Dia bernama Althea Martin, seorang gadis yang selalu ceria dan ramah kepada siapa pun. Panggil saja Thea, dia juga terkenal dengan kepintarannya yang membuat dia mendapatkan beasiswa sehingga membuat kakak tirinya merasa iri. Tapi semua itu berubah setelah ibunya meninggal dunia, 4 tahun yang lalu. Kehidupannya berubah 180 derajat, mempunyai ibu tiri dan saudara tiri membuat Thea di sisihkan oleh sang ayah yang lebih menyayangi kakak tirinya dengan alasan wanita yang dia nikahi sekarang adalah cinta pertamanya.
Ternyata ayahnya sudah mengkhianati sang ibu, sejak lama sehingga perselingkuhan ayahnya menghasilkan kakak tirinya. Karena perjodohan ia terpaksa menikahi ibunya Althea, Althea diam-diam bergabung dengan kelompok mafia bawah tanah tanpa sepengetahuan keluarganya. Althea sering mendapatkan kekerasan di dalam rumahnya, baik dari ayah kandungnya maupun ibu tirinya. Althea dipaksa oleh ayahnya untuk menikahi seorang pria yang kejam dan dingin untuk menikah. Simak ceritanya yuk !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 Hukuman
1 bulan sudah Thea diperlakuan baik oleh Wisnu, tapi walau pun begitu Thea sama sekali tidak senang. Dia tahu semua itu tidak tulus dari hatinya, melainkan ada niat terselubung di dalamnya. Thea mengikuti permainan yang di mainkan sang ayah.
“Sayang, apa boleh ayah bicara sesuatu sama kamu ?” Tanya Wisnu
“Bicara saja ayah, bukankah selama ini kamu selalu tidak pernah meminta izin untuk sekedar berbicara ?” Ujar Thea
Sedangkan Wisnu sedang menahan emosinya karena ucapan Thea.
“Dasar anak krang ajar, kalau aku tidak membutuhkannya aku tidak akan merendahkan diri seperti ini” Gumam Wisnu
Thea yang melihat perubahan rau wajah Wisnu, tertawa senag dalam hati.
“Ini baru awalnya Wisnu” Ucap Thea dalam hati
“Thea, sekarang perusahaan ayah sedang diambang kebangkrutan untuk itu ayah melakukan pinjaman pada seseorang untuk membayarnya. Tapi orang itu, meminta salah satu putri ayah untuk dijadikan istrinya” Jawab wisnu
“Bukankah selama ini perusahaan baik-baik saja setahu aku, mungkin saja anda memakai uang perusaaan selama ini untuk membiayai istri dan anak anda yang suka berbelanja barang mewah. Apa tadi ?, anda meminta saya untuk menikahi orang itu ? Kenapa bukan anak anda sendiri tuan Wisnu yang terhormat ?” Ujar Thea
“Thea jaga ucapan kamu” Ucap Astrid tiba-tiba yang keluar vdai persembunyiannya
“Kenapa saya yang harus menjadi pelunas hutang kalian ? Kenapa tidak anak kesayang kalian saja ? Bukankah aku bukan siapa-siapa disini ?” Tanya Thea
Plak …
Plak …
Plak …
Tamparan yang Thea dapatkan dari tangan Wisnu sendiri, sehingga hidung dan bibirnya berdarah.
“Aku sudah berbaik hati berbicara dan memintamu dengan baik-baik, tapi kamu tidak tahu sopan santun terhadap orang tua. Apa kamu tidak di ajarkan Hah ?!” Ucap Wisnu
Thea tertawa mendengarkan celotehan wisnu
“Aku tidak pernah diajarkan untuk menghormati orang yang berbuat jahat padaku, dan aku tidak perlu sopan santun kepada kalian karena selama ini kalian tidak pernah menganggap akua da di rumah ini” Jawab Thea
Wisnu sangat marag mendengar ucapan Thea, dia langsung menarik tangan Thea lalu mencambuknya beberapa kali dengan sabuknya. Dari bagian punggung hingga kakinya, Thea tidak berteriak atau pun menangis mendapatkan itu semua. Bahkan darah segar meulai keluar dari punggungnya, Aisyah yang melihat kekejaman tuannnya tidak sampai hati hingga dia mencoba untuk menolongnya tapi Aisyah langsung di pegang oleh Asytdi.
