Rumah Baru

Ervan melajukan mobil tersebut ke arah rumah Sekar tanpa bertanya terlebih dahulu di mana kah alamat rumah Sekar

"Kok pak Ervan bisa tau alamat rumah aku ya? okh ya kan pasti ada di surat lamaran kerja aku"

Tanpa ada perasaan curiga apapun Sekar tetap berpikir positif, padahal tanpa dia ketahui ke dua orang yang kini berada di dekatnya bahkan sudah mengetahui semua tentang kehidupannya. Ervan memarkirkan mobil mereka di tepi jalan raya di depan gang rumah kontrakan Sekar

"Apa sebaiknya baik bapak tunggu di sini aja?"

"Kenapa? kamu ga ijinin saya datang ke rumah kamu?" tampak Nino tidak suka

"Bukan gitu pak rumah saya masuk ke dalam gang kecil dan rumah kami agak kecil pak, saya takut bapak kurang nyaman"

"Saya mau ikut"

"Ya udah pak ayo, tapi bapak harus janji ga boleh hina rumah saya"

"Bahkan saya sudah tau semua isi rumah kamu, saya cuma mau lebih tau semua tentang kamu" hmm.. Ayo Van"

"Baik pak" Ervan segera turun dari dalam mobil dan membuka pintu mobil untuk Nino

Mereka pun tiba di rumah kontrakan Sekar, saat masuk ke dalam dua orang yang di tugaskan untuk menjaga adik-adik Sekar langsung memberi hormat kepada Ervan dan Nino. Mereka ternyata sudah mempersiapkan segala barang yang akan di bawa, Nino memandangi sekeliling rumah Sekar

"Saya yakin hidup kalian di rumah ini jauh lebih nyaman dari pada rumah saya yang sepi itu"

Entah mengapa Sekar dapat melihat kembali bahwa kini perasaan Nino sedang kurang baik seperti saat makan tadi, Sekar langsung meminta adik-adiknya menyalami tangan Nino dan Ervan. Seperti yang selalu di ajarkan orang tua mereka dahulu kala bila bertemu dengan orang yang lebih tua, dan dalam sekejap Nino kembali dapat melupakan segala perasaan sedih yang selalu bersarang di dalam hatinya

"Kalian udah siap pindah ke rumah baru kalian?"

Kedua adik Sekar saling pandang "Rumah baru om?"

"Masa aku di panggil om sih? memangnya aku setua itu apa?"

"Kalian panggil dia apa?" menunjuk ke arah Sekar

"Kak Sekar" secara berbarengan

"Jadi kalian juga panggil saya kak Nino, ga boleh panggil om ya"

"Ya kak" Nino tersenyum dengan hangat, sedangkan Ervan merasa bahagia di dalam hatinya melihat senyuman dari bibir Nino yang kini sering dia lihat

"Rumah baru kita di mana kak?"

"Ayo kak Nino mau antar kalian ke sana"

Mereka hanya dua anak kecil yang tidak tau apa-apa, mereka hanya mengikuti apa yang di perintahkan tanpa banyak bertanya. Kali ini Nino yang membawa mobil mereka sedangkan Ervan berada di dalam mobil dua orang yang menjaga adik Sekar dari semalam

Segala barang mereka yang di butuhkan sudah di masukkan ke dalam mobil yang di bawa Ervan, karena memang mereka masuk ke dalam rumah tersebut tanpa membawa banyak barang

"Apa kak Nino pacar kak Sekar?" dengan polos Ajeng bertanya

"Ajeng kamu ga boleh ngomong sembarangan, pak Nino ini bos kak Sekar" menoleh ke bangku belakang " Maaf ya pak" memelas ke arah Nino

"Ga apa mereka cuma anak kecil, mereka akan mengungkapkan apa yang ada pikiran mereka" tersenyum

"Astaga kenapa sih sekarang jantung aku suka berdetak cepat begini kalo ngeliat pak Nino lagi senyum, Sekar sadar Sekar dia itu bos besar kamu. Jangan sampe main hati Sekar, jangan buat diri kamu seperti orang b*doh" memalingkan wajahnya yang terasa mulai panas

"Maaf ya kak, aku kira kak Nino pacarnya kak Sekar"

"Ga apa kok sayang" dengan lembut, Sekar langsung memandang ke arah Nino dan Nino pun membalas dengan senyuman

"Astaga kenapa jantung aku jadi semakin ga karuan gini? apa aku kena penyakit jantung ya sekarang?"

