Bab 13: Bandit Hutan?

Mengingat perjalanan kali ini lebih berbahaya dari yang sebelumnya, River menyarankan untuk sementara menyewa sebuah kereta kuda sehingga Lig dapat keluar ketika keadaan terjepit. Ava menurut. Pasalnya, ia sudah mendengar desas-desus dari penduduk kota mengenai jalur yang akan mereka lewati. Barat kota Tezia adalah hutan lebat, daerah tepi yang tidak terlalu dalam sudah biasa Ava gunakan sebagai area berburu. Kini untuk sampai di Englerock, kota maritim yang berbasis pariwisata serta perdagangan, Ava dan River harus melewati jalan di belantara pepohonan yang masih saja dipenuhi monster meskipun telah dilakukan penumpasan berkali-kali.

River sedang mengelus kuda coklat yang akan menarik andong mereka saat Ava menghampiri pria itu, di genggamannya terdapat krim oles buatan tangan, cukup untuk menyembuhkan sayatan kecil atau goresan. “Sebagai bekal nanti.” River menerimanya dengan senang hati.

Ava sebenarnya ingin menanyakan seberapa banyak monster yang bisa River panggil, namun menyoalkan detail dari skill seseorang sebenarnya dianggap tidak sopan, karena skill itu sendiri merupakan senjata yang disimpan oleh seseorang untuk menghadapi lawan, karena musuh tidak hanya berupa monster saja. Sehingga banyak sekali yang merahasiakan seluk-beluk jendela status mereka. Informasi sensitif seperti ini pun hanya wajib diungkapkan ketika masalah keamanan seperti tindakan kriminal ataupun penaklukan gate muncul, itupun dilakukan oleh pihak yang berwenang. Tentu saja semua itu dikecualikan ketika si pemilik membocorkannya sendiri.

Jika begitu, sepertinya Ava akan memprioritaskan kemampuan observasinya agar lekas naik tingkat. Mengetahui nama, level, dan status utama dari seseorang tidaklah cukup untuk bertahan dalam dunia asing ini. Masih ada variabel lain seperti status tambahan, artifak sihir dalam inventori, serta skill yang berpengaruh besar ketika pertarungan terjadi. Setelah beberapa kali percobaan, Ava setengah paham dengan cara meningkatkan observasinya. Poin status kecerdasan serta indra mengambil andil, begitu pula seberapa sering ia gunakan untuk mengamati objek yang baru. Karena itulah, menggunakannya untuk mengobservasi River secara terus menerus tidak berefek signifikan.

Jadi Ava memakainya pada apapun yang bisa ia lihat. Supir andong mereka berlevel 12 dengan status utama rata-rata 5, monster yang berlalu lalang namun berlevel di bawah 7 di balik semak-semak juga tidak luput dari pengawasannya. Poin indra yang Ava miliki di atas 10, sehingga sulit sekali lepas dari jarak pandangnya yang meluas serta memanjang. Pendengarannya pun menajam meskipun awalnya sudah sensitif, semalam ia tidur lebih larut dari biasanya karena berisik. Namun kini Ava sudah cukup terbiasa.

Sebab indranya yang peka itu juga, Ava dapat mengetahui bahwa sebentar lagi ia akan menemui orang yang sebenarnya tidak ingin ia jumpai.

Dan benar saja, di hadapan mereka kini nampak sebuah andong yang salah satu rodanya terlepas, menutupi jalan yang sebenarnya sempit. Sehingga kereta kuda yang disewa Ava tidak bisa mengabaikan andong mewah tersebut. Supir mereka turun, bertanya pada siapapun di depan mereka mengenai masalah yang ada dan bantuan seperti apa yang dibutuhkan, karena dengan begitu barulah Ava dan River bisa meneruskan perjalanannya.

“Oh, kebetulan sekali kita bertemu di sini!”

“Halo, Tuan Penguntit,” senyum bisnis Ava terpasang.

Nama : Ezra D’Albermare

Ras: Manusia

Level : 39

Koin : 834098382752

Kekuatan : 8

Kecepatan : 10

Kelentukan : 11

Uang yang dimiliki pangeran itu masih saja membuatnya meneguk ludah.

Benarkah ini sebuah kebetulan? Ava meragukan pernyataan itu. Seorang pangeran yang memiliki kereta kuda pribadi, mewah, dan terawat, apa bisa terhambat karena pemeliharaan yang tidak cermat dari pelayannya di istana?

