NovelToon NovelToon
3 Ratu Sakti

3 Ratu Sakti

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Dendam Kesumat / Fantasi Wanita
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rudi Hendrik

Ratu Ani Saraswani yang dihidupkan kembali dari kematian telah menjadi "manusia abadi" dan dianugerahi gelar Ratu Sejagad Bintang oleh guru ayahnya.

Aninda Serunai, mantan Ratu Kerajaan Siluman yang dilenyapkan kesaktiannya oleh Prabu Dira yang merupakan kakaknya sendiri, kini menyandang gelar Ratu Abadi setelah Pendekar Tanpa Nyawa mengangkatnya menjadi murid.

Baik Ratu Sejagad Bintang dan Ratu Abadi memendam dendam kesumat terhadap Prabu Dira. Namun, sasaran pertama dari dendam mereka adalah Ratu Yuo Kai yang menguasai tahta Kerajaan Pasir Langit. Ratu Yuo Kai adalah istri pertama Prabu Dira.

Apa yang akan terjadi jika ketiga ratu sakti itu bertemu? Jawabannya hanya ada di novel Sanggana ke-9 ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rudi Hendrik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Pasukan Istana Datang

Pagi itu, warga ibu kota Karang Lindur dikumpulkan di alun-alun dekat pasar pagi. Perintah wajib tersebut mengganggu jalannya aktivitas ekonomi karena mereka harus menunda dulu penjualan atau pembelian.

Ada ratusan warga yang hadir. Mereka hanya terdiri dari dua gender sesuai dengan kodratnya.

Alun-alu itu telah diramaikan oleh Pasukan Keamanan Kadipaten yang berseragam biru-biru dengan senjata tombak dan tameng. Mereka sudah tunduk pada kuasa dan perintah Kentang Kebo. Selain untuk keamanan, kehadiran mereka juga untuk mengatur situasi dan keramaian.

Untuk Kentang Kebo, dia sudah dibuatkan panggung kecil tapi setinggi kepala orang dewasa. Dia dijadwalkan akan menyampaikan pidato perdananya kepada warga Ibu Kota. Tentunya dia akan menyampaikan tentang kekuasaannya yang baru selain dari perkenalan.

Gong!

“Gusti Kentang Kebo tibaaa!” teriak seorang prajurit pembawa gong dan pemukulnya, setelah dia memukul gongnya sekali dengan kencang.

Suara obrolan warga yang ramai seperti dengungan pasukan lebah mendadak hening seperti keheningan di alam lain.

Gong dipukul karena ada sebuah kereta kuda terbuka datang memasuki alun-alun. Di belakang kereta kuda berlari sebarisan prajurit pengawal.

Itu kereta kuda milik Kentang Kebo. Kusirnya masih Suoto yang didampingi oleh Marno. Kedudukan kedua abdi itu masih belum berubah. Suoto Abdi Nomor Satu dan Marno Abdi Nomor Tiga.

Ekspresi wajah kedua Abdi terlihat kian bangga sebagai orang dekat Kentang Kebo. Meski judulnya “Abdi”, tetapi yang jelas kedudukan mereka lebih tinggi dari semua pejabat kadipaten dan prajurit yang ada.

Semua mata prajurit dan warga memandang kepada kereta kuda terbuka itu. Namun, mereka bertanya-tanya, yang mana yang namanya Kentang Kebo. Pasalnya, mereka hanya melihat keberadaan Suoto dan Marno.

“Hahaha!”

Di saat mereka memandangi kereta kuda yang masih berjalan ke arah panggung kayu kecil, tiba-tiba mereka dikejutkan keberadaan seorang lelaki separuh baya yang telah berdiri tertawa santai di atas panggung.

Padahal panggung itu ada di depan mata para warga yang berkumpul, tetapi tidak satu pun dari mereka yang melihat proses naiknya orang berpakaian putih tersebut di atas panggung. Lelaki yang adalah Kentang Kebo itu, tahu-tahu sudah berdiri di atas panggung, memberi sedikit pertunjukan kesaktian kepada warga. Hari ini dia memilih memakai baju putih milik Adipati Kubis Ganda.

Seketika itu juga semua warga meyakini bahwa orang jangkung berotot itu adalah pendekar jahat nan sakti yang bernama Kentang Kebo.

“Sembah hormat!” teriak prajurit pembawa gong yang berdiri tidak jauh dari kaki panggung.

Perintah itu segera membuat ratusan warga tersebut beramai-ramai turun bersimpuh di tanah kering lapangan.

“Sembah hormat hamba, Gusti!” ucap para warga itu kompak dan khidmat.

“Sembah hormat kalian aku terima. Aku adalah Kentang Kebo. Pemimpin dan penguasa kalian sekarang, adalah aku. Orang sakti yang tidak terkalahkan oleh ratusan pendekar dan ribuan prajurit! Hahaha!” seru Kentang Kebo dengan jumawanya dan berujung tawa yang pendek.

