Jayden yang merasa hampa

Sudah tiga hari Jayden pulang ke rumah karena sedang libur semester.Teman kosnya juga pulang kampung bersama pacarnya, karena mereka satu kampung, di Lampung.

Sejak Jayden kuliah di kota lain, ayah jadi sering ke pabrik. Akhirnya menjadi jadwal tetap ayah pergi ke pabrik.

"Hff ayah gampang banget sih gonti-ganti hobi, dulu hobi masak di rumah, koq sekarang hobi ke pabrik", gerutu Jayden dalam hati. Akhirnya membuat dia sendirian di rumah. Kalau ada ayahnya dia tidak akan kesepian.

Jayden jarang mau berkumpul untuk ngobrol dengan temannya baik waktu sekolah maupun kuliah. Dengan teman satu kosnya pun dia jarang ngobrol, akhirnya banyak temannya yang mencapnya sombong.

"Sudah kaya, ganteng lagi jadi dia sombong", begitu kira-kira gosip temannya.

Jayden bukannya tidak tahu, tapi dia tidak perduli, dia merasa dia tidak perlu perduli dengan penilaian orang lain.Dia lebih suka menuruti kata hatinya sendiri.

Tadi memang ayahnya mengajak dia ke pabrik, tapi Jayden menolak, dia bingung mau ngapain ke pabrik.

Kalau ada mesin rusak, dia mau diajak pergi, karena Jayden hobi mengotak-atik mesin.

Dan biasanya kalau ada mesin rusak, memang Jayden yang membetulkan.

Jayden memang terampil kalau urusan mesin.

Pegawai yang bekerja di pabrik itu banyak yang menatap kagum pada Jayden, sudah ganteng, pintar lagi.

Bukan hal yang aneh kalau Jayden datang, membuat pegawai perempuan di sana berusaha menarik perhatian Jayden. Dari yang bekerja di kantor sampai yang di produksi.

Tapi saat seperti ini yang di produksi merasa lebih beruntung, mereka lebih mudah melihat Jayden, karena Jayden membetulkan mesin di tempat produksi.

Tapi seperti biasa Jayden selalu serius dan konsentrasi pada pekerjaannya sendiri, sama sekali tidak pernah memperhatikan keadaan di sekitarnya, jangankan menarik perhatiannya, dilihat saja tidak.

Akhirnya pengawas produksi, Bu Hartati kasih julukan Dewa Es, katanya biar keren daripada es batu.

"Bagaimanapun dia adalah bos muda kita, jadi harus kita hormati", alasannya Bu Hartati yang memang suka bercanda.

Lama kelamaan setiap Jayden datang, karyawan di sana pasti bilang

,"Hari ini Dewa Es datang", tapi yang pasti mereka hanya berani di belakang, kalau ketemu Jayden, mereka tetap menyapa "Pak Jayden".

Berbeda di luar, berbeda di rumah. Ternyata kalau di rumah Jayden suka ngobrol dengan ayahnya, bahkan kalau kakaknya yang tinggal di luar negri datang berkunjung, Jayden bisa ngobrol dengan seru.

Cuman dengan ibunya dia jarang ngobrol, karena ibunya dari dulu sibuk mengurus pabrik. Memang sudah menjadi sifat Jayden yang kurang bisa bergaul kalau di luar.

Alhasil hari ini dia merasa kesepian dan hampa.Dia jadi berpikir, ternyata kadang harus punya teman. Jayden duduk di depan jendela kamarnya. Entah kenapa hatinya sering merasa kesepian dan hampa, sejak dia sering membayangkan Aylin.

Matanya secara tidak sadar menatap rumah di depan dia, warnanya sudah berubah, sepertinya sudah dibeli dan dihuni orang lain.

"Kamu berada di mana Lin?" tanya Jayden dalam hati.

Sudah dua hari ini, dia ke Mall yang sering didatangi Aylin (Dia tahu karena sempat mengantar Aylin sampai di depan Mall beberapa kali atas permintaan Aylin, tapi dia tidak pernah mau menemani Aylin ke dalam Mall).

Jayden berharap dia bisa bertemu dengan Aylin di sini, tetapi sesudah berputar-putar tanpa tujuan berjam-jam, kepalanya malah pusing, akhirnya dia menyerah dan pulang juga.

Dia sampai bingung kenapa banyak perempuan suka jalan-jalan di Mall.

"Apa itu cuci mata, sungguh membosankan", keluhnya kesal.

