saja
65
Ibu Jayden mendukung Maya
66
Jayden cari calon
67
Minggu yang cerah
68
Jayden yang iseng
69
Syarat Jayden menikah
70
Tidak ada yang percaya
71
Denny menyatakan cinta
72
Jayden yang semakin perhatian
73
Gosip season 2
74
Tidak sanggup mengejar langkahmu
75
Aylin yang ingin pindah
76
Berkunjung ke rumah Cika
77
Pergi dengan Jayden
78
Aylin yang perhatian
79
Aylin ikut ke Frame
80
Ibu Jayden yang sok tahu
81
Menggunakan segala cara
82
Aylin resign
83
rencana untuk hidup baru
84
Jayden marah
85
kecurigaan Jayden
86
Ayah Jayden yang lebih mengerti
87
Aylin yang bahagia
88
Pikiran Aylin yang unik
89
Kenangan yang tidak bisa hilang
90
Kesalahpahaman yang sulit diuraikan
91
Memulai pekerjaan baru
92
Otak Jayden menjadi bebal
93
Aylin shock
94
Jayden akhirnya tahu
95
Jayden menyatakan cinta
96
Denny akhirnya menyerah.
97
Kencan pertama.
98
Tertangkap basah
99
Jayden yang memihak Aylin
100
Ajakan menikah
101
Jayden mengalah.
102
Aylin terpengaruh Cika
103
Surprise ala jayden
104
Deddy salah sangka
105
Taktik Aylin
106
Jayden cemburu
107
Aylin berbohong
108
Ibu Aylin lega
109
ibu Jayden merasa diserang
110
Jayden yang beruntung.
111
Digigit serangga
112
Aylin takut dicap lagi
113
Bertemu dengan Denny
114
Jayden mendapat kabar baik
115
Salah paham yang mulai terungkap
116
menguraikan kesalahpahaman
117
Aylin bersedia
118
Rencana sesudah menikah
119
Perfect Wedding, Happy Ending
120
promosi : Aku hanyalah pengganti
121
promosi Benih yang Tak diakui
122
pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!