Drap drap drap…!

“Gusti Kentaaang! Eh, Gusti Kebooo!”

Tiba-tiba semuanya dikejutkan oleh teriakan kencang seorang prajurit yang datang bersama kuda yang ditungganginya.

Kecuali Kentang Kebo, ingin tertawa semua orang mendengar panggilan si prajurit. Namun, siapa yang berani tertawa terang-terangan di depan pendekar sakti yang bisa membunuh orang hanya dengan tarikan jari.

Kentang Kebo menengok tajam melihat kedatangan prajurit dan kudanya ke arahnya.

Drap drap drap…!

Kuda pun akhirnya berhenti tidak jauh dari panggung. Si prajurit segera melompat turun laksana seorang prajurit handal. Nyaris saja dia jatuh tersungkur karena pendaratan yang kurang sempurna.

“Hahaha!” tawa sejumlah warga melihat si prajurit yang jatuh terlutut satu kaki.

Agar tidak malu, si prajurit menjadikan jatuhnya sebagai posisi menghormat.

“Lapor, Gusti Kebo!” ucap prajurit itu seraya menjura hormat. Dia menahan napasnya yang tersengal-sengal agar terpantau normal. Entah bagaimana ceritanya, si kuda yang berlari kencang, tetapi dia yang yang terengah-engah.

“Ada apa?” tanya Kentang Kebo dengan nada tenang, tanpa tersinggung disebut “Kebo”.

“Ada pasukan dari Istana, Gusti Kebo!” lapor si prajurit.

“Di mana?” tanya Kentang Kebo lagi.

“Di sisi luar utara Karang Lindur.”

“Ulung Gabah!” panggil Kentang Kebo.

“Hamba, Gusti!” teriak seorang prajurit lain yang posisinya duduk di atas kuda. Dia adalah Komandan Ulung Gabah yang sudah diampuni oleh Kentang Kebo. Kini dia mengabdi kepada pendekar itu.

“Songsong pasukan Istana di perbatasan utara!” perintah Kentang Kebo.

Terbeliak sepasang mata Ulung Gabah mendengar perintah tersebut.

“Tapi, Gusti. Tidak mungkin pasukan kadipaten melawan pasukan Istana,” kata Ulung Gabah berat hati.

“Hahaha!” Kentang Kebo malah tertawa. “Tidak mungkin lima orang abdiku melawan ratusan prajurit kadipaten. Tapi kalian kalah tidak ada hebat-hebatnya. Apakah kau masih meragukan kesaktianku?”

“Ti-ti-tidak, Gusti,” ucap Ulung Gabah.

“Laksanakan!” perintah Kentang Kebo.

“Baik, Gusti,” ucap Ulung Gabah patuh.

Ulung Gabah segera memutar balik kudanya dan pergi untuk melaksanakan perintah.

Clap!

Tahu-tahu Kentang Kebo menghilang seperti kuntilanak. Dan tahu-tahu telah duduk di kursi di bak terbuka kereta kuda. Warga Ibu Kota ditinggalkan begitu saja tanpa penjelasan.

“Bubar!” teriak prajurit pemegang gong.

Maka kasak-kusuklah para warga seperti anak sekolah bubaran belajar.

Singkat cerita.

Pasukan Keamanan Kadipaten yang berseragam biru-biru telah membentuk formasi pagar darat di perbatasan utara Karang Lindur.

Di depan sana, ada serombongan pasukan yang berjalan kaki. Mereka membawa bendera dan panji pasukan yang menunjukkan jati dirinya.

Pasukan yang datang itu hanya terdiri dari dua pasukan, yang didominasi oleh prajurit berseragam cokelat-cokelat, tapi tidak manis. Pasukan itu memakai banyak perlengkapan pengaman dari kulit di berbagai anggota tubuhnya. Mereka terdiri dari dua pasukan, yaitu pasukan tombak dan pasukan panah. Pasukan tombak membawa tameng tebal, sedangkan pasukan panah membawa busur dan anak panah.

Pasukan cokelat yang terdiri dari kisaran tiga ratus prajurit, membawa bendera warna merah yang ada gambar garis hitam berpola atap istana. Itu adalah bendera Kerajaan Pasir Langit yang menunjukkan bahwa mereka adalah pasukan kerajaan tersebut.

Selain itu, pasukan cokelat juga membawa panji warna cokelat berbentuk segitiga. Itu bukan segitiga pengaman, tetapi itu panji dari Pasukan Kaki Gunung, pasukan Kerajaan Pasir Langit yang terkenal kehebatannya.