Tiba-tiba dia teringat dua hari yang lalu dia sempat bertemu dengan Denny. Sejak dia kuliah dia tidak pernah menghubungi Denny, Denny pun tidak pernah menghubungi dia. Dia bertemu karena mengantar sample kain buat mama Denny.

Kalau dipikir-pikir lagi dulu hubungan dia dengan Denny lumayan akrab, apalagi mereka punya hobi yang sama yaitu bermain basket.

Saat bermain basket pun mereka sangat kompak dan kerjasamanya bagus.

Mereka berdua sama-sama diidolakan di lapangan basket.

"Tapi aku menang, Aylin lebih menyukaiku", pikir Jayden dalam hati dengan percaya diri.

Dia tidak tahu kalau sekarang Denny sudah mulai dekat dengan Aylin.

Hanya saja terakhir kali dia mulai menjauhi Denny, sejak Denny sering bertanya tentang Aylin padanya.

Waktu itu memang dia masih berusaha tidak menyukai Aylin, tapi entah mengapa dia juga tidak rela jika Aylin didekati cowok lain. (Jayden benar-benar egois ya?)

Dia juga tahu Denny sangat pintar mengambil hati perempuan, kalau tidak salah dia sudah pernah pacaran tiga kali, pengalamannya terlalu hebat buat Aylin yang masih polos, pikir Jayden saat itu. Danny pacarannya cuman sebentar saja, hanya beberapa bulan saja sudah putus.

Kalau dipikir lagi kemaren Denny juga sudah tidak menanyakan tentang Aylin lagi.

"Ah paling juga dia sudah melupakan Aylin, namanya juga playboy", pikir Jayden lagi.

"Gak ada salahnya gua ngajak dia main basket bareng", pikir Jayden, dari pada dia bengong terus.

Akhirnya Jayden menghubungi Denny, setelah berbasa basi sebentar, dia langsung pada tujuannya mengajak bermain basket.

Sebenarnya Denny sudah mau menolak, tetapi dia terpikirkan sesuatu, akhirnya dia menerima ajakan Jayden.

Akhirnya mereka janjian ketemu di tempat game, di suatu Mall. Siang ini sangat panas, jadi mereka memutuskan bermain basket di tempat game saja.

Ternyata Denny ingin menguji Aylin, sebelum berangkat seperti biasa dia mengantar jahitan untuk ibunya Aylin, padahal tujuannya adalah Aylin.

Dan tebakannya benar Aylin di rumah sedang duduk membantu ibunya menggunting sisa benang.

Aylin terlihat cantik dengan kaos rumahnya yang longgar dan celana pendek Jeansnya, membuat Denny sempat terkesima.

"Aylin mau pergi dengan kak Denny gak ke Mall X?, kakak janjian ketemu dengan kak Jay untuk bermain" tanya Denny memasang wajah tenang, seakan bertanya seperti biasa kalau dia mau mengajak Aylin pergi.

Aylin tertegun sebentar hanya menjawab terputus-putus, "Kak.. Jay...Jayden ....?"

"iya", sahut Denny .

"Ah, tidak kak, Aylin mau membantu ibu dan mengerjakan tugas", sahut Aylin dengan cepat.

"Pergi saja Lin, sekalian cuci mata, sudah lama kamu gak ke Mall", ibunya juga ikutan.

"Enggak Bu, Aylin lagi malas dan agak pusing" jawab Aylin memberikan alasan.

"Oo kalau begitu kak Denny sendiri saja, kamu istirahat saja di rumah", Denny cepat menyahut, karena sebenarnya dia bukan benar-benar mau mengajak Aylin, Dia hanya ingin mengetes apakah benar Aylin menghindari Jayden.

Ternyata dugaannya benar, dan Denny bersorak bahagia, dalam hati.

Lalu Denny berpamitan pada Aylin dan ibunya. Ibu Aylin mengangguk dan berterimakasih sudah dibawakan jahitannya, sedangkan Aylin masih duduk diam tak berbicara sepatah katapun.

Denny beranjak pergi, dan sempat menatap ke Aylin yang masih melamun, akhirnya dia menyesal juga sudah membuat Aylin tidak tenang karena keingin tahuannya.

Bersambung........

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

koq gak membayangkan Maya aja ? 🤪

2023-05-14

0

Mama Kastini

Mama Kastini

rasanya ikut sedih liat aylin.... cinta tak terbalas... dan skrg yg ada ky nyesek...

