Bab 19

Hellen, Sandi, Isabel dan Fersha berada dalam satu mobil menuju kantor MM group milik Sandi dan Hellen. Mereka berbincang ringan di dalam mobil. Ponsel Sandi berdering terdapat panggilan dari Zoldiek.

"Hallo Kek, ada apa?"tanya Sandi.

"San, sampaikan pada yang lain untuk berhati - hati,"kata Zoldiek terdengar cemas.

"Hati - hati? memangnya kenapa Kek?"tanya Sandi mengerutkan dahinya.

"Kakek dapat pesan ancaman. Bahwa akan ada orang yang mengacaukan kalian disana. Memecah belah kalian,"kata Zoldiek.

"Maksud Kakek?"tanya Sandi heran.

"Kalian harus waspada, jangan sampai lengah,"kata Zoldiek.

Zoldiek memutuskan teleponnya secara sepihak. Membuat Sandi semakin bingung dengan apa yang di bicarakan Kakek.

"Ada apa Kak?"tanya Hellen penasaran melihat raut wajah Sandi yang bingung.

"Tadi Kakek telepon, katanya ada musuh lagi yang mau memecah belah ke harmonisan kita,"kata Sandi menjelaskan.

"Kenapa selalu seperti ini sih, gak bisa apa sedikit ketenangan,"kata Hellen yang kesal.

"Mau bagaimana lagi Hel, kita ini kan seorang Mafia. Apalagi terhubung dengan rajanya. Siap gak siap hatus siap melawan musuh manapun,"kata Isabel.

Mereka menghela napas berat, bahwa untuk kedepannya pun tidak akan ada ketenangan jika musuh belum di tuntaskan semua.

...🏇🏇🏇🏇🏇...

KOUYA RICH DERMAWAN

Akhirnya aku pergi ke kampus hanya bersama Koko Cleo. Hari ini Rin ijin tidak masuk karena gawangnya yang telah di jebol Koko Cleo membuatnya tidak bisa berjalan.

Sebelum kami berangkat, Rin memberitahu tentang penelpon misterius pada kami. Bahkan koko Cleo juga mendapatkan pesan yang persis sama seperti Rin. Meski berbeda cara.

Awalnya kami menganggap itu hanya iseng, tapi karena yang mendapat pesan bersamaan kami menanggapinya menjadi serius. Belum lagi Om Sandi tadi menelpon dan mengatakan bahwa kami harus berhati - hati.

"Sebenernya siapa sih yang kirim pesan dan telepon si Rin?"tanyaku.

"Gue gak tahu Rich. Yang penting sekarang kita gak boleh lengah. Pasti mereka semua ngincer kita karena kita keturunan Kakek,"kata Koko Cleo.

"Iyaa sih, tapi tetep aja Ko, gue merasa hidup kita gak bisa tenang kalau begini terus. Gue kan perlu ketenangan juga."

"Percuma juga kita protes Rich, kan orang tua kita permah bilang, kalau kita harus siap menghadapi apapun resiko nya nanti. Karena Kakek adalah Raja Mafia,"jelas Koko.

Aku hanya bisa mengangguk mendengar pendapat Koko. Memang Bunda dan Ayah pernah bilang hal ini akan menjadi lumrah untuk kami. Tapi siapa sih yang gak kesel kalau kehidupannya di usik usik.

Saat aku fokus berfikir, tiba tiba ada telpon masuk di ponsel Ko Cleo.

"Iya Hallo..,"sapa Koko.

"Hallo ... Cleo. Anak pertama Dokter umum terbaik dan Dokter spesialis bedah terkenal dari Tokyo. Apa kabar nak?"tanya seseoramg misterius itu.

Ko Cleo mengerutkan dahinya. Dia menatapku seolah bertanya siapa penelpon itu. Tapi karena aku juga merasa asing dengan suaranya, aku pun hanya mengendikkan bahu.

"Ini siapa?"tanya Koko Cleo penasaran.

"HAHAHAHAHA...."

Suara penelpon tertawa nyaring membuat kuping kami sakit. Ini orang aneh banget ditanya serius malah ketawa.

"Eh.. lu gak otak ya. Gue nanya serius bukan ngelawak. Ngapa lu ketawa sih,"kata Koko Cleo yang mulai terpancing emosi.

"Saya hanya senang. Karena sebentar lagi kalian akan mati. Karena target pertama saya adalah kalian. Mau dicoba?"

Perkataannya membuat kami yang mendengar merinding. Bukannya takut sih, tapi kami jadi agak waspada apalagi mengingat kata dari Om Sandi tadi.