“Kenalanmu?” Ava menoleh ketika River bertanya sembari turun dari andong mereka. “Dia mengingatkanku padamu,” ujar Ava sambil lalu. “Eh?”

Ezra kali ini terpaku pada River, mungkin menggunakan skill-nya yang entah apa itu, kemudian bibirnya mengembang dengan kilat mata yang membuat Ava segera mengalihkan pandangan. Kini tatapannya mendarat pada seorang pria paruh baya dengan rambut yang sepenuhnya putih beruban, Ava ingat pria itu. Dialah pelayan yang memicu instingnya saat di hutan seminggu kemarin.

Nama : Alladore Collado

Ras : Manusia

Level : 53

Koin : 9233729

Kekuatan : 13

Kecepatan : 16

Kelentukan : 21

Satu-satunya yang memiliki poin status di atas 20. Orang yang berbahaya jika mereka bermusuhan.

Tiba-tiba saja sebuah panah melesat di antara Ava dengan pria itu. Segera gadis tersebut mengambil ancang-ancang, indra pendengarannya difokuskan pada sekeliling mereka. Delapan? Bukan, langkah dari belasan orang segera mengepung mereka.

Seorang laki-laki tinggi muncul dari belakang semak belukar. Tuniknya lusuh dan kotor dengan tanah, wajahnya tertutupi dengan seutas kain, hanya menyisakan sepasang mata abu-abu yang menatap tajam kumpulan Ava.

“Serahkan barang-barang kalian semua!” Komplotan lain mulai bermunculan. Hanya pimpinan mereka yang berlevel 25, yang lain hanya sekitar belasan. Namun menghadapi orang sebanyak ini ....

Ava melirik River, gadis itu menggeleng. Ada beberapa alasan Ava tidak ingin berkelahi di sini. Salah satunya adalah tempat mereka berada, jauh di dalam hutan yang dipenuhi monster. Pertarungan hanya akan berujung pada pertumpahan darah yang malah mengundang monster ganas di sekitar sini.

Ava mengeluarkan beberapa perhiasan palsu dari inventorinya, lalu melemparkannya ke pimpinan bandit hutan tersebut. “Sekarang biarkan kami lewat,” ujarnya tegas.

Namun pernyataannya disambut dengan gelak tawa dari kacung-kacung yang mengelilingi mereka. “Bodoh sekali kau! Kami tidak pernah berkata akan melepaskan kalian!”

“Hahaha! Apa kau tahu berapa uang yang akan kami dapat hanya dengan menjualmu sebagai budak?”

River di sampingnya menggeram marah, tapi Ava menahan pria itu, “Rencana B,” bisiknya pelan. Kali ini Ava mengambil masker gas, empat buah. Untuk dirinya sendiri, River, si pangeran, dan pelayannya. River yang sudah diberitahu kegunaan masker itu langsung menuruti isyarat Ava, namun Ezra dan Alladore masih memasang wajah bingung, mereka baru mengerti setelah melihat Ava dan River memakainya.

Gadis itu melangkah mendekati pimpinan bandit yang berdiam diri, kontras dengan anak buahnya yang gaduh sendiri. Kemudian ia lempar serbuk biusnya tepat di wajah mereka.

“Sialan! Apa ini?!”

Masih terheran-heran, banyak yang memutuskan untuk menyerang Ava. Akan tetapi tubuh mereka terasa berat untuk digerakkan, selain itu terasa ada kabut tebal yang menutupi pikiran mereka, dengan begitu satu pukulan ringan dari Ava sudah menjatuhkan sepuluh dari tiga belas bandit yang ada. Pimpinan mereka masih berdiri tegak meskipun kepalanya seolah-olah ditimpa oleh sebongkah batu besar, dirinya cukup pintar untuk menutup hidung serta mulut sebelum serbuk yang bertebaran lebih banyak masuk ke dalam pernapasannya.

“Cukup.” Mendadak, Ezra berkata lantang.

Alasan lain Ava tidak ingin menumpahkan darah di sini adalah nama kepala bandit tersebut. Delroy Collado. Nama keluarga yang sama dari pelayan si pangeran itu.

Artinya, semua ini adalah sandiwara. Sebuah tes.