“Tuan, saya mohon jangan lakukan ini pada non Thea. Kasihan dia tuan” Ucap Aisyah sambil menitikan air matanya
“Diam kamu bi, apa kamu juga mau seperti itu ?” Tanya Astrid
Aisyah terus membrontak dari genggaman Astrid hingga Aztrid mendorongnya hingga mengenai ujung meja, membuat kepala Aisyah berdarah. Thea yang melihat itu langsung berlari memeluk pengasuhnya.
“Bibi” Ucap Thea
“Bibi tidak apa-apa non, ya allah non kasihan sekali kamu” Ujar Aisyah yang melihat keadaan Thea
“Kalian semua biadab, kalian tidak patut disebut manusia, kalian itu seperti binatang” Sarkas Thea lalu melihat Aisyah yang langsung pingsan
“Marni” Teriak Wisnu
“I-iya tuan” Ucap Marni takut
“Bawa Aisyah ke kamarnya lalu obati lukanya, mami bantu Marni” Ujar Wisnu
Wisnu langsung menari tangan Thea, lalu membawa membawanya ke Gudang belakang.
“Kamu sudah melawan aku, maka kamu harus tanggung akibatnya” Ucap Wisnu sedangkan Thea hanya tersenyum sinis
“Aku akan membalas semua ini berkali lipat dari yang sudah anda lakuakan terhadap saya, besok anak kalian akan merasakan sakitnya beberapa kali lipat dari ini” Ujar Thea sambil tersenyum smirk
“Tidak usah banyak cingcong, nikmati saja hukuman dariku” Jawab Wisnu lalu pergi meninggalkan Thea di dalam Gudang
Setelah Eisnu pergi, Thea berjalan menuju lemari yang sudah lapuk walau pun dia harus berjalan dengan tetatih. Thea mengambil selimut yang sudah using lalu menggelarnya, dia langsung duduk dan menyandarkan tubuhnya di tembol dna mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.
“Hallo queen” Ucap orang itu
“Hallo, aku ingin kamu membuat orang yang saya kirimkan fotonya babak belur tapi jangan sampai mati” Ujar Thea
“Baik queen” Jawab orang itu
Setelah panggilan tepon berakhir Thea mengirimkan foto kepada orang tersebut, yang tidak lain adalah foto Rinka.
“Selamat menikati pertunjukan besok, untuk kalian” Ucap Thea smabil tertawa mengerikan
*****
Sedangkan di kamar Wisnu, dia sangat kesal karena tidak berhasil membujuk Thea.
“Bagaimana ini, apa yang harsu aku katakana kepada tuan Gibran. Dia pasti marah besar kalau tahu semua ini, balqi kenapa kamu memberikan anak pembangkang seperti dia. Kenapa tidak kamu bawa saja bersamamu di alam sana” Ucap Wisnu
“Ayah, aku gak mau kalau Rinka yang menjadi pengganti anak kurang ajar itu” Ujar Astrid yang baru saja datang
“Terus kita harus bagaimana bu ? Anak itu lebih memilih di sakiti daripada menuurti kemauan kita” Kata Wisnu
“Aku punya ide yah, sini aku bisikan” Jawab Astrid lalu membisikkan ke telingan suaminya
Wisnu menganggukkan kepalanya mendengar ide istrinya itu.
“Oke bu, aku setuju sama ide kamu. kamu memang istri yang terbaik” Ucap Wisnu memeluk sang istri
“Sudah sekarang kita istirahat, biarkan saja anak itu kelaparan di gudang” Ajak Astrid
Di Gudang, Thea yang baru saja bangun dari tidurnya merasakan lapar akrena dari siang dia belum makan.
“Aduh … aku lapar banget, aku dari pagi belum makan dan sekarang belum makan pantesan aku lapar” Ucap Thea mengelus perutnya
“Tenang duhai cacing kita pasti makan, kau harus bersabar ya” lanjut Thea
Lalu Thea mengutak ngatik ponselnya untuk memesan makanan, dan di kirimkan ke Gudang dekat rumahnya.
“Sekarang aku harus keluar, takut ojonya gak tahu” Ucap Thea
Setelah menunggu 30 menit Thea mendapatkan pesenannya, dan langsung memakannya di sana sambil clingak-clinguk takut ketahuan Wisnu.
“Akhirnya kenyang juga, aku harus segera masuk lagi ke sana takut mereka mengetahuinya” Gumam Thea
semangat thorr 💪💪