"Jangan main main ya lu..--"

Perkataan Ko Cleo terputus karena mobil kami tiba tiba di tabrak dari belakang. Dengan laju sedang membuat kami kaget dan Koko dengan cepat menaikkan kecepatan mobilnya untuk menghindari mobil di belakang kami.

Karena kami baru saja keluar dari mansion Kakek dan melewati jalur puncak, yang hanya muat untuk dua mobil dengan jalur kiri kanan. Yang dikelilingi tebing dan jurang di sebelah kami.

Meski dua jalur, tapi jalanan cukup sepi karena tidak ada yang melewati jalur ini. Apalagi ini masih daerah kekuasaan Kakek. Otomatis orang yang bisa masuk daerah ini adalah orang yang berada di pihak Kakek.

Lalu bagaimana dengan si penguntit yang ada di belakang kami ini. Berniat sekali mencelakai kami. Tidak mungkin musuh Kakek bisa masuk ke daerah ini kecuali..

Koko Cleo mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi yang seharusnya tidak di perbolehkan di jalur ini. Karena banyak tikungan tajam yang harus memelankan kendaraan agar tidak menerobos ke jurang.

Tapi Koko sepertinya bimbang antara menurunkan kecepatan nya atau tidak. Karena kita tidak tahu kenekatan apa yang akan di lakukan penguntit itu.

"OH SHITTT....!!!"

Teriakkan Koko mengembalikanku pada kenyataan karena sempat melamun. Dengan tatapan horor aku melihat mobil sudah terjun bebas ke jurang. Terlihat semak semak belukar, setelahnya aku sudah tak ingat apapun karena tubuhku terbanting banting dan kepalaku sakit luar biasa..

...🏇🏇🏇🏇...

CITRA DEFINA

Kami memasuki parkiran rumah sakit MM hospital. Ini adalah rumah sakit yang didirikan oleh Om Gill. Dengan langkah tenang kami memasuki lobby menuju ruangan kami masing - masing.

"Hide.., Citra.., Rey.., Kenzo..."

Suara panggilan Om Gill menghentikan langkah kami yang baru memasuki lobby rumah sakit. Dia menghampiri kami yang berhenti menunggunya.

"Ada apa Pa?"tanya Hide pada Mertuanya.

"Aku ingin bicara hal penting pada kalian. Kita keruanganku sekarang,"kata Om Gill dengan tatapan serius.

Kami mengikutinya sampai keruangan. Hatiku mulai tak tenang dan entah kenapa perasaanku tak nyaman sejak di perjalanan tadi. Aku jadi sering melamun dan tidak fokus mendengarkan orang bicara. Seperti halnya sekarang, Om Gill meminta pendapatku tentang kedatangan Dokter Ina dan Dokter Ika.

Mereka adalah Dokter spesialis kandungan dan Anak. Mereka ini cewek cewek centil yang mengidolakan Hide dan Rey suamiku. Tapi mereka tidak terlalu ekstrim seperti si Nadine itu.

"Citra..., kau setuju tidak?"tanya Om Gill yang menyadarkanku dari lamunan.

"Oh.., eh.. Terserah Om aja. Kalau untuk membantu para Dokter disini aku sih gak masalah. Lagian aku juga harus profesional kan,"kataku meyakinkan mereka plus diriku.

Karena jujur saja, aku tak suka kehadiran mereka. Karena setiap bertemu dengan mereka, kesialan selalu datang menghampiri hidup kami. Entah itu hanya perasaanku atau memang kenyataannya begitu.

"Ya sudah kalau kalian tak mempermasalahkannya. Saya akan memberikan surat dinas pada mereka berdua. Setelahnya kita adakan breafing. Setidaknya kita harus memperkenalkan mereka dengan dokter yang lain,"kata Om Gill. Kami pun hanya mengangguk.

Ya mau bagaimana lagi, meski Om Gill tadi sempat bertanya tetap saja aku merasa tak enak menolak saran Om Gill. Biar bagaimanapun ini kan rumah sakit miliknya.

Bunyi getaran ponselku mengagetkanku untuk yang kedua kalinya. Aku langsung mengangkat panggilan telepon dari Kak Sandi.

"Iyaa.., hallo Kak. Apaaaaa....?"

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Yeni Eka

Yeni Eka

Suka

2021-07-09

0

evaaylis

evaaylis

datang lagi♥️

2021-07-01

1

Pink Panther

Pink Panther

2 like👍
likeback ke Who is He ya, dah UP😁 💕

2021-06-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!