Bab 12

Gill menunggu tamu nya datang dengan sangat gelisah. Membuat Hellen, Hide, Citra, Rey, Suho dan Paris bingung dengan tingkahnya.

Paris sudah sembuh dan normal kembali. Mereka semua sudah terlatih atas saran tamu yang akan hadir.

"Pah.., kenapa Papah gelisah sekali?"tanya Hellen. Dia bingung karena melihat wajah Gill yang cemas dan mondar mandir.

"Papah sudah bilang sama kalian, akan ada kejutan dari tamu penting kita. Tapi sampai sekarang mereka belum datang. Papah takut terjadi sesuatu pada mereka,"kata Gill.

"Memang siapa mereka Pah? sepertinya Papah sangat mencemaskan mereka,"kata Hide penasaran.

"Kalian pasti akan sangat bahagia bila bertemu dengan mereka. Oiya Ken sama Izmi juga akan datang hari ini,"kata Gill membuat mereka semakin bingung.

"Kenzo.., Izmi...,? kenapa Papah tidak bilang kalau mereka mau datang. Kami bisa menjemput mereka,"kata Citra.

"Sudahlah.., kalian jangan banyak bicara. Tunggu dan diam saja. Ini semua juga mendadak,"kata Gill.

Mereka semua semakin bingung dengan sikap Gill yang sedang menyembunyikan sesuatu. Saat mereka kalut dalam pikiran masing - masing. Kenzo dan Izmi datang bersama anak mereka.

"Opaaaaa ....."

Teriakkan Zero mengagetkan semua orang yang sedang panik disana. Gill tersenyum senang dan menyambut pelukkan hangat dari Zero. Anak Kenzo dan Izmi.

"Hup.., jagoan kecil Opaaaaa. Bagaimana perjalanan mu kesini nak?"tanya Gill yang sudah duduk di kursinya.

Izmi dan kenzo langsung di peluk hangat oleh Kakak - Kakak mereka.

"Ken.., Mi..., kalian kalau mau datang kenapa tidak mengabari kami. Biar bisa kami jemput,"kata Hellen.

"Gak masalah Ci. Lagian kami sengaja ingin memberi kejutan pada kalian semua,"kata Kenzo tersenyum.

Saat mereka bersanda gurau dan melepas rindu. Datang lah tamu yang di tunggu - tunggu oleh Gill.

Mereka semua menghentikan aktifitas sejenak dan saling menatap. Mereka sangat kaget melihat pemandangan di depan mata mereka.

"Kalian ..."

...🟣🟣🟣...

KOURU RIN DERMAWAN

Semenjak terbongkarnya identitas kami, mereka semua menatap kami kagum dan langsung mengidolakan. Padahal ini bukan hal yang bagus untuk di agung - agungkan.

"Kenapa wajah kalian terlihat panik dan tak senang. Kalian takut ya rahasia kalian terbongkar sampai ke seluruh penghuni sekolah?"tanya Leo dengan tatapan tajamnya.

Aku dan Bang Rich menahan dongkol atas perbuatan Leo. Bisa saja saat ini mereka membalas semua perbuatan Leo. Tetapi mereka mengurungkannya karena tak ingin memicu masalah lebih dalam lagi.

"Mau apa kau dengan kami? kami sama sekali tidak punya urusan denganmu!"tegas Bang Rich.

"HAHAHAAAHAHA..."

Tawa menggelegar di belakang sekolah. Membuat Bang Rich semakin kesal.

"Kau bertanya urusanku dengan kalian. Baiklah akan ku buka kedok ku sekarang."

Leo membuka wajah palsunya dan terlihat wajah yang tak asing untukku kenal. Kami berdua terkejut melihat nya.

"Paman Arsha..."

"Lama tak berjumpa ya.., Rin dan Rich. Kalian sekarang sudah besar.., Cantik dan Tampan..,"kata Paman Arsha tersenyum.

Dia menghampiri kami perlahan. Membuatku dan Bang Rich menempel dan memasang kuda - kuda. Kami harus hati - hati denganya.

"Apa mau Paman..?"tanya Abang yang sudah mengenggam tanganku dan berdiri tegak di depan.

"Aku butuh kalian berdua..."

Kami tak sempat menghindar. Tiba - tiba ada tangan yang membekap kami dari belakang. Bau yang menyengat dari sapu tangan membuat kami hilang kesadaran...

...🟣🟣🟣...

HILMAN DERMAWAN

Di depan kami sudah berdiri tegak Kakekku, Kakek Zoldiek, Kak Sandi dan Kak Viktor. Kedua perempuan yang tak ku kenal dan Kedua anak remaja.

Tiba - tiba tubuh Hellen disampingku terhuyung. Membuat ku menopangnya segera.

"Dear.., kau tak apa?"tanyaku padanya.

Dia hanya menggeleng lemah. Meski kehadiran Kak Sandi membuatnya senang. Tapi kami juga syok karena mereka. Aku menatap tajam Rey dan Kenzo yang dulu pernah ikut dalam penyelidikan kematian mereka.

