Hari Sial

"Kalian udah siap besok kalian bisa mulai sekolah lagi di sini?"

"Ya kak Sekar udah bilang kak, kita juga udah cobain seragam baru kita kak. Baju keren kak, ga kayak baju seragam kita waktu sekolah di kampung" Ajeng cengengesan

"Kami suka baju seragam barunya?"

"Suka kak" Nino membalas dengan senyuman puas

Setelah puas berbincang di hangatnya sebuah keluarga Nino dan Ervan pun berpamitan dari rumah tersebut, sebelum pulang adik-adiknya Sekar mencium tangan Nino dan Sekar tanpa sadar ikut mencium tangan Nino

"Kalo mereka cium tangan saya karena mereka masih kecil, tapi kalo kamu jadi seolah-olah kamu itu istri saya. Apa kamu bersedia menjadi istri saya?" berbisik, blush dalam sekejap wajah Sekar menjadi memerah mendengar kata-kata tersebut

"Apaan sih? kenapa juga aku ikutan cium tangan pak Nino? jadi malu sendiri. Tolong jantung jangan berdetak terlalu cepat jangan lupa siapa orang yang ada di hadapan kamu ini"

"Kak Nino pulang dulu ya sayang" Nino kembali menggoda Sekar dengan menoleh ke arahnya saat pengucapan kata sayang

Setelah Nino dan Ervan pergi Sekar langsung menuju ke dalam kamarnya dan menjatuhkan tubuhnya sambil memeluk sebuah guling, wajah Sekar semakin memerah saat mengingat kembali semua ucapan dan tingkah laku Nino

"Apa iya aku suka sama pak Nino? aku sama kak Alvin aja ga pernah ngerasain perasaan kayak gini, tolong hati jangan terlena terlalu jauh. Aku harus belajar untuk sadar diri kalo kak Alvin aja bisa melakukan itu ke aku, ga mungkin seorang pak Nino bisa suka sama aku"

Sedangkan selama perjalanan pulang Nino selalu saja mengajak Ervan berbincang tentang Sekar, hingga ingin sekali rasanya Ervan berteriak bosan kepada bosnya tersebut. Walaupun itu hanya sebuah keinginan yang tak dia utarakan

"Kamu liat ga tadi muka Sekar jadi merah?" tertawa geli

"Ya pak"

"Dia imut ya kalo lagi begitu, ga jadi cewek aneh lagi" tersenyum

"Ya pak Sekar imut"

Tiba-tiba saja dugh.. Belakang bangku Ervan di tendang dari belakang "Astaga karena pak Nino dari tadi ngomong itu terus, aku cuma niat jawab iya semua omongan pak Nino jadi ga ke saring lagi tuh omongan"

"Kamu tau kesalahan kamu Van?" dengan dingin

"Ya pak"

"Bagus.. Sekali pun itu kamu jangan pernah ulangin lagi"

"Astaga pak saya ga mungkin berebut wanita dengan bapak" baik pak"

"Cuma saya yang boleh bilang dia imut" dengan suara pelan dan tersenyum

Ervan hanya bisa menahan semua kekesalan di dalam hatinya tetapi jauh di dalam lubuk hatinya yang terdalam dia sangat bahagia melihat Nino tersenyumlah

Setelah menjalankan sholat subuh Sekar mulai menyiapkan segala kebutuhan dirinya dan adik-adiknya, bagaimana pun juga ini adalah hari pertama dirinya akan datang ke kampus sebagai seorang mahasiswa seperti yang di inginkan oleh mending ibunya

Sekar menggunakan gaun berwarna putih di bawah lutut dan merias tipis wajahnya karena hari ini setelah dia selesai kuliah dia harus tetap pergi ke kantor, dia tak ingin membuat sang pria singa menjadi marah bila dia tetap menggunakan pakaian biasa seperti yang sudah di perintahkan