Episodes
1 Bab 1: Ethereal
2 Bab 2: Bizzare
3 Bab 3: Orang yang Baik Kepadaku
4 Bab 4: Eve
5 Bab 5: Berburu
6 Bab 6: Level Up!
7 Bab 7: Insiden di Gerbang Kota
8 Bab 8: Tezia
9 Bab 9: Pangeran Arogan
10 Bab 10: Seperti Adik Perempuan
11 Bab 11: Beradaptasi
12 Bab 12: Pesta Dansa
13 Bab 13: Bandit Hutan?
14 Bab 14: Tes
15 Bab 15: Si Pelayan Tua
16 Bab 16: Englerock
17 Bab 17: Wanita Genit
18 Bab 18: Tiga Kali Kebetulan Artinya Takdir
19 Bab 19: Sunk Cost Fallacy
20 Bab 20: Impulsif
21 Bab 21: Herbalis
22 Bab 22: Gate
23 Bab 23: Raven X
24 Bab 24: Outbreak
25 Bab 25: Hiu Darat
26 Bab 26: Show-off
27 Bab 27: Sebenarnya ...
28 Bab 28: Seorang Penakut
29 Bab 29: No Alcohol
30 Bab 30: Inovasi!
31 Bab 31: No Deal
32 Bab 32: Bait
33 Bab 33: Berlayar
34 Bab 34: Roomate
35 Bab 35: Beastman
36 Bab 36: Lautan
37 Bab 37: Badai Hitam
38 Bab 38: Dalam Bayangan
39 Bab 39: Katak Panggang
40 Bab 40: Limit
41 Bab 41: More Than Survive
42 Bab 42 : Misi Penyelamatan
43 Bab 43: Pertemuan Kedua
44 Bab 44 : Medali Penghargaan
45 Bab 45: Bulan Ungu
46 Bab 46: Glitch
47 Bab 47: Desa Suku Cheetah
48 Bab 48: Bala Bantuan
49 Bab 49: Cinta Pandangan Pertama
50 Bab 50: Drunk, Love
51 Bab 51: Denial
52 Bab 52: Seorang Kenalan
53 Bab 53: Amnesia?
54 Bab 54: Sarapan Sebelum Berlayar
55 Bab 55: Truth or Dare
56 Bab 56: Safe and Sound
57 Bab 57: Weinhamer
58 Bab 58: 15.000 Koin
59 Bab 59: Pencuri?
60 Bab 60: Pangeran Igoceolon
61 Bab 61: Jenius!
62 Bab 62: Brownie Point
63 Bab 63: Air Bagi yang Kekeringan
64 Bab 64: Pemakaman Suci
65 Bab 65: SemPurrrna
66 Bab 66: Bounty
67 Bab 67: Fitur Khusus Orang Kaya
68 Bab 68: Permintaan
69 Bab 69: Duel
70 Bab 70: Hao vs Ava
71 Bab 71: Target
72 Bab 72: Setelah Duel
73 Bab 73: Buas dan Liar
74 Bab 74: Dua Rekrutmen dalam Sehari
75 Bab 75: Masa Lalu
76 Bab 76: Seorang Tunangan
77 Bab 77: Aku Bukan Eve
78 Bab 78: Tes Kejujuran
79 Bab 79: Obsesi
80 Bab 80: Diculik, Lagi
81 Bab 81: Oh, Kau Percaya?
82 Bab 82: Kontrak yang Tidak Adil
83 Bab 83: Lying
84 Bab 84: Perpisahan Mendadak
85 Bab 85: Menjadi Putri dalam Satu Malam
86 Bab 86: Jamuan Teh
87 Bab 87: Diversion
88 Bab 88: Game Master
89 Bab 89: Love's Quarrel
90 Bab 90: Pelampiasan
91 Bab 91: Pengawal Pribadi
92 Bab 92: Ugh, Stamina
93 Bab 93: Awal dari Pesta Dansa
94 Bab 94: Battle of Nerves
95 Bab 95: Dua Puluh Persen
96 Bab 96: Kencan?
97 Bab 97: Outing
98 Bab 98: Item Tidak Penting
99 Bab 99: Frost
100 Bab 100: Yang Tidak Terduga
101 Bab 101: Teror
102 Bab 102: Rapat Darurat
103 Bab 103: Tempat Kerja
104 Bab 104: Terjadi Lagi
105 Bab 105: Hologram Biru
106 Bab 106: Dua Entitas
107 Bab 107: Kesempatan dalam Kesempitan
108 Bab 108: Belok Haluan
109 Bab 109: Teman Seperjalanan
110 Bab 110: Patah Hati
111 Bab 111: Perjalanan yang Tertunda
112 Bab 112: Desakan
113 Bab 113: Insting Seorang Ibu
114 Bab 114: Salah Paham
115 Bab 115: Bad Mood
