Bab 10: Seperti Adik Perempuan

Setelah melewati hutan dan gerbang perbatasan, Ava akhirnya memperlambat langkah. Memanfaatkan celah yang dibuat ketika orang misterius tadi muncul, Ava buru-buru kabur. Pasalnya Ezra terlihat tidak berniat untuk melepaskannya untuk waktu yang lama. Interogasi terselubung yang pria itu lakukan hanya akan mengingatkannya mengenai kenangan buruk, membebaninya. Lagipula, Ava tidak akan mau berurusan dengan bisnis yang Ezra ajukan, apapun itu pasti kompleks dan merepotkan. Sedangkan Ava hanya ingin berfokus pada kembali lagi ke dimensi asalnya.

Kamar dari penginapan yang ia sewa lebih mahal dari yang kemarin, mungkin karena lokasinya yang berada di ibu kota, namun makanan yang disajikan jelas lebih enak. Namun sebelum Ava menegak habis jus apelnya, perbincangan dari salah satu sudut penungunjung restoran menarik perhatiannya.

“Eh, kudengar ada seorang penjinak monster masuk ke kota ini?”

“Oh, aku juga dengar! Katanya dia suka memamerkan salah satu peliharaannya, seekor iron wolf!”

“Monster ganas seperti itu berkeliaran di tengah kota apakah tidak berbahaya?”

“Benar! Para penjaga seharusnya mengusir saja penjinak itu! Kalau-kalau kita menyinggung mereka, kita bisa dijadikan makanan peliharaannya!”

Memangnya sejak awal kenapa kalian ingin menyinggung seseorang tanpa alasan?

Omong-omong, penjinak yang memiliki monster iron wolf? Ava yakin orang-orang itu membicarakan  River. Pria itu belum pulang rupanya.

Sebenarnya Ava sedikit mengerti kekhawatiran mereka ketika seekor makhluk sebesar kuda yang memiliki kemampuan untuk menggigit putus kepala mereka berkeliaran bebas, namun dari yang apa Ava lihat kemarin, Lig benar-benar jinak. Selain itu, River punya toleransi tinggi terhadap orang-orang yang menyebalkan, contohnya saja Ava. Pria itu juga tidak cepat marah, cenderung pemaaf malah.

River adalah orang yang baik, setidaknya kepada Ava.

Namun apa yang selanjutnya terjadi di luar perkiraan gadis itu.

Pintu restoran terbanting terbuka, River dengan penampilan lusuh dan kacau melihat sekelilingnya dengan mata panik dan khawatir. Dan ketika pandangannya bertemu dengan Ava, pria tersebut berlari. Bahkan sebelum Ava bisa bereaksi, gadis itu sudah ditubruk dengan pelukan yang lebih seperti menghantamnya. Mereka berdua terjatuh. Kemudian ia mendengar sebuah isakan yang dekat sekali dengan telinganya.

“Jangan menghilang seperti itu lagi!”

Hah? Memangnya kenapa?

***

Monster dominannya berasal dari outbreak, sebuah gate yang gagal ditaklukan akan memuntahkan monster yang tersimpan di dalamnya. Munculnya gate itu sendiri mengancam keamanan warga di sekitar, maka dari itu setiap desa diwajibkan mengungsi apabila terdapat gate yang muncul pada radius dua kilometer dari tempat tinggal mereka.

Saat itu River baru saja berumur 19 tahun ketika sebuah gate ditemukan di perbatasan hutan desa mereka. Setiap gate memiliki karakteristiknya sendiri, namun aturan yang paling umum ditemukan adalah batas maksimal level seseorang untuk memasuki gate tersebut, semakin tinggi batas maksimal level yang ada dipercaya semakin kuat pula monster di dalamnya. Apabila terjadi outbreak pada gate dengan level tinggi, konsekuensinya bisa besar. Dan sialnya, gate yang ada di desa pemuda tersebut berlevel 45. Meskipun notifikasi darurat telah dikirimkan, letaknya yang jauh dari ibukota membutuhkan beberapa hari untuk sampai, belum lagi pemrosesan. Sehingga tidak ada bala bantuan dari pihak resmi, percobaan penaklukan gate akhirnya dilakukan oleh beberapa pemburu lokal atau tentara bayaran yang rata-rata hanya berlevel 35, salah satu di antara mereka adalah ayah River.

