Good Night New York

Dan belum sempat aku turun dari motor Wisnu, dari arah dalam Bibiku keluar dan meneriakiku. " Heh, jam segini bolos bersama lelaki? benar-benar seorang p*l*c*r kau! "

" Diam kau! diam! aku muak dengan semua caci maki kau! apa yang kau tahu tentangku! Teriakku. Wisnu mengepalkan kedua tangannya ketika mendengar cacian dari Bibiku.

Aku berlari menuju kamar seraya mengusap air mata yang tak kunjung henti. " Heii!! dasar anak kurang ajar! " Balasnya. Aku tak memperdulikan kata-katanya, Karena hari ini aku benar-benar kacau sekaligus hancur. Ku ambil tas besar dan ku masukkan semua baju-bajuku.

" Hallo nak "

" Kenapa Ibu tak memberi tahu ku kalau kakek meninggal! "

" Ah maafkan Ibu Njel, Ibu tak ingin mengganggu pelajaranmu "

" Hari ini aku akan pulang! "

" Tapi.. "

Tut tut.... Panggilan diakhiri

Aku bergegas turun dari kamar, dan setibanya sampai di bawah, Wisnu? dia masih menungguku

" Kau, kembalilah ke sekolah dan terima kasih sudah mengantarku "

" Kau mau kemana? "

" Aku mau pulang ke Kota ku "

" Ayo aku antar ke Stasiun "

" Tak perlu, aku bisa naik Ojek ke sana "

" Huft, dasar keras kepala " Gumamnya pelan. " Ah, kau! " Aku berteriak ketika dia menarik tanganku dan memaksa untuk naik ke motornya. " Tak ada penolakkan " Ucapnya datar. Karena suasana sedang genting, mau tak mau aku menurut dengannya.

Bulir putih itu terus saja mengalir layaknya air sungai. Memang hanya sebuah air, tapi mengandung beribu makna yang mendalam. Beliau Kakekku, Kakek yang dahulu menjagaku saat Ayah meninggal dan menemaniku ketika Ibu sibuk bekerja.

" Sudah jangan nangis, kau jelek kalau sedang nangis " Ucapnya menghibur. Aku hanya diam, bungkam dan tak bersuara.

" Sudah sampai " Aku langsung turun dan berlari menuju Loket Seraya mengambil tas dan mengucapkan " Te..terima kasih " Teriakku dari jauh. Karena suasana Stasiun yang ramai dan berisik dia hanya memandangi ku dari kejauhan, seraya melambaikan tangannya. Aku hanya tersenyum tipis tanpa membalas lambaiannya.

"Keberangkatan ke Kota Solo pukul 13.05"

" Ah lama sekali, sekarang baru jam 11.50 " Gumamku pelan. Aku menyenderkan kepalaku di kursi tunggu seraya mengirimi pesan kepada teman-temanku yang ku tinggal tanpa memberikan alasan.

" Angel " Panggil seseorang di depanku. Fokusku ke Hp pecah ketika mendengar suara yang memanggil namaku. Kulihat wajah nya, dan rupanya dia adalah Wisnu. Kenapa dia balik lagi? dari siapa dia tahu namaku? batinku penuh tanya.

" Kau?...kau kenapa kembali? kenapa tak ke sekolah? Tanyaku heran. " Aku bosan ke sekolah " Ucapnya seraya duduk di sebelahku. " Dan kau..kau tahu namaku?, aku dan kau saja tak pernah berkenalan" Lama sekali dia jawab. " Apa harus berkenalan dahulu untuk mengetahuinya? " Jawabnya datar. Sontak aku kaget dengan jawabannya, kenapa dia bisa berkata seperti itu.

Kami saling bungkam dan tak bersuara. " Kau tahu namaku? " Dan akhirnya dia memutuskan untuk bicara duluan. " Ya " Jawabku singkat. " Apa selama ini kau mencari tahu tentangku lebih banyak? " Deg.. deg

" Apa maksudmu? " aku benar tak mengerti apa yang dia maksud. Seketika dia melirik ke arahku. Aku pun menatap matanya dalam, Indah sekali matanya, berwarna coklat terang, bak bintang bersinar.

"Kereta Menuju Solo akan segera berangkat

Kereta Menuju Solo akan segera berangkat dalam waktu 3 menit harap bersiap-siap"

" Ck, kereta mu akan segera berangkat " Decak nya membuyarkan lamunanku. " Ah iya " Jawabku singkat seraya memalingkan pandanganku. " Kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa minggu depan " Aku pun berdiri dan meninggalkannya tanpa menunggu dia menjawab. Langkah demi langkah, aku berjalan menuju Kereta. Sampai akhirnya langkah ku terhenti, ketika berada di depan pintu kereta.

Ku balikkan badanku, lalu aku berlari menuju ke tempat Wisnu berada. " Shit! Wisnu sudah pergi. Kenapa berat sekali pergi jauh dari sisinya " Gumamku pelan. " Huftt " Aku menghela napas kasar.

" Mencari sesuatu Nona? " Suara itu tepat dibelakangku. Dengan cepat, kubalikkan badanku dan setelah kulihat suara siapa itu, aku tersenyum tipis.

" Wisnu " Gumamku pelan nyaris tak terdengar.

Aku melangkah mendekatinya sambil tersenyum bahagia. " Kereta mu akan berangkat " Ucapnya Santai

" Iya, aku lupa bilang sesuatu kepadamu " Jawabku serius

" Apa? "

" Sepertinya.......

Kereta Menuju Solo akan berangkat dalam hitungan 10,9,8.....

" Kereta mu " Ucapnya panik

" Ahh shit! " Aku menggigit bibir bawahku. " Baiklah aku pergi, setelah kembali nanti akan ku beri tahu " Teriakku seraya berlari menuju kereta. Dia hanya tersenyum tipis dan menatap dalam. Aku berlari sambil sesekali melihat ke arahnya. " Sampai huftt, untung saja tak ketinggalan " Gumamku.

Mesin kereta berbunyi menandakan akan segera berangkat. Kereta melaju dengan lambat, aku menatap arah luar dari dalam jendela kereta. Dan yups mataku menangkap sosok lelaki dingin itu. Aku tersenyum seraya melambaikan tanganku kepadanya. Dia pun membalas lambaianku. Kutatap terus sosok itu, hingga kereta melaju meninggalkannya.

Bersambung......

🍁🍁🍁🍁🍁

Yuhuu satu langkah lagi readers hehe, penasarankan? Setia terus ya nantikan next episode.

Jangan lupa like, comment, and vote yg bnyak yaaa

Love u all and See u ❤️❤️