NovelToon NovelToon
Transmigrasi Negeri Duyung

Transmigrasi Negeri Duyung

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / TimeTravel / Romansa Fantasi / Time Travel / Kebangkitan pecundang / Fantasi Wanita
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Fantasi

Xaviera marcella, Remaja usia 17 tahun harus menerima nasib yang buruk. di mana dia tinggal di panti asuhan, selalu dibully dan dijauhi. ia tumbuh menjadi gadis yang pendiam. suatu hari, ia bermimpi bertemu dengan gadis cantik yang meminta pertolongan padanya. itu berlangsung sampai beberapa hari. di saat ia sedang mencari tahu, tiba-tiba kalung permata biru peninggalan ibunya menyala dan membawanya masuk ke sebuah dimensi dan ia pun terhempas di jaman peradaban. hari demi hari ia lalui, hingga ia bertemu dengan gadis yang ada di mimpinya. ternyata gadis tersebut merupakan seorang putri dari negeri duyung. ia pun dijadikan pengawal utama untuk melindungi putri duyung itu.

gimana kisah selanjutnya? akankah Xaviera mampu menjaga putri duyung itu? ikuti kisah selanjutnya hanya di sini🥰
NO PLAGIAT!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Fantasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terjatuh ke dimensi lain

Sudah berhari-hari Xaviera mimpi hal yang sama berulang kali namun ia masih tidak mengerti apa yang dimaksud dari mimpi itu. Meminta pertolongan padanya namun ia sendiri tidak tahu harus melakukan apa. Kebetulan hari ini weekend jadi dirinya hanya ada di sekitaran panti saja dan membantu membersihkan area sekitar atau piket mingguan.

Ia mengepel lantai sembari termenung memikirkan hal yang diluar nalarnya. Pikirannya masih terbayang pada wajah cantik bersisik ikan tersebut. Namun di tengah lamunannya, kepalanya seolah ada yang melempar botol ke arahnya. Saat dilihat itu adalah pengasuh panti yang tengah menatapnya tajam.

"Kalau piket itu yang bener! Lihat tuh masih kotor.. ngepel sambil bengong, cepat selesaikan!"

"Iya kak," ujarnya sekenanya.

Pengasuh itu segera pergi namun masih menatap tajam dirinya. Xaviera menjadi anak emas di sana, tak heran jika ada yang iri dengannya. Namun mereka tidak berani untuk membalasnya langsung sebab Denaly selalu ada untuknya. Maka dari itu, Xaviera sering dimarahi ketika jam piket seperti ini. Namun untuk Xaviera sendiri ia tidak ambil pusing, ia dimarahi jika sedang berbuat kesalahan jadi tidak ambil hati ucapan pengasuh seniornya.

Setelah beberapa jam membersihkan area panti, Xaviera membersihkan diri di kamar mandi kamarnya. Saking istimewanya ia memiliki kamar pribadi dan kamar mandi pribadi. Badannya lengket karena hampir semua pekerjaan ia yang mengerjakan. Setelah bersih kembali, ia kembali duduk di bangku meja belajarnya. Sembari memegangi artikel tentang permata biru yang sudah ia print.

Xaviera melepas pengait kalungnya itu, Ia pun menaruh dokumen itu tepat di depan wajahnya sekaligus mendekatkan dengan kalung permatanya. Ia kembali teringat ada sebuah kalimat yang sempat ia print. Dan setelah mencari, ternyata benar ada. Ia pun kembali meneliti kalimat tersebut dan mulai membacanya.

"Cahaya permata akan kembali, kebersihan dan ketulusan hati akan mengubah takdir. akan datang satu jiwa yang menanti walau tiada ujungnya..." monolognya membaca kalimat yang tercantum di artikel tersebut.

"Maksud kalimat ini seperti apa? Ketulusan hati?"

