Kamu ikut aku, ya ...

"Takut!" Suara Baby yang terdengar begitu manja membuat Damar mengeratkan pelukannya.

"Jangan takut. Kan sudah ada aku. Kamu ikut aku pulang, ya?" ucap Damar tanpa melepas pelukannya.

Baby menjawab dengan anggukan kepala. Sisa tangisnya masih terdengar mengiringi derasnya hujan, membuat Damar segera membawa Baby ke mobil. Kemudian meletakkan tas ransel milik gadis itu di kursi belakang.

Melihat tubuhnya yang mulai menggigil, Damar pun khawatir jika Baby akan sakit. Ia bergegas melajukan mobil menuju sebuah hotel yang tak begitu jauh dari tempatnya menemukan gadis itu tadi.

"Ke-kenapa ki-ta ke ho-tel?" Suara Baby terputus-putus, gerak lidahnya terdengar kaku untuk berucap.

"Kalau tidak di hotel, terus kita mau tidur di mana?"

Baby terdiam. Ia sudah sangat tidak tahan dengan rasa dingin yang semakin membelenggunya. Apalagi suhu ruangan dalam hotel terasa jauh lebih dingin akibat hembusan udara dari AC dalam ruangan.

Damar menggandeng tangan Baby menuju meja resepsionis hotel. Bahkan ia tak peduli walau pun beberapa petugas kebersihan menatap kesal sambil menggeleng, karena mereka datang dalam keadaan basah kuyup, sehingga lantai yang mereka jejaki menjadi basah.

"Selamat malam, ada yang bisa dibantu?" ucap seorang wanita cantik dengan ramah.

"Saya mau satu kamar untuk satu hari," ucap Damar membuat sepasang netra sayu Baby membulat seketika. Ia menarik lengan kemeja yang melekat di tubuh Damar.

"Ke-na-pa pe-sannya sa-tu ka-mar? Kan kita berdua?" Sambil berusaha menahan rasa dingin yang terasa menusuk ke tulangnya.

"Kamu pikir aku orang kaya dengan jumlah kekayaaan tidak terbatas yang bisa sewa kamar hotel sesukanya?"

Ucapan Damar pun membungkam Baby. Membuat gadis itu menunduk, seolah tidak rela jika harus berada dalam satu kamar bersama seorang pria yang bukan siapa-siapanya.

Resepsionis itu menyodorkan buku reservasi. Damar kemudian memilih sebuah kamar deluxe. Setelah melakukan pembayaran, mereka menuju kamar yang berada di lantai sebelas di gedung tinggi itu.

🌾🌾

"Cepat mandi air hangat sana, nanti kamu sakit kalau terlalu lama kedinginan," ucap Damar sembari membuka jaket dan baju kausnya.

Baby masih mematung di sudut ruangan itu, dengan tubuh yang semakin menggigil kedinginan.

"Kenapa diam?" Ia bertanya dengan gemas, sebab Baby hanya diam mematung di tempatnya berpijak.

"Enggak punya baju ganti. Semuanya basah di dalam tas."

"Bilang dari tadi makanya!" Damar mengeluarkan baju kaus miliknya dari dalam tas, kemudian memberikan kepada Baby. "Tuh pakai baju aku dulu! Cepat sana, biar gantian mandinya."

"Cuma baju ini?"

"Terus?"

Walau pun nada bicara Damar terdengar santai, namun masih terasa cukup galak bagi Baby, yang mana membuatnya menunduk dan tak berani lagi mengeluarkan suara.

Dalam benaknya, Damar dan Bunda Yasmin pasti marah karena ia pergi tanpa Izin.

Tanpa bicara lagi, gadis itu segera menuju kamar mandi. Berendam air hangat di bath up akan mengurangi rasa dingin. Saking nikmatnya berendam, ia sampai lupa bahwa di luar ada Damar yang sedang menunggu dalam keadaan kedinginan pula.

"Baby, kamu ngapain di dalam? Cepat keluar, gantian!" Teriakan Damar membuat Baby terlonjak.

"Iya, tunggu!" Ia segera bangkit dan membilas tubuhnya di bawah shower.

Tak lama berselang, pintu kamar mandi terbuka. Baby melongokkan kepalanya keluar, sambil berusaha menyembunyikan tubuhnya di balik pintu.

"Kenapa lagi?" tanya Damar gemas.

"Ada baju lain tidak? Ini bajunya transparant." Tangan Baby mengulur, menyerahkan kaus berwarna putih yang tadi diberikan Damar.

Menghela napas panjang, Damar segera menuju tas yang ia letakkan di atas tempat tidur, kemudian mengeluarkan sebuah kaus berwarna hitam.

"Ini! Yang cepat ganti bajunya!"

"Iya ..."

Hingga beberapa menit menunggu, pintu kembali terbuka, Baby keluar dari kamar mandi dengan dengan menggunakan baju kaus milik Damar dan lilitan handuk di pinggang.

"Sini handuknya." Damar menengadahkan tangan untuk meminta.

Sepasang mata Baby pun membeliak. Tangannya reflek memegangi handuk yang melingkar di pinggangnya. Tidak mungkin ia melepasnya, sebab ia sama sekali tidak memakai apapun di bagian bawah. Hanya baju kaus Damar yang terlihat sangat kedodoran di tubuhnya.

🌾🌾

Terpopuler

Comments

Sulis Tyawati

Sulis Tyawati

makanya g usah sok kabur2an

2024-11-17

0

Inooy

Inooy

dari mewek skarang aga2 hareudang niiih...

2024-10-06

0

Lovesekebon

Lovesekebon

Haddehh💚💯😘💖 nasibmu tahan nafas 🤭

2023-04-02

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 85 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!