Aylin menatap kuburan di depannya.Ayahnya telah meninggalkan dia dan ibunya.
Mungkin ayah tidak bisa menerima kenyataan usahanya bangkrut, akhirnya ayah menjadi stress dan kesehatannya menurun.
Dan akhirnya ayahnya pun menyerah dan menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.
Acara penguburan pun dilakukan dengan sederhana. Hanya beberapa saudara dari pihak ayahnya yang datang, sedangkan ibunya adalah anak tunggal juga. Sesudah mengucapkan berduka cita , satu persatu pihak keluarga ayahnya berpamitan pulang.
Sesudah acara penguburan selesai, Aylin dan ibunya kembali ke rumah mereka.
Aylin menatap sedih Ibunya, ia benar-benar kasihan dengan keadaan ibunya yang sudah ditinggalkan oleh ayahnya, dan masih harus membiayai dia.
Aylin berpikir, ternyata roda sudah berputar ke bawah, sekarang dia benar-benar berada di bawah.
Perusahaan bangkrut, diapun sudah menerima kenyataannya untuk hidup sederhana, tetapi sekarang dia sudah ditinggalkan ayahnya.
Mengapa cobaan harus datang bertubi-tubi dalam hidupnya? tanyanya dalam hati.
Tanpa sadar Aylin memeluk ibunya, dia sangat takut ditinggalkan, kini hanya tinggal ibunya yang bersamanya. Ibunya menepuk-nepuk punggung Aylin menghiburnya.
Aylin hanya bisa menangis sedih, dia benar-benar bingung dengan keadaannya sekarang.
"Kamu jangan khawatir Lin, ibu masih bisa menyekolahkamu, dan ibu pasti akan merawatmu sampai dewasa, ibu akan menemanimu selalu", hibur ibunya.
Aylin mengangguk-angguk, ia tidak bisa menjawab karena menahan tangisannya, ia tidak mau membuat ibunya bertambah sedih.
Aylin benar-benar kagum dengan ketabahan ibunya, sedangkan dia sendiri begitu cengeng.
Ibu memang begitu tangguh, dia menerima jahitan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ibu tidak pernah mengeluh, bahkan bekerja dengan semangat. Mereka tinggal di tempat yang padat penduduk, dan kebetulan daerahnya adalah daerah konveksi, jadi ibunya mengambil pekerjaan menjahit yang bisa dibawa pulang untuk dikerjakan.
Aylin bersyukur ibunya bekerja di rumah, karena Aylin takut sendirian. Dulu waktu ibu dan ayahnya ke perusahaan, di rumah masih banyak pembantu,. sedangkan sekarang mereka sudah tidak mempunyai pembantu.
Aylin berusaha membantu ibunya dengan membantu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci piring saat pulang sekolah.
Bahkan kadang dia bantu merapikan jahitan ibunya dengan menggunting benang-benang tersisa.
Karena dulu terbiasa dilayani, Aylin belum bisa memasak, jadi tetap ibunya yang memasak.
Aylin dikamar sedang membuat PR sekolah, sayup-sayup terdengar suara mesin jahit.Tiba-tiba dia teringat dengan kak Jay, sudah lama dia tidak memikirkan kak Jay, karena keadaan keluarganya.
Hari ini dia tiba-tiba kebayang kak Jay lagi.
"Ah, dulu mengapa aku bisa tergila-gila dengan kak Jay, padahal kak Jay tidak pernah menyukaiku.
Dulu aku menghabiskan banyak waktu untuk kak Jay, kadang berdiri di teras Berjam-jam hanya karena ingin melihat kak Jay.
Mengapa aku melakukan hal-hal yang tidak berguna, harusnya aku lebih rajin belajar", sesal Aylin dalam hati.
Ternyata kadang keadaan membuat orang menjadi lebih dewasa.
Sifat Aylin memang sudah berubah banyak, dia menjadi lebih serius, rajin dan sudah jarang tertawa terbahak bahak.
Di sekolah yang barupun, Aylin menjadi pendiam, tidak ceriwis seperti dulu.
Walaupun begitu, tetap banyak teman laki-laki yang berusaha mendekatinya, karena semakin dewasa Aylin semakin bertambah cantik.
Karena itu banyak murid perempuan yang kurang menyukainya, dia membuat mereka iri.
Aylin tidak perduli dengan hal itu, dia sudah tidak perduli dia punya teman atau tidak. Pokoknya tujuan dia ke sekolah adalah belajar, begitu jam pulang dia buru-buru pulang untuk membantu ibunya.
Dia sudah tidak pernah ngumpul-ngumpul di sekolah seperti dulu.
Dengan teman sebangkunya Dewi, dia juga tidak terlalu akrab. Kadang Aylin jadi teringat best friendnya, Cika yang selalu baik dan mengalah padanya.
"Ah bagaimana kabarnya sekarang?" desah Aylin sedih, tiba-tiba teringat Cika.
Selama ini Cika yang paling baik padanya. Tapi dia tidak mencari Cika, karena malu dengan keadaannya sekarang.
Cika pasti kaget dan kasihan pada dia.Saat ini malah Aylin berpikir dia tidak ingin bertemu dengan Cika, Chandra apalagi Jayden.
Dia tidak mau mereka tahu keadaan hidupnya yang sekarang.
Untung saja ayah dan ibunya dulu tidak berpamitan dengan keluarga Jayden waktu mereka pindah, Mungkin tidak terpikirkan karena saat itu keadaan mereka sedang kacau, atau bisa jadi ibu dan ayahnya juga malu, pikir Aylin.
Aylin pun tidak mau bertanya pada ibunya mengapa tidak memberitahu kepindahan mereka pada ayah ibu Jayden.
Kadang keadaan bisa merubah sifat orang, Aylin sekarang menjadi tertutup dan lebih banyak menyimpan masalahnya dalam hati.
Tidak seperti dulu lagi, yang suka ceplas ceplos.
Keadaanlah yang merubah sifat Aylin, dan membuat Aylin bertambah dewasa pemikirannya. Sifat manja, sombong dan mau menang sendirinya hilang dengan sendirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
keadaan yg memaksa Aylin menjadi sosok yg dewasa dan mandiri..
biarpuuun ... harusnya kamu tetep ceria Aylin ... biar tetep cantik dan awet muda ... 😅😅😅
eeeehh ... tp masih SMA juga dink .... 🤭
2023-05-13
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
😭😭😭
2023-05-13
0
Tika Rotika
ngapain sih si alyin masih mikirin si Jay kaya ga ada cowok lain aja 😡
2023-03-22
0