Bab 2

Seorang wanita cantik duduk di kursi kebesarannya. Di sebuah rumah sakit. Dia bersama pria yang sudah berumur. Mereka mengobrol serius tentang kehidupan wanita itu.

"Nadine.., Papa harap kau tidak bertindak bodoh kali ini. Sudah cukup kau membuat Papa malu karena kelakuanmu yang minus itu."

"Pa..., bisa gak kalau kita gak usah bahas masalah yang lalu. Lagi pula orangnya juga sudah meninggal dan ini bukan kesalahanku. Disini aku pun korbannya Pa,"ucap Nadine membela.

"Bagaimana Papa bisa lupa dengan kelakuanmu yang sangat memalukan itu. Bisa - bisanya sebagai dokter kau tak punya hati mau membunuh pasien sendiri. Ada di mana otakmu itu. Hanya karena cinta sesaatmu kau bisa bertindak bodoh!"

"CUKUP PA. CUKUP!!!"teriak Nadine yang sudah kesal mendengar ocehan Papanya.

"Ini kesempatan terakhirmu dari Papa. Jangan sampai kau mengulangi kesalahanmu yang kedua kalinya. Bekerjalah dengan sebaik - baiknya. Dan jangan sampai menghancurkan nama baik keluarga kita lagi. Karena rumah sakit ini akan bangkrut jika kau bertindak memalukan seperti dulu. Kalau bukan karena Pak Gill yang baik hati, reputasi rumah sakit kita sudah hancur karena kelakuanmu!"

"CIH..,"ucap Nadine yang di beri tatapan tajam oleh Papanya.

Sepeninggal Papanya Nadine melihat bingkai foto Hide yang sengaja dia cetak untuk dirinya sendiri. Dia merasa kehilangan atas kepergian Hide.

"Ini semua gara gara Hellen. Lihat saja nanti aku akan buat perhitungan pada kedua anaknya. Lihat saja aku akan menghancurkan semua keluarganya!"

...----------------...

CLEO SAPUTRA WIBOWO

Aku dan adikku Azzurah sedang jogging bersama di sebuah taman komplek perumahan kami. Seperti biasa setiap minggu pagi aku selalu membawanya jalan - jalan.

Di sebuah kolam kami duduk di sampingnya dengan berselonjor kaki. Sambil meneguk minuman yang kami bawa dari rumah.

"Koko.., itu kan Cici Rin,"kata Azzura yang menunjuk ke arah barat dari kolam.

Aku mengarahkan tatapannya ke tempat yang di tunjuk adikku. Wajahku terpesona melihat Rin yang sedang melakukan pemanasan. Rambutnya yang di kuncir membuat Rin terlihat imut.

"Samperin yuk Ko..,"ajak Azzura. Dengan senang hati aku mengikuti langkah kaki Azzura dari belakang.

Dengan gerakkan lincah Rin melompat lompat merenggangkan otot otot tubuhnya yang seksi. Saking semangatnya dia tergelincir dan terpeleset.

"Auuu..,"rintihnya. Membuatku langsung berlari dan menolongnya.

"Rin.., kamu gak kenapa - kenapa? sini koko bantu berdiri,"kataku yang mengagetkannya.

"Koko Cleo. Iyaaa ko makasih ya,"katanya sambil tersenyum. Dia sangat mengemaskan.

Aku membantunya berdiri tapi tiba - tiba dia oleng kembali dan merintih kesakitan. Ternyata pergelangan kakinya memar.

"Ya Tuhan Rin, kaki mu terluka. Kita obati dulu ya,"kataku yang langsung membopongnya dan membuatnya kaget.

Tatapan mata kami bertemu. Dia benar benar sangat cantik dan imut. Bibirnya terlihat sangat seksi. Ingin sekali ku kecup.

"Koko.., gak usah aku bisa jalan pelan pelan kok. Jangan di gendong kayak gini, aku malu,"kata Rin yang menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Tidak mau. Kaki mu itu sudah memar. Kalau kau berjalan sampai rumah bisa - bisa makin bengkak. Jangan banyak protes. Kita harus segera obati kakimu. Azzura ikut koko yaa,"kataku yang melirik ke Azurra. Dia hanya diam dan mengikuti kami.

☆ Rumah Rin ☆

Aku mendudukkan nya di sofa. Lalu mengambil kotak p3k yang dia beritahu padaku.

"Koko ..., Zura mau pulang duluan ya sama Mba wati. Zura mau mandi udah gak betah lengket,"kata Azzura yang memanggil baby susternya ke dalam.