Di tengah termenungan mencari jawaban, tiba-tiba saja kalung yang berada di tangannya kembali bersinar. Matanya kembali tercengang melihat fenomena tersebut. Namun kali ini cahayanya benar-benar terang sampai menembus ruangan tersebut. Cahaya itu seolah membentuk sebuah portal dimensi, Tiba-tiba ia merasakan tubuhnya tersedot dan masuk ke dalam lubang cahaya tersebut.

"Haaaaaaaa...." jeritnya saat masuk ke dalam cahaya tersebut. Tubuhnya sudah termasuk ke dalam portal cahaya itu dan perlahan mulai menghilang. Bukan cuma cahayanya namun kalung serta Xaviera ikut masuk ke dalamnya.

***

"Aaaaaaaaa.... apa yang terjadiiiii?!!!"

Ia merasakan tubuhnya melayang, lalu terasa seperti terjun bebas di atas langit. Namun setelah lama melayang di angkasa, tubuhnya terjatuh dari ketinggian dan terhempas kuat ke tanah dan mengakibatkan bunyi yang lumayan kuat.

Baammmnnn....

Xaviera awalnya tidak sadar, namun ia perlahan membuka matanya. Ia kembali terkejut ketika ia sudah berada di tempat yang tidak ia kenali. Saat hendak membangunkan tubuhnya, ia merasakan sakit yang luar biasa. Matanya terus melihat sekeliling ternyata ia sekarang berada di tengah hutan sebab tempatnya sekarang dipenuhi pepohonan lebat.

Lalu ia tak sengaja melihat kalungnya ada tak jauh dari tempatnya. Rupanya kalung tersebut ikut masuk bersamanya. Ia pun berusaha mengambil kalung itu kembali dan memasangnya di lehernya. Dan keanehan kembali terjadi, kalung tersebut kembali bercahaya namun tidak seterang tadi. Seketika rasa sakit di badannya mulai menghilang serta luka bekas jatuh pun perlahan sembuh.

Ia baru menyadari jika ini bukan kalung biasa melainkan kalung ajaib. Kali ini bukan raut terheran malahan raut wajah gembira setelah tahu jika kalung miliknya memiliki kekuatan yang sangat berguna.

"Ternyata.. kalung ini, kalung ajaib. Kenapa gue baru sadar sekarang ya? Akhhh terserah, yang penting ini gue jatuh di mana?"

Karena ia tidak bisa terus berdiam diri, Xaviera mengambil jalan lurus ke depan untuk mencari jalan keluar sembari menemukan informasi tentang kota ini. Setiap langkahnya selalu berhati-hati sebab ini berada di hutan. Ia takut ketika ada orang jahat atau makhluk aneh yang ada di sini menyerangnya.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara yang berasal dari semak-semak, lalu keluarlah seekor hewan aneh dan memiliki bentuk yang unik. Xaviera kembali tercengang dengan apa yang ia lihat, ia pun mendekat pada hewan tersebut.

"Ini? Gue pernah baca, ini nenek moyangnya kelinci ternyata sebesar ini.."

Lalu ia kembali melanjutkan perjalanannya, pandangannya terus menyusuri seluruh hutan tersebut. Ia takjub akan pemandangan hutan tersebut yang sangat cantik, bersih dan nyaman. Tidak ada sampah yang mengotori hutan tersebut. Ia juga menemukan bunga-bunga yang langka dan diketahui itu bunga jaman peradaban manusia.

Ia pun terdiam seiring keanehan dan keunikan yang ia lihat barusan. Hewan, tumbuhan dan lainnya ini adalah berasal dari jaman peradaban manusia kuno. Ia pun terkejut ketika ia baru menyadari kini ia berada di mana.

"Jadi?! Sekarang gue ada di jaman peradaban? Tidak mungkin.. tapi hewan dan tumbuhan tadi? Yakali gue salah baca buku aaaakhhh... gimana gue bisa keluar dari sini?!!"

Di tengah gerutunya, ia kembali kepikiran soal permata biru yang membuatnya sampai ke sini dan soal mimpi itu? Apa mereka saling terhubung sama lain?