Nino menghentikan mobilnya tepat di hadapan rumah tadi tapi suasananya kini agak berbeda karena ada beberapa orang yang sedang sibuk mengangkat peralatan rumah ke dalam rumah tersebut

"Ini rumah baru kalian, semoga kalian betah ya di sini" menengok ke bangku belakang

"Wah rumahnya kayak istana gede banget ya kak" Ajeng bahkan sampai tak berkedip sama sekali menatap rumah tersebut

"Ayo liat rumah barunya" tersenyum

"Iya kak"

Mereka pun turun dari mobil dan Ervan ternyata sudah berada di tempat itu terlebih dahulu, dan sedang memeriksa orang-orang yang sedang menata barang. Begitu melihat Nino dan yang lainnya masuk Ervan segera menghampiri mereka

"Pak" menundukkan sedikit kepalanya tanda memberi hormat

"Masih belum selesai?"

"Sebentar lagi selesai semua pak"

"Kalian mau liat kamar kalian masing-masing ga?" menatap ke arah adik-adiknya Sekar

"Kita dapat kamar sendiri-sendiri ya kak?" antusias, Nino menjawab dengan senyuman dan anggukan kepalanya

"Wah.. Asik akhirnya Ajeng bisa punya kamar sendiri"

"Ga boleh gitu Ajeng, kamu harus bilang terima kasih" Dimas sedikit berbisik kepada adiknya, Ajeng pun mengangguk

"Makasih ya kak Nino, kak Nino baik banget" tersenyum bahagia

"Di bagian belakang juga ada tiga kamar, yang satu untuk supir dan yang dia untuk yang urus rumah ini dan kebutuhan kalian" Ajeng dan Dimas saling bertatapan

"Kita punya supir dan yang urus kita kak?" Ajeng seperti tak percaya dengan yang dia dengar

"Iya" tanpa sadar gadis kecil yang masih polos tersebut langsung memeluk tubuh Nino, melihat itu Ervan sudah mau mendekat dan Nino langsung memberikan kode untuk berhenti

"Kamu senang?"

"Ya kak aku berasa jadi orang kaya beneran" semua menjadi tertawa

"Apa ini rasanya bahagia memiliki sebuah keluarga? kamu salah sayang aku yang harusnya bilang terima kasih ke kalian semua"

Rumah utama memiliki tiga buah kamar dan masing-masing kamar sudah di hias sedemikian rupa, kamar Ajeng dan Dimas berada di lantai atas kamar ajeng penuh dengan peralatan anak perempuan dan kamar Dimas lebih terlihat maskulin. Dan yang terakhir adalah kamar Sekar berada di lantai bawah dan sudah di penuhi dengan peralatan wanita dewasa

Ajeng dan Dimas kegirangan melihat kamar mereka masing-masing hanya Sekar yang bahkan rasanya sulit sekali untuk tersenyum, seandainya bisa ingin rasanya dia berteriak di telinga Nino dia menolak pemberian yang satu ini. Tetapi dia tak mempunyai nyali sebesar itu

Ervan meninggalkan Nino dan Sekar yang sedang melihat kamar Sekar, mereka hanya berdua di dalam kamar tersebut

"Kenapa kamu ga suka sama dekorasinya?"

