Kini Sekar sudah berada di hadapan sang sekretaris pribadi yang terkenal sangat dingin itu, bahkan sang sekretaris terkenal lebih menakutkan dari pada sang CEO nya sendiri. Setiap perkataan yang keluar dari bibirnya seakan-akan seperti yang terlontar langsung dari bibir sang CEO
Ervan memandang Sekar dengan sejuta pertanyaan di dalam benaknya, dia tak habis pikir bagaimana bisa seorang gadis yang biasa saja seperti Sekar bisa membuat seorang seperti Nino melemah
"Untuk pertama kalinya aku melihat pak Nino ga merasa jijik saat bersentuhan dengan perempuan, perempuan ini biasa aja baik dari segi penampilan ataupun pendidikan. Apa yang istimewa dari perempuan ini membuat pak Nino mengizinkan dia membereskan ruangan nya?"
"Apa jadwal kuliah kamu sudah keluar?"
"Sudah pak" tersenyum
Ervan memberikan tangannya menandakan dia meminta jadwal kuliah Sekar, sedangkan Sekar bergegas mencari di mana letak jadwal kuliah yang baru saja dia terima
"Aku akuin senyuman perempuan ini lumayan manis, tapi kalo cuma manis perempuan cantik mana yang ga berusaha mengejar pak Nino sampai detik ini?"
"Ini pak" menyerahkan selembar kertas
"Nanti jadwal kerja kamu bisa di sesuaikan dengan jadwal kuliah kamu, untuk gaji kamu akan kami samakan dengan yang lain yang pekerjaannya sama dengan kamu" dengan tegas
"Orang ini pasti sekretaris pribadinya orang tadi, g*la ga bos ga sekretaris pribadinya sama-sama ganteng maximal" cengengesan
"Kamu dengerin yang saya omongin ga?" dengan tegas
"Denger bapak ganteng" Sekar langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya
"Maaf pak, maksudnya saya paham pak. Saya ucapkan terima kasih banyak, saya janji saya akan bekerja dengan baik"
"Apa karena tadi dia menunjukkan sikap seperti ini? membuat pak Nino tak merasa seperti biasanya saat dia bertemu dengan perempuan lainnya yang suka berpura-pura"
"Berarti mulai besok kamu bisa kerja dulu selama satu minggu, saya lihat jadwal kuliah kamu baru di mulai minggu depan"
"Baik pak"
"Kamu bisa datang jam tujuh pagi dan sebelum jam delapan pekerjaan kamu harus sudah selesai, karena pak Nino akan tiba di kantor sekitar jam delapan"
"Baik pak"
"Besok kamu bisa ke ruang HRD minta tanda pengenal kamu"
"Baik pak"
"Kamu bertugas membersihkan ruangan pak Nino dan mengurus makan siang pak Nino. Satu hal yang harus kamu ingat jangan sembarangan menyentuh barang pribadi milik pak Nino, atau dia tidak akan memberikan kamu kesempatan untuk hidup tenang" penuh penekanan
"Ya ampun segitunya amat sih, kenapa ga suruh dia aja bersihin ruangannya sendiri"
"Ada pertanyaan?" menatap tajam
"Ga ada pak"
"Ok.. Kamu bisa keluar sekarang dan kembali lagi besok"
"Kalau gitu saya permisi pak" Ervan hanya menganggukkan sedikit kepalanya, dan Sekar pun segera keluar dari ruangan tersebut
Begitu keluar dari ruangan Ervan Sekar berdiri cukup lama di balik pintu ruangan tersebut, dia seakan-akan tidak percaya dengan semua hal yang baru saja terjadi
"Alhamdulillah ya Allah, aku bener-bener dapat kerjaan. Apapun kerjaannya aku harus tetap bersyukur setidaknya sekarang aku bisa mulai bertanggung jawab sama adek-adek aku"
"Yeay.." Meloncat kegirangan "Ups... Maaf" menutup mulutnya karena semua orang-orang di lantai itu langsung memandang ke arah Sekar
Sedangkan di dalam ruangannya Nino tersenyum tipis melihat semua tingkah aneh dari Sekar "Bener-bener perempuan aneh"
Sekar memilih untuk langsung pulang ke rumah kontrakannya agar tak lagi membuat masalah di tempat itu, sedangkan seharian penuh Nino selalu tersenyum tipis di bibirnya saat membayangkan semua kejadian pertemuannya dengan Sekar. Hingga lamunan Nino dibuyarkan oleh suara pintu yang terketuk
Tok..Tok..Tok..