2022-04-17

0

Yasmin Lanio

Yasmin Lanio

nyesalkan dulu udah jual mahal

2021-09-10

2

lihat semua
Episodes
1 Mengejar langkahmu
2 First love versi Aylin
3 Hati Jayden
4 Hati Aylin
5 Kelulusan yang ditakutkan.
6 Liburan panjang
7 Jayden kembali
8 Roda telah berputar
9 Yang ditinggalkan
10 Seseorang yang juga merasa kehilangan.
11 Penggemar yang lain
12 Jayden yang sulit dilupakan
13 Disana membenci, disini merindu
14 Yang merasa beruntung dan menyusun rencana
15 Aylin merasa benar-benar sudah dilupakan
16 Jayden yang merasa hampa
17 Pertemuan yang tidak disangka
18 Pertemuan yang diharapkan yang sia-sia
19 Sifat Aylin yang telah berubah
20 Jayden yang tak pernah berubah
21 Yang ditunggu, akhirnya bertemu juga
22 Jayden merasa ditikung
23 Hati Jayden yang sedang kacau
24 Isi hati Maya
25 Jayden yang berusaha berubah
26 Perasaan Aylin pada Jayden
27 Maya dan Ibu Jayden yang penasaran
28 Jayden menenangkan diri
29 Sang Dewa Es minta bantuan
30 Pertikaian ibu dan Jayden
31 Tamu tak diduga
32 Misi Jayden gagal
33 Hati Aylin resah.
34 Bertemu best friend
35 Mengenang masa lalu
36 Denny kalah selangkah
37 Aylin yang bingung
38 Hari pertama Aylin masuk kerja
39 Suasana yang mencekam
40 Maya dan Aylin bertemu kembali
41 Tekad Jayden
42 First kiss
43 Aylin marah
44 Perasaan Denny, Aylin, dan Jayden
45 Suasana yang tidak enak
46 Perasaan Maya
47 Maya naik jabatan
48 Dewa Es hatinya mencair
49 Aylin benar-benar marah
50 Bertemu rival
51 Bos sedang stres
52 Aylin khawatir
53 tamu yang tak disangka
54 Bos juga bisa romantis
55 Maya marah
56 Jayden yang bersikap aneh
57 gosip yang membuat marah
58 Jayden yang terlambat sadar
59 Pesta pernikahan Dimas dan Cika
60 Adu licik
61 Semua kenangan lama
62 Jayden yang bertambah "nakal"
63 Denny marah
64 Hanya ingat sifat yang jelek saja
65 Ibu Jayden mendukung Maya
66 Jayden cari calon
67 Minggu yang cerah
68 Jayden yang iseng
69 Syarat Jayden menikah
70 Tidak ada yang percaya
71 Denny menyatakan cinta
72 Jayden yang semakin perhatian
73 Gosip season 2
74 Tidak sanggup mengejar langkahmu
75 Aylin yang ingin pindah
76 Berkunjung ke rumah Cika
77 Pergi dengan Jayden
78 Aylin yang perhatian
79 Aylin ikut ke Frame
80 Ibu Jayden yang sok tahu
81 Menggunakan segala cara
82 Aylin resign
83 rencana untuk hidup baru
84 Jayden marah
85 kecurigaan Jayden
86 Ayah Jayden yang lebih mengerti
87 Aylin yang bahagia
88 Pikiran Aylin yang unik
89 Kenangan yang tidak bisa hilang
90 Kesalahpahaman yang sulit diuraikan
91 Memulai pekerjaan baru
92 Otak Jayden menjadi bebal
93 Aylin shock
94 Jayden akhirnya tahu
95 Jayden menyatakan cinta
96 Denny akhirnya menyerah.
97 Kencan pertama.
98 Tertangkap basah
99 Jayden yang memihak Aylin
100 Ajakan menikah
101 Jayden mengalah.
102 Aylin terpengaruh Cika
103 Surprise ala jayden
104 Deddy salah sangka
105 Taktik Aylin
106 Jayden cemburu
107 Aylin berbohong
108 Ibu Aylin lega
109 ibu Jayden merasa diserang
110 Jayden yang beruntung.
111 Digigit serangga
112 Aylin takut dicap lagi
113 Bertemu dengan Denny
114 Jayden mendapat kabar baik
115 Salah paham yang mulai terungkap
116 menguraikan kesalahpahaman
117 Aylin bersedia
118 Rencana sesudah menikah
119 Perfect Wedding, Happy Ending
120 promosi : Aku hanyalah pengganti
121 promosi Benih yang Tak diakui
