NovelToon NovelToon
DI BAWAH LANGIT YANG SAMA

DI BAWAH LANGIT YANG SAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Raja Tentara/Dewa Perang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Isekai / Epik Petualangan
Popularitas:276
Nilai: 5
Nama Author: Wisnu ichwan

"Di Bawah Langit yang Sama" adalah kisah tentang dua jiwa yang berbagi ruang dan waktu, namun terpisah oleh keberanian untuk berbicara. Novel ini merangkai benang-benang takdir antara Elara yang skeptis namun romantis, dengan pengagum rahasianya yang misterius dan puitis. Saat Elara mulai mencari tahu identitas "Seseorang" melalui petunjuk-petunjuk tersembunyi, ia tak hanya menemukan rahasia yang menggetarkan hati, tetapi juga menemukan kembali gairah dan tujuan hidupnya yang sempat hilang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu ichwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Operasi Midas Logam dan Jaring Labalaba

​Annelise menatap layar laptopnya, matanya terasa panas dan kering. Udara di sub-basement itu dingin, tetapi otaknya terasa mendidih karena kelelahan. Dia telah berada di mode bertahan hidup sejak tubuhnya menghantam sungai, dan kini dia harus beralih ke mode serangan siber tingkat tinggi.

​"Jaring Laba-Laba dan Bukti Delta hanyalah pengalih?" Annelise mengulanginya, berusaha memproses instruksi itu. "Ayah sudah menyusunnya agar menjadi pukulan yang mematikan."

​Suara Athena di telepon terdengar tanpa emosi, sebuah dinding profesionalisme yang meyakinkan. "Dan Dharma tahu itu, Annelise. Mereka telah melihat cetak biru, atau setidaknya memprediksi modus operandi ayahmu. Data mentah yang seharusnya kamu publikasikan dari sini akan segera dinetralisir, bahkan mungkin diubah menjadi serangan balik yang mendiskreditkanmu. Kita butuh sesuatu yang lebih elementer. Sesuatu yang akan mengalihkan pandangan mereka dari layar monitor dan mengarahkannya ke buku besar."

​"Operasi Midas," bisik Annelise, memandang kunci kuningan di tangannya. Nama itu terasa seperti ironi; Raja Midas mengubah segala sesuatu menjadi emas, tetapi ini tentang menjatuhkan sebuah kerajaan.

​"Benar. Operasi Midas, seperti emas. Ini tentang menggerogoti basis finansial mereka, bukan hanya reputasi. Mereka mengharapkanmu menjadi whistleblower siber, bukan perampok bank virtual. Dengarkan baik-baik. Kamu punya $1,000 tunai. Itu adalah cadangan daruratmu."

​"Ya. Di sol sepatuku."

​"Lupakan soal itu. Langkah pertama, kita akan menggunakan Bukti Delta. Kamu punya USB drive baru dari meja. Masukkan ke laptopmu."

​Annelise mengambil USB drive itu dan mencolokkannya.

​"USB itu bersih," lanjut Athena. "Aku sudah memuatkan kernel Perseus ke sana. Sekarang, buka panel komunikasi, dan sambungkan laptopmu ke Jaringan Laut Merah. Cepat."

​Jantung Annelise berdebar. Jaringan Laut Merah (JLM) adalah jaringan enkripsi milik ayahnya, sebuah terowongan siber yang sangat tersembunyi, terlindungi oleh lusinan lapisan proxy dan firewall yang bergerak.

​"Aku tersambung," katanya.

​"Baik. Transfer semua file yang terkait dengan Bukti Delta ke USB drive. Jangan tinggalkan jejak di laptopmu. Lalu, kita akan menggunakan kartu akses hitam."

​Annelise dengan cepat mentransfer dokumen-dokumen encrypted yang telah ia bawa sejak pelariannya. Ini adalah data audit internal Dharma, yang memperlihatkan korupsi mendalam yang melibatkan pejabat tinggi pemerintah.

​"Selesai."

​"Ambil kartu akses hitammu. Di sudut kanan atas, ada micro-switch. Geser itu. Kartu itu sekarang menjadi single-use burner card."

​Annelise meraba kartu itu. Ada tonjolan kecil. Ia menggesernya. "Sudah."

​"Sekarang, buka pintu baja di belakangmu. Lihat kotak surat tua yang kamu gunakan tadi? Masukkan USB drive dan kartu akses burner itu ke sana. Segel itu akan menyala merah, menunjukkan bahwa kartu itu telah diaktifkan."

​Annelise menelan ludah. "Membuang bukti?"

​"Bukan. Merekam bukti. Kotak surat itu adalah titik penurunan data (DDA) yang dirancang ayahmu. Ini akan mengirimkan salinan Bukti Delta ke Jaring Laba-Laba, tetapi melalui rute yang sangat lambat dan kompleks. Kita akan mengatur agar data itu muncul 48 jam dari sekarang. Ini akan menjadi sinyal palsu bahwa kamu sedang bersembunyi untuk mengatur publisitas."

​Annelise melakukan apa yang diperintahkan. Ia membuka pintu baja, keluar sebentar ke lorong yang gelap, dan memasukkan USB drive dan kartu ke dalam kotak surat. Ketika ia menarik tangannya, lampu kecil di bawahnya berkedip merah terang sebelum mati.

​Ia kembali masuk, mengunci pintu baja dengan kunci kuningan, dan kembali ke panel komunikasi.

​"Selesai. Gelombang pasang palsu sudah diatur."

​"Bagus, Annelise. Mereka akan menghabiskan dua hari memburu dan menetralkan data yang sudah terlambat. Itu akan memberi kita ruang gerak. Sekarang, saatnya ke inti dari Operasi Midas."

