Maaf

"Kak pulang yuk"

"Kenapa?" tersenyum jahat

"Ga tau nih kak, kepala aku pusing banget. Kayaknya aku ga enak badan"

"Berarti obatnya mulai beraksi" ya udah ayo kak Alvin anter kamu pulang" Alvin memapah tubuh Sekar masuk ke dalam mobilnya

Alvin menghentikan mobilnya di sebuah penginapan dan yang pasti Sekar semakin tak sadarkan diri, membuat senyuman tercipta di bibir Alvin

"Kamu tunggu di sini sebentar ya" Alvin keluar dari dalam mobilnya dan memesan sebuah kamar

Alvin kembali ke mobilnya dan memapah kembali tubuh Sekar masuk ke dalam kamar yang telah dia pesan, Alvin merebahkan tubuh Sekar di atas tempat tidur dan menatap Sekar dengan penuh nafsu. Alvin merapikan rambut Sekar yang berantakan

"Mulai sekarang kamu akan ada di bawah aku, gadis desa seperti cuma bisa untuk melampiaskan semua keinginan aku, dan kamu ga akan bisa nolak lagi ke depannya" mencium kening Sekar

Alvin masuk ke dalam kamar mandi sejenak dan membersihkan dirinya, Alvin kini sudah tak menggunakan pakaian lagi tubuhnya hanya terbalut oleh handuk. Alvin mulai berjalan mendekati Sekar dan mulai mencium bibir mungil Sekar

Alvin terus mencium bibir mungil Sekar dengan penuh nafsu dan tangan Alvin mulai berjalan entah ke mana saja, membuat Sekar sedikit terjaga dan sangat terkejut melihat Alvin yang berada di atas tubuhnya dengan bertelanjang dada. Dengan sisa kekuatan ada Sekar mendorong tubuh Alvin

"Kak apa-apaan sih?" menatap tajam

Alvin memegang ke dua tangan Sekar dengan kuat dan berbisik "Kamu ga usah munafik, ini kan yang kamu mau dari aku. Jadi kamu cukup diam dan nikmati aja semuanya" air mata Sekar pun terjatuh dengan sendirinya, dia meronta sekuat tenaga tapi apa daya dengan badan yang kini sudah tak memiliki tenaga Sekar pun tak bisa berbuat banyak

Alvin kembali mencium Sekar kini dia mulai turun ke bagian leher Sekar yang mulus, Sekar hanya bisa memalingkan wajahnya dengan air mata yang semakin hebat

"Jangan kak aku mohon jangan" merintih, tetapi Alvin terus melancarkan serangannya, bahkan suara permohonan dari Sekar membuat dirinya semakin tinggi

Dan secara kasar Alvin menarik kancing baju Sekar, membuat beberapa kancing baju Sekar terlepas dari bajunya. Sekar menangis sejadi-jadinya melihat semua yang di lakukan Alvin, hingga tiba-tiba duak... Duak... Suara pintu di tendang secara paksa beberapa kali dan akhirnya pintu kamar tersebut terbuka

Nino masuk ke dalam kamar tersebut dengan wajah yang sudah merah padam, Alvin menghentikan segala aksinya karena terkejut dia pun segera bangkit dari tubuh Sekar. Mata Nino segera tertuju kepada Sekar yang sudah berbaring di atas kasur dengan pakaian yang berantakan dan Nino melihat dengan jelas bahwa Sekar sudah menangis dengan hebatnya

Nino memberikan isyarat agar yang lainnya tidak masuk ke dalam kamar tersebut, Nino berjalan mendekati Sekar dan menutup tubuh bagian atas Sekar dengan jas yang dia pakai. Sekar menangis semakin hebat, melihat itu Nino tak lagi dapat mengendalikan emosinya

Nino langsung melayangkan tinjunya tepat ke wajah Alvin hingga dia jatuh tersungkur dan menimpa tubuh Alvin lalu kembali melayangkan beberapa tinjunya. Mendengar sudah terjadi pemukulan secara sigap Ervan masuk ke dalam kamar sedangkan para pengawal di minta bersiaga di depan kamar

Ervan segera menarik tubuh Nino yang sedang menghajar Alvin dengan membabi buta "Pak sudah pak hal kotor seperti ini tidak perlu anda yang melakukannya"

"Lepas Van, untuk sekali ini biar saya yang melakukannya" menatap tajam, Ervan hanya bisa melepaskan tangannya dan berdiri tak jauh dari mereka

Sekar yang melihat semua itu mengumpulkan semua tenaga yang tersisa dan bangkit dari tempat tidur lalu memeluk tubuh Nino dari belakang "Pak udah pak"

Nino yang sedang terbakar emosi langsung melepaskan pelukan Sekar dan berdiri, menatap Sekar dengan tajam dan marah. Sekar sampai tak mempunyai keberanian untuk menatap wajah Nino

"Kamu masih kasian sama laki-laki b*jingan ini..!!? Nino berteriak sekuat yang dia bisa,Sekar hanya bisa menjawab dengan gelengan kepala

Nino mendekati Sekar dan memegang dagu Sekar mengarahkan pandangan Sekar ke arah Alvin yang sudah terkulai di atas lantai

"Liat diri kamu sekarang, b*jingan itu udah buat apa ke kamu? dan kamu masih juga bela dia..!!"