Warga yang mengungsi berdoa selama beberapa malam demi keselamatan anggota keluarga mereka. Namun  sayangnya, penaklukan gagal.

Outbreak pun terjadi.

Cacing besar pemakan daging memporak-porandakan hutan dan desa di sekitarnya, bahkan beberapa sampai melalang jauh hingga ke tempat pengungsian mereka. Kepanikan massal terjadi. Semua orang lari tunggang langgangg menyelamatkan diri, karena saat keadaan gentinglah manusia menampakkan wujud aslinya. Egois.

Tidak sedikit yang malah mati karena terinjak. Siapapun yang River lihat saat itu saling dorong, melemparkan satu sama lain ke mulut  besar cacing yang menganga, berharap pengorbanan yang mereka buat akan menghambat monster-monster itu agar mereka bisa kabur.

River mendekap erat tubuh mungil adiknya yang bergetar, Ella. Jantungnya berdetak keras sampai bisa ia rasakan di kepalanya yang berdenyut. Mereka berdua tengah menaiki Lig yang saat itu masih berbadan sedang dengan level belasan, tidak cukup untuk bertarung, jadi River memilih untuk kabur.

Di belakang mereka seekor monster cacing tidak jauh mengejar. River mencengkram bulu Lig, badannya tegang karena adrenalin. “Cepat!” ia berteriak, putus asa. Di sudut pikirannya River tahu bahwa membawa dua bobot remaja  bukanlah pekerjaan yang mudah bagi Lig sewaktu itu, namun dia berharap, karena itulah satu-satunya yang bisa ia pegang. Atau mereka akan mati.

Mendadak Lig berhenti, Ella terlempar jatuh. Di depan mereka, terdapat seekor cacing lain yang menampakkan setengah tubuhnya dari semak-semak. Ella yang terpelanting pun menarik perhatian monster tersebut.

“Ella lari!”

Namun gadis itu dilanda ketakutan. Tubuhnya yang terhempas teror tidak bisa digerakkan. Ia mematung, menjadi godaan yang menggiurkan bagi cacing-cacing itu.

River mati-matian berteriak, berusaha menarik perhatian para monster agar beralih kepadanya. Namun sia-sia.

Ratusan baris gigi cacing pemakan daging itu lebih memilih melahap adiknya.

“Jangan!”

 Lig membawa River kabur bahkan sebelum ia melompat turun, kenekatan yang hanya akan berakhir percuma. Dia tahu. Tapi ia tetap melolong pada Lig untuk kembali, mengutuknya, hingga mencakari punggung serigala itu.

Tetap saja, monster hanya menuruti insting. Bertahan hidup.

 Sepanjang perjalanan mereka, River meraung, bersimbah air mata. Sakit hati dan kehilangan.

***

Karena itulah, saat kerusuhan terjadi kemarin River bersikeras mencari Ava yang tiba-tiba menghilang daripada kabur bersama yang lain. Kejadian di gerbang masuk menghidupkan kembali memori menyakitkan di masa lalu. Tindakannya dilandasi oleh rasa bersalah, bersalah karena dirinya yang dulu lemah dan tidak bisa melindungi adik perempuannya yang manis. Sifat protektif River yang tidak wajar kepada Ava disebabkan oleh pembalasan yang hanya bisa ia lakukan saat ini, melindungi gadis yang seperti adiknya dari bahaya apapun yang mengancam.

Ava untuk beberapa saat terdiam setelah mendengar cerita River. Wajah pria itu masih basah, matanya pun merah. Ava sebenarnya tidak ingin menganggu River yang saat ini sedang dalam keadaan rentang, namun ada beberapa hal yang harus ia luruskan.