116 Bab 116: Ruang Teleportasi
117 Bab 117: Mata-Mata
118 Bab 118: Keraguan
119 Bab 119: Selamat Datang Kembali
120 Bab 120: Gegabah
121 Bab 121: Hukum Tidak Populer
122 Bab 122: Es dan Cheetah
123 Bab 123: Wabah Uflaria
124 Bab 124: Bukan Suara Hati
125 Bab 125: Kehilangan Kontrol
126 Bab 126: Bibit Keterikatan
127 Bab 127: Eve Bagi Ellijah
128 Bab 128: Menuju Crimsonwood
129 Bab 129: Hutan Lebat
130 Bab 130: Mama
131 Bab 131: Naga Kecil
132 Bab 132: Disonansi
133 Bab 133: Berkemah
134 Bab 134: Memasak
135 Bab 135: Nina Bobo
136 Bab 136: Malam (Tidak) Damai
137 Bab 137: Pertarungan Malam
138 Bab 138: Absolute Zero
139 Bab 139: Pertarungan di Sisi Lain
140 Bab 140: Hanya Hari Lain di Dimensi Fantasi
141 Bab 141: Berputar-putar
142 Bab 142: Attention
143 Bab 143: Di Bawah Danau
144 Bab 144: Lab yang Benar-Benar Rahasia
145 Bab 145: Hantu
146 Bab 146: Penawarnya Tiba
147 Bab 147: Secercah Harapan
148 Bab 148: Kelompok Misterius
149 Bab 149: Keserakahan
150 Bab 150: Baby Sitter Baru
151 Bab 151: Perpisahan Kedua
152 Bab 152: Terbuka
153 Bab 153: Perubahan di Panti Asuhan
154 Bab 154: Kakek Direktur
155 Bab 155: Di Balik Layar
156 Bab 156: Misi Anak Anjing yang Dibuang
157 Bab 157: Kekanak-kanakan
158 Bab 158: Sendirian
159 Bab 159: Yang Kedua
160 Bab 160: Inquary
161 Bab 161: Persiapan Ulang Tahun
162 Bab 162: Satu Kali Penaklukan
163 Bab 163: Antusias Gadis Kampung
164 Bab 164: The Birthday Girl
165 Bab 165: Rival
166 Bab 166: Putri Afrein
167 Bab 167: Victory for Edodale
168 Bab 168: Kembang Api
169 Bab 169: Pride
170 Bab 170: Gate Aneh
171 Bab 171: Labirin
172 Bab 172: Mommy Issue
173 Bab 173: Raja Payah
174 Bab 174: Tidak Stabil
175 Bab 175: Pria dan Celana
176 Bab 176: Crisis Brings Out The Worst of People
177 Bab 177: Shameless
178 Bab 178: Black and White or Gray?
179 Bab 179: Segera Kembali!
180 Bab 180: Bergabung
181 Bab 181: Foreign Being
182 Bab 182: Unstable
183 Bab 183: Prickly
184 Bab 184: Penyerangan
185 Bab 185: Tactical Retreat
186 Bab 186: Pillowtalk
187 Bab 187: Full On Offensive
188 Bab 188: Quest Succes!
189 Ba 189: Gate Berlapis
190 Bab 190: Among Us
191 Bab 191: How Lucky
192 Bab 192: Peran dalam Pikirannya
193 Bab 193: Malam yang Asing
194 Bab 194: Another One Bite The Dust
195 Bab 195: Para Tersangka
196 Bab 196: Sebelum itu ...
197 Bab 197: Drunk Haze
198 Bab 198: Non-Lethal Attack is Legal
199 Bab 199: Desa yang Membosankan
200 Bab 200: Dimulai, Akhirnya
201 Bab 201: Angry Boomer
202 Bab 202: Kita Juga Bisa Marah
203 Bab 203: Apa Motifmu?
204 Bab 204: Pencarian Bukti
205 Bab 205: Pemilihan Pengkhianat
206 Bab 206: Role
207 Bab 207: Hadiah dan Hukuman
208 Bab 208: Jaded
209 Bab 209: Pilihan atau Jebakan
210 Bab 210: Player Change
211 Bab 211: Continous Battle
212 Bab 212: Penguasa Arena
213 Bab 213: Narasi Luar
214 Bab 214: Bloody Exit
215 Bab 215: Aftermath
Episodes