122 pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Mengejar langkahmu
2
First love versi Aylin
3
Hati Jayden
4
Hati Aylin
5
Kelulusan yang ditakutkan.
6
Liburan panjang
7
Jayden kembali
8
Roda telah berputar
9
Yang ditinggalkan
10
Seseorang yang juga merasa kehilangan.
11
Penggemar yang lain
12
Jayden yang sulit dilupakan
13
Disana membenci, disini merindu
14
Yang merasa beruntung dan menyusun rencana
15
Aylin merasa benar-benar sudah dilupakan
16
Jayden yang merasa hampa
17
Pertemuan yang tidak disangka
18
Pertemuan yang diharapkan yang sia-sia
19
Sifat Aylin yang telah berubah
20
Jayden yang tak pernah berubah
21
Yang ditunggu, akhirnya bertemu juga
22
Jayden merasa ditikung
23
Hati Jayden yang sedang kacau
24
Isi hati Maya
25
Jayden yang berusaha berubah
26
Perasaan Aylin pada Jayden
27
Maya dan Ibu Jayden yang penasaran
28
Jayden menenangkan diri
29
Sang Dewa Es minta bantuan
30
Pertikaian ibu dan Jayden
31
Tamu tak diduga
32
Misi Jayden gagal
33
Hati Aylin resah.
34
Bertemu best friend
35
Mengenang masa lalu
36
Denny kalah selangkah
37
Aylin yang bingung
38
Hari pertama Aylin masuk kerja
39
Suasana yang mencekam
40
Maya dan Aylin bertemu kembali
41
Tekad Jayden
42
First kiss
43
Aylin marah
44
Perasaan Denny, Aylin, dan Jayden
45
Suasana yang tidak enak
46
Perasaan Maya
47
Maya naik jabatan
48
Dewa Es hatinya mencair
49
Aylin benar-benar marah
50
Bertemu rival
51
Bos sedang stres
52
Aylin khawatir
53
tamu yang tak disangka
54
Bos juga bisa romantis
55
Maya marah
56
Jayden yang bersikap aneh
57
gosip yang membuat marah
58
Jayden yang terlambat sadar
59
Pesta pernikahan Dimas dan Cika
60
Adu licik
61
Semua kenangan lama
62
Jayden yang bertambah "nakal"
63
Denny marah
64
Hanya ingat sifat yang jelek saja
65
Ibu Jayden mendukung Maya
66
Jayden cari calon
67
Minggu yang cerah
68
Jayden yang iseng
69
Syarat Jayden menikah
70
Tidak ada yang percaya
71
Denny menyatakan cinta
72
Jayden yang semakin perhatian
73
Gosip season 2
74
Tidak sanggup mengejar langkahmu
75
Aylin yang ingin pindah
76
Berkunjung ke rumah Cika
77
Pergi dengan Jayden
78
Aylin yang perhatian
79
Aylin ikut ke Frame
80
Ibu Jayden yang sok tahu
81
Menggunakan segala cara
82
Aylin resign
83
rencana untuk hidup baru
84
Jayden marah
85
kecurigaan Jayden
86
Ayah Jayden yang lebih mengerti
87
Aylin yang bahagia
88
Pikiran Aylin yang unik
89
Kenangan yang tidak bisa hilang
90
Kesalahpahaman yang sulit diuraikan
91
Memulai pekerjaan baru
92
Otak Jayden menjadi bebal
93
Aylin shock
94
Jayden akhirnya tahu
95
Jayden menyatakan cinta
96
Denny akhirnya menyerah.
97
Kencan pertama.
98
Tertangkap basah
99
Jayden yang memihak Aylin
100
Ajakan menikah
101
Jayden mengalah.
102
Aylin terpengaruh Cika
103
Surprise ala jayden
104
Deddy salah sangka
105
Taktik Aylin
106
Jayden cemburu
107
Aylin berbohong
108
Ibu Aylin lega
109
ibu Jayden merasa diserang
110
Jayden yang beruntung.
111
Digigit serangga
112
Aylin takut dicap lagi
113
Bertemu dengan Denny
114
Jayden mendapat kabar baik
115
Salah paham yang mulai terungkap
116
menguraikan kesalahpahaman
117
Aylin bersedia
118
Rencana sesudah menikah
119
Perfect Wedding, Happy Ending
120
promosi : Aku hanyalah pengganti
121
promosi Benih yang Tak diakui
122
pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!