Feng Ying saat ini sudah cukup jauh dari Hao Yu. Iapun naik ke salah satu pohon yang tinggi. Di sana, dia dapat melihat Hao Yu yang kesulitan. Melihat itu, Feng Ying tertawa, "Haha, kasihan sekali dia."
Puluhan menit kemudian, Hao Yu sudah menyelesaikan semua demonic beast yang menyerangnya. Saat ini, ia sangat kelelahan, terlihat keringat membasahi wajahnya yang cukup tampan. Ia juga mendapatkan banyak luka saat ini, "Hah.. Hah.. Ini semua.. Gara gara bocah sialan itu" ucap Hao Yu dengan kesal.
"Untung saja aku bisa mengalahkan mereka. Jika tidak.. Maka.. Aku akan mati.. Hah.. Hah.." lanjut Hao Yu. Dalam hati, ia ingin sekali mendapatkan bocah yang menyebalkan baginya itu. Setelahnya, ia memukul bocah itu sampai puas.
Namun saat ini, ia tidak memiliki tenaga sama sekali untuk bergerak. Jangankan bergerak, mengubah posisinya saja ia merasa tidak kuat.
***
Disisi Feng Ying, ia langsung pergi dari tempatnya berada saat ini. Ia ingin melakukan hal lain dan sedang tidak selera untuk makan. Jadi ia hanya akan berkeliling hutan saja sampai waktu ujian pertama habis. Bila ia menemukan demonic beast, maka ia akan membunuhnya.
Hari kini kembali berganti, Wang Chen sangat panik mencari cangkul dan semua core miliknya. Lagi pula, ia tidak memiliki senjata lain selain cangkul. Jadi cukup sulit bila ia harus mengalahkan demonic beast tanpa senjatanya. Ia sudah seharian kemarin mencari Feng Ying. Namun, tidak juga menemukan bocah itu.
"Apa aku akan gagal dalam ujian pertama?" gumam Wang Chen. Ia berkeliling hutan saat ini.
Wang Chen menggelengkan kepala dengan tatapan penuh tekad, "Aku tak boleh menyerah! Tujuanku dari desa kemari adalah untuk menjadi murid sekte phoenix api. Bila aku gagal, maka semua orang di desa, termasuk ibu, akan kecewa. Aku tidak boleh mengecewakan mereka!"
Wang Chen mulai berlari dengan sangat cepat dalam rimbunnya pepohonan. Hari ini adalah waktu terakhir ujian pertama. Ia harus segera bertemu dengan Feng Ying.
Disisi lain, Feng Ying saat ini tengah memakan ikan bakar di tepi sungai. "Ah, ikan ini enak sekali. Hanya dibakar tanpa bumbu saja sudah seenak ini. Bagaimana bila ditambahkan bumbu rempah rempah? Pasti menakjubkan!"
Feng Ying tersenyum senang. Ia semakin cepat memakan sisa ikan bakar. Setelah selesai, ia duduk dengan santai. "Dia pasti sedang mencariku saat ini, hahaha. Aku lupa mengembalikan cangkul dan semua core miliknya, tapi tak apa. Bila dia tidak menemukanku dan gagal dalam ujian pertama, ya.. Salahnya sendiri."
Ngungg
Feng Ying memegangi kepalanya yang terasa sakit dengan kedua tangan. Kepalanya ditundukkan ke bawah. "Sial, kenapa harus sekarang?!"
Ketika sedang fokus dengan dirinya sendiri, tiba tiba seseorang menepuk pundak Feng Ying. Feng Ying pun langsung tersadar. Kepalanya tidak lagi terasa sakit, hasrat yang selalu ia rasakan juga perlahan menghilang.
Feng Ying langsung melirik ke belakang di mana seseorang menepuk pundaknya. "Kau.."
"Aku sudah lama mencarimu! Untung saja aku tadi berada tak jauh dari sini, sehingga bisa menemukanmu! Aku sudah mencarimu kemana mana! Kau tau? Rasanya sangat lelah! Aku harus melawan demonic beast tanpa senjataku! Rasanya cukup sulit! Karnamu, aku tidak tidur semalaman. Padahal aku sedang mengantuk dan lelah! Aku terlalu khawatir bila core milikku berada padamu, maka aku tidak akan bisa lolos ujian pertama! Aku.. Sangat.. Le.. lah"
Tiba tiba saja, Wang Chen terjatuh ke arah Feng Ying dan membuat Feng Ying tertindih oleh tubuh Wang Chen.
Feng Ying terkejut ketika melihat Wang Chen yang tiba tiba terjatuh. Ia kira, Wang Chen pingsan. Namun ketika mendengar suara dengkuran, ia kini tahu bahwa Wang Chen tertidur.
