DENDAM MASA LALU(Revisi)
Seorang pria berlari ketakutan sambil membawa senjata tajam nya. Memasuki mobil dan mengendarainya dengan sangat kencang. Jantungnya berdegub tak karuan. Wajahnya pucat pasi dengan napas tersengal dan bulir keringat di seluruh pelipisnya.
Beberapa kali dia mengumpat dan memukul mukul setir mobilnya. Air mata mulai berjatuhan di pipinya.
"BODOHHHHHH.... GOBLOKKKKKK... GUEEEE EMANG PSIKOPATTTTT... ADA APA DENGAN GUEEEEEE, KENAPAAA GUE JADI PEMBUNUHHHHHHH ... AAAAAAAARRRGGGHHHHH BRENGGGGSEEEKKK!!!"
Dia terus mengomel di sepanjang jalan merutuki dirinya. Sampai dia tak terlalu fokus pada jalan. Saking terburu burunya, dengan panik dan sudah tak karuan hatinya. Dengan arah berlawanan melaju truk muatan Pertamina yang besar.
Dia pun kegok dan mengendarai mobilnya menjadi tak terkendali. Berkali kali dia membanting setirnya dan mobilnya tersenggol bagian belakang truk pertamina.
Karena senggolan mobilnya yang keras. Truk terguling dan mengeluarkan isi nya. Sedangkan pria itu menabrak pembatas jalan di samping truk Pertamina yang dia tabrak.
Truk yang terbalik menumpahkan isi dari dalamnya. Gemericik api mulai menjalar mengikuti arah bensin yang bercecer. Mobil yang menabraknya ikut ketumpahan genangan bensin.
💥💥💥 DUARRRRRRRRRR 💥💥💥
Ledakkan dasyat di jalan setapak menuju hutan itu tak bisa terhindari. Kedua pengemudi di pastikan terbakar beserta ledakkan...
...🟣🟣🟣...
KOURU RIN DERMAWAN
Hari ini aku bersiap untuk pergi ke pemakaman Ayah dan Bunda. Seperti biasa setiap bulan aku Dan Bang Rich selalu menengok makam mereka.
Sudah 4 Tahun mereka pergi meninggalkan kami. Meski Mommy Paris dan Deddy Suho memberikan kasih sayang yang sama tidak di pungkiri aku sangat merindukan mereka.
Ku lihat foto Ayah dan Bunda beserta aku dan Bang Rich yang ku letakkan diatas nakas. Itu pada saat kami berempat berlibur di pantai dengan baju yang basah sambil bermain pasir. Aku dan Abang yang berpelukkan di depan Ayah Bunda dengan posisi membungkuk. Serta Ayah dan Bunda yang dibelakang merangkul kami.
Kebahagian terpancar jelas di wajah kami saat itu. Tanpa bisa ku cegah buliran air mata jatuh dari pelupuk mataku. Sambil ku usap dan kupeluk pigura foto itu. Aku terisak pelan mengenang semua kebersamaan kami.
Aku tidak mendengar pintu kamarku yang diketuk dari luar. Tangisku semakin pecah karena semua kenangan yang kami lalui. Sampai aku tak menyadari seseorang sudah berada di sampingku.
Dia adalah Abangku Kouya Rich Dermawan. yang hanya beda beberapa detik lebih dulu dari ku. Tangannya mengusap punggungku dia menarikku ke dalam dekapan nya. Aku pun bersandar di dadanya yang bidang. Masih sambil memegang pigura foto.
"Dek.., udah donk jangan sedih lagi. Bunda sama Ayah sudah bahagia disana. Kita harus bisa mendoakan mereka. Dan suatu saat nanti kita akan berkumpul kembali,"kata Bang Rich disampingku.
"Adek cuma kangen aja Bang. Kangen kehadiran mereka. Kangen pelukkan Bunda yang selalu menenangkan Adek. Kangen pelukkan Ayah yang selalu mensupport Adek. Kangen Bang...,"lirihku.
"Iyaaa Abang ngerti Dek. Tapi jangan berlarut larut dalam kesedihan. Boleh mengenang tapi jangan ditangisi terus. Nanti akan jadi trouma untuk kita. Biarkan menjadi kenangan indah tanpa harus bersedih,"kata bang Rich.
Aku mengangguk setuju dan melepas pelukkan Bang Rich. Dia menghapus air mataku.
"Rinnnnnn...., Rich......., ayok turun nak. Kita berangkat,"teriakkan Mommy mengagetkan kami.
"Ayok tuh udh di panggil Mommy..,"kata Bang Rich
"Iyaa Bang.. yuk,"kataku.
...🟣🟣🟣...
KOUYA RICH DERMAWAN
Hari ini akan diadakan MOS disekolah. Aku dan Rin sebagai Ketua dan sekretaris osis pastinya harus datang lebih awal untuk memulai breafing.
Maka dari itu baru pkl 06.00 pagi kami sudah ada di pelataran parkir sekolah.
"Rich..., Rin..."
Teriakkan seorang cowok membuat kami menengok ke belakang. Ternyata dia Brama wakil osis sekaligus temanku.
"Kalian baru sampai juga?"tanya Brama.