Selain Pasukan Kaki Gunung, ada sekitar lima puluh prajurit yang agak lain. Mereka semua memiliki badan yang kekar berotot seperti para binaragawan. Mungkin karena badan yang bagus itulah sehingga mereka tidak berbaju, hanya mengenakan celana pendek, seperti bujang pantai. Mereka membawa senjata panahan dengan ekor berwarna abu-abu.

Pasukan tidak berbaju itu membawa satu bendera dan satu panji juga. Benderanya berwarna biru dengan gambar burung rajawali emas yang sedang berkoak memandang ke atas. Itu menunjukkan bahwa mereka berasal dari Kerajaan Sanggana Kecil karena itu memang benderanya.

Adapun panjinya kain warna hitam yang di tengah-tengahnya ada gambar buaya biru yang menganga lebar. Panji itu menunjukkan bahwa mereka adalah Pasukan Buaya Samudera.

Jadi, rombongan pasukan tersebut adalah pasukan gabungan dari dua kerajaan. (RH)

1
❥⃟🦋ʷⁿᶜ𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼 𝓕𝓪🍰🥑
BKN gadis? maksudnya apa/Slight/
❥⃟🦋ʷⁿᶜ𝓟𝓻𝓲𝓷𝓬𝓮𝓼 𝓕𝓪🍰🥑: ohh gituu/Joyful/
total 2 replies
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
permaisuri Kerling Sukma pasti terkejut karena dia yang sudah membunuh ratu Ani saraswani apalagi sekarang sedang ratu sudah abadi alias alias tidak bisa mati
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
yok kita juga mau ikutan lihat Kentang kebo bertarung melawan permaisuri Kerling Sukma siapakah yang akan menang nanti 🤔🧐
Om Rudi: yok ayok
total 1 replies
rajes salam lubis
gaassskan
rajes salam lubis
holeeee
rajes salam lubis
iya ya ya ya
rajes salam lubis
pasti ingat dong om
👣Sandaria🦋
rupanya bapak pacar yg mau dilamarnya seorang ustadz. kW pula tuh🤦😂
Om Rudi: hehehhee
total 1 replies
👣Sandaria🦋
iya iya.paham betul aku dengan kencang dan panjang ini, Om. gak usahlah Om tulis dua kali segala🙄
Om Rudi: tapi kan pasti dibahas pula sama Mak Imut
total 1 replies
👣Sandaria🦋
kecewa lah pasti Kerling, Om. madu yg dihabisi ternyata hidup lagi, dia dibuang, suami gak sayang, jatah ranjang hilang. alasan apa lagi yg menghalangi dia ganti suami, Om. segerakanlah!😆
Om Rudi: siap. tunggu tanggal mainnya
total 1 replies
👣Sandaria🦋
Kerling Sukma dapat jatah burung bergilir Joko setelah Tirana menyembuhkan penyakit burung loyonya kan, Om? lupa aku🤔😂
Om Rudi: hahahah. hanya Tirana yg menguasai terapinya.
total 1 replies
≛⃝⃕|ℙ$ ⍣⃝Avi(𝗢𝗙𝗙)
noted ku cuma tegang dan terengah doang/Chuckle/
≛⃝⃕|ℙ$ ⍣⃝Avi(𝗢𝗙𝗙)
ada soto dan tuyul juga😭
Om Rudi: hehehehe
total 1 replies
≛⃝⃕|ℙ$ ⍣⃝Avi(𝗢𝗙𝗙)
namanya gak elit banget om🤧
Om Rudi: hahahahahah ya demikianlah
total 1 replies
👣Sandaria🦋
cepat up, Om Sayang. udah lama ini aku enggak Om suguhi tarung tingkat tinggi. tarung pendekar maksudku. kalau tarung yg lain mah baru semalam😉🤣
Om Rudi: hehehehehe. saking tingginya sampai bingung ngebayangin
total 1 replies
👣Sandaria🦋
bohong itu. bukannya semalam Om baru saja bilang aku tanpa pakaian justru lebih cantik?🤔😂
👣Sandaria🦋
aduh. menggemaskan banget kamu, Om. pengen dihamili nih jadinya🤦🤣
Om Rudi: hmmmmm
total 1 replies
👣Sandaria🦋
sakit jantung ditemukan tahun berapa memangnya, Om? duluan mana dibanding pohon jengkol?🤔 tapi kalau dibandingin dengan alat kontrasepsi mah aku tahu. duluan pohon pete pasti🙃🙃😂
Om Rudi: hahahaha AU ah
total 1 replies
👣Sandaria🦋
ahahaha. kok enggak 7S saja, Om. siaga, santai, sambil, seruput, susu, sandaria, saja🤦🤣
Om Rudi: joahahahaha ini baru bikin ketawa
total 1 replies
👣Sandaria🦋
kok serius amat ukuran jaraknya, Om? udah rindu juga aku Om pakai sejauh lompatan kodok hamil atau sejauh tembakan kencing si Tomy gitu🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!