Kemarahan Sang Penghuni

Warga Kampung Legok selesai menguburkan Hewan ternak mereka hingga sore bahkan mereka tak sempat untuk pergi ke ladang, karna mereka ingin semuanya beres hari ini juga, tapi di antara mereka yang masih mempunyai Hewan ternak mereka bergegas pergi untuk mengambil rumput karna mereka tak ingin Hewan ternak mereka kelaparan meski Hewan ternak mereka sekarang sedikit tapi tetap harus di berikan makan.

Waktu berlalu dan malam pun tiba, warga Kampung mulai was-was, mereka takut akan ada kejadian seperti malam kemarin dan mereka juga takut Hewan ternak mereka yang tersisa akan kembali ma-ti dengan cara yang sama. Tapi mereka ingat dengan nasehat dari Abah Kohar, bahwa jangan takut sesuatu kecuali takut kepada Allah. Malam itu pun mereka berkumpul di Mushola yang ada disana karna Abah Kohar meminta mereka berkumpul untuk mengaji dan berdoa bersama agar mereka semua di jauhkan dari segala marabahaya dari gangguan Jin dan Setann.

.

.

.

Sementara di waktu yang sama di tempat yang berbeda, terlihat seorang istri sedang melarang Suami nya agar tak pergi dari rumah karna dia takut akan ada kejadian seperti malam kemarin. hingga akhirnya Sang Suami mengalah untuk menuruti kemauan Istrinya, malam pun makin larut dan suasana tiba-tiba mencekam.

"Kreeeettttt" Terdengar suara pintu dapur terbuka.

"Mas, Mas bangun deh kamu denger gak suara yang buka pintu dapur? " Ujar sang Istri, ya mereka pasangan Suami Istri dan Sang Suami adalah salah satu mandor pembangunan di Kampung Legok. Namanya adalah Pak Karim dan nama Istri nya Mimah.

"Huaah.. ada apa Dek, kok bangunin Mas sih ini kan baru jam sebelas? Tanya Pak Karim.

" Pak dengar deh kok ada yang buka pintu dapur. "Ujar Bu Mimah.

Pak Karim terlihat mendengar kan dengan seksama, dan makin di dengarkan suaranya makin jelas bahkan terdengar seperti ada orang yang berjalan di dapur mereka. Dengan perasaan takut Pak Karim bangun dari tidur nya dia penasaran dan dia akan melihat siapa orang yang sudah masuk ke dapur nya, bukankah di depan ada Satpam! Terus kenapa sekarang rumah mereka ke datangan maling, karna Pak Karim berpikir yang membuka pintu adalah maling.

" Mau kemana mas.? Tanya Mimah.

"Mau ke dapur, Mas mau liat siapa yang sudah berani masuk ke rumah kita" Ujar Pak Karim.

"Aku ikut Mas" Ujar Mimah.

Pak Karim pun mengangguk tanda dia menyetujui ke inginkan Bu Mimah Pak Karim juga memberikan isyarat agar Bu Mimah jangan berisik. Mereka Mengendap-ngendap pergi ke dapur bahkan Bu Mimah terlihat berpegangan sangat erat kepada Pak Karim, ketika sampai di dapur mereka tak melihat ada nya seseorang bahkan pintu di sana tertutup rapih tak ada sedikit pun bekas seseorang membukanya.

"Loh.. gak ada siapa-siapa Mas" Ujar Mimah.

Pak Karim mengangguk sebagai jawaban nya kepada Bu Mimah, namun tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara seperti barang jatuh di ruang tengah rumah mereka.

Praank...

Piaarrrt..

Mendengar suara itu mereka bergegas ke ruang tengah, dan mereka kembali terkejut karna disana tidak ada orang atau pun kucing. Seketika bulu kuduk keduanya meremang, mereka yakin Teror seperti malam kemarin kembali datang lagi. Di saat mereka sedang merasakan perasaan takut yang mulai menjalar ke tubuh mereka tiba-tiba terdengar suara seseorang sedang menangis.

"Hiikks... Hikkss.." Suara tangisan itu begitu pilu, belum reda suara tangisan itu sekarang di timpali dengan suara seseorang yang sedang tertawa.

"Hihihihihi... Hihihihihi... Hihihihihi".Seketika Bu Mimah merasa tubuhnya kaku, Pak Karim pun merasakan lemas di kakinya.

belum juga reda rasa takut mereka sekarang di tambah dengan adanya angin yang datang tiba-tiba.

Wuss.. Wuss..

Hordeng dan tirai di rumah Pak Karim tertiup angin itu, bahkan pintu rumah mereka terbuka.

Brakkk..

Belum sampai disana rasa keterkejutan dan takut mereka sekarang lampu gantung yang ada di rumah mereka juga terjatuh dengan keras sampai suara nya menggema memenuhi semua ruangan itu.

Piaaarrrr...

lampu gantung terjatuh tepat di hadapan Pak Karim dan Bu Mimah. Seketika Bu Mimah pingsan karna dia sudah tak sanggup lagi menahan rasa takutnya, dengan keadaan lemas Pak Karim mengangkat tubuh Bu Mimah. Dia bergegas keluar menuju ke garasi untuk mengambil mobilnya Pak Karim akan membawa Bu Mimah ke rumah sakit, dia pun harus mengobati kakinya yang terkena pecahan kaca dari lampu gantung rumah nya.

Pak Karim sadar semua ini berkaitan dengan pekerjaan yang dia terima,karna ketika Pak Karim ikut ke Kampung Legok untuk menilai lokasi pembangunan dia merasakan ada hal yang aneh. Pas pertama menginjakan kakinya disana Pak Karim merasa tidak nyaman dan tengkuknya terasa berat sekali setelah pulang dari Kampung itu. Dan sekarang seakan Teror mengikuti karna begitu banyak kejanggalan serta hal yang menyeramkan terjadi setelah Pak Karim pulang dari Kampung itu.

BERSAMBUNG...