Makan Siang Bersama

Setelah menyelesaikan semua ritualnya di pagi hari Sekar tak lupa membuatkan sarapan terlebih dahulu untuk adik-adiknya, dia juga membawa bekal untuk makan siang nanti. Sekar harus bisa melakukan pengiritan sebanyak mungkin, karena dia harus bisa berhemat demi bisa bertahan hidup di ibu kota

Sekar berangkat ke kantor bersama Jajang seperti biasa mereka akan menggunakan angkutan umum, Sekar yang memang memiliki sikap supel sudah sangat dekat dengan Jajang. Sepanjang perjalanan mereka pun saling melepaskan canda

Setelah turun dari angkutan umum Jajang dan Sekar harus berjalan kaki sedikit demi bisa mencapai tempat kerja mereka, dan di saat yang bersamaan mobil sang pemilik gedung melintas. Nino melihat Sekar yang sedang tertawa lepas saat bercanda dengan Jajang, sedangkan sang sekretaris pribadi hanya bisa membuang napasnya dengan kasar di depan kemudi mobil

"Siapa laki-laki itu? apa perempuan itu akan tertawa seperti itu di hadapan siapa aja?"

Hari itu Nino memberikan perintah untuk datang ke kantor jauh lebih cepat dari pada biasanya, entah apa yang ada di dalam pikirannya yang pasti dia ingin segera berada di dalam ruang kerjanya

"Siapa itu?"

"Itu salah satu office boy pak"

"Kenapa mereka bisa bareng? lagi pula kan dia baru hari ini mulai kerja kenapa bisa sedekat itu?"

"Tolong pak jangan tunjukkan sikap anda ini kepada siapapun, cukup tunjukkan di hadapan saya saja"

"Jangan bilang kamu belum cari tau tentang dia, sepertinya kamu sudah mulai kurang cekatan Van" memukul belakang bangku Ervan

"Office boy itu namanya Jajang pak, dia yang memberikan info kepada Sekar tentang pekerjaan di kantor kita. Mereka juga tetangga pak"

"Apa urusannya sama saya?" memalingkan wajahnya

"Benar-benar sudah berubah, untuk pertama kalinya pak Nino perduli tentang kehidupan orang lain"

Mereka pun tiba lebih dulu di dalam ruang kerjanya, seperti biasa Nino akan duduk di bangku kebesarannya sedangkan Ervan berdiri dengan hormat tak jauh dari meja Nino

Sekar yang baru saja tiba di kantor tersebut langsung melapor ke bagian HRD dan di berikan tugas untuk membersihkan ruangan pak Nino setiap harinya, juga menyiapkan untuk makan siang pak Nino jika pak Nino sedang berada di kantor

Waktu masih menunjukkan sangat pagi seharusnya seorang Nino Setiawan belum tiba di ruangannya seperti arahan dengan sigap Sekar membawa semua peralatan kebersihan ke dalam ruangan Nino, begitu Sekar membuka pintu Sekar di kejutkan oleh dua orang yang sudah berada di dalam ruangan tersebut

"Jam berapa ini?" penuh penekanan, sedangkan Ervan hanya bisa menggelengkan kepalanya secara pelan dari belakang melihat tingkah laku sang bos besar

"Ini masih jam tujuh kurang pak, kemarin pak Ervan minta saya datang jam tujuh dan sebelum jam delapan pekerjaan saya harus sudah beres semua katanya"

"Kamu dengar ga ya saya tanya" menatap tajam

"Sekarang jam tujuh kurang lima menit pak" menundukkan kepalanya

"Sekarang saya lagi ada urusan mendadak, saya tiba di kantor ternyata ruangan saya belum di bersihkan"

"Sabar Sekar ingat kamu butuh kerjaan ini" Maaf pak, mulai besok saya akan berangkat lebih cepat lagi"

"Ga mungkin saya yang mengatur jadwal saya ke kamu, kamu yang harus mengatur jadwal kamu ke saya. Kalau perlu kamu tiba di sini jam lima pagi"

"Maaf pak kalau jam segitu saya tidak bisa" menatap Nino

"Apa karena kamu jadi ga bisa bareng dengan laki-laki tadi?"

"Kenapa kamu tidak bisa bila di minta hadir jam lima pagi?" Ervan menimpali ke ingin tahuan bosnya yang tak dapat dia ungkapkan

"Saya butuh pekerjaan pak, tapi bagi saya ibadah saya jauh lebih penting" Ervan tersenyum tipis mendengar jawaban dari Sekar, sedangkan Nino di buat tak dapat berkata apa-apa lagi

"Ya udah saya mau ruang istirahat, kamu bisa bersihkan ruangan ini. Kalau sudah selesai kamu bisa ketuk ruang istirahat saya" Nino memilih masuk ke dalam ruang istirahat agar tak merasa canggung, sedangkan Ervan kembali ke ruang kerjanya

Nino melepaskan jas nya dan merebahkan tubuhnya di ruang istirahatnya "*Ibadah ya? dia bilang tadi dia butuh pekerjaan tapi ibadahnya lebih penting dari pada pekerjaan. Apa benar masih ada orang seperti itu sekarang ini?"