Updated 215 Episodes

1
Bab 1: Ethereal
2
Bab 2: Bizzare
3
Bab 3: Orang yang Baik Kepadaku
4
Bab 4: Eve
5
Bab 5: Berburu
6
Bab 6: Level Up!
7
Bab 7: Insiden di Gerbang Kota
8
Bab 8: Tezia
9
Bab 9: Pangeran Arogan
10
Bab 10: Seperti Adik Perempuan
11
Bab 11: Beradaptasi
12
Bab 12: Pesta Dansa
13
Bab 13: Bandit Hutan?
14
Bab 14: Tes
15
Bab 15: Si Pelayan Tua
16
Bab 16: Englerock
17
Bab 17: Wanita Genit
18
Bab 18: Tiga Kali Kebetulan Artinya Takdir
19
Bab 19: Sunk Cost Fallacy
20
Bab 20: Impulsif
21
Bab 21: Herbalis
22
Bab 22: Gate
23
Bab 23: Raven X
24
Bab 24: Outbreak
25
Bab 25: Hiu Darat
26
Bab 26: Show-off
27
Bab 27: Sebenarnya ...
28
Bab 28: Seorang Penakut
29
Bab 29: No Alcohol
30
Bab 30: Inovasi!
31
Bab 31: No Deal
32
Bab 32: Bait
33
Bab 33: Berlayar
34
Bab 34: Roomate
35
Bab 35: Beastman
36
Bab 36: Lautan
37
Bab 37: Badai Hitam
38
Bab 38: Dalam Bayangan
39
Bab 39: Katak Panggang
40
Bab 40: Limit
41
Bab 41: More Than Survive
42
Bab 42 : Misi Penyelamatan
43
Bab 43: Pertemuan Kedua
44
Bab 44 : Medali Penghargaan
45
Bab 45: Bulan Ungu
46
Bab 46: Glitch
47
Bab 47: Desa Suku Cheetah
48
Bab 48: Bala Bantuan
49
Bab 49: Cinta Pandangan Pertama
50
Bab 50: Drunk, Love
51
Bab 51: Denial
52
Bab 52: Seorang Kenalan
53
Bab 53: Amnesia?
54
Bab 54: Sarapan Sebelum Berlayar
55
Bab 55: Truth or Dare
56
Bab 56: Safe and Sound
57
Bab 57: Weinhamer
58
Bab 58: 15.000 Koin
59
Bab 59: Pencuri?
60
Bab 60: Pangeran Igoceolon
61
Bab 61: Jenius!
62
Bab 62: Brownie Point
63
Bab 63: Air Bagi yang Kekeringan
64
Bab 64: Pemakaman Suci
65
Bab 65: SemPurrrna
66
Bab 66: Bounty
67
Bab 67: Fitur Khusus Orang Kaya
68
Bab 68: Permintaan
69
Bab 69: Duel
70
Bab 70: Hao vs Ava
71
Bab 71: Target
72
Bab 72: Setelah Duel
73
Bab 73: Buas dan Liar
74
Bab 74: Dua Rekrutmen dalam Sehari
75
Bab 75: Masa Lalu
76
Bab 76: Seorang Tunangan
77
Bab 77: Aku Bukan Eve
78
Bab 78: Tes Kejujuran
79
Bab 79: Obsesi
80
Bab 80: Diculik, Lagi
81
Bab 81: Oh, Kau Percaya?
82
Bab 82: Kontrak yang Tidak Adil
83
Bab 83: Lying
84
Bab 84: Perpisahan Mendadak
85
Bab 85: Menjadi Putri dalam Satu Malam
86
Bab 86: Jamuan Teh
87
Bab 87: Diversion
88
Bab 88: Game Master
89
Bab 89: Love's Quarrel
90
Bab 90: Pelampiasan
91
Bab 91: Pengawal Pribadi
92
Bab 92: Ugh, Stamina
93
Bab 93: Awal dari Pesta Dansa
94
Bab 94: Battle of Nerves
95
Bab 95: Dua Puluh Persen
96
Bab 96: Kencan?
97
Bab 97: Outing
98
Bab 98: Item Tidak Penting
99
Bab 99: Frost
100
Bab 100: Yang Tidak Terduga
101
Bab 101: Teror
102
Bab 102: Rapat Darurat
103
Bab 103: Tempat Kerja
104
Bab 104: Terjadi Lagi
105
Bab 105: Hologram Biru
106
Bab 106: Dua Entitas
107
Bab 107: Kesempatan dalam Kesempitan
108
Bab 108: Belok Haluan
109
Bab 109: Teman Seperjalanan
110
Bab 110: Patah Hati
111
Bab 111: Perjalanan yang Tertunda
112
Bab 112: Desakan
113
Bab 113: Insting Seorang Ibu
114
Bab 114: Salah Paham
115
Bab 115: Bad Mood
116
