Bab 4

Rin berjalan tertatih sambil menyandang ranselnya. Dia menangis terisak dan melamun. Tak hiraukan keadaan sekitar yang sepi dan rawan, apalagi sekarang sudah jam 12 malam.

Sakit hatinya yang mendengar perkataan Paris, membuatnya marah dan membencinya seketika. Tanpa sadar dia mengikuti emosinya dan pergi meninggalkan rumah tanpa bilang pada siapapun.

Karena suasana hatinya yang sedang kalut. Dia tak melihat keadaan sekitar. Lalu menabrak tiga orang pria yang mabuk di hadapannya.

BRUKKK!!!!

"Aduhhh..,"rintihnya sambil menahan sakit di kakinya.

Dia jatuh terduduk menyebabkan kaki nya yang terkilir semakin sakit.

"Widihhhhh ada angin apa ni bro, kalian liat ada cewek cantik coy."

"Wah wah... mulus banget tuh kulit. Cantiknya kayak orang korea."

"Neng.., ngapain malem - malem keluar gak ditemenin. Sini kita temenin aja."

Kata - kata ketiga pria itu membuat Rin semakin ketakutan. Padahal dia cewek yang galak dan juteg. Juga berani dan jago bela diri. Tapi karena keadaan hatinya yang rapuh dia melupakan itu semua.

"Pergi...., jangan ganggu aku...,"kata Rin yang berusaha berdiri tapi dia tak bisa karena kakinya yang sakit luar biasa.

"Alahhh Neng, jangan malu sama kita - kita atuh.. mending kita temenin yuk."

Salah satu pria sudah memegang tangan Rin dan membantunya berdiri. Rin berusaha memberontak.

"Gendong aja mendingan, kita bawa ke semak semak itu. Pesta coy..,"kata salah satu pria yang memegang botol wine.

Salah satunya pun mengikuti perkataan temannya dan menggendong Rin yang semakin memberontak.

"LEPASSSS!!! LEPASINN AKUUU... TOLOOONNGGGGG!!"

Setelah mereka sampai di semak semak belukar, Rin di baringkan di tanah sembarangan. Meski dia berusaha bangkit tapi usahanya di tahan oleh kedua pria itu.

"Lo dulu bos yang merajainya...Hahahaha!!"

Kedua pria itu memegang tangan dan membekap mulut Rin. Saat salah satu pria ingin mencoba menciumnya, Rin menendang pria itu dengan kaki yang satunya sampai tersungkur.

"TOLOOOONGGGG!!!!!"

"BRENGSEK LO!!"

BUKKKK!!

Pria yang di tendang Rin sangat marah atas kelakuan nya. Dia memukul punggung Rin sampai dia tak sadarkan diri..

...----------------...

KOUYA RICH DERMAWAN

• Flashback on •

Setelah pertengkaran Mommy dan Deddy, Rin pergi ke atas sambil berjalan tertatih. Aku pun mengikutinya meski kakinya sedang sakit tapi kemampuan berjalannya sama seperti orang yang sehat.

Pintu kamar nya di banting kasar , aku pun membukanya dan untung tak terkunci. Ku lihat dia menangis sambil memeluk figura foto yang selalu dia pajang di atas nakas samping tempat tidur.

Pelan ku hampiri dia dan mengelus rambutnya lembut. Dia menengok dan langsung memelukku.

"Hiks.. hiks... bang, kenapa Mommy tega bicara begitu sama adek. Kenapa Mommy menyakiti hati adek Bang,"isak Rin di pelukkanku.

"Yaa dek. Mungkin Mommy sedang emosi aja. Jangan di ambil hati ya Dek. Sekarang kamu istirahat jangan lupa obatnya di minum,"kataku yang langsung membaringkannya di kasur.

Tubuhnya sedikit hangat mungkin karena rasa sakit di kaki nya yang belum sembuh total. Setelah Rin tertidur aku mencium keningnya dan pergi ke kamarku.

