Selama waktu menunggu ujian ketiga, Hao Yu dan Lu Tuoli dihukum oleh patriarch Lao dan tetua sekte phoenix api. Mereka harus mengerjakan banyak hal. Bahkan mereka setiap hari akan dicambuk 50 kali. Itu juga setelah patriarch dari sekte bambu kuning mengizinkan para tetua di sekte phoenix api menghukum keduanya.
Patriarch sekte bambu kuning kebetulan datang ke sekte phoenix api saat pagi setelah kejadian kemarin sore di kebun persik api dan apel es. Tetua Gong menceritakan semua yang terjadi. Ia dan tetua lain, langsung meminta ganti rugi pada patriarch sekte bambu kuning. Ketika mendengar cerita itu, patriarch sekte bambu kuning sangat marah.
Lalu, ia berkata bahwa ia akan mengganti rugi tentang kebun persik api dan apel es yang rusak. Walaupun ia tidak yakin bahwa uang sektenya akan cukup untuk membayar kerusakan. Namun, untungnya patriarch Lao berbaik hati dengan menurunkan harga ganti rugi.
Patriarch sekte bambu kuning mengatakan pada Hao Yu dan Lu Tuoli bahwa dia akan menghukum keduanya jika saja kedua pemuda itu kalah dalam ujian ketiga. Dia awalnya tidak akan marah bila saja murid di sektenya tidak dapat masuk ke sekte phoenix api dan memenangkan turnamen. Namun kali ini berbeda, karna bila kedua pemuda itu menang, maka bukan hanya akan menjadi murid sekte phoenix api saja. Namun juga akan mendapatkan banyak uang koin, juga buku jurus.
Jadi, dengan semua uang koin itu maka dia bisa mengembalikan keuangan sekte bambu kuning. Namun bila tidak, maka bukan hanya Hao Yu dan Lu Tuoli dihukum. Namun dia juga akan meminta sebagian ganti rugi dari keduanya. Lagi pula, kedua orang itu bukanlah rakyat biasa yang miskin. Namun keluarga mereka adalah pedagang kaya.
***
Seminggu telah berlalu setelah ujian kedua selesai. Kini, semua peserta yang lolos ujian kedua berada di wilayah murid inti. Di wilayah murid inti terdapat colosseum yang cukup besar.
Saat ini, semua peserta yang lolos ujian sudah berada di sana. Bukan hanya 8 orang lolos ujian saja yang berada di sana. Namun, banyak murid sekte phoenix api dan orang orang dari sekte yang muridnya masuk ujian ketiga pun ada di sini.
Beberapa tetua sekte itu juga bahkan ada yang hadir. Karna mereka ingin melihat kemampuan murid murid dari sekte sendiri, juga sekte lain. Patriarch dari sekte mereka tidak ikut. Hanya patriarch bambu kuning saja yang pergi ke sekte phoenix api ini.
Tempat duduk untuk para peserta turnamen, murid sekte lain, murid sekte phoenix api dipisahkan. Sementara tempat duduk para tetua sekte, guru guru dan patriarch berada di tempat yang sama.
Beberapa hari lalu, berita tentang harimau bulan yang ada di tangan Feng Ying juga Wang Chen mulai tersebar di seluruh sekte phoenix api. Tidak ada sama sekali orang yang tidak mengetahui akan hal ini. Semuanya sudah mengetahui berita ini. Beberapa tetua lain yang mendengar tentang harimau bulan dari murid sektenya, merasa ingin mengambil harimau bulan. Tentunya, mereka tak akan melakukan hal itu di sekte phoenix api. Karna bisa saja menimbulkan masalah yang besar.
Bukan hanya tetua sekte lain saja, namun beberapa tetua sekte phoenix api juga sama. Namun, ketika mengingat bahwa nengambil harimau milik orang lain adalah hal yang tidak baik, maka mereka mengurungkan niat tersebut. Walaupun mereka tau bila pemiliknya hanyalah bocah berusia 12 tahun.
Bukan para tetua saja. Beberapa murid dari phoenix api maupun sekte lain juga sama. Jumlah murid murid yang menginginkan harimau bulan dari Feng Ying bisa dihitung jari.
