Di suatu pagi yang cerah, di sebuah desa di pinggiran pegunungan, desa itu bernama desa awang, keseharian penduduk di desa itu hanya sebagai petani, walaupun cuma sekedar bertani, akan tetapi kehidupan penduduk di desa itu cukup Makmur.
Seperti biasanya saat memulai hari, para penduduk mulai di sibukan tuk pergi ke sawah, baik untuk laki-laki maupun perempuan, karena para penduduk itu tidak suka bermalas-malasan!
Di sudut kampung yang terlihat indah itu hidup lah sepasang suami istri, mereka baru menikah setahun yang lalu, sehingga saat ini sudah mempunyai seorang bayi yang berusia 6 bulan, seperti biasa pada pagi hari para penduduk sibuk pergi ke sawah,sehingga yang tinggal di desa hanya para lansia dan Ibu-ibu yang sedang menyusui anak-anak nya saja.
Sekitar menjelang siang, tiba tiba terdangar banyak suara kuda-kuda, setelah mereka teliti, ternyata para perampok yang datang dan langsung beraksi, mereka langsung menjarah harta para warga, sehingga membuat penduduk panik, ada yang berteriak minta tolong, para perampok tidak segan-segan tuk membakar dan membunuh semua warga lansia, dan para ibu menyusui, sehingga seorang ibu yang sedang menjaga bayi berusia 6 bulan tersebut panik dan berusaha tuk melarikan diri membawa bayinya, akan tetapi salah satu perampok melihat nya dan langsung menyampari, perampok itu langsung menghunuskan golok, dengan menebas punggung ibu itu sehingga sang ibu meninggal di tempat, dan sang bayi terlempar dari tangan si ibu dan jatuh ke semak langsung pingsan, kemudian dengan mengira si bayi ikut mati terbunuh maka sang perampok kembali pergi menyusul rombongan nya,dengan membawa harta yang banyak hasil rampokan para perampok pergi meninggalkan desa.
Saat para perampok pergi itu, tidak sengaja arah yang mereka tuju tuk pergi adalah arah ke sawah para penduduk, saat para penduduk melihat asap tebal dari desa, mereka mengira cuma kebakaran biasa, maka bergegas mereka pulang, akan tetapi saat di perjalanan mereka bertemu para perampok yang sedang berkuda dengan membawa harta benda mereka, tahulah mereka kalau Desa mereka sudah di rampok.
Dengan segala daya upaya para warga melawan para perampok tersebut, tapi karna memang pada dasarnya para penduduk tidak ada yang memiliki ilmu kanuragan, sehingga dengan sangat mudah para perampok membunuh mereka semua, akhirnya desa tersebut musnah beserta para penduduk nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hadi saputra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendekar Gunung Kasali Komentar