Feng Ying menggeser tubuh Wang Chen agar bocah itu tidak menindih tubuhnya. Kini, Wang Chen tergeletak di tanah di samping Feng Ying yang sedang duduk. "Bagaimana dia bisa tiba tiba tertidur seperti ini? Bahkan ketika dia mengeluarkan keluh kesahnya tadi padaku", heran Feng Ying.
Feng Ying menyentuh dahi Wang Chen untuk memeriksa keadaannya, "Sepertinya dia tidak sakit."
Feng Ying pun menjauhkan tangannya dari wajah Wang Chen. Saat ia memperhatikan bocah yang tertidur itu, ia melihat ekspresi lega dari wajah Wang Chen. Sepertinya Wang Chen sangat khawatir akan cangkul dan semua core yang sudah dia dapat.
"Ternyata dia bisa juga menemukanku" gumam Feng Ying. Saat ini, ia tidak mau membangunkan apalagi menceburkan Wang Chen ke sungai. Karna melihat wajah Wang Chen yang sangat kelelahan. Ia merasa tidak tega, apalagi ketika melihat wajah lega yang diperlihatkannya ketika tertidur.
Feng Ying memutuskan untuk menunggu Wang Chen bangun. Lagi pula, dia sudah mendapatkan banyak core dari demonic beast yang memiliki jenis berbeda beda. Juga, bila Wang Chen ditinggal sendiri dalam keadaan tertidur tanpa penjagaan di hutan, maka itu akan berbahaya. Bisa saja ada demonic beast yang akan langsung memakannya.
Feng Ying mengambil batu kerikil di dekatnya. Iapun langsung melemparkan kerikil pada sungai. Ia melakukan ini hanya karna bosan. Iapun melirik Wang Chen, "Untung saja dia datang di waktu yang tepat. Bila tidak, maka akan terjadi kekacauan pada turnamen ini dan untungnya hasrat tadi tidak terlalu besar. Jadi masih bisa kutahan."
***
Ketika hari sudah sore, Wang Chen mulai membuka mata. Iapun langsung terkejut ketika dirinya berada di sebuah ruangan yang cukup besar. Ia melihat sekitar, hingga pandangannya terarah pada seorang bocah berumur sama dengannya.
"Yo! Kau sudah bangun" ucap Feng Ying yang bersandar pada dinding ruangan.
Ruangan ini memiliki cat berwarna putih, lalu di sana juga bukan hanya ada satu tempat tidur. Melainkan ada 4 tempat tidur dalam satu ruangan. Di bagian kanan dua, di bagian kiri juga dua tempat tidur untuk satu orang.
Wang Chen langsung mengubah posisinya menjadi duduk. Ia menatap Feng Ying dengan kesal, "Kembalikan cangkul dan semua core milikku!"
"Hei, hei.. Tenanglah, apa kau tidak mau menanyakan ini tempat apa? Kenapa yang kau tanyakan pertama kali adalah barang barangmu itu?" ucap Feng Ying dengan heran.
"Ini dimana?!" ucap Wang Chen masih dengan nada marah.
"Jika nanya itu harus sopan. Bukannya dengan marah marah."
Wang Chen berdecak, iapun menghembuskan nafas panjang dan mulai berkata dengan nada yang lebih rendah, "Ini dimana?"
"Nah, seperti itu cara bertanya yang besar. Ini adalah kamar yang diberikan untuk semua peserta lolos ujian tahap pertama. Selain kamar ini, ada kamar lainnya. Tempat ini berada di sekte phoenix api.
Oh ya, semua orang yang lolos hanya berjumlah sekitar 30 orang dari sekian banyaknya peserta. Kau termasuk peserta yang lolos, begitupun diriku. Bila saat ujian tahap kedua kau gagal, maka kau harus segera pergi dari tempat ini. Lalu, bila kau lolos, kau masih bisa tinggal di sini.
Tentang core milikmu, itu sudah kuserahkan pada panitia turnamen. Bukan hanya core milikmu saja yang diserahkan, namun semua core milik peserta lain juga diserahkan pada panitia turnamen. Jadi kau jangan menanyakan tentang core milikmu lagi padaku." jelas Feng Ying.
Wang Chen nampak tidak percaya mendengar bahwa dirinya lolos, "A- aku lolos?! Apa kau tidak bercanda?! Aku lolos?!"
Feng Ying mengangguk, "Kenapa kau sangat senang seperti itu? Ini baru 'lah ujian tahap pertama. Tapi kau sudah sesenang ini?", Feng Ying menggelengkan kepala.
"Tentu saja aku senang dan aku juga bangga! Lagi pula, jumlah orang yang mengikuti turnamen sangat banyak. Jadi hanya orang orang kuat'lah yang bisa lolos di ujian pertama ini" ucap Wang Chen dengan bangga.