Tepat jam 12 aku terbangun dari tidurku karena ingin minum. Tenggorokan ku terasa kering. Saat keluar kamar aku tak sengaja melewati kamar Rin. Karena aku masih mengkhawatirkannya aku pun mengecek keadaannya.

Saat masuk lampu kamar terang menderang. Apakah dia sudah terbangun. Tempat tidurnya kosong dan ku tengok kamar mandi tidak ada orang. Kemana dia sebenarnya. Suara gesekkan membuatku menoleh ke arah jendela yang terbuka.

Disana terpajang seprei yang masih menggantung di ikat di pagar balkon. Astaga apa dia kabur?

Dengan panik aku keluar kamarnya tapi terlihat surat di atas meja. Lalu dengan cepat ku membacanya.

^Dear Abangku sayang,

Maaf ya Bang. Rin sudah gak suka tinggal bareng Mommy, meski dia sedang emosi. Tidak seharusnya Mommy bicara membuat hati Rin sakit Bang. Lebih baik Rin pergi dari rumah ini. Rin gak mau jadi benalu disini, Abang tetap disana ya, biar bagaimanapun juga mereka sudah membesarkan kita bang. Karena Rin sudah mengecewakan Mommy dan Daddy jadi Rin pergi aja.

^^^Salam sayang Dari Adikmu^^^^

• Flashback off •

"Koko.., kita harus cari kemana lagi?"tanyaku pada Koko Cleo.

Koko Cleo menyetir mobil perlahan. Sambil melirik kanan sedangkan aku melirik kiri. Kami sangat mengkhawatirkan Rin.

"Insya Allah kita akan segera menemukannya Rich. Kita berdoa saja ya,"kata Koko Cleo.

Kita tetap fokus melihat kejalan. Kiri dan kanan terus kami telusuri dengan perlahan. Saat di persimpangan aku melihat ketiga pria yang membawa seorang wanita. Dari ciri - cirinya itu seperti Rin.

"Koko..., ko..., berhenti ko...,"kataku yang menepuk pundak Koko Cleo.

"Ada apa Rich?"tanya dia yang panik karena pundaknya ku tepuk.

"Itu.., itu kan Rin? benar kan koh..,"kataku menunjuk ketiga pria yang semakin jauh mengotong perempuan itu.

"Cewek itu kaya Rin sih. Tapi kalau bukan Rin kita tetap harus menolongnya. Ayok turun!"

Kami segera turun dari mobil dan berlari mengikuti ketiga pria itu. Mereka hilang di semak semak. Dasar pria pria mesum. Teriakkan seorang cewek yang meminta tolong yang ku tahu adalah Rin langsung membuat kami bertatapan dan berlari menerobos semak semak.

Disana kami melihat Rin sudah tak sadarkan diri dan tubuhnya sedang di jamah ketiga pria itu. Sebenarnya cuma satu orang yang mau menjamahnya karena yang dua orang sedang memegang tangan Rin.

Koko Cleo langsung naik pitam dan memukul pria yang sedang membuka celananya tanpa malu. Dia menghajar pria itu sampai babak belur. Kedua teman pria itu kaget dan ingin menolong temannya. Tapi aku tidak tinggal diam dan langsung membantu koko Cleo. Kuhajar kedua makhluk yang tersisa itu. Sama hal nya dengan koko aku memukulnya bertubi tubi sampai babak belur.

Setelah mereka tumbang. Kami menghampiri Rin yang sudah tak sadarkan diri. Tubuhnya panas tinggi mukanya pun sudah pucat. Koko Cleo membopongnya dan membawanya ke mobil.

Segera kami bawa Rin ke rumah sakit. Tetapi di tengah perjalanan, ada tiga mobil menghadang kami dan keluarlah lima belas orang dari mobil itu. Mereka berpakaian serba hitam dan membawa senjata tajam.

"APA LAGI SIH INI!!

...----------------...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***