Sekar mengantarkan adik-adiknya terlebih dahulu ke sekolah baru mereka dan di sana mereka di sambut dengan sangat baik, karena sudah pasti Ervan memberikan perintah kepada pihak sekolah untuk menjaga adik-adik Sekar

Sekar pun di antar ke kamus setelah mengantarkan adik-adiknya, Sekar turun dari mobil yang di sediakan oleh Nino dan memandangi kampus tersebut sambil mengepalkan tangannya

"Semangat Sekar kamu pasti bisa jadi seperti yang ibu inginkan" tersenyum, dan dari kejauhan ada sepasang mata yang telah melihat Sekar semenjak turun dari mobil dan mulai menghampiri Sekar saat Sekar mulai masuk ke dalam kampusnya

"Sekar" Sekar yang merasa namanya di panggil pun menoleh ke arah suaranya tersebut

"Mau apa lagi sih?" memasang wajah kesal

"Sekar tolong kasih aku waktu untuk menjelaskan masalah kemarin" memegang salah satu tangan Sekar

"Semuanya udah jelas kak, sekarang aku ga akan berharap apapun lagi dari kak Alvin" Sekar mencoba menguatkan hatinya

"Aku kemarin khilaf Sekar, aku minta maaf sama kamu"

"Tolong lepasin tangan aku kak" menatap tajam dan Alvin pun melepaskan tangan Sekar

"Aku udah maafin kak Alvin kok"

"Aku tau perempuan kampung seperti kamu, mau di rubah penampilannya seperti apapun tetap aja bodoh" Kalo gitu apa kita bisa mulai semuanya dari awal lagi?" tersenyum

"Kayaknya kak Alvin salah sangka" tersenyum dengan sangat manis

"Maksud kamu?" mengerutkan keningnya

"Aku akan selalu memaafkan semua orang yang udah berbuat jahat ke aku, tapi aku pernah punya pikiran sedikit pun untuk dekat sama kak Alvin lagi" dengan tegas

"Kurang ajar berani banget ini perempuan"

Sekar sudah hendak melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Alvin tiba-tiba saja Alvin kembali memegang tangan kiri Sekar dengan erat

"Apa karena sekarang kamu pake baju bagus dan di antar mobil kamu bisa jadi sombong kayak gini?" Sekar mencoba menarik tangannya dengan kuat tetapi pegangan tangan Alvin jauh lebih kuat

"Lepas kak"

"Apa kamu sekarang jadi simpanan laki-laki yang kemarin?" berbisik, tiba-tiba saja Sekar mengangkat tangan kanannya dan menghadiahkan sebuah tamparan ke pipi Alvin

Alvin menatap Sekar penuh amarah "Perempuan kurang ajar" mengangkat tangannya, Sekar hanya bisa pasrah dan memejamkan matanya

"Aduh tadi kelepasan nih tangan, pasti sakit nih balasannya"

Setelah cukup lama Sekar mulai berani membuka matanya secara perlahan ternyata tangan Alvin sudah di pegang oleh seseorang yang tidak dia kenal

"Masa beraninya sama perempuan" tersenyum sinis

"Apa urusannya sama lo?" berbicara tanpa melihat terlebih dahulu

"Ga ada sih, gw ga suka aja liat laki-laki yang main tangan sama perempuan kayak lo ini. Atau jangan-jangan lo banci ya?" tersenyum sinis

"Sial kenapa harus ketemu dia sih?" Alvin yang merasa kesal melepaskan tangan Sekar dan memandangi pria tersebut dengan penuh amarah

Alvin meninggalkan Sekar dan orang tersebut dengan penuh amarah, Alvin memilih pergi ke kamar mandi dan membasuh wajahnya untuk meredakan emosinya

"Sial gw ga bisa berbuat apapun kalo depan dia. Tapi gw akuin sekarang Sekar beneran keliatan beda dia bener-bener cantik, pokoknya gw harus bisa dapatin dia lagi"

"Kamu ga apa kan?"