"Ga suka pak, karena saya jadi ngerasa kayak cewek mata duitan yang cuma bisa terima sesuatu dari lelaki" suka pak"

"Terus kenapa pasang muka begitu?" menaikkan salah satu alisnya

"Saya cuma ngerasa ini agak sedikit berlebihan pak, saya ga tau gimana caranya membalas semua kebaikan bapak ke saya" lirih, Nino melangkahkan kakinya ke arah Sekar dan kembali memegang ujung kepala Sekar dengan lembut

"Cukup hidup dengan baik dan selalu tersenyum seperti biasa"

"Terima kasih ya pak" tersenyum dengan tulus

"Ingin sekali rasanya saya menjadikan kamu pendamping saya selamanya sekarang juga, senyuman kamu benar-benar mirip dengan dia. Tapi saya ga bisa melakukan itu sekarang, saya mau kamu serahkan hati kamu ke saya terlebih dahulu"

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

sayang cuma ada di dunia novel ya yang nasib nya kaya si sekar,waah si sekar nnati terima engga si nino nya menyamakan dengan mantan nya kaya nya.

2024-01-09

1

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

mirip siapa 😲

2022-06-20

0

Hafizah Salsabilla

Hafizah Salsabilla

lanjut thor

2021-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Mencari Rumah
3 Melamar Pekerjaan
4 Anugrah Atau Musibah
5 Perempuan Aneh
6 Makan Siang Bersama
7 Ponsel Baru
8 Bertemu Alvin
9 Di Larang Menangis
10 Bertemu Kembali
11 Memulai Rencana
12 Maaf
13 Hari Bersejarah
14 Mendapatkan Yang Terbaik
15 Pilihan Yang Sulit
16 Bertubi-tubi
17 Amazing
18 Rumah Baru
19 Makan Malam Keluarga
20 Hari Sial
21 Pertemuan Dengan Rendi
22 Senyuman
23 Selamat Beristirahat
24 Memastikan Terlebih Dahulu
25 Rahasia
26 Nino Kecil
27 Semakin Yakin
28 Masa Lalu Nino
29 Masa Lalu Nino 2
30 Janji
31 Untuk Nino
32 Janji Kepada Rendi
33 Bunga Untuk Sekar
34 Bertaruh
35 Sebatas Mimpi
36 Peringatan Dari Rendi
37 Perasaan Yang Hancur
38 Menjalankan Rencana
39 Memaksa Bertemu
40 Ungkapan Hati
41 Bertemu Mama
42 Panggilan bapak
43 Terciduk
44 Mendapatkan Kebahagiaan
45 Semoga Hanya Mimpi Buruk
46 Kecelakaan
47 Viona
48 Kamu Siapa?
49 Hubungan Kita
50 Awal Yang Baik
51 Orang Yang Berbahaya
52 Lebih Menakutkan
53 Harus Memilih
54 Berhati Lembut
55 Kedatangan Keluarga Viona
56 Meminta penjelasan
57 Dua Syarat
58 Bertemu Kembali
59 Memastikan Sesuatu
60 Calon Istri Saya
61 Cemburu
62 Pengumuman
63 Berubah Lebih Berani
64 Masalah Besar Yang Sedang Menanti
65 Firasat
66 Apa Masih Pantas
67 Merasa Gagal
68 Keanehan Pada Nino
69 Depresi
70 Bayi Besar
71 Malam Pertama Yang Tertunda
72 Bulan Madu
73 Pembalasan
74 Amarah Ervan
75 Menyerah
76 Kehamilan Sekar
77 Kekecewaan Nino
78 Rencana Menggugurkan Kandungan
79 Drama Korea
80 Drama Korea 2
81 Istri Nino
82 Bagian Yang Buruk
83 Serangga Pengganggu
84 Peringatan
85 Minta Di Suapin