Bab 116: Ruang Teleportasi
117
Bab 117: Mata-Mata
118
Bab 118: Keraguan
119
Bab 119: Selamat Datang Kembali
120
Bab 120: Gegabah
121
Bab 121: Hukum Tidak Populer
122
Bab 122: Es dan Cheetah
123
Bab 123: Wabah Uflaria
124
Bab 124: Bukan Suara Hati
125
Bab 125: Kehilangan Kontrol
126
Bab 126: Bibit Keterikatan
127
Bab 127: Eve Bagi Ellijah
128
Bab 128: Menuju Crimsonwood
129
Bab 129: Hutan Lebat
130
Bab 130: Mama
131
Bab 131: Naga Kecil
132
Bab 132: Disonansi
133
Bab 133: Berkemah
134
Bab 134: Memasak
135
Bab 135: Nina Bobo
136
Bab 136: Malam (Tidak) Damai
137
Bab 137: Pertarungan Malam
138
Bab 138: Absolute Zero
139
Bab 139: Pertarungan di Sisi Lain
140
Bab 140: Hanya Hari Lain di Dimensi Fantasi
141
Bab 141: Berputar-putar
142
Bab 142: Attention
143
Bab 143: Di Bawah Danau
144
Bab 144: Lab yang Benar-Benar Rahasia
145
Bab 145: Hantu
146
Bab 146: Penawarnya Tiba
147
Bab 147: Secercah Harapan
148
Bab 148: Kelompok Misterius
149
Bab 149: Keserakahan
150
Bab 150: Baby Sitter Baru
151
Bab 151: Perpisahan Kedua
152
Bab 152: Terbuka
153
Bab 153: Perubahan di Panti Asuhan
154
Bab 154: Kakek Direktur
155
Bab 155: Di Balik Layar
156
Bab 156: Misi Anak Anjing yang Dibuang
157
Bab 157: Kekanak-kanakan
158
Bab 158: Sendirian
159
Bab 159: Yang Kedua
160
Bab 160: Inquary
161
Bab 161: Persiapan Ulang Tahun
162
Bab 162: Satu Kali Penaklukan
163
Bab 163: Antusias Gadis Kampung
164
Bab 164: The Birthday Girl
165
Bab 165: Rival
166
Bab 166: Putri Afrein
167
Bab 167: Victory for Edodale
168
Bab 168: Kembang Api
169
Bab 169: Pride
170
Bab 170: Gate Aneh
171
Bab 171: Labirin
172
Bab 172: Mommy Issue
173
Bab 173: Raja Payah
174
Bab 174: Tidak Stabil
175
Bab 175: Pria dan Celana
176
Bab 176: Crisis Brings Out The Worst of People
177
Bab 177: Shameless
178
Bab 178: Black and White or Gray?
179
Bab 179: Segera Kembali!
180
Bab 180: Bergabung
181
Bab 181: Foreign Being
182
Bab 182: Unstable
183
Bab 183: Prickly
184
Bab 184: Penyerangan
185
Bab 185: Tactical Retreat
186
Bab 186: Pillowtalk
187
Bab 187: Full On Offensive
188
Bab 188: Quest Succes!
189
Ba 189: Gate Berlapis
190
Bab 190: Among Us
191
Bab 191: How Lucky
192
Bab 192: Peran dalam Pikirannya
193
Bab 193: Malam yang Asing
194
Bab 194: Another One Bite The Dust
195
Bab 195: Para Tersangka
196
Bab 196: Sebelum itu ...
197
Bab 197: Drunk Haze
198
Bab 198: Non-Lethal Attack is Legal
199
Bab 199: Desa yang Membosankan
200
Bab 200: Dimulai, Akhirnya
201
Bab 201: Angry Boomer
202
Bab 202: Kita Juga Bisa Marah
203
Bab 203: Apa Motifmu?
204
Bab 204: Pencarian Bukti
205
Bab 205: Pemilihan Pengkhianat
206
Bab 206: Role
207
Bab 207: Hadiah dan Hukuman
208
Bab 208: Jaded
209
Bab 209: Pilihan atau Jebakan
210
Bab 210: Player Change
211
Bab 211: Continous Battle
212
Bab 212: Penguasa Arena
213
Bab 213: Narasi Luar
214
Bab 214: Bloody Exit
215
Bab 215: Aftermath

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!