“Aku berterima kasih karena sudah mau melindungiku, tapi River, aku bukan adikmu,” ujar Ava selembut mungkin, hati-hati dengan keadaan mental pria di sampingnya yang tadi tidak stabil. Gadis itu bisa melihat seberapa terguncangnya River saat gangguan stres pascatraumanya menyerang.

“Kita sedang berada di ibukota, keadaan gawat pun lebih cepat ditanggapi. Lagipula aku cukup familiar dengan berkelahi, jadi monster level rendah bisa kutangani. Kalaupun ada monster dengan level yang lebih tinggi seperti kemarin, aku bisa lari kapan saja.” Skill observasi yang ia dapatkanpun bisa membantu menentukan level monster yang ia hadapi, berbeda dengan cara penduduk asli dimensi ini yang melihat penampilan fisik untuk mengira-ngira kisaran level yang ada.

“Tapi kau tidak pernah tahu, bahaya bisa datang darimana saja.”

Oh, Ava tahu betul kalau bahaya bisa datang darimana saja, karena itulah ia berencana membuat serbuk tidur dan beberapa ramuan lain yang cukup bisa ia buat sendiri dari resep di jurnal yang diberikan Eve.

“Tapi tetap saja, keselamatanku bukan tanggung jawabmu,” Ava tersenyum, matanya menimbang-nimbang.

Terpopuler

Comments

Kaweruh Jiwa

Kaweruh Jiwa

Semangat kak, gas udh mampir aku yak

2022-05-23

1

𝕮𝕽𝕽.𝕽 𝖋𝖙. [𝐻𝐼𝐴𝑇𝑈𝑆]

𝕮𝕽𝕽.𝕽 𝖋𝖙. [𝐻𝐼𝐴𝑇𝑈𝑆]

Semangat, aku mampir!

