Pandangan pemuda yang ingin menyerang Feng Ying tadi saat ini mulai memburam. Karna ia sulit untuk bernafas dan serasa ingin pingasan.
Melihat hal itu, Feng Ying menghilangkan aura membunuh miliknya. Pemuda di depannya langsung terduduk di tanah dengan kedua telapak tangan menyentuh tanah. Ia menarik nafas dengan cepat cepat.
Feng Ying berjongkok di depan pemuda itu, "Hanya sebagian auraku saja, kau sudah kesulitan seperti itu. Apalagi bila aku mengeluarkan semua auraku, mungkin kau sudah mati dengan sangat cepat" ucapnya dengan santai.
Pemuda itu mengangkat wajahnya dan menatap Feng Ying dengan takut, "Se -sebenarnya siapa kau?"
Feng Ying mengerutkan kening sambil menutup matanya, seakan ia sedang berfikir keras. Iapun kembali membuka mata dan menatap pemuda di depannya. "Aku tidak akan memberitahumu. Lagi pula, tak ada untungnya bagiku. Namun yang pasti, aku akan membunuhmu sekarang juga" ucapnya dengan tak acuh.
"Ja- jangan.. Bila kau membunuhku.., sekte bintang akan mencarimu dan menghabisimu" ucap pemuda tersebut.
Feng Ying mengangkat sebelah alisnya, "Mereka tidak akan bertindak apapun. Lagi pula, sudah jelas bukan? Bila di ujian ini, peserta bisa membunuh peserta lainnya? Lalu apa yang bisa dilakukan sekte bintang mu itu untuk melawan peraturan sekte phoenix api?"
"Me- mereka tetap akan mengincarmu tanpa melibatkan sekte phoenix api. Lagi pula, aku ini adalah jenius terhebat di sekte ku. Bila tetua dan patriarch sekte bintang tahu bahwa jenius mereka mati, maka mereka akan mencarimu sampai ke ujung dunia dan langsung membunuhmu.
Bukan hanya dirimu, tapi keluargamu juga akan mereka bunuh" ucap pemuda di depan Feng Ying dengan percaya diri. Bahkan ada senyuman yang terlukis di wajahnya.
Feng Ying yang masih berada di depan pemuda itu tertawa bahkan tangan kanannya menutupi bagian atas wajah, "Hahaha, apa sekte aliran putih seperti sekte bintang akan melakukan hal semacam itu hanya untuk satu orang jenius? Bahkan reputasi mereka akan ternodai bila melakukan hal semacam itu. Jadi tidak mungkin mereka mengorbankan reputasi hanya untuk orang yang sudah mati dan tak bisa melakukan apapun lagi pada sekte."
Pemuda di depan Feng Ying tidak bisa mengatakan apapun. Lagi pula, sepertinya apa yang ia katakan berlebihan. Karna tak mungkin ada sekte aliran putih maupun netral yang melakukan hal seperti apa yang ia katakan tadi, pada seseorang yang membunuh jenius sekte mereka.
Namun, karna tak ingin kalah, pemuda itu langsung berkata kembali dengan percaya diri. "Bila mereka tidak mendapatkanmu, maka mereka pasti akan memburu dan membunuh keluargamu."
Feng Ying yang tertawa tiba tiba diam. Tangannya yang menutupi wajah atasnya mulai turun. Kini tatapan yang ia perlihatkan pada pemuda itu bukan marah, dingin, kesal atau semacamnya. Namun tatapan yang ia berikan adalah tatapan seperti melihat sesuatu yang lucu, ia bahkan menahan tawanya, "Bfuhahaha, apa kau serius? Mereka tidak akan bisa melakukan hal itu. Karna mereka hanya akan mengantarkan nyawa bila menemui keluargaku dengan cara tidak baik."
Pemuda di depan Feng Ying mengerutkan kening. Ekspresi yang Feng Ying perlihatkan tidak seperti apa yang ia bayangkan. Marah, dendam, memohon ampun atau sebagainya. Ia tidak habis pikir dengan Feng Ying saat ini. Apa bocah itu sangat tidak peduli pada keluarganya? Atau jangan jangan bocah itu sebenarnya tidak memiliki keluarga sama sekali?
