Feng Ying kini menemukan segerombolan banteng di padang rumput yang luas. Mereka saat ini tengah memakan rumput hijau yang segar. "Hehe, kekuatan mereka lumayan untuk memberikanku poin."
Setiap banteng memiliki kekuatan di tingkat Qi foundation bintang 1-3.
Feng Ying menghilang dari tempatnya berada. Tak lama, iapun muncul di samping salah satu banteng. Ia langsung berjongkok di samping banteng yang sedang makan rumput. "Hm.. Apa kau sedang menikmati makananmu?"
Banteng itu terkejut karena kedatangan Feng Ying yang tiba tiba. Dia bahkan tidak merasakan kehadiran bocah itu sebelumnya. Ia berniat menginjak bocah yang kini tengah berjongkok di dekatnya. Namun Feng Ying sudah tidak ada di sana. Banteng pun mencari cari bocah itu.
Namun tak lama kemudian, pandangannya menjadi hitam. Lalu akhirnya hitam sepenuhnya. Semua banteng terkejut ketika melihat salah satu temannya kini sudah tak bernyawa dengan kepala terpenggal.
"Hei, apa yang sedang kalian lakukan?" ucap Feng Ying dengan santai. Ia kini berada di depan para demonic beast berwujud banteng.
Semua banteng melihat ke arah Feng Ying. Mereka pun langsung beranggapan bahwa Feng Ying 'lah yang menjadi penyebab kematian teman mereka. Semua banteng langsung menatap Feng Ying dengan marah.
"Wah.. wah.. Tenang semuanya.. Kalian juga akan menyusul teman kalian. Jadi kalian tidak perlu semarah ini padaku."
Semua banteng nampak semakin marah mendengar ucapan Feng Ying. Mereka pun langsung berlari ke arah bocah itu, yang kini berjarak beberapa meter dari mereka.
Sebelum semua demonic beast sampai di depan Feng Ying, mereka sudah tergeletak di tanah dengan sesuatu berwarna merah yang menancap hampir di seluruh tubuh mereka. Benda berwarna merah itu keluar dari tubuh setiap demonic beast dan berbentuk tajam saat di luar tubuh demonic beast.
Perlahan, benda berwarna merah itu mencair dan membasahi tubuh mereka. Benda yang mencair terlihat seperti darah.
"Jumlah mereka semua ada 15. Setiap demonic beast memiliki kekuatan tingkat Qi foundation bintang 1-3. Mungkin poin yang kudapat hanya sedikit bila hanya membunuh dan mengambil core mereka," Feng Ying mengelus dagunya.
"Ah, lupakan. Sekarang aku hanya harus mengumpulkan semua core ini terlebih dahulu," mata Feng Ying memincing ke arah samping.
"Sepertinya ada yang melihat tindakanku. Aku terlalu memperhatikan semua demonic beast ini sampai lupa bahwa ada peserta lain di hutan. Baiklah tak masalah. Aku hanya harus membereskannya tanpa membunuh dengan tanganku sendiri" gumam Feng Ying. Iapun menghilang dari tempatnya berada.
Seorang peserta yang dari tadi memperhatikan Feng Ying pun langsung lari dengan kencang ketika mengetahui bahwa Feng Ying mulai menyadari keberadaannya. Ia kini tahu indentitas dari Feng Ying yang sebenarnya setelah melihat sedikit perubahan pada bocah itu ketika melawan demonic beast
"Aku harus pergi.. Aku harus pergi dari sini..!! Dia pasti akan membunuhku.. Karna aku sudah mengetahui identitasnya.. Aku harus pergi.. Aku tak ingin mati.. Tidak," peserta itu terus menggelengkan kepala.
Dia melihat ke belakang untuk memastikan bahwa Feng Ying tidak mengikutinya. Namun sebuah suara membuatnya terkejut, "Senior.. Kenapa kau lari? Apa seseorang mengejarmu?"
Mendengar suara yang berada di depannya, senior segera melihat kembali ke depan. Iapun berhenti berlari dan mundur secara perlahan ke belakang, "K- kau.. Kau.. Jangan mendekat.." ucapnya dengan takut takut.
Feng Ying tersenyum dengan wajah polosnya. Ia berjalan perlahan mendekati peserta senior, "Ada apa senior? Kenapa kau ketakutan seperti itu? Apa yang sudah kau lihat tadi, hm?"
"Ti- tidak.. Aku tidak melihat apapun.. Jangan.. Jangan bunuh aku..," Senior tersebut terus saja mundur ke belakang dan menjauhi Feng Ying.
Feng Ying memiringkan kepala seolah bingung. "Kanapa kau sangat takut seperti itu, bila kau tidak melihat apapun tadi?"
Senior itu tak mengatakan apapun lagi. Yang difikirkannya saat ini hanyalah menyelamatkan diri. Ia terus saja berjalan mundur seperti seekor rusa yang sudah tertangkap oleh seekor singa dan ia tidak bisa melarikan diri lagi.
Feng Ying menatap langsung mata senior. Senior juga nampak menatap ke arahnya.
Angin berhembus lembut. Namun tidak menyejukkan bagi senior yang kini tengah berada di hadapan Feng Ying. Dia terus berteriak kata 'Tidak', bahkan wajahnya saat ini sangat pucat. Ia terlihat seperti orang gila. Padahal Feng Ying kini hanya berdiri diam di depan dirinya, dia sendiri juga kini hanya berdiri diam dan tidak mundur lagi seperti tadi.