2022-05-20

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Ethereal
2 Bab 2: Bizzare
3 Bab 3: Orang yang Baik Kepadaku
4 Bab 4: Eve
5 Bab 5: Berburu
6 Bab 6: Level Up!
7 Bab 7: Insiden di Gerbang Kota
8 Bab 8: Tezia
9 Bab 9: Pangeran Arogan
10 Bab 10: Seperti Adik Perempuan
11 Bab 11: Beradaptasi
12 Bab 12: Pesta Dansa
13 Bab 13: Bandit Hutan?
14 Bab 14: Tes
15 Bab 15: Si Pelayan Tua
16 Bab 16: Englerock
17 Bab 17: Wanita Genit
18 Bab 18: Tiga Kali Kebetulan Artinya Takdir
19 Bab 19: Sunk Cost Fallacy
20 Bab 20: Impulsif
21 Bab 21: Herbalis
22 Bab 22: Gate
23 Bab 23: Raven X
24 Bab 24: Outbreak
25 Bab 25: Hiu Darat
26 Bab 26: Show-off
27 Bab 27: Sebenarnya ...
28 Bab 28: Seorang Penakut
29 Bab 29: No Alcohol
30 Bab 30: Inovasi!
31 Bab 31: No Deal
32 Bab 32: Bait
33 Bab 33: Berlayar
34 Bab 34: Roomate
35 Bab 35: Beastman
36 Bab 36: Lautan
37 Bab 37: Badai Hitam
38 Bab 38: Dalam Bayangan
39 Bab 39: Katak Panggang
40 Bab 40: Limit
41 Bab 41: More Than Survive
42 Bab 42 : Misi Penyelamatan
43 Bab 43: Pertemuan Kedua
44 Bab 44 : Medali Penghargaan
45 Bab 45: Bulan Ungu
46 Bab 46: Glitch
47 Bab 47: Desa Suku Cheetah
48 Bab 48: Bala Bantuan
49 Bab 49: Cinta Pandangan Pertama
50 Bab 50: Drunk, Love
51 Bab 51: Denial
52 Bab 52: Seorang Kenalan
53 Bab 53: Amnesia?
54 Bab 54: Sarapan Sebelum Berlayar
55 Bab 55: Truth or Dare
56 Bab 56: Safe and Sound
57 Bab 57: Weinhamer
58 Bab 58: 15.000 Koin
59 Bab 59: Pencuri?
60 Bab 60: Pangeran Igoceolon
61 Bab 61: Jenius!
62 Bab 62: Brownie Point
63 Bab 63: Air Bagi yang Kekeringan
64 Bab 64: Pemakaman Suci
65 Bab 65: SemPurrrna
66 Bab 66: Bounty
67 Bab 67: Fitur Khusus Orang Kaya
68 Bab 68: Permintaan
69 Bab 69: Duel
70 Bab 70: Hao vs Ava
71 Bab 71: Target
72 Bab 72: Setelah Duel
73 Bab 73: Buas dan Liar
74 Bab 74: Dua Rekrutmen dalam Sehari
75 Bab 75: Masa Lalu
76 Bab 76: Seorang Tunangan
77 Bab 77: Aku Bukan Eve
78 Bab 78: Tes Kejujuran
79 Bab 79: Obsesi
80 Bab 80: Diculik, Lagi
81 Bab 81: Oh, Kau Percaya?
82 Bab 82: Kontrak yang Tidak Adil
83 Bab 83: Lying
84 Bab 84: Perpisahan Mendadak
85 Bab 85: Menjadi Putri dalam Satu Malam
86 Bab 86: Jamuan Teh
87 Bab 87: Diversion
88 Bab 88: Game Master
89 Bab 89: Love's Quarrel
90 Bab 90: Pelampiasan
91 Bab 91: Pengawal Pribadi
92 Bab 92: Ugh, Stamina
93 Bab 93: Awal dari Pesta Dansa
94 Bab 94: Battle of Nerves
95 Bab 95: Dua Puluh Persen
96 Bab 96: Kencan?
97 Bab 97: Outing
98 Bab 98: Item Tidak Penting
99 Bab 99: Frost
100 Bab 100: Yang Tidak Terduga
101 Bab 101: Teror
102 Bab 102: Rapat Darurat
103 Bab 103: Tempat Kerja
104 Bab 104: Terjadi Lagi
105 Bab 105: Hologram Biru
106 Bab 106: Dua Entitas
107 Bab 107: Kesempatan dalam Kesempitan
108 Bab 108: Belok Haluan
109 Bab 109: Teman Seperjalanan
110 Bab 110: Patah Hati
111 Bab 111: Perjalanan yang Tertunda
112 Bab 112: Desakan
113 Bab 113: Insting Seorang Ibu
114 Bab 114: Salah Paham