"Sumpah Hide san.., aku dan Rey san sudah mencocokkan hasil DNA dan mayat mereka. 100 % cocok,"kata Kenzo yang memberi penjelasan.

"Maafkan Kakek. . Ini memang rencana kami yang sesungguhnya. Tetapi Rika dan Rani memang tak selamat. Sekarang yang kalian lihat benar - benar kami,"kata Kakekku.

Belum sempat mengatur napas dan membuat kami bingung. Ponselku berdering mengagetkan kami semua. Panggilan video yang aku tak kenal nomornya. Tetapi aku penasaran siapa yang menelpon. Akhirnya aku mengangkatnya.

Melihat wajah di layar ponselku membuatku hampir membanting ponselku.

"ARSHAAAA..."

Teriakkanku membuat semua orang refleks menghampiriku. Hellen pun yang tadi sudah lemas berdiri tegak kembali di sampingku.

"HAHAHAHAAAAA...."

Tawa menggelegar Arsha membuat kami merinding. Bukan takut sih tapi kami baru mendengar tawa yang berbeda dari mulutnya.

"Apa kabar kalian semua .. Aku punya kejutan yang sangat kalian suka. Kalian mau lihat..?"tanya Arsha yang menautkan kedua alisnya.

Dia tersenyum simpul dan berdiri mengarahkan ponselnya kesuatu tempat. Dan begitu terkejutnya kami melihat Rin dan Rich yang terikat tak sadarkan diri disana.

"RIIN... RICH....,"teriak Hellen.

Aku merangkulnya karena tubuhnya sudah bergetar luar biasa.

"BRENGSEK LO..., KEMBALIKAN MEREKAAAA!"teriakku.

"HAHAHAHAHAHAHA...."tawa yang tak membuatku senang sama sekali.

"Arshaaa.., ku mohon jangan kau apa - apakan mereka. Kembalikan mereka Arshaaa,"mohon Hellen di sampingku.

"Aku akan mengabulkan nya sayang. Tetapi tidak gratis..,"kata Arsha. Membuatku kesal karena ucapan nya yang tak sopan dan sok mesra dengan istriku.

"Apa yang lo inginkan..?!"tanyaku geram.

"Gue hanya ingin kalian bercerai. Dan Hellen menikah sama gue dan Nadine sama Lo. Kita gelar acara bersamaan,"kata Arsha yang tersenyum licik.

"KAU GILAA..., JANGAN BERLAKU DI LUAR BATAS ARSHAA!"bentakku.

"Hahaaa.., terserah. Kalau kalian tidak mengikuti perkataanku. Ku pastikan kedua bocah ini mati di tangan Mr. Sun!"

Dia langsung menutup teleponnya. Sun ..? siapa lagi dia?

Hellen tiba - tiba pingsan, refleks aku membopongnya dan membawanya ke kamar. Aku tahu dia sangat syok. Karena kemunculan Kak Sandi dan sekarang penculikkan si kembar.

Citra, Izmi dan Kak Paris mengikutiku di belakang. Setelah sampai di kamar, aku membaringkam Hellen dan mencium keningnya. Lalu aku menitipnya pada mereka yang mengangguk menyetujui. Aku pun kembali ke ruang tamu bersama yang lain.

"Bagaimana ini Pah?"tanya Papa pada Kakek Zoldiek.

"Ikuti saja kemauan mereka,"kata Kakek. Membuatku protes dan tak senang.

"Apa...! Kakek gila.., aku tidak mau mengikuti perkataan Arsha. Kita bisa melakukan cara lain untuk menyelamatkan si kembar,"kataku.

"Percayalah padaku.. kami tahu pasti siapa Sun itu. Kalian harus menjadi umpan mereka. Sambil kita mencari kelemahan mereka,"kata Kakek.

"TIDAAAKK... KU BILANG TIDAK YA TIDAK.. Ada cara lain pastinya. Oiya..., aku belum bertanya kenapa kalian masih hidup dan menipu kami semua...!"kataku marah.

"Nanti Kakak jelaskan Hide. Yang penting sekarang kita bahas masalah si kembar dulu. Kita sudah kecolongan dan lalai,"kata Kak Sandi.

"Sebaiknya kita pikirkan secara dingin dan tisak gegabah. Atur emosi masing - masing. Kita ke ruang kerjaku sekarang."

Kami semua mengikuti Papa Gill untuk membahas penyelamatan si kembar. Ya Tuhan rencana apa lagi yang kau berikan padaku dan Hellen...

™️ Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Mel Rezki

Mel Rezki

like like Thor...

salam dari KARENA USTADZ AKU CACAT.

2021-08-10

0

Yeni Eka

Yeni Eka

Hadir ka

2021-07-01

0

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

ଓεHiatus 🦅💰⋆⃟𝖋ᶻD³⋆ғ⃝ẓѧ☂

lanjut dan tetap semangat

2021-06-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!