Dengan persetujuanku, akhirnya Azzura dan Bibi Wati sudah pun pulang ke rumah. Tinggallah aku berdua bersama Rin sambil mengobati kaki nya dan mengompresnya.

Rin meringis kesakitan , mendengar itu aku mengobatinya dengan perlahan.

"Tahan ya Rin...,"kataku yang dibalas anggukan keluh.

Setelah selesai aku menaruh kotak P3K ketempatnya semula. Menghampiri Rin kembaki dan duduk di sampingnya.

"Sekali lagi makasih ya Ko. Udah mau nolongin aku,"kata Rin sambil tersenyum.

"Sama sama Rin. Apapun ku lakukan untukmu,"kataku yang lupa diri karena sekarang tanganku mengelus lembut pipinya.

Rin melihatku intens karena perlakuanku. Mata kami saling menatap. Wajahnya membuat jantungku berdetag tak karuan. Aku memberanikan diri mendekatkan wajahnya. Entah ada pikiran dari mana, aku ingin mencium bibirnya yang mungil dan seksi itu. Dengan keberanian dan tidak sadar, aku mencium bibirnya dan **********. Aku kira dia akan menamparku. Tapi dia malah merespon apa yang kulakukan.

"KOKO...., APA YANG KOKO DAN RIN LAKUKAN...,"

Teriakkan seorang cowok di belakangku membuatku kaget dan berpaling. Kami melepaskan ciuman kami dan melihat orang yang berteriak tadi. Rich berdiri mematung melihat aku dan Rin dengan wajah yang memerah...

...----------------...

KOURU RIN DERMAWAN

Teriakkan Abang Rich membuat jantungku serasa ingin keluar. Aku dan Koko Cleo jadi salah tingkah karena kepergok berciuman. Lagian aku tuh kenapa sih, masa sepupu sendiri di sosor.

"Kalian ngapain?"tanya Abang Rich dengan muka yang sudah gelap. Aku gak tahu dia marah atau malu ya.

"Eh.., Rich. Maaf tadi Rin terluka, kaki nya lebam makanya Koko obati. Sekarang sudah ada Rich kan, Koko tinggal ya kalau gitu. Jaga Rin ya Rich,"kata Koko Cleo yang gugup karena di tatap tajam oleh bang Rich.

Koko langsung kabur tanpa menunggu jawaban dari ku atau abang. Ya ampun rasanya aku mau menghilang saja dari hadapan Abang sekarang.

"Abang kenapa sih, ngeliatin Adek gitu banget. Udah sih gak usah sok gahar deh,"kataku yang ketakutan melihat tatapan tajam Bang Rich.

Dia tak bergeming dan tetap menatap tajam padaku. Sambil dia berjalan pelan dan duduk di sampingku. Dan tiba - tiba saja dia tertawa terbahak bahak membuatku semakin kesal.

"Ih apaan sih Bang. Nyebelin banget deh,"kataku yang cemberut di tertawakan.

"Kalian berdua tadi tertangkap basah nya keliatan banget. Hahahahaha sudah mulai nakal ya kamu dek. Gak takut kalau deddy melihat rekaman CCTV dan menangkap basah kamu sedang berciuman sama Ko Cleo,"kata Abang Rich.

"Udah ah Bang, gak usah di bahas terus. Anterin adek ke kamar ya kak, adek mau istirahat,"kataku yang memang sangat mengantuk.

"Adek ada rasa sama koko Cleo yaaa?"tanya Abang menyelidik.

"Apa sih Kak, udah ah aku mau istirahat ini..,"kataku

"Udah lah , ngaku aja. Kayaknya Koko juga punya rasa sama kamu deh,"kata Abang meledekku.

"Ih apaan sih Bang. Udah gak usah dibahas. Anggap aja kejadian tadi hanya ke khilafan adek dan Koko Cleo. Yuk anterin ke kamar Bang,"renggekku.

Abang menuntunku kekamar di lantai atas. Dia membaringkan ku di kasur dan menyuruhku tidur.

"Yaudah kamu istirahat dulu ya dek?"kata bang Rich.

Setelah kepergiannya, aku membayangkan ciuman pertamaku dengan Koko Cleo. Lalu aku senyum senyum sendiri. Mungkin memang aku punya perasaan pada Koko Cleo...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Your name

Your name

Hadirrr

2021-12-21

0

Nyai iia

Nyai iia

like
feedback yah..
"Skenario Cinta Nyai"

2021-07-01

0

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

semangat 👍

2021-06-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!