86 Meminta Bertemu Ervan
87 Tersenyum
88 Cemburu Terhadap Ervan
89 Alasan Sekar
90 Teka-Teki Kehidupan Ervan
91 Masa Kelam Ervan
92 Sang Pengganti
93 Rencana Sekar
94 Kesempatan Emas
95 Melanjutkan Rencana
96 Suasana Yang Aneh
97 Cuma Milik Aku
98 Saling Terbuka
99 Mimpi Buruk Yang Menjadi Kenyataan
100 Ricardo Erlangga
101 Gelap Mata
102 Kesedihan Di Dalam Kebahagiaan
103 Menemani Ke Neraka
104 Meminta Hal Yang Sama
105 Seseorang Yang Di Kirimkan Tuhan
106 Terima Kasih Tuhan ( TAMAT )
107 Sekilas Info
108 Sekilas Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Awal Kisah
2
Mencari Rumah
3
Melamar Pekerjaan
4
Anugrah Atau Musibah
5
Perempuan Aneh
6
Makan Siang Bersama
7
Ponsel Baru
8
Bertemu Alvin
9
Di Larang Menangis
10
Bertemu Kembali
11
Memulai Rencana
12
Maaf
13
Hari Bersejarah
14
Mendapatkan Yang Terbaik
15
Pilihan Yang Sulit
16
Bertubi-tubi
17
Amazing
18
Rumah Baru
19
Makan Malam Keluarga
20
Hari Sial
21
Pertemuan Dengan Rendi
22
Senyuman
23
Selamat Beristirahat
24
Memastikan Terlebih Dahulu
25
Rahasia
26
Nino Kecil
27
Semakin Yakin
28
Masa Lalu Nino
29
Masa Lalu Nino 2
30
Janji
31
Untuk Nino
32
Janji Kepada Rendi
33
Bunga Untuk Sekar
34
Bertaruh
35
Sebatas Mimpi
36
Peringatan Dari Rendi
37
Perasaan Yang Hancur
38
Menjalankan Rencana
39
Memaksa Bertemu
40
Ungkapan Hati
41
Bertemu Mama
42
Panggilan bapak
43
Terciduk
44
Mendapatkan Kebahagiaan
45
Semoga Hanya Mimpi Buruk
46
Kecelakaan
47
Viona
48
Kamu Siapa?
49
Hubungan Kita
50
Awal Yang Baik
51
Orang Yang Berbahaya
52
Lebih Menakutkan
53
Harus Memilih
54
Berhati Lembut
55
Kedatangan Keluarga Viona
56
Meminta penjelasan
57
Dua Syarat
58
Bertemu Kembali
59
Memastikan Sesuatu
60
Calon Istri Saya
61
Cemburu
62
Pengumuman
63
Berubah Lebih Berani
64
Masalah Besar Yang Sedang Menanti
65
Firasat
66
Apa Masih Pantas
67
Merasa Gagal
68
Keanehan Pada Nino
69
Depresi
70
Bayi Besar
71
Malam Pertama Yang Tertunda
72
Bulan Madu
73
Pembalasan
74
Amarah Ervan
75
Menyerah
76
Kehamilan Sekar
77
Kekecewaan Nino
78
Rencana Menggugurkan Kandungan
79
Drama Korea
80
Drama Korea 2
81
Istri Nino
82
Bagian Yang Buruk
83
Serangga Pengganggu
84
Peringatan
85
Minta Di Suapin
86
Meminta Bertemu Ervan
87
Tersenyum
88
Cemburu Terhadap Ervan
89
Alasan Sekar
90
Teka-Teki Kehidupan Ervan
91
Masa Kelam Ervan
92
Sang Pengganti
93
Rencana Sekar
94
Kesempatan Emas
95
Melanjutkan Rencana
96
Suasana Yang Aneh
97
Cuma Milik Aku
98
Saling Terbuka
99
Mimpi Buruk Yang Menjadi Kenyataan
100
Ricardo Erlangga
101
Gelap Mata
102
Kesedihan Di Dalam Kebahagiaan
103
Menemani Ke Neraka
104
Meminta Hal Yang Sama
105
Seseorang Yang Di Kirimkan Tuhan
106
Terima Kasih Tuhan ( TAMAT )
107
Sekilas Info
108
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!