Feng Ying berhenti tertawa. Namun wajahnya masih memperlihatkan senyuman. Iapun menggelengkan kepala, "Sebaiknya aku bermain main denganmu terlebih dahulu. Mungkin akan menyenangkan," Feng Ying mengeluarkan belati dari dalam cincin ruang miliknya.
Pemuda di depan Feng Ying terkejut melihat bahwa Feng Ying memiliki cincin ruang. Bukan itu saja yang membuatnya terkejut, namun yang dikeluarkan Feng Ying adalah sebuah belati. "A- apa yang ingin kau lakukan?" ucapnya dengan takut.
Tubuhnya terdorong ke belakang. Tangannya juga ada di belakang dan terus mundur dengan tubuh yang diseret. Ia menatap Feng Ying, seakan sedang melihat bahaya besar.
Feng Ying berdiri dari jongkoknya. Iapun berjalan perlahan ke arah pemuda itu. Aura membunuh keluar dari tubuhnya. Hal inilah yang membuat pemuda di depannya pergi menjauh darinya.
"A- apa kau ingin tokenku? Ka- kau bisa mengambilnya. Tapi lepaskan aku" ucap pemuda itu. Ia berhenti mundur sejenak dan memperlihatkan token miliknya. "I- ini token milikku. Ta- tapi lepaskan aku."
Feng Ying menampar tangan pemuda di depannya yang terulur ke arahnya. Hal ini menyebabkan token yang ada di tangan pemuda itu jatuh ke tanah. "Aku tidak peduli tentang token itu. Lagi pula, bila aku membunuhmu.. Aku tetap akan mendapatkan token itu. Jadi sebaiknya aku bersenang senang terlebih dahulu," Feng Ying menyeringai.
pemuda itu langsung menyeret tubuhnya ke belakang untuk menjauhi Feng Ying. Ia bahkan tidak mempedulikan tokennya yang ada di atas permukaan tanah. "Ja- jangan bunuh aku!"
Pemuda itu menengkurapkan tubuhnya dan berniat pergi dengan tubuh tengkurap. Namun, punggungnya segera diinjak oleh Feng Ying dengan keras. "Siapa yang menyuruhmu pergi? Kesenangan baru saja akan dimulai."
Pemuda itu terbatuk, "Uhuk.. To- tolong jangan bunuh aku! Aku akan memberikan apapun padamu, asalkan kau melepaskanku!"
"Hehe, yang kuinginkan hanyalah nyawamu," Feng Ying semakin kuat menginjak punggung pemuda itu.
"Arrkhh."
Krrakk
Terdengar suara retakan tulang. Ya, itu adalah suara tulang punggung pemuda itu yang mulai retak. "Aarrkkh."
"Ups, sepertinya aku terlalu keras menginjakmu, ya? Khehehe," Feng Ying terkekeh. Kakinya pun diturunkan dari punggung pemuda itu. Ia berjalan dan berjongkok di depan pemuda yang kini terlihat mengerang kesakitan.
Feng Ying mengangkat sebelah alisnya, "Hanya itu saja sudah membuatmu kesakitan seperti ini, dasar lemah. Kau bilang, kau adalah jenius. Tapi menurutku, kau hanyalah sampah tidak berguna."
Boomm
Feng Ying berdiri dan menendang bagian perut pemuda tersebut. Bahkan, karna tendangannya membuat pemuda itu terlempar hingga membentur pohon yang tak jauh dari tempat ini.
Feng Ying pun langsung menghampiri tubuh yang kini sudah tergeletak di tanah. Ia kembali berjongkok di depan pemuda itu, "Aku ingin tahu.. Berapa panjang usus milikmu. Kau akan sangat membantuku karna mau memperlihatkannya," Feng Ying kembali menyeringai.
Mendengar ucapan Feng Ying, membuat pemuda itu bergidik ketakutan. Ia ingin pergi. Namun tidak bisa, bukan karna tubuhnya yang sakit saja. Namun juga karna ada aura membunuh yang kuat hingga membuatnya tak bisa bergerak.
Feng Ying membalikkan tubuh pemuda yang tengkurap itu. Iapun langsung membelah perutnya dan membuat pemuda itu meringis kesakitan. Suaranya tidak bisa keluar karna mulutnya langsung dibekap oleh tangan Feng Ying yang bernodakan darah miliknya.
