NovelToon NovelToon
Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Romansa / Fantasi Wanita / Pihak Ketiga
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kau sewa aku, Kudapatkan cintamu

Semua berawal dari selembar kertas perjanjian.
Ia hanya butuh uang, dan pria itu hanya butuh istri… meski sementara.

Dengan tebusan mahar fantastis, mereka terikat dalam sebuah **pernikahan kontrak**, tanpa cinta, tanpa janji, hanya batas waktu yang jelas. Namun, semakin hari, batas itu mulai kabur. Senyum kecil, perhatian sederhana, hingga rasa yang tak pernah mereka rencanakan… pelan-pelan tumbuh menjadi sesuatu yang tak bisa disangkal.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...
jangan lupa kasih dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part. 5- KSA, KDC

Bel toko itu berdenting saat Keira membuka pintu dengan terburu-buru. Nafasnya masih terengah, rambutnya sedikit berantakan karena terburu-buru turun dari mobil tadi.

Namun, alih-alih menyambut dengan ramah, pemilik toko, Bu Ratna, langsung menyilangkan tangannya di dada.

“Keira… ini sudah keterlaluan.”

Keira pun langsung menunduk, wajahnya pun memerah karena merasa bersalah. “S-saya minta maaf, Bu. Tadi ada… kejadian di jalan.”

“Hhh... Keira, ini bukan pertama kalinya kamu terlambat. Sudah berapa kali saya tegur? Dan sekarang kamu tetap saja datang seenaknya. Kalau begini, bagaimana saya bisa percaya untuk menitipkan toko sama kamu?”

Glek!

Keira menelan ludah, lalu bicara dengan sedikit takut. “Tolong beri saya kesempatan lagi, Bu. Saya janji nggak akan terlambat lagi. Sungguh," Pohonnya.

Namun Bu Ratna menggeleng dengan tegas. “Tidak bisa. Mulai hari ini, kamu saya hentikan dulu. Anggap saja ini konsekuensi. Kalau kamu serius, buktikan. Baru setelah itu saya pertimbangkan lagi.”

Teg!!

Jantung Keira serasa jatuh ke perut.

“B-Bu… jangan begitu. Saya butuh pekerjaan ini. Saya butuh uangnya…”

Bu Ratna menatapnya lebih lembut, tapi tetap tegas. “Maaf, Keira. Saya hanya ingin kamu belajar disiplin. Sudah, pulanglah dulu.”

Keira pun hanya bisa diam sambil menggigit bibirnya menahan tangis. Ia menunduk, lalu berjalan keluar dari toko dengan langkah yang berat.

Begitu berada di luar, ia mendesah panjang dan duduk di bangku kayu depan toko. Tangannya mengepal dengan tatapan penuh emosi. “Arghhh!! Semua gara-gara pria dingin itu!” geramnya.

Ia membayangkan wajah Arga yang tenang dan datar. Semakin diingat, semakin panas hatinya.

“Kalau saja aku nggak ketemu sama dia, nggak bakal terlambat separah ini! Kenapa sih aku harus apes banget hari ini?”

Keira mendesah lagi, lalu mengelus wajahnya dengan frustasi.

“Dasar mahasiswa aneh! Sombong, dingin, dan kasar! Seenaknya nyeret aku, nahan aku, sampai bikin telat. Sekarang tabungan kuliahku terancam. Ughhh!”

Ia menendang kerikil kecil di kakinya, hingga membuatnya melesat jauh. “Semua… salah dia. Ya, dia sumber masalah!”

Sementara itu, Arga nampak baik-baik saja. Kini ia menatap laptopnya di ruang dosen universitas, sedang serius mempersiapkan materi kuliah. Sama sekali tidak tau jika gadis itu tengah memaki-makinya dengan penuh emosi.

Dengan berat hati, Keira pun meninggalkan toko dan kembali ke area kampus untuk mengambil sepedanya yang tadi di tinggal.

Setelah menemukan sepedanya Keira duduk di sebuah warung kecil dekat persimpangan jalan, masih dengan wajah kusutnya. Bahkan gelas es teh di depannya tak disentuh sama sekali.

“Keira!” tiba-tiba suara ceria seorang gadis memanggilnya.

Itu Dina, sahabat dekatnya sejak SMA, yang langsung menghampiri.

“Kenapa wajahmu kayak habis dimarahin satu kampung?”

Keira mendengus panjang, lalu menopang dagunya di meja.

“Bukan satu kampung. Cukup satu orang aja, dan hidupku udah hancur.”

Dina lalu duduk dan menatap Keira dengan rasa penasaran.

“Siapa? Cerita deh. Jangan bikin aku penasaran.”

Keira mengangkat wajahnya, dengan sorot mata yang masih kesal.

“Seorang pria… mahasiswa. Aneh banget orangnya. Dingin, kasar, dan seenaknya. Karena dia, aku tadi telat kerja. Terus Bu Ratna… stop aku kerja sementara. Dina, aku bisa gila! Tabungan kuliahku terhambat!”

Dina langsung memekik. “Apa?! Kamu dihentikan? Ya ampun, Keira…”

Keira