"Kalung, permata biru, wanita itu.. gue yakin karena ini gue ada di sini. Baiklah.. sebelum gue pulang, gue akan menuntaskan semuanya. Sepertinya bertualang di sini sangat seru." ucapnya sembari tersenyum. Xaviera sangat menyukai yang berbau sejarah. Ia sangat ingin untuk menjelajahi seluruh dunia, namun itu tidak mungkin dilakukan sebab ia masih sekolah. Maka dari itu, kali ini ia bersemangat untuk berpetualang sembari memecahkan misteri tentang kalung permata bercahaya itu dan menemukan gadis yang ada di mimpinya.

***

Sudah berjam-jam Xaviera menyusuri hutan namun belum ada ujungnya juga. Padahal hampir 5 jam lebih ia berjalan untuk mencari jalan keluar namun belum menemukan juga. Perutnya sudah merasakan lapar dan dahaga akibat perjalanan tadi. Di tengah kelaparan, Xaviera mencoba mencari buah atau apapun yang bisa di makan. Namun ia pun ragu apakah buah itu aman di makan? Akhirnya ia memutuskan untuk tidak memakan itu.

Ia pun melanjutkan perjalanan sembari memegangi perutnya yang lapar. Dan setelah berjalan lagi, ia mencium bau masakan yang lezat yang tak jauh dari sana. Ia beranggapan ada penduduk yang tinggal di sini, alhasil Xaviera pun langsung berlari untuk mencari sumber bau tersebut.

Saat mengendap mencari bau makanan, Xaviera melihat segerombolan orang yang sedang memasak makanan di sana. Dan orang itu seperti manusia pada umumnya dan besarnya pun sama. Xaviera pun tersenyum ketika melihat ada manusia di hutan ini, jadi ia bisa meminta sedikit makanan untuknya. Ia pun keluar dari persembunyian dan berlari ke arah mereka.

"Toloooongg... tolong aku, aku kelaparan.."

Brak...

Xaviera tersandung batu sampai terjatuh, orang-orang tersebut terkejut ada orang yang mendekat ke arah mereka. Segera mereka menyiapkan senjata untuk menjaga diri mereka. Xaviera meringis kesakitan akibat tersandung, ketika melihat ke arah mereka ia syok ketika semua orang mengarahkan pedang padanya.

"Stop! Aaa-aku bukan orang jahat! Aku.. aku mau minta makanan."

Orang-orang tersebut saling berpandangan karena tidak mengerti apa yang Xaviera ucapkan. Mereka masih mengacungkan senjata padanya. Xaviera kelimpungan karena tidak bisa bicara dengan mereka. Tiba-tiba saja kalungnya menyala dan membuat orang-orang itu terdiam memandangi kalung yang dipakai Xaviera tersebut.

"Apa kalian mengerti? Aku bukan orang jahat.. aku.. bukan.. orang.. jahat." ujarnya seolah memberikan bahasa isyarat. "Aku hanya ingin meminta sedikit makanan, apakah boleh? Aku kelaparan."

Seketika orang-orang itu menurunkan senjatanya dan membuat Xaviera menghela nafas. Entah terlihat dari raut wajah mereka seakan memberikan kode para rekannya masing-masing. Namun Xaviera tidak menyadari hal itu.

"Kamu kelaparan? Marilah makan bersama, kita sudah masak banyak sekali."

Xaviera tercengang ketika mendengar bahasa yang diucapkan orang itu ternyata dimengerti olehnya dan begitu juga sebaliknya.

"Kalian mengerti bahasaku?"

"Iya, kami mengerti.. makanlah, ini untukmu." Orang itu memberikan sebuah mangkuk berisi sup pada Xaviera. Ia pun menerimanya dengan senang hati, "terima kasih.." tanpa berlama-lama ia memakan sup tersebut dengan lahap karena kelaparan. Ia senang di hutan ini masih ada orang yang baik menolongnya ketika sedang kesulitan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!