​Athena menginstruksikannya untuk mengaktifkan lapisan sekunder di panel komunikasi. Layer ini, yang disamarkan sebagai aplikasi cuaca kuno, membuka antarmuka darknet yang tersembunyi.

​"Ini adalah pasar gelap Ayahmu," kata Athena. "Semua orang yang pernah bekerja dengannya menggunakannya untuk komunikasi non-jejak. Masalahnya, mereka semua mengenali signature Perseus."

​"Jadi, kita menyamar?"

​"Tidak. Kita menyamar sebagai target. Dharma memiliki dua aset likuiditas yang paling sensitif. Yang pertama, dan yang paling rentan: sebuah jaringan dompet aset kripto yang tersembunyi. Dompet itu berisi dana yang dicairkan untuk penyuapan jangka pendek."

​"Dan kita akan mencurinya?"

​"Tidak. Itu terlalu mudah dilacak. Kita akan membuangnya. Kamu akan menyebarkan berita bahwa kamu akan mengungkap alamat dompet-dompet itu kepada publik. Bukan mencurinya, tapi menghancurkannya."

​Annelise menyalakan senter merahnya. Cahaya itu memantul di mata lelahnya. "Efeknya?"

​"Kepanikan finansial. Mereka tidak peduli jika data mereka bocor, mereka akan sangat marah jika uang mereka hilang. Saat para eksekutif dan politisi melihat dana 'cadangan' mereka terancam, mereka akan fokus pada firewall finansial, melupakan ancaman Perseus. Mereka akan panik dan mulai menarik dana besar-besaran, menciptakan keretakan internal."

​"Bagaimana dengan kunci kuningan ini?" Annelise menunjuk ke kunci kuningan itu.

​"Ini adalah pemicunya, Annelise. Kunci ini adalah kunci fisik untuk server utama Dharma, yang juga mengontrol dompet kripto mereka. Ini tidak hanya membuka data. Ini adalah kunci fisik yang akan meyakinkan mereka bahwa kamu bisa mengakses setiap bagian dari sistem finansial mereka."

​"Tapi aku tidak bisa."

​"Mereka tidak tahu itu. Yang penting, mereka melihat sinyal. Sekarang, masukkan kode yang kuberikan tadi: A47.11-Tembaga ke dalam antarmuka darknet."

​Annelise mengetikkan kode itu. Layar laptopnya berkedip. Sebuah saluran komunikasi aman muncul, bertuliskan "Operasi Midas: Logam Mulia."

​"Sekarang, rekam suara, Annelise. Gunakan mikrofon laptopmu. Kamu harus menggunakan intonasi Elara yang lama—marah, tergesa-gesa, dan sedikit panik. Jangan biarkan mereka berpikir kamu sudah bersembunyi dengan aman."

​Annelise menarik napas dalam-dalam, memanggil energi sisa yang dimilikinya. Ia harus kembali menjadi Elara yang rapuh dan dikejar-kejar.

​"Apa yang harus kukatakan?"

​"Sederhana. 'Dharma! Aku punya kunci. Kalian tidak akan lolos. Jam 09.00 besok, seluruh daftar aset kripto kalian akan ada di publik. Siapkan tim legalmu, kalian akan membutuhkan pengacara yang jauh lebih mahal daripada yang sudah kalian bayar.'"

​Annelise menyipitkan mata. Ini adalah sandiwara yang berisiko. "Mereka akan tahu itu aku."

​"Itu tujuannya. Ucapkan itu. Dan lampirkan satu hal lagi: foto kunci kuningan itu. Foto yang diambil di tanganmu. Biarkan mereka melihat detail kuningan itu."

​Annelise memposisikan kunci kuningan itu di meja, menyalakan kamera laptopnya, dan mengambil gambar. Lalu, ia merekam pesannya dengan suara yang sedikit gemetar, berakting seperti seseorang yang kehabisan waktu.

​Setelah selesai, ia memuat rekaman suara dan foto itu ke saluran A47.11-Tembaga.

​"Kirim," perintah Athena.

​Annelise menekan tombol kirim.

​"Bagus. Misi pengalihan telah selesai. Sekarang, Dharma akan mengarahkan semua sumber daya siber mereka ke dompet kripto, berusaha memindahkannya atau melacakmu melalui jejak broadcast suara itu. Mereka akan yakin bahwa kamu berada di safehouse yang tidak aman, siap untuk memublikasikan data. Mereka tidak akan menduga kamu mengirimkan ini dari sub-basement yang aman, dan yang terpenting, mereka tidak akan mengharapkanmu untuk tidur selama tiga jam. Tidurlah, Annelise. Kita akan bertemu lagi jam 06.00 pagi. Kita punya misi yang lebih sulit, setelah mereka lengah."

​Pesan terakhir Athena terasa seperti izin. Annelise mematikan laptopnya, membiarkan keheningan rumah aman itu menyelimutinya. Dengan kunci kuningan yang masih ia genggam, ia berbaring di tempat tidur lipat.

​Dia bukan lagi Elara, bukan lagi Annelise. Dia adalah senjata. Dan senjata itu kini harus diisi ulang. Operasi Midas telah dimulai, dan panggung pengalihan sudah terpasang. Yang perlu dilakukan Annelise kini hanyalah menunggu pagi dan menyaksikan kepanikan Dharma.

1
Johana Guarneros
Aku suka banget sama cerita ini, jangan berhenti menulis author!
marmota_FEBB
Mantap nih!
Wisnu ichwan: tengkyuuu 🙌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!