Hao Yu dan Lu Tuoli yang duduk di kursi peserta nampak terus menatap Feng Ying dan Wang Chen dengan permusuhan. Gara gara kedua bocah itu, mereka mendapatkan masalah juga hukuman. Dalam hati, bila mereka bertarung melawan salah satu dari mereka, maka mereka berdua akan mengalahkan Feng Ying dan Wang Chen dengan keadaan buruk.
Panitia ujian ketuga saat ini berada di tengah arena bertarung. Dia pun mulai bersuara, "Selamat datang bagi seluruh murid juga tetua sekte bambu kuning, sekte teratai bulan, sekte bangau putih dan sekte bintang. Selamat datang juga bagi patriarch sekte bambu kuning.
Lalu, selamat bagi peserta turnamen yang lolos ujian kedua. Hingga saat ini masih bisa melanjutkan ujian ketiga. Baiklah, tak perlu basa basi lagi. Saya akan menjelaskan aturan ujian ketiga ini.
Aturannya mudah, kalian hanya perlu membuat lawan menyerah. Bila peserta terluka parah, pingsan atau keluar arena, peserta yang masih baik baik saja tidak akan memenangkan pertarungan. Karna kalian harus membuat lawan menyerah terlebih dahulu. Lalu, di ujian ketiga ini kalian dilarang membunuh."
Aturan yang disebutkan panitia membuat banyak peserta dan murid sekte lain terkejut. Ini berarti mereka hanya bisa menang bila lawan mengatakan 'menyerah'. Bila mereka dapat membuat peserta pingsan pun, mereka tidak akan menang.
"Bila kalian membunuh lawan, maka kalian akan didiskualifikasi. Kalian juga harus menyelesaikan masalah yang kalian timbulkan karna membunuh lawan dan kami tidak akan ikut campur masalah itu. Baiklah, kita mulai saja ujian ketiga" lanjut panitia.
Hampir semua orang bertepuk tangan untuk menyemangati murid yang mewakili sekte mereka masing masing.
Panitia mulai mengucapkan dua nama. Langsung saja, satu orang wanita dan satu orang pemuda pergi menuju arena pertarungan. Keduanya memperkenalkan diri dan memberikan hormat.
Ketika panitia mengatakan 'mulai', maka kedua orang yang berada di arena langsung bertarung dengan sengit. Keduanya langsung menggunakan jurus terkuat masing masing. Wanita itu mempelajari elemen api. Sementara pemuda yang ia lawan mempelajari elemen air.
Karna elemen yang bertolak belakang itu terus berbenturan, selalu terjadi kabut asap yang disebabkan oleh air yang menguap terkena api.
"Pertarungan ini sulit dilihat. Selalu saja terjadi kabut asap seperti ini," keluh Wang Chen. Di pangkuannya nampak harimau bulan yang duduk dengan manis.
Feng Ying duduk menyilangkan kaki dengan posisi saling bertindih. Sementara tangannya terlipat di dada. Ia nampak santai dan tidak peduli tentang kabut asap yang saat ini terjadi di bagian arena pertarungan. Hingga menyebabkan orang lain sulit melihat pertarungan yang sedang berlangsung.
"Kita hanya akan bertarung satu kali. Jadi, jumlah peserta yang akan memenangkan turnamen berjumlah 4 orang. Jadi kau tidak perlu memperhatikan setiap jurus mereka untuk dapat mengalahkan salah satu yang akan menang diantara keduanya. Sebab, kita tidak akan melawan mereka."
Wang Chen melirik Feng Ying dengan bingung, "Bagaimana kau bisa tau?"
"Aku hanya menebak saja. Apa yang kukatakan bisa jadi benar dan bisa jadi salah," Feng Ying tersenyum.
"Kukira kau mengatakan hal yang sebenarnya. Tapi ternyata kau hanya menebak" ucap Wang Chen dengan kecewa. Iapun kembali menatap ke arah turnamen untuk melihat semua jurus kedua orang di sana.
Beberapa kali ledakan dan hantaman keras terjadi. Colosseum yang berukuran sedang itupun terdengar berisik karna pertarungan. Bukan hanya karna pertarungan, namun karna ucapan ucapan para penonton.