"Apa tadi aku udah keterlaluan ya? kan memang aku yang datang terlalu cepat*"

Sekar membersihkan semua ruangan tersebut dengan sigap dan suka cita, dia hanya berharap tak melakukan kesalahan apapun di hari pertama dia bekerja. Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya Sekar pun mengetuk pintu ruang istirahat Nino

Tok..Tok..Tok..

Nino membukakan pintu "Saya sudah selesai membersihkan ruangan pak Nino, kalau begitu saya permisi dulu pak"

"Nanti siang antar makan siang saya ke sini"

"Baik pak, permisi pak" Sekar kembali ke ruang tempat para office boy dan office girl yang lain berkumpul

Setelah saling berkenalan semua mendekati Sekar karena mereka penasaran bagaimana mungkin pak Nino mengizinkan seorang wanita yang membersihkan ruang kerjanya, selama ini yang bagian membersihkan ruang kerja pak Nino hanya orang-orang tertentu saja dan di larang untuk pekerja wanita

Sekar hanya tersenyum mendengar semua cerita mereka tentang seorang Nino Setiawan, hati kecilnya tertawa geli mendengar ada orang seperti itu. Tetapi mereka juga memperingatkan tentang sosok Ervan yang jauh lebih di takuti di kantor itu dari pada sosok Nino Setiawan

Menjelang akan makan siang semua mulai sibuk dengan segala urusan masing-masing, sedangkan Sekar sudah di berikan perintah oleh Ervan menunggu makan siang untuk sang bos besar dan mengantarkan makanan tersebut ke ruangan Nino

Tok..Tok..Tok..

"Masuk"

"Permisi pak"

Sekar mulai masuk ke dalam ruangan tersebut dan membawa sebuah nampan untuk makan siang Nino, sedangkan Nino masih sibuk dengan sejuta pekerjaan yang menanti dirinya. Sekar meletakkan makan siang Nino di meja satunya

"Makan siang sudah saya siapkan pak, kalau begitu saya permisi dulu"

"Temenin saya makan siang" tanpa menoleh

"Tapi pak.." Nino langsung menatap tajam dan menghentikan semua aktivitasnya

"Keberatan?" penuh penekanan

"Baik pak" menundukkan kepalanya

"Tega amat orang ini masa dia makan aku liatin dia makan, aku juga kan lapar"

Nino mulai melangkahkan kakinya ke arah sofa di mana menu makan siangnya sudah tersaji, dia pun mulai mendudukkan dirinya

"Mana makan siang kamu?"

"Ada di ruang pantry pak"

"Bawa ke sini temenin saya makan"

"Baik pak" Sekar tak ingin membuat masalah lebih banyak dia pun segera ke ruang pantry dan mengambil makan siangnya

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk"

Sekar masuk ke dalam ruangan Nino membawa bekal seadanya yang dia bawa

"Ayo makan, saya sudah lapar"

"Baik pak" Sekar membuka kotak nasi yang dia bawa berisikan nasi goreng dan telor ceplok yang dia siapkan tadi pagi

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

mau makan tuh pak nino nasi goreng nya sekar

2024-01-09

0

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

ga dikasih makan siang Nino, karyawannya

2022-06-19

0

Suyatno Galih

Suyatno Galih

duhhhh romatisnya......