"Aku cuma ga mau pak Nino mengotori tangan pak Nino untuk laki-laki seperti dia pak" dengan suara yang bergetar, Sekar benar-benar merasa terpukul oleh kelakuan Alvin tapi getaran tubuh Sekar lebih banyak di dominasi oleh rasa takut melihat kemarahan seorang Nino Setiawan

Bak mendapatkan sebuah angin segar dalam sekejap segala amarah Nino hilang begitu saja saat melihat Sekar yang menangis dan tubuhnya yang telah bergetar hebat, Nino segera merengkuh tubuh mungil Sekar

"Ayo kita pulang" Sekar menganggukkan kepalanya, Nino memapah tubuh Sekar, tetapi mungkin karena pengaruh obat yang di berikan Alvin bahkan untuk melangkahkan kakinya terasa sangat berat bagi Sekar

Nino yang melihat Sekar hampir saja tersandung segera mengangkat tubuh mungil Sekar dan membawa Sekar ke arah pintu, sesaat sebelum keluar dari kamar itu Nino menghentikan langkahnya tanpa menoleh ke ke belakang

"Ini peringatan terakhir buat kamu kalo sekali lagi kamu berani berbuat seperti ini kepada orang saya, saya pastikan saya akan menghancurkan kamu sampai kamu berharap tidak akan pernah di lahir kan di dunia ini" Nino pergi dari hotel tersebut

Semua para pengawal Nino di perintahkan membersihkan segala yang terjadi, baik dari CCTV atau apapun yang bisa membawa nama sang Nino Setiawan. Nino memasukkan Sekar ke bangku belakang mobil dan dia pun ikut duduk di belakang sedangkan Ervan mengemudikan mobil

"Kita mau ke mana pak?"

"Kita ke vila aja Van, ga mungkin kita bawa dia pulang keadaan begini"

"Baik pak"

Sekar yang masih berada di bawah pengaruh obat kembali tertidur di dalam pelukan hangat Nino, Ervan yang mencoba mengecek melihat ke bangku belakang melalui kaca spion

"Jangan coba-coba lagi liat ke belakang, atau bonus kamu akan di potong selama enam bulan" merapikan jas yang menutupi tubuh atas Sekar

"Ya ampun pak, saya belum mempunyai nyali bersaing dengan anda. Kalo pun saya mempunyai nyali rasa setia saya terhadap anda melebihi nyali saya" baik pak"

Nino merapikan rambut Sekar yang berantakan dan menatap Sekar dengan penuh penyesalan, Nino melihat dari ujung mata Sekar yang masih di basahi oleh air mata

"Maaf saya terlambat datang, maaf saya ga mencegah ini semua dari awal. Saya cuma mau kamu tau bahwa tidak setiap manusia akan memiliki perasaan yang tulus terhadap orang lain. Saya cuma mau kamu belajar sedikit tentang kehidupan, dan saya benar-benar menyesal melihat keadaan kamu saat ini" mencium kening Sekar dengan lembut

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

iya iya pak nino dah berani curi curi kecupan

2024-01-09

0

Conny Radiansyah

Conny Radiansyah

alhamdulillah ... kalo ga pulang ke rumah, kasihan adik"nya Sekar.