Hao Yu menatap Feng Ying yang ada di depannya dan membelakanginya. "Cih, jika kau menjadi lawanku, maka aku akan membuat dirimu lumpuh" batinnya dengan benci.
Setelah cukup lama bertarung, akhirnya pertarungan dimenangkan oleh wanita berelemen api. Iapun langsung disoraki meriah para penonton. Bukan hanya cantik, namun dia juga hebat. Ia terlihat berumur 18 tahun.
Keadaan lawannya terlihat tidak terlalu parah. Hanya ada beberapa luka bakar dan luka sayatan yang dilakukan wanita itu saja pada tubuh pemuda itu. Namun, pemuda itu tetap dibawa ke ruang pengobatan untuk segera diobati. Begitupun wanita yang menjadi lawannya. Karna dia juga mendapatkan beberapa luka.
"Baiklah, kita lanjutkan ujian ketiga! Peserta Wang Chen dan peserta bernama Lu Tuoli dari sekte bambu kuning, dipersilahkan maju ke arena!" ucap panitia.
Ketika mendengar namanya disebut, Wang Chen menyerahkan Wang Feng kepada Feng Ying. Iapun langsung berlari ke arena.
"Ayo semangat Chen!" teriak Feng Ying yang menyemangati temannya itu.
Wang Chen melirik ke belakang sejenak. Iapun mengangguk dan kembali pergi menuju arena pertarungan. Sementara, Lu Tuoli nampak sangat senang ketika lawannya adalah Wang Chen. Karna dia bisa membalaskan dendamnya saat ini juga.
"Kalian siap?" ucap panitia sambil melihat ke Wang Chen dan Lu Tuoli. Iapun mendapatkan anggukan dari kedua orang itu, "Mulai," panitia langsung menjauh dari arena.
"Hei, bukankah itu tidak adil? Dia masih kecil. Apa tidak salah, memberinya lawan orang itu?", seorang penonton menunjuk Lu Tuoli. Ia merasa bahwa pertarungan ini berat sebelah.
Semua penonton mulai menyuarakan pendapatnya. Mereka juga setuju dengan ucapan penonton tadi. Panitia segera berkata dengan memakai Qi agar suaranya terdengar keras, "Ini sudah ditentukan oleh para panitia turnamen. Jadi kalian tidak bisa memprotes hal ini!"
"Apa mereka ingin bocah itu kalah dari murid sekte bambu kuning?" bisik salah satu penonton.
"Apa mereka memang sengaja ingin membuat sekte bambu kuning menang?" bisik penonton lain.
Banyak penonton yang mengomentari keputusan panitia. Beberapa murid sekte bambu kuning berteriak marah ketika mendengar ucapan ucapan murid murid dari sekte berbeda itu.
"Kalian berhenti berdebat! Pertandingan ini tidak akan dimulai bila kalian terus berdebat seperti itu!" ucap panitia dengan tegas.
Langsung saja, ucapannya membungkam mulut semua penonton. Panitia mengangguk ketika melihat hal tersebut. Iapun menatap ke arah Wang Chen dan Lu Tuoli secara bergantian, "Kalian bisa mulai."
Lu Tuoli menatap Wang Chen dengan remeh sekaligus benci, "Kau sudah membuatku dan Yu dalam masalah. Maka dari itu, aku akan membalasnya berkali kali lipat!"
"Sebaiknya kita mulai saja. Tidak perlu berbasa basi" ucap Wang Chen dengan tak acuh.
Melihat sikap lawan seperti itu, membuat Lu Tuoli semakin marah. Saat ini, ia ingin sekali membuat Wang Chen sekarat.
>> Bersambung
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Tingkat kekuatan di dunia ini:
*Pemula\=1-9
*Qi condensation\=1-9
*Qi foundation\=1-9
*Master\=1-9
*Grandmaster\=1-9
*Prajurit\=1-9
*Jenderal\=1-9
*Kaisar\=1-9
*Bumi\=1-7
*Langit\=1-7
*Immortal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Kalahkan Li Touli.... semangat Wang Chen
2023-09-18
0
Padum
..........
2023-03-01
0
Bebas merdeka
jammm
2022-05-08
0