"Masuk"
"Maaf pak saya memerlukan tanda tangan bapak untuk meeting besok" meletakkan sebuah dokumen di atas meja
"Sudah selesai di urus?"
"Sudah pak, mulai besok dia akan bekerja membersihkan kantor bapak"
"Saya tanya tentang proyek di kota Z" menatap tajam
"Bahkan apa yang belum anda keluarkan dari mulut anda saya sudah tau pak" sudah pak saya sudah kirim orang meninjau proyek tersebut"
"Ok.. Ini" menyerahkan dokumen yang sudah di tanda tangani
"Kalau begitu saya permisi dulu pak"
"Perempuan tadi siapa namanya?"
"Benar kan dugaan saya" tersenyum "Sekar Atmadja pak"
"Ngapain kasih nama lengkapnya? saya cuma butuh namanya biar saya ga salah saat nanti panggil dia"
"Baik pak, namanya Sekar" Nino membulatkan matanya dengan sempurna melihat tingkah orang kepercayaannya tersebut
"Kamu bisa keluar" mengibaskan tangannya, Ervan membalas dengan menganggukkan sedikit kepalanya dan keluar dari ruangan tersebut
Ervan pun kembali ke ruang kerjanya yang berada tepat di hadapan ruang sang CEO, dia mulai mendudukkan dirinya di bangku kebesarannya "Baru kali ini aku lihat pak Nino seperti orang b*doh seperti itu, semoga saja perempuan itu tidak memiliki maksud terselebung. Sebelum terjadi sesuatu sebaiknya aku cari tau tentang perempuan itu terlebih dahulu"
Ervan segera menghubungi seseorang dan memberikan sebuah tugas untuk mencari tau semua tentang Sekar
Sekar kini sedang berbahagia karena kini dia sudah mempunyai sebuah pekerjaan, walaupun dia sendiri tak tau berapakah gaji yang akan dia terima dan yang pasti sebagian gajinya akan di potong untuk membayar baju sang bos besar tetapi tetap saja dia bahagia
Tak butuh waktu yang lama Ervan sudah berhasil mendapatkan semua data-data tentang Sekar, Ervan mulai membuka lembar demi lembar data tentang Sekar. Semuanya tertulis dengan jelas baik data tentang keluarga atau pun perjalanan hidup Sekar, bukan hal yang sulit bagi seorang Ervan untuk mengetahui hal seperti itu
"Perempuan ini cuma perempuan biasa, semoga saja dia bisa merubah perilaku pak Nino" meletakkan berkas-berkas tersebut di atas meja
Saat selesai melaksanakan sholat Maghrib Sekar memutuskan untuk pergi ke rumah Jajang, Sekar ingin membagikan berita bahagia bahwa dirinya di terima bekerja di tempat yang sama dengan Jajang
"Assalamualaikum"
"Wa alaikum salam, sebentar" membuka pintu
"Ekh Sekar" Sekar melepaskan senyuman terbaik yang dia punya
"Ada apa Sekar?"
"Aku di terima di tempat itu" tersenyum, Jajang mengerutkan keningnya
"Aku di terima kerja di tempat kamu Jang"
"Kok bisa bukannya kamu bilang tadi.." Sekar tertawa
"Oh iya duduk dulu" mereka pun duduk di bangku luar rumah Jajang
"Gimana ceritanya?"
"Penasaran ya?" tertawa kecil, Jajang hanya membalas dengan senyuman
"Aku tadi ga sengaja tumpahin minuman yang kamu kasih ke baju orang sebenarnya" cengengesan
"Apa hubungannya?" tampak bingung
"Jadi aku di tawarkan kerja untuk ganti rugi" cengengesan lagi
"Siapa yang tawarin kamu kerjaan?"
"Pak Nino"
Jajang membulatkan kedua bola matanya sambil membuka mulutnya dia benar-benar tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar, seorang pak Nino bisa mengurusi orang kecil seperti mereka. Apalagi Sekar telah melakukan sebuah kesalahan yang cukup fatal, pak Nino terkenal tidak banyak bicara tetapi orang yang selalu berada di belakangnya akan selalu mengambil tindakan saat ada sesuatu mengganggu seorang Nino Setiawan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Yusria Mumba
lanjut,
2023-07-10
0
Conny Radiansyah
Ervan gercep juga 👍
2022-06-19
0
Hafizah Salsabilla
lanjut thor
2021-09-01
1