Feng Ying memutar bola matanya dengan malas, "Kau terlalu berlebihan. Masih banyak peserta yang lebih kuat. Kau bisa saja tersingkirkan, jangan cepat puas dengan apa yang baru saja kau dapat, sebelum kemenangan memang benar benar ada di tanganmu."
Wang Chen menundukkan kepala. Apa yang Feng Ying katakan memang benar. Ia terlalu terbawa suasana tadi. Jadi ia mengira sudah menjadi peserta paling hebat. Namun apa yang Feng Ying katakan ada benarnya. Masih banyak orang yang mungkin lebih baik dari dirinya.
"Sebenarnya peserta yang memiliki kekuatan di atasmu hanyalah aku. Sementara, peserta lain lebih lemah dari pada dirimu. Namun aku mengatakan ini agar kau tidak lengah hanya karna kemenangan sesaat" batin Feng Ying.
"Kau benar Feng Ying, aku terlalu senang saja tadi" ucap Wang Chen sambil menatap Feng Ying.
"Hm.. Kau ternyata ingat namaku" ucap Feng Ying dengan santai.
"Tentu saja ingat, kau kira aku ini sudah tua apa? Hingga dengan mudahnya melupakan namamu?!" kesal Wang Chen.
Feng Ying hanya mengangkat kedua bahunya seolah tak peduli.
Wang Chen mendengus, iapun berkata. "Berikan cangkul milikku!"
Feng Ying langsung mengeluarkan cangkul dari dalam cincin ruang. Hal ini, membuat Wang Chen terkejut, "Kau memiliki cincin ruang?!"
"Begitulah," Feng Ying langsung menyimpan cangkul di dekat tempat tidur Wang Chen. "Ngomong ngomong, kita tidak hanya berdua di kamar ini nanti. Tapi akan ada dua orang lainnya."
Wang Chen mengangguk faham, "Apa saja yang terjadi ketika aku tidur?"
"Saat siang hari, kita dikirim kembali ke sekte phoenix api. Lalu, pengumuman peserta lolos ujian tahap pertama diumumkan. Setelah itu, pengambilan core milik para peserta yang menang. Sementara peserta yang gagal lolos ujian tahap pertama, diberikan core yang mereka dapat sendiri.
Setelah itu, pembagian kamar peserta dilakukan. Dua orang peserta yang akan sekamar dengan kita sedang bersama teman mereka yang juga lolos ujian ini, jadi aku belum bertemu mereka. Ujian kedua akan diumumkan besok. Sekarang kau istirahat saja untuk menghadapi ujian tahap kedua."
Feng Ying berniat pergi, namun pergelangan tangannya segera ditahan oleh Wang Chen. Feng Ying pun menoleh ke belakang dengan malas, "Ada apa?"
"Apa kau mau menjadi temanku? Yah.. Walaupun kau sangat menyebalkan bagiku, tapi aku merasa nyaman denganmu" ucap Wang Chen.
Feng Ying menundukkan kepala, "Teman?"
"Ya, ada apa?", Wang Chen mengerutkan keningnya.
Feng Ying kembali mengangkat wajahnya dan tersenyum, "Baiklah, kita teman sekarang. Walaupun kau menyebalkan dan suka marah marah, namun kau tidak buruk juga."
Wang Chen merasa terhina mendengar ucapan terakhir Feng Ying, "Apa maksudmu itu?!"
"Itu memang benar."
"Huh, kau juga tidak terlalu buruk."
"Heh, apa katamu?!"
"Apa memangnya? Aku benar."
"Tidak!"
Wang Chen dan Feng Ying terus berdebat. Bahkan mereka tak sadar bahwa Wang Chen masih menahan pergelangan tangan Feng Ying. Karna mereka terlalu sibuk berdebat, jadi mereka tak menyadarinya.
Feng Ying merasakan kebahagiaan ketika bersama Wang Chen. Apalagi dia ingin berteman dengannya. Inilah yang selalu ia impikan. Mendapatkan seorang teman!
>> Bersambung
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Tingkat kekuatan di dunia ini:
*Pemula\=1-9
*Qi condensation\=1-9
*Qi foundation\=1-9
*Master\=1-9
*Grandmaster\=1-9
*Prajurit\=1-9
*Jenderal\=1-9
*Kaisar\=1-9
*Bumi\=1-7
*Langit\=1-7
*Immortal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
apakah selama ini Fe Ying tdk pernah punya teman 🤔🤔🤔
2023-09-18
0
Padum
Wow.....
2023-03-01
0
Bebas merdeka
mn
2022-05-08
0