Namaku Bela, hidupku hancur ketika kakak yang aku sayangi meninggal karena mendengar kekasihnya menikah dengan wanita lain.
Di hari kematian sang kakak aku berjanji akan membalas dendam pada laki-laki itu, aku akan membuat kehidupannya hancur berantakan bahkan akan jadi duri dalam hubungan rumah tangganya dengan istrinya bagaimanapun caranya.
Bagaimana cara Bela membalaskan dendam atas meninggalnya sang Kakak?? Akankah ia rela menjadi perusak hubungan rumah tangga mantan kekasih sang kakak??
Ikuti terus kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eneng Selly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyebab Kematian Sintia
Bela sudah lebih tenang sejak kepergian Bram, Bela bersikap begitu karena dia belum bisa menerima kematian sang kakak. Sekarang sikap Bela hanya diam dan tak banyak bicara, tatapannya seperti kosong dan tidak bersemangat.
Canda merasa kasian dengan keadaan Bela saat ini, ia sebisa mungkin untuk lebih dekat dengan Bela, ia mulai memberanikan diri mengajak bela mengobrol namun bela tidak pernah mendengarkan ucapan Candra, Bela terlihat cuek padanya, wlaupun begitu Candra akan tetep mendekatkan dirinya dengan Bela. Mungkin waktu yang akan membuka mata hati Bela agar tidak membencinya.
" Bel, apa hari ini kamu mau pergi ke cafe " tanya Candra yang tahu jika Bela mengelola Cafe sendiri
" Ya, aku sebentar lagi akan berangkat ke sana " ucapnya dengan nada cuek
" Bagaimana kalau aku ikut dengan mu " tanya Candra sambil tersenyum
" Memang kamu tidak ada pekerjaan lain apa?? ngikutin aku terus, kamu tuh ga cape pura-pura bersikap baik padaku terus " ucap bela dengan nada sinis
" Kamu benar, hari ini aku libur bekerja, aku sedang cuti jadi tidak ada pekerjaan dan bisa ngikutin kamu seharian ini " ucap Candra sambil tersenyum
" Aku tuh tidak suka di ikuti oleh kamu terus, kita tak seakrab itu, jadi jangan sok peduli padaku mulai hari ini, kamu jauhi aku " ucap Bela dengan nada kesal
" Kenap sih Bela kamu selalu berpikiran buruk tentang aku, Aku bukan bermaksud buruk atau bermaksud apapun pada kamu bel, aku hanya ingin memastikan jika kamu tidak melakukan hal nekat apalagi sampai menyakiti diri sendiri " batin Candra
" Tapi Sintia sudah menitipkan kamu padaku sebelumnya, jadi mulai sekarang aku akan menjagamu seperti Sintia menjaga mu dulu, aku akan menganggap mu sebagai adik kandung ku sendiri " lirihnya
" Aku bukan anak kecil lagi, dan kamu bukan kakak ku.. sebaiknya jauh-jauh dariku " ucap bela langsung menuju kamarnya
" Padahal aku hanya ingin menjalankan amanat yang di katakan Sintia bel, aku tidak bermaksud buruk padamu, aku hanya ingin menjaga dan melindungi mu " ucap Candra ketika bela pergi ke kamarnya.
Bela memeluk kembali foto bertiga bersama dengan ibu dan kakaknya. Ia memegang handphone milik kakaknya ia ingin menyelidiki kenapa penyakit sang kakak bisa kambuh lagi, apa ini semua ada hubungannya dengan Bram yang memberitahukan Sintia jika hari ini adalah hari pernikahannya dengan wanita lain, tapi rasanya itu tidak mungkin melihat bagaimana tadi Bram bersikap sedih dan marah saat bela mengatakan jika Sintia sudah meninggal. apalagi Bram juga tahu jika kakaknya punya riwayat penyakit jantung masa dia tega menyakiti sang kakak dan membuatnya meninggal.
ia melihat semua panggilan telepon sang kakak dan tidak ada yang aneh, ia juga melihat foto-foto yang ada di handphone milik sang kakak sama sekali tidak ada yang aneh, lalu ia mulai melihat pesan di handphone itu, betapa kagetnya Bela dengan isi pesan yang ada di handphone milik sang kakak, satu pesan berasal dari ibunya Bram yang merekam proses ijab qobulnya Bram bersama dengan wanita lain, lalu ia di kirimkan ke pada Sintia.
" Sial, jadi semua ini gara-gara ibunya Bram.. mereka kenapa jahat sekali pada Kakak padahal kakak selalu baik pada keluarga Bram "
Di tulis juga jika mulai hari itu Sintia di larang untuk menggangu kehidupan Bram lagi karena Bram sudah menikah dengan perempuan yang sehat dan kaya, ia mengancam jika sampai Sintia masih menemui Bram, mereka tidak akan segan-segan untuk menyebut Sintia sebagai seorang wanita perebut suami orang lain lalu menyebarkan hal itu pada semua orang.
" Siapa yang sebenarnya merebut Bram dari wanita itu, kalian benar-benar berengsek.. lihat saja nanti pembalasan ku nanti.. " ucap Bela dengan nada marahnya ia tidak terima dengan isi pesan ibunya Bram.
Masih dengan raut wajah yang marah dan kesal ia pun kembali melihat satu pesan lagi dari number baru yang tidak di kenal sama sekali, namun ia sungguh di buat kaget kali ini karena pesan itu mengirimkan foto bram dan seorang wanita yang sedang tidur dalam satu selimut bersama di sebuah hotel, Dan wanita itu adalah wanita yang sekarang menjadi istrinya Bram, satu foto lagi yang dia kirimkan adalah Foto Bram sedang tidur bersama wanita itu tanpa menggunakan pakaian sehelai pun. Dia berpesan jika sampai kapanpun Bram pasti aka jadi miliknya bagaimana pun caranya.
" Sial, wanita itu adalah wanita ******, mereka malah menjadikan wanita itu sebagai menantunya sedangkan kakakku adalah wanita baik-baik malah tidak mereka restui, sungguh lucu sekali mereka " ucap bela sambil meneteskan air matanya
Pantas saja kakaknya bisa kambuh seperti itu mereka manusia yang tidak punya hati, bagaimana bisa mereka melakukan itu, bukanlah mereka yang paling tahu bagaimana penyakit Sintia, dikira selama ini jika keluarga Bram setuju dengan hubungan sang kakak dengan putranya karena sang kakak tidak pernah mengatakan jika keluarga Bram tidak menyukainya, dia selalu bicara jika keluarga Bram sangat baik padanya.
Mereka sama saja dengan membunuh Sintia secara tidak langsung, Bela benar-benar di buat marah pada keluarga Bram, ia akan membalaskan perbuatan mereka satu-persatu, membalaskan rasa sakit di hatinya karena kehilangan sosok seorang kakak yang ia sayangi.
Ia berjanji akan menghancurkan kehidupan Bram dan keluarganya termasuk rumah tangga Bram, Bela tidak akan membiarkan orang-orang jahat itu bahagia di atas penderitanya dan kakaknya. Sampai kapanpun ia tidak akan memaafkan perbuatan mereka
" Mungkin sekarang kamu sudah menang wanita ******, tapi kamu lihat kedepannya apa yang akan aku lakukan padamu " ucap Bela sambil tersenyum sinis.
Bersambung....
pokoknya endingnya mereka jadi keluarga bahagia
pdhal ceritanya bagus lho.....
kasih bonchap ya thor...thor....thor,pliiissss mode maksa nih 🙏🙏