2021-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Mencari Rumah
3 Melamar Pekerjaan
4 Anugrah Atau Musibah
5 Perempuan Aneh
6 Makan Siang Bersama
7 Ponsel Baru
8 Bertemu Alvin
9 Di Larang Menangis
10 Bertemu Kembali
11 Memulai Rencana
12 Maaf
13 Hari Bersejarah
14 Mendapatkan Yang Terbaik
15 Pilihan Yang Sulit
16 Bertubi-tubi
17 Amazing
18 Rumah Baru
19 Makan Malam Keluarga
20 Hari Sial
21 Pertemuan Dengan Rendi
22 Senyuman
23 Selamat Beristirahat
24 Memastikan Terlebih Dahulu
25 Rahasia
26 Nino Kecil
27 Semakin Yakin
28 Masa Lalu Nino
29 Masa Lalu Nino 2
30 Janji
31 Untuk Nino
32 Janji Kepada Rendi
33 Bunga Untuk Sekar
34 Bertaruh
35 Sebatas Mimpi
36 Peringatan Dari Rendi
37 Perasaan Yang Hancur
38 Menjalankan Rencana
39 Memaksa Bertemu
40 Ungkapan Hati
41 Bertemu Mama
42 Panggilan bapak
43 Terciduk
44 Mendapatkan Kebahagiaan
45 Semoga Hanya Mimpi Buruk
46 Kecelakaan
47 Viona
48 Kamu Siapa?
49 Hubungan Kita
50 Awal Yang Baik
51 Orang Yang Berbahaya
52 Lebih Menakutkan
53 Harus Memilih
54 Berhati Lembut
55 Kedatangan Keluarga Viona
56 Meminta penjelasan
57 Dua Syarat
58 Bertemu Kembali
59 Memastikan Sesuatu
60 Calon Istri Saya
61 Cemburu
62 Pengumuman
63 Berubah Lebih Berani
64 Masalah Besar Yang Sedang Menanti
65 Firasat
66 Apa Masih Pantas
67 Merasa Gagal
68 Keanehan Pada Nino
69 Depresi
70 Bayi Besar
71 Malam Pertama Yang Tertunda
72 Bulan Madu
73 Pembalasan
74 Amarah Ervan
75 Menyerah
76 Kehamilan Sekar
77 Kekecewaan Nino
78 Rencana Menggugurkan Kandungan
79 Drama Korea
80 Drama Korea 2
81 Istri Nino
82 Bagian Yang Buruk
83 Serangga Pengganggu
84 Peringatan
85 Minta Di Suapin
86 Meminta Bertemu Ervan
87 Tersenyum
88 Cemburu Terhadap Ervan
89 Alasan Sekar
90 Teka-Teki Kehidupan Ervan
91 Masa Kelam Ervan
92 Sang Pengganti
93 Rencana Sekar
94 Kesempatan Emas
95 Melanjutkan Rencana
96 Suasana Yang Aneh
97 Cuma Milik Aku
98 Saling Terbuka
99 Mimpi Buruk Yang Menjadi Kenyataan
100 Ricardo Erlangga
101 Gelap Mata
102 Kesedihan Di Dalam Kebahagiaan
103 Menemani Ke Neraka
104 Meminta Hal Yang Sama
105 Seseorang Yang Di Kirimkan Tuhan
106 Terima Kasih Tuhan ( TAMAT )
107 Sekilas Info
108 Sekilas Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Awal Kisah
2
Mencari Rumah
3
Melamar Pekerjaan
4
Anugrah Atau Musibah
5
Perempuan Aneh
6
Makan Siang Bersama
7
Ponsel Baru
8
Bertemu Alvin
9
Di Larang Menangis
10
Bertemu Kembali
11
Memulai Rencana
12
Maaf
13
Hari Bersejarah
14
Mendapatkan Yang Terbaik
15
Pilihan Yang Sulit
16
Bertubi-tubi
17
Amazing
18
Rumah Baru
19
Makan Malam Keluarga
20
Hari Sial
21
Pertemuan Dengan Rendi
22
Senyuman
23
Selamat Beristirahat
24
Memastikan Terlebih Dahulu
25
Rahasia
26
Nino Kecil
27
Semakin Yakin
28
Masa Lalu Nino
29
Masa Lalu Nino 2
30
Janji
31
Untuk Nino
32
Janji Kepada Rendi
33
Bunga Untuk Sekar
34
Bertaruh
35
Sebatas Mimpi
36
Peringatan Dari Rendi
37
Perasaan Yang Hancur
38
Menjalankan Rencana
39
Memaksa Bertemu
40
Ungkapan Hati
41
Bertemu Mama
42
Panggilan bapak
43
Terciduk
44
Mendapatkan Kebahagiaan
45
Semoga Hanya Mimpi Buruk
46
Kecelakaan
47
Viona
48
Kamu Siapa?
49
Hubungan Kita
50
Awal Yang Baik
51
Orang Yang Berbahaya
52
Lebih Menakutkan
53
Harus Memilih
54
Berhati Lembut
55
Kedatangan Keluarga Viona
56
Meminta penjelasan
57
Dua Syarat
58
Bertemu Kembali
59
Memastikan Sesuatu
60
Calon Istri Saya
61
Cemburu
62
Pengumuman
63
Berubah Lebih Berani
64
Masalah Besar Yang Sedang Menanti
65
Firasat
66
Apa Masih Pantas
67
Merasa Gagal
68
Keanehan Pada Nino
69
Depresi
70
Bayi Besar
71
Malam Pertama Yang Tertunda
72
Bulan Madu
73
Pembalasan
74
Amarah Ervan
75
Menyerah
76
Kehamilan Sekar
77
Kekecewaan Nino
78
Rencana Menggugurkan Kandungan
79
Drama Korea
80
Drama Korea 2
81
Istri Nino
82
Bagian Yang Buruk
83
Serangga Pengganggu
84
Peringatan
85
Minta Di Suapin
86
Meminta Bertemu Ervan
87
Tersenyum
88
Cemburu Terhadap Ervan
89
Alasan Sekar
90
Teka-Teki Kehidupan Ervan
91
Masa Kelam Ervan
92
Sang Pengganti
93
Rencana Sekar
94
Kesempatan Emas
95
Melanjutkan Rencana
96
Suasana Yang Aneh
97
Cuma Milik Aku
98
Saling Terbuka
99
Mimpi Buruk Yang Menjadi Kenyataan
100
Ricardo Erlangga
101
Gelap Mata
102
Kesedihan Di Dalam Kebahagiaan
103
Menemani Ke Neraka
104
Meminta Hal Yang Sama
105
Seseorang Yang Di Kirimkan Tuhan
106
Terima Kasih Tuhan ( TAMAT )
107
Sekilas Info
108
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!