2022-06-19

0

Hafizah Salsabilla

Hafizah Salsabilla

lanjut thor

2021-09-02

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Mencari Rumah
3 Melamar Pekerjaan
4 Anugrah Atau Musibah
5 Perempuan Aneh
6 Makan Siang Bersama
7 Ponsel Baru
8 Bertemu Alvin
9 Di Larang Menangis
10 Bertemu Kembali
11 Memulai Rencana
12 Maaf
13 Hari Bersejarah
14 Mendapatkan Yang Terbaik
15 Pilihan Yang Sulit
16 Bertubi-tubi
17 Amazing
18 Rumah Baru
19 Makan Malam Keluarga
20 Hari Sial
21 Pertemuan Dengan Rendi
22 Senyuman
23 Selamat Beristirahat
24 Memastikan Terlebih Dahulu
25 Rahasia
26 Nino Kecil
27 Semakin Yakin
28 Masa Lalu Nino
29 Masa Lalu Nino 2
30 Janji
31 Untuk Nino
32 Janji Kepada Rendi
33 Bunga Untuk Sekar
34 Bertaruh
35 Sebatas Mimpi
36 Peringatan Dari Rendi
37 Perasaan Yang Hancur
38 Menjalankan Rencana
39 Memaksa Bertemu
40 Ungkapan Hati
41 Bertemu Mama
42 Panggilan bapak
43 Terciduk
44 Mendapatkan Kebahagiaan
45 Semoga Hanya Mimpi Buruk
46 Kecelakaan
47 Viona
48 Kamu Siapa?
49 Hubungan Kita
50 Awal Yang Baik
51 Orang Yang Berbahaya
52 Lebih Menakutkan
53 Harus Memilih
54 Berhati Lembut
55 Kedatangan Keluarga Viona
56 Meminta penjelasan
57 Dua Syarat
58 Bertemu Kembali
59 Memastikan Sesuatu
60 Calon Istri Saya
61 Cemburu
62 Pengumuman
63 Berubah Lebih Berani
64 Masalah Besar Yang Sedang Menanti
65 Firasat
66 Apa Masih Pantas
67 Merasa Gagal
68 Keanehan Pada Nino
69 Depresi
70 Bayi Besar
71 Malam Pertama Yang Tertunda
72 Bulan Madu
73 Pembalasan
74 Amarah Ervan
75 Menyerah
76 Kehamilan Sekar
77 Kekecewaan Nino
78 Rencana Menggugurkan Kandungan
79 Drama Korea
80 Drama Korea 2
81 Istri Nino
82 Bagian Yang Buruk
83 Serangga Pengganggu
84 Peringatan
85 Minta Di Suapin
86 Meminta Bertemu Ervan
87 Tersenyum
88 Cemburu Terhadap Ervan
89 Alasan Sekar
90 Teka-Teki Kehidupan Ervan
91 Masa Kelam Ervan
92 Sang Pengganti
93 Rencana Sekar
94 Kesempatan Emas
95 Melanjutkan Rencana
96 Suasana Yang Aneh
97 Cuma Milik Aku
98 Saling Terbuka
99 Mimpi Buruk Yang Menjadi Kenyataan
100 Ricardo Erlangga
101 Gelap Mata
102 Kesedihan Di Dalam Kebahagiaan
103 Menemani Ke Neraka
104 Meminta Hal Yang Sama
105 Seseorang Yang Di Kirimkan Tuhan
106 Terima Kasih Tuhan ( TAMAT )
107 Sekilas Info
108 Sekilas Info
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Awal Kisah
2
Mencari Rumah
3
Melamar Pekerjaan
4
Anugrah Atau Musibah
5
Perempuan Aneh
6
Makan Siang Bersama
7
Ponsel Baru
8
Bertemu Alvin
9
Di Larang Menangis
10
Bertemu Kembali
11
Memulai Rencana
12
Maaf
13
Hari Bersejarah
14
Mendapatkan Yang Terbaik
15
Pilihan Yang Sulit
16
Bertubi-tubi
17
Amazing
18
Rumah Baru
19
Makan Malam Keluarga
20
Hari Sial
21
Pertemuan Dengan Rendi
22
Senyuman
23
Selamat Beristirahat
24
Memastikan Terlebih Dahulu
25
Rahasia
26
Nino Kecil
27
Semakin Yakin
28
Masa Lalu Nino
29
Masa Lalu Nino 2
30
Janji
31
Untuk Nino
32
Janji Kepada Rendi
33
Bunga Untuk Sekar
34
Bertaruh
35
Sebatas Mimpi
36
Peringatan Dari Rendi
37
Perasaan Yang Hancur
38
Menjalankan Rencana
39
Memaksa Bertemu
40
Ungkapan Hati
41
Bertemu Mama
42
Panggilan bapak
43
Terciduk
44
Mendapatkan Kebahagiaan
45
Semoga Hanya Mimpi Buruk
46
Kecelakaan
47
Viona
48
Kamu Siapa?
49
Hubungan Kita
50
Awal Yang Baik
51
Orang Yang Berbahaya
52
Lebih Menakutkan
53
Harus Memilih
54
Berhati Lembut
55
Kedatangan Keluarga Viona
56
Meminta penjelasan
57
Dua Syarat
58
Bertemu Kembali
59
Memastikan Sesuatu
60
Calon Istri Saya
61
Cemburu
62
Pengumuman
63
Berubah Lebih Berani
64
Masalah Besar Yang Sedang Menanti
65
Firasat
66
Apa Masih Pantas
67
Merasa Gagal
68
Keanehan Pada Nino
69
Depresi
70
Bayi Besar
71
Malam Pertama Yang Tertunda
72
Bulan Madu
73
Pembalasan
74
Amarah Ervan
75
Menyerah
76
Kehamilan Sekar
77
Kekecewaan Nino
78
Rencana Menggugurkan Kandungan
79
Drama Korea
80
Drama Korea 2
81
Istri Nino
82
Bagian Yang Buruk
83
Serangga Pengganggu
84
Peringatan
85
Minta Di Suapin
86
Meminta Bertemu Ervan
87
Tersenyum
88
Cemburu Terhadap Ervan
89
Alasan Sekar
90
Teka-Teki Kehidupan Ervan
91
Masa Kelam Ervan
92
Sang Pengganti
93
Rencana Sekar
94
Kesempatan Emas
95
Melanjutkan Rencana
96
Suasana Yang Aneh
97
Cuma Milik Aku
98
Saling Terbuka
99
Mimpi Buruk Yang Menjadi Kenyataan
100
Ricardo Erlangga
101
Gelap Mata
102
Kesedihan Di Dalam Kebahagiaan
103
Menemani Ke Neraka
104
Meminta Hal Yang Sama
105
Seseorang Yang Di Kirimkan Tuhan
106
Terima Kasih Tuhan ( TAMAT )
107
Sekilas Info
108
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!