115 Bab 115: Bad Mood
116 Bab 116: Ruang Teleportasi
117 Bab 117: Mata-Mata
118 Bab 118: Keraguan
119 Bab 119: Selamat Datang Kembali
120 Bab 120: Gegabah
121 Bab 121: Hukum Tidak Populer
122 Bab 122: Es dan Cheetah
123 Bab 123: Wabah Uflaria
124 Bab 124: Bukan Suara Hati
125 Bab 125: Kehilangan Kontrol
126 Bab 126: Bibit Keterikatan
127 Bab 127: Eve Bagi Ellijah
128 Bab 128: Menuju Crimsonwood
129 Bab 129: Hutan Lebat
130 Bab 130: Mama
131 Bab 131: Naga Kecil
132 Bab 132: Disonansi
133 Bab 133: Berkemah
134 Bab 134: Memasak
135 Bab 135: Nina Bobo
136 Bab 136: Malam (Tidak) Damai
137 Bab 137: Pertarungan Malam
138 Bab 138: Absolute Zero
139 Bab 139: Pertarungan di Sisi Lain
140 Bab 140: Hanya Hari Lain di Dimensi Fantasi
141 Bab 141: Berputar-putar
142 Bab 142: Attention
143 Bab 143: Di Bawah Danau
144 Bab 144: Lab yang Benar-Benar Rahasia
145 Bab 145: Hantu
146 Bab 146: Penawarnya Tiba
147 Bab 147: Secercah Harapan
148 Bab 148: Kelompok Misterius
149 Bab 149: Keserakahan
150 Bab 150: Baby Sitter Baru
151 Bab 151: Perpisahan Kedua
152 Bab 152: Terbuka
153 Bab 153: Perubahan di Panti Asuhan
154 Bab 154: Kakek Direktur
155 Bab 155: Di Balik Layar
156 Bab 156: Misi Anak Anjing yang Dibuang
157 Bab 157: Kekanak-kanakan
158 Bab 158: Sendirian
159 Bab 159: Yang Kedua
160 Bab 160: Inquary
161 Bab 161: Persiapan Ulang Tahun
162 Bab 162: Satu Kali Penaklukan
163 Bab 163: Antusias Gadis Kampung
164 Bab 164: The Birthday Girl
165 Bab 165: Rival
166 Bab 166: Putri Afrein
167 Bab 167: Victory for Edodale
168 Bab 168: Kembang Api
169 Bab 169: Pride
170 Bab 170: Gate Aneh
171 Bab 171: Labirin
172 Bab 172: Mommy Issue
173 Bab 173: Raja Payah
174 Bab 174: Tidak Stabil
175 Bab 175: Pria dan Celana
176 Bab 176: Crisis Brings Out The Worst of People
177 Bab 177: Shameless
178 Bab 178: Black and White or Gray?
179 Bab 179: Segera Kembali!
180 Bab 180: Bergabung
181 Bab 181: Foreign Being
182 Bab 182: Unstable
183 Bab 183: Prickly
184 Bab 184: Penyerangan
185 Bab 185: Tactical Retreat
186 Bab 186: Pillowtalk
187 Bab 187: Full On Offensive
188 Bab 188: Quest Succes!
189 Ba 189: Gate Berlapis
190 Bab 190: Among Us
191 Bab 191: How Lucky
192 Bab 192: Peran dalam Pikirannya
193 Bab 193: Malam yang Asing
194 Bab 194: Another One Bite The Dust
195 Bab 195: Para Tersangka
196 Bab 196: Sebelum itu ...
197 Bab 197: Drunk Haze
198 Bab 198: Non-Lethal Attack is Legal
199 Bab 199: Desa yang Membosankan
200 Bab 200: Dimulai, Akhirnya
201 Bab 201: Angry Boomer
202 Bab 202: Kita Juga Bisa Marah
203 Bab 203: Apa Motifmu?
204 Bab 204: Pencarian Bukti
205 Bab 205: Pemilihan Pengkhianat
206 Bab 206: Role
207 Bab 207: Hadiah dan Hukuman
208 Bab 208: Jaded
209 Bab 209: Pilihan atau Jebakan
210 Bab 210: Player Change
211 Bab 211: Continous Battle
212 Bab 212: Penguasa Arena
213 Bab 213: Narasi Luar
214 Bab 214: Bloody Exit
215 Bab 215: Aftermath
Episodes