"Ya kak, makasih" aku ga sangka hari pertama aku di sini udah dapat hadiah kayak tadi kayaknya ini bakal jadi hari sial aku, semoga aja ke depannya aku ga perlu lagi berurusan sama kak Alvin lagi" membuang napasnya dengan kasar

"Rendi" mengulurkan tangannya

"Sekar" bersalaman

"Baru ya?"

"Iya kak" tersenyum

"Astaga perempuan ini kalo senyum mirip tante Astrid"

"Kalo gitu aku duluan ya kak"

"Biar aku anterin"

"Ga usah kak, aku ga mau ngerepotin"

"Ga ngerepotin kok dari pada nanti perempuan secantik kamu ada yang godain lagi" tersenyum dengan tulus

"Makasih ya kak" tersenyum "laki-laki ini udah ganteng plus sopan, coba aja pak Nino bisa sebaik dia. Ekh apaan coba kok jadi mikirin pak Nino sih?"

Terpopuler

Comments

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

jauh" Alvin

2022-06-20

0

Hafizah Salsabilla

Hafizah Salsabilla

next

2021-09-04

0

Nilaaa🍒

Nilaaa🍒

hadir kakak
semangat selalu

salam dari This is Our Love

2021-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Mencari Rumah
3 Melamar Pekerjaan
4 Anugrah Atau Musibah
5 Perempuan Aneh
6 Makan Siang Bersama
7 Ponsel Baru
8 Bertemu Alvin
9 Di Larang Menangis
10 Bertemu Kembali
11 Memulai Rencana
12 Maaf
13 Hari Bersejarah
14 Mendapatkan Yang Terbaik
15 Pilihan Yang Sulit
16 Bertubi-tubi
17 Amazing
18 Rumah Baru
19 Makan Malam Keluarga
20 Hari Sial
21 Pertemuan Dengan Rendi
22 Senyuman
23 Selamat Beristirahat
24 Memastikan Terlebih Dahulu
25 Rahasia
26 Nino Kecil
27 Semakin Yakin
28 Masa Lalu Nino
29 Masa Lalu Nino 2
30 Janji
31 Untuk Nino
32 Janji Kepada Rendi
33 Bunga Untuk Sekar
34 Bertaruh
35 Sebatas Mimpi
36 Peringatan Dari Rendi
37 Perasaan Yang Hancur
38 Menjalankan Rencana
39 Memaksa Bertemu
40 Ungkapan Hati
41 Bertemu Mama
42 Panggilan bapak
43 Terciduk
44 Mendapatkan Kebahagiaan
45 Semoga Hanya Mimpi Buruk
46 Kecelakaan
47 Viona
48 Kamu Siapa?
49 Hubungan Kita
50 Awal Yang Baik
51 Orang Yang Berbahaya
52 Lebih Menakutkan
53 Harus Memilih
54 Berhati Lembut
55 Kedatangan Keluarga Viona
56 Meminta penjelasan
57 Dua Syarat
58 Bertemu Kembali
59 Memastikan Sesuatu
60 Calon Istri Saya
61 Cemburu
62 Pengumuman
63 Berubah Lebih Berani
64 Masalah Besar Yang Sedang Menanti
65 Firasat
66 Apa Masih Pantas
67 Merasa Gagal
68 Keanehan Pada Nino
69 Depresi
70 Bayi Besar
71 Malam Pertama Yang Tertunda
72 Bulan Madu
73 Pembalasan
74 Amarah Ervan
75 Menyerah
76 Kehamilan Sekar
77 Kekecewaan Nino
78 Rencana Menggugurkan Kandungan
79 Drama Korea
80 Drama Korea 2
81 Istri Nino
82 Bagian Yang Buruk
83 Serangga Pengganggu
84 Peringatan
85 Minta Di Suapin
86 Meminta Bertemu Ervan
87 Tersenyum
88 Cemburu Terhadap Ervan