Pemuda itu hanya bisa menatap Feng Ying dengan mata berair karna menahan perih. Sementara, orang yang ditatap memperlihatkan ekspresi bahagia. Senyuman tidak juga pudar dari wajah bocah berumur 12 tahun.
Feng Ying tidak merasa jijik, bersalah, mual ataupun takut. Dia seperti sudah terbiasa dengan hal ini. Bila orang lain, maka mereka mungkin akan ketakutan dengan apa yang Feng Ying lakukan. Bahkan kebanyakan orang pasti akan langsung muntah melihat usus yang mulai Feng Ying keluarkan dengan paksa.
"Hmph!", ingin sekali pemuda itu berteriak sekencang kencangnya. Air mata terus mengalir membasahi pipinya.
Setelah mengeluarkan semua usus pemuda itu, Feng Ying mengambil belati memakai tangan kanan. Sementara tangan kiri masih ia gunakan untuk membekap mulut pemuda itu. Feng Ying pun langsung menusuk jantung pemuda yang tengah kesakitan tersebut.
Perlahan, pandangan pemuda tersebut menjadi buram. Lalu, akhirnya sepenuhnya menjadi gelap. Dirinya juga tidak meronta lagi untuk dilepaskan.
Feng Ying melepaskan bekapan tangannya dari mulut pemuda yang ia bekap. Setelahnya, tanpa basa basi lagi, Feng Ying mengikatkan usus yang tadi ia keluarkan pada leher pemuda itu.
Feng Ying menghilang dari tempatnya berada. Iapun muncul beberapa detik kembali di tempatnya. Kini, sudah tidak ada mayat pemuda yang disiksa Feng Ying sama sekali. Hanya ada banyak darah di permukaan tanah. Juga, tangan dan pakaian Feng Ying.
Feng Ying segera mengambil belati miliknya yang ada di permukaan tanah. Ia langsung membersihkan noda darah yang ada pada belati menggunakan pakaiannya. Setelah bersih, ia masukkan ke dalam cincin ruang. Feng Ying juga menghilangkan aura membunuhnya.
Feng Ying langsung berjalan pergi. Ketika sudah berjalan beberapa meter, nampak harimau kecil duduk dengan manis di arah depan, "Kau masih di sini ternyata."
Nyawn~
"Tidak ada. Aku tadi hanya bermain main saja, sudah ayo pergi. Aku ingin mencari danau untuk membersihkan diri," Feng Ying berlalu pergi meninggalkan harimau kecil.
Harimau kecil segera menghampiri Feng Ying dan mengikutinya.
Sepertinya, Feng Ying mulai menerima kedatangan harimau kecil, setelah apa yang harimau kecil tadi lakukan untuknya. Bila saja harimau tidak memperingatkannya tentang panah yang pertama kali datang, mungkin Feng Ying akan terkena panah itu.
***
Ketika hari sudah siang, seseorang berjalan dan melewati tempat dimana Feng Ying menyiksa seorang pemuda yang berasal dari sekte bintang.
Orang itu terkejut ketika merasakan sesuatu menetes pada wajahnya. Iapun mengusap cairan yang menetes mengenai wajah. Ketika melihat bahwa itu adalah darah, ia langsung terkejut. Wajahnya pun mulai menengadah ke atas.
Tubuhnya membeku ketika melihat apa yang ada di atasnya. Sebuah tubuh yang tergantung di atas pohon dengan usus yang mengikat lehernya. Darah pada mayat masih terus menetes ke bawah.
>> Bersambung
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Tingkat kekuatan di dunia ini:
*Pemula\=1-9
*Qi condensation\=1-9
*Qi foundation\=1-9
*Master\=1-9
*Grandmaster\=1-9
*Prajurit\=1-9
*Jenderal\=1-9
*Kaisar\=1-9
*Bumi\=1-7
*Langit\=1-7
*Immortal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
kekejaman Fe Ying kayak bukan manusia
2023-09-18
0
Alex Kawun
begok amat author nya , g logis mc nya yg ank 12 thn punya sifat sadis kyk gitu
2023-09-18
0
nikmatun maftukha
kok Feng Ying di buat kejam begitu Thor, maksud dan tujuan ceritamu apa ya Thor, aku jadi berfikir cerita ini adalah penggambaran sosok yang seharusnya tidak ada di dunia ini
2023-09-08
0