Updated 215 Episodes

1
Bab 1: Ethereal
2
Bab 2: Bizzare
3
Bab 3: Orang yang Baik Kepadaku
4
Bab 4: Eve
5
Bab 5: Berburu
6
Bab 6: Level Up!
7
Bab 7: Insiden di Gerbang Kota
8
Bab 8: Tezia
9
Bab 9: Pangeran Arogan
10
Bab 10: Seperti Adik Perempuan
11
Bab 11: Beradaptasi
12
Bab 12: Pesta Dansa
13
Bab 13: Bandit Hutan?
14
Bab 14: Tes
15
Bab 15: Si Pelayan Tua
16
Bab 16: Englerock
17
Bab 17: Wanita Genit
18
Bab 18: Tiga Kali Kebetulan Artinya Takdir
19
Bab 19: Sunk Cost Fallacy
20
Bab 20: Impulsif
21
Bab 21: Herbalis
22
Bab 22: Gate
23
Bab 23: Raven X
24
Bab 24: Outbreak
25
Bab 25: Hiu Darat
26
Bab 26: Show-off
27
Bab 27: Sebenarnya ...
28
Bab 28: Seorang Penakut
29
Bab 29: No Alcohol
30
Bab 30: Inovasi!
31
Bab 31: No Deal
32
Bab 32: Bait
33
Bab 33: Berlayar
34
Bab 34: Roomate
35
Bab 35: Beastman
36
Bab 36: Lautan
37
Bab 37: Badai Hitam
38
Bab 38: Dalam Bayangan
39
Bab 39: Katak Panggang
40
Bab 40: Limit
41
Bab 41: More Than Survive
42
Bab 42 : Misi Penyelamatan
43
Bab 43: Pertemuan Kedua
44
Bab 44 : Medali Penghargaan
45
Bab 45: Bulan Ungu
46
Bab 46: Glitch
47
Bab 47: Desa Suku Cheetah
48
Bab 48: Bala Bantuan
49
Bab 49: Cinta Pandangan Pertama
50
Bab 50: Drunk, Love
51
Bab 51: Denial
52
Bab 52: Seorang Kenalan
53
Bab 53: Amnesia?
54
Bab 54: Sarapan Sebelum Berlayar
55
Bab 55: Truth or Dare
56
Bab 56: Safe and Sound
57
Bab 57: Weinhamer
58
Bab 58: 15.000 Koin
59
Bab 59: Pencuri?
60
Bab 60: Pangeran Igoceolon
61
Bab 61: Jenius!
62
Bab 62: Brownie Point
63
Bab 63: Air Bagi yang Kekeringan
64
Bab 64: Pemakaman Suci
65
Bab 65: SemPurrrna
66
Bab 66: Bounty
67
Bab 67: Fitur Khusus Orang Kaya
68
Bab 68: Permintaan
69
Bab 69: Duel
70
Bab 70: Hao vs Ava
71
Bab 71: Target
72
Bab 72: Setelah Duel
73
Bab 73: Buas dan Liar
74
Bab 74: Dua Rekrutmen dalam Sehari
75
Bab 75: Masa Lalu
76
Bab 76: Seorang Tunangan
77
Bab 77: Aku Bukan Eve
78
Bab 78: Tes Kejujuran
79
Bab 79: Obsesi
80
Bab 80: Diculik, Lagi
81
Bab 81: Oh, Kau Percaya?
82
Bab 82: Kontrak yang Tidak Adil
83
Bab 83: Lying
84
Bab 84: Perpisahan Mendadak
85
Bab 85: Menjadi Putri dalam Satu Malam
86
Bab 86: Jamuan Teh
87
Bab 87: Diversion
88
Bab 88: Game Master
89
Bab 89: Love's Quarrel
90
Bab 90: Pelampiasan
91
Bab 91: Pengawal Pribadi
92
Bab 92: Ugh, Stamina
93
Bab 93: Awal dari Pesta Dansa
94
Bab 94: Battle of Nerves
95
Bab 95: Dua Puluh Persen
96
Bab 96: Kencan?
97
Bab 97: Outing
98
Bab 98: Item Tidak Penting
99
Bab 99: Frost
100
Bab 100: Yang Tidak Terduga
101
Bab 101: Teror
102
Bab 102: Rapat Darurat
103
Bab 103: Tempat Kerja
104
Bab 104: Terjadi Lagi
105
Bab 105: Hologram Biru
106
Bab 106: Dua Entitas
107
Bab 107: Kesempatan dalam Kesempitan
108
Bab 108: Belok Haluan
109
Bab 109: Teman Seperjalanan
110
Bab 110: Patah Hati
111
Bab 111: Perjalanan yang Tertunda
112
Bab 112: Desakan
113
Bab 113: Insting Seorang Ibu
114
Bab 114: Salah Paham
115
Bab 115: Bad Mood
116