89 Alasan Sekar
90 Teka-Teki Kehidupan Ervan
91 Masa Kelam Ervan
92 Sang Pengganti
93 Rencana Sekar
94 Kesempatan Emas
95 Melanjutkan Rencana
96 Suasana Yang Aneh
97 Cuma Milik Aku
98 Saling Terbuka
99 Mimpi Buruk Yang Menjadi Kenyataan
100 Ricardo Erlangga
101 Gelap Mata
102 Kesedihan Di Dalam Kebahagiaan
103 Menemani Ke Neraka
104 Meminta Hal Yang Sama
105 Seseorang Yang Di Kirimkan Tuhan
106 Terima Kasih Tuhan ( TAMAT )
107 Sekilas Info
108 Sekilas Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Awal Kisah
2
Mencari Rumah
3
Melamar Pekerjaan
4
Anugrah Atau Musibah
5
Perempuan Aneh
6
Makan Siang Bersama
7
Ponsel Baru
8
Bertemu Alvin
9
Di Larang Menangis
10
Bertemu Kembali
11
Memulai Rencana
12
Maaf
13
Hari Bersejarah
14
Mendapatkan Yang Terbaik
15
Pilihan Yang Sulit
16
Bertubi-tubi
17
Amazing
18
Rumah Baru
19
Makan Malam Keluarga
20
Hari Sial
21
Pertemuan Dengan Rendi
22
Senyuman
23
Selamat Beristirahat
24
Memastikan Terlebih Dahulu
25
Rahasia
26
Nino Kecil
27
Semakin Yakin
28
Masa Lalu Nino
29
Masa Lalu Nino 2
30
Janji
31
Untuk Nino
32
Janji Kepada Rendi
33
Bunga Untuk Sekar
34
Bertaruh
35
Sebatas Mimpi
36
Peringatan Dari Rendi
37
Perasaan Yang Hancur
38
Menjalankan Rencana
39
Memaksa Bertemu
40
Ungkapan Hati
41
Bertemu Mama
42
Panggilan bapak
43
Terciduk
44
Mendapatkan Kebahagiaan
45
Semoga Hanya Mimpi Buruk
46
Kecelakaan
47
Viona
48
Kamu Siapa?
49
Hubungan Kita
50
Awal Yang Baik
51
Orang Yang Berbahaya
52
Lebih Menakutkan
53
Harus Memilih
54
Berhati Lembut
55
Kedatangan Keluarga Viona
56
Meminta penjelasan
57
Dua Syarat
58
Bertemu Kembali
59
Memastikan Sesuatu
60
Calon Istri Saya
61
Cemburu
62
Pengumuman
63
Berubah Lebih Berani
64
Masalah Besar Yang Sedang Menanti
65
Firasat
66
Apa Masih Pantas
67
Merasa Gagal
68
Keanehan Pada Nino
69
Depresi
70
Bayi Besar
71
Malam Pertama Yang Tertunda
72
Bulan Madu
73
Pembalasan
74
Amarah Ervan
75
Menyerah
76
Kehamilan Sekar
77
Kekecewaan Nino
78
Rencana Menggugurkan Kandungan
79
Drama Korea
80
Drama Korea 2
81
Istri Nino
82
Bagian Yang Buruk
83
Serangga Pengganggu
84
Peringatan
85
Minta Di Suapin
86
Meminta Bertemu Ervan
87
Tersenyum
88
Cemburu Terhadap Ervan
89
Alasan Sekar
90
Teka-Teki Kehidupan Ervan
91
Masa Kelam Ervan
92
Sang Pengganti
93
Rencana Sekar
94
Kesempatan Emas
95
Melanjutkan Rencana
96
Suasana Yang Aneh
97
Cuma Milik Aku
98
Saling Terbuka
99
Mimpi Buruk Yang Menjadi Kenyataan
100
Ricardo Erlangga
101
Gelap Mata
102
Kesedihan Di Dalam Kebahagiaan
103
Menemani Ke Neraka
104
Meminta Hal Yang Sama
105
Seseorang Yang Di Kirimkan Tuhan
106
Terima Kasih Tuhan ( TAMAT )
107
Sekilas Info
108
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!