"Iya Bram. Lo kok jalan?"tanyaku bingung melihat dia berlari menghampiri kami.
"Gue dianter sopir tadi. Soalnya mobil gue lagi di bengkel. Yaudah yuk ke ruang osis,"ajak Brama yang langsung menggandeng tangan adikku.
"Brammmm..., lepasin gak, main gandeng aja tangan gue,"protes Rin yang tak suka.
Brama hanya nyengir kuda menanggapi kemarahan dari adikku. Aku tahu dia memendam perasaannya pada adikku. Tapi dia terlalu agresif mengambil hati nya. Padahal sudah ku beritahu agar berhati hati.
"Sorrryy..., sengaja hehehee,"katanya mesem.
Rin hanya mencibir kekehan Brama. Dia langsung melenggang pergi ke ruang Osis meninggalkan kami yang masih menatap tajam.
"Gak usah terlalu agresif kenapa sama adek gue,"kataku yang menegur kelakuannya.
"Hehehehe.., gue gak bisa lama - lama Rich. Lo tahu kan kalo adek lo itu idola sekolah. Bisa jomblo akut gue dan bakal pusing ngadepin saingan gue,"jelas Brama.
"Bodo amat gue gak mikirin,"kataku yang melengos pergi.
"Dih lo mah gitu banget sih. Bantu gue donk buat deket sama Rin. Lo kan tahu gue cinta banget sama adek lo,"kata Brama yang mulai memelas disampingku.
"Berjuang lah sendiri sana. Jangan coba - coba nyeret gue ke dalam kisah percintaan lo,"tolakku yang mengacuhkannya.
"Ihh gitu amat yaa calon kakak ipar gue,"canda Brama.
"Kegeeran banget lo. Siapa yang mau jadiin lo adik ipar gue. Jangan kebanyakan halu pagi - pagi,"kataku yang menoyor jidat Brama.
"Biarin.., gue bakal perjuangin cinta gue. Titik gak ada koma, gak ada gayung, gak ada hantu, gak ada lagi lah,"kata Brama yang sudah nyerocos tidak karuan.
Aku hanya bisa menggeleng mendengarkan banyolannya yang aneh itu. Sesampainya di ruang Osis. Kami menunggu anggota yang lain datang baru memulai rapat.
Rin yang sudah duduk manis dari tadi terusik dengan Brama yang duduk di sampingnya.
"Ihhhh.., lo ngapain sih duduk di samping gue. Tempat duduk yang lain kan kosong,"kata Rin cemberut.
"Emang kenapa sih bidadariku...., aa kan mau deket deket bidadari aa,"bual Brama.
"Ihhh mimpi apa gue semalam ngeliat makhluk aneh kek lo,"gidik Rin yang pindah duduk di sampingku.
"Lah .., lah.., kok bidadariku pergi sih. Sini donk duduk samping aa,"kata Brama yang bangkit dari kursinya dan menghampiri kami.
"Sekali lagi lo ngomong kek gitu. Gue lempar lo dari sini!"kata Rin yang cempreng.
"Galak bener sih calon bidadari surgaku..., jangan galak galak sama aa entar cinta lo,"kata Brama yang terus meledek Rin.
Karena waktu sudah menunjukkan pkl 06.20 pagi. Semua anggota osis sudah mulai berdatangan. Evita yang tidak suka bangku kesayangannya di pakai orang lain dengan marahnya dia langsung berteriak mengusir Rin.
"EHHH .., MENTANG MENTANG LO ADEK KETOS JANGAN SEMBARANGAN MAKE FASILITAS! PERGI DARI BANGKU GUE!"
Rin yang tak terima di bentak apalagi dari awal sudah di buat bad mood oleh Brama tidak terima dan terpancing emosi menanggapi Evita.
BRAKKK!
Rin menggebrak meja sampai bergetar. Semua anggota osis kaget karena kelakuannya yang di bilang bar bar.
"EHHH NENEK SIHIR. EMANG NI KURSI ADA NAMANYA. SEMBARANGAN NGECAP AJA. INI FASILITAS UMUM. JADI SUKA SUKA GUE MAU DUDUK DIMANA!"
"TAPI TETEP AJA BANGKU LO BUKAN DISITU. YANG BOLEH DUDUK DI SEBELAH RICH CUMA GUE, TIDAK BOLEH ADA YANG DUDUK SELAIN GUE TIDAK TERKECUALI LO MESKI ADEK RICH GUE GAK AKAN MAU BERLAKU MANIS SAMA LO. MINGGIR!!"
BRAKKKK!!!
Tanpa sadar aku terpancing emosi mendengar keributan mereka yang tak jelas.
"CUKUP!! KALIAN INI RIBUT TERUS DARI TADI. SEBENTAR LAGI BELL. CEPAT DUDUK!!"
Mereka hanya cemberut melihatku dan duduk dengan wajah ditekuk. Dasar perempuan masalah sepele aja diributin. Bisa pecah kepalaku berhadapan dengan mereka setiap hari..
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Yoona
semangat thor
2024-12-18
0
Your name
Semangat ya Thor
2021-12-13
1
Anniissa
astaga 😷😷😷🙈🙈🙈🙈🙈
2021-07-08
1