Bab 116: Ruang Teleportasi
117
Bab 117: Mata-Mata
118
Bab 118: Keraguan
119
Bab 119: Selamat Datang Kembali
120
Bab 120: Gegabah
121
Bab 121: Hukum Tidak Populer
122
Bab 122: Es dan Cheetah
123
Bab 123: Wabah Uflaria
124
Bab 124: Bukan Suara Hati
125
Bab 125: Kehilangan Kontrol
126
Bab 126: Bibit Keterikatan
127
Bab 127: Eve Bagi Ellijah
128
Bab 128: Menuju Crimsonwood
129
Bab 129: Hutan Lebat
130
Bab 130: Mama
131
Bab 131: Naga Kecil
132
Bab 132: Disonansi
133
Bab 133: Berkemah
134
Bab 134: Memasak
135
Bab 135: Nina Bobo
136
Bab 136: Malam (Tidak) Damai
137
Bab 137: Pertarungan Malam
138
Bab 138: Absolute Zero
139
Bab 139: Pertarungan di Sisi Lain
140
Bab 140: Hanya Hari Lain di Dimensi Fantasi
141
Bab 141: Berputar-putar
142
Bab 142: Attention
143
Bab 143: Di Bawah Danau
144
Bab 144: Lab yang Benar-Benar Rahasia
145
Bab 145: Hantu
146
Bab 146: Penawarnya Tiba
147
Bab 147: Secercah Harapan
148
Bab 148: Kelompok Misterius
149
Bab 149: Keserakahan
150
Bab 150: Baby Sitter Baru
151
Bab 151: Perpisahan Kedua
152
Bab 152: Terbuka
153
Bab 153: Perubahan di Panti Asuhan
154
Bab 154: Kakek Direktur
155
Bab 155: Di Balik Layar
156
Bab 156: Misi Anak Anjing yang Dibuang
157
Bab 157: Kekanak-kanakan
158
Bab 158: Sendirian
159
Bab 159: Yang Kedua
160
Bab 160: Inquary
161
Bab 161: Persiapan Ulang Tahun
162
Bab 162: Satu Kali Penaklukan
163
Bab 163: Antusias Gadis Kampung
164
Bab 164: The Birthday Girl
165
Bab 165: Rival
166
Bab 166: Putri Afrein
167
Bab 167: Victory for Edodale
168
Bab 168: Kembang Api
169
Bab 169: Pride
170
Bab 170: Gate Aneh
171
Bab 171: Labirin
172
Bab 172: Mommy Issue
173
Bab 173: Raja Payah
174
Bab 174: Tidak Stabil
175
Bab 175: Pria dan Celana
176
Bab 176: Crisis Brings Out The Worst of People
177
Bab 177: Shameless
178
Bab 178: Black and White or Gray?
179
Bab 179: Segera Kembali!
180
Bab 180: Bergabung
181
Bab 181: Foreign Being
182
Bab 182: Unstable
183
Bab 183: Prickly
184
Bab 184: Penyerangan
185
Bab 185: Tactical Retreat
186
Bab 186: Pillowtalk
187
Bab 187: Full On Offensive
188
Bab 188: Quest Succes!
189
Ba 189: Gate Berlapis
190
Bab 190: Among Us
191
Bab 191: How Lucky
192
Bab 192: Peran dalam Pikirannya
193
Bab 193: Malam yang Asing
194
Bab 194: Another One Bite The Dust
195
Bab 195: Para Tersangka
196
Bab 196: Sebelum itu ...
197
Bab 197: Drunk Haze
198
Bab 198: Non-Lethal Attack is Legal
199
Bab 199: Desa yang Membosankan
200
Bab 200: Dimulai, Akhirnya
201
Bab 201: Angry Boomer
202
Bab 202: Kita Juga Bisa Marah
203
Bab 203: Apa Motifmu?
204
Bab 204: Pencarian Bukti
205
Bab 205: Pemilihan Pengkhianat
206
Bab 206: Role
207
Bab 207: Hadiah dan Hukuman
208
Bab 208: Jaded
209
Bab 209: Pilihan atau Jebakan
210
Bab 210: Player Change
211
Bab 211: Continous Battle
212
Bab 212: Penguasa Arena
213
Bab 213: Narasi Luar
214
Bab 214: Bloody Exit
215
Bab 215: Aftermath

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!