Senior terus menggelengkan kepala sambil memegangi kepalanya. Wajahnya agak tertunduk ke bawah. "Tidak..!! Tidak..!! Jangan ikuti aku..!! Aku tidak mau mati..!!"
Senior berhenti berteriak setelah beberapa menit. Wajahnya basah karna air mata. Ia langsung mengambil pedang yang tersarung di pinggangnya. Lalu menusukkan pedang pada dirinya sendiri, tepat di jantung. Senior langsung tergeletak di tanah dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Kartu yang dipegang oleh peserta tersebut berubah warna menjadi merah. Bukan karna darah, namun kartu berubah warna dengan sendirinya. Ada juga warna ungu di kartu tersebut.
Feng Ying terdiam beberapa saat sambil memperhatikan kartu senior itu. "Sudah kuduga.. Bila aku membunuh dia secara langsung, maka kartuku akan berubah menjadi warna ungu yang menandakan bahwa aku telah membunuh peserta lain. Lalu, bila seorang peserta tewas, maka kartunya berubah menjadi merah," sudut bibir Feng Ying terangkat.
"Tapi aku tidak membunuhnya sama sekali. Dia membunuh dirinya sendiri. Maka aku tidak akan mendapatkan masalah," Feng Ying pergi begitu saja meninggalkan mayat senior.
Tidak ada yang melihat kejadian ini sama sekali. Jadi Feng Ying tidak akan mendapat masalah apapun. Orang lain juga tidak akan mengetahui siapa pembunuh dari senior tersebut.
***
Di sebuah ruangan, berjejer banyak token token dengan nama berbeda. Token itu terlihat sama seperti milik para peserta turnamen. Namun di sana tidak tertulis nama sekte phoenix api maupun kata 'peserta'. Hanya ada nama, asal sekte maupun asal kota juga desa dan angka angka.
Beberapa orang tengah mengawasi token token yang ada. Hingga tiba tiba, salah satu token berubah menjadi warna merah darah juga ungu. Orang yang berada di sana pun terkejut karna itu menandakan bahwa ada peserta yang tewas. Namun anehnya, pelaku dari tewasnya adalah diri sendiri. Karna pada token bukan hanya terdapat warna merah. Namun juga ungu.
"Aneh sekali. Kenapa ada peserta yang melakukan bunuh diri?" ucap salah satu pengawas.
"Apa dia frustasi karna dikejar kejar segerombolan demonic beast? atau bahkan lebih parah dari itu?" ucap pengawas lain.
"Tapi ini memang aneh. Kenapa dia ikut turnamen bila tujuannya hanya ingin bunuh diri? Apa agar sekte kita disalahkan karna kematiannya? Dan membuat nama sekte kita tercemar dengan hal itu?"
"Bisa saja. Tapi kita sudah memberitahukan dalam pengumuman bahwa kita tidak bertanggung jawab atas kematian peserta yang ikut turnamen. Itu sudah ada dalam pengumuman.
Jadi tidak mungkin ada sekte yang berniat mencemarkan nama baik sekte kita hanya dengan menyuruh muridnya melakukan bunuh diri saat ujian berlangsung. Juga, tidak mungkin ada sebuah sekte aliran putih dan netral yang melakukan hal seperti itu pada murid muridnya. Pasti ada sesuatu yang salah."
"Namun kita tidak memiliki bukti apapun untuk menuduh peserta lain adalah pelaku pembunuhan peserta dari sekte giok hijau itu."
"Jadi kita tidak bisa melakukan apapun?"
"Fokus saja mengawasi peserta lainnya. Kita tidak tahu apakah akan ada lagi murid yang tewas dengan cara seperti itu lagi atau tidak. Bila ada korban lain dengan cara tewas karna bunuh diri, maka ini memang ada yang tidak beres. Untuk sementara kita diam saja."
Pengawas lainnya mengangguk mendengar ucapan salah satu teman mereka.
"Kalian lihatlah, poin miliknya sudah besar" ucap salah satu pengawas sambil menunjuk salah satu token bernama 'Feng Ying'.
Pengawas lain langsung melihat ke arah yang ditunjuk. Mereka terkejut ketika melihat banyaknya poin token itu. "Dia pasti melawan demonic beast yang berada ditingkat Qi foundation atau bahkan tingkat lebih tinggi lagi. Dia bahkan mengalahkan lebih dari satu. Siapa dia sebenarnya?"
Semua pengawas juga nampak penasaran dengan identitas dari Feng Ying. Hanya bocah itu yang sudah mendapat poin sebanyak ini.
"Lihatlah, dia juga tidak kalah," salah satu pengawas menunjuk sebuah token. Angka poin di token itu nampak tidak sebesar milik Feng Ying. Namun dia adalah peserta dengan poin terbanyak kedua untuk saat ini.
"Para peserta tahun ini sepertinya hebat hebat" ucap salah satu pengawas. Lalu iapun diangguki setuju oleh pengawas lainnya.
>> Bersambung
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Tingkat kekuatan di dunia ini:
*Pemula\=1-9
*Qi condensation\=1-9
*Qi foundation\=1-9
*Master\=1-9
*Grandmaster\=1-9
*Prajurit\=1-9
*Jenderal\=1-9
*Kaisar\=1-9
*Bumi\=1-7
*Langit\=1-7
*Immortal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 165 Episodes
Comments
Feng Ying sangat Kuat sebenarnya dia itu manusia apa bukan hingga ada yg bunuh diri karena takut
2023-09-18
0
Padum
Hmm....
2023-03-01
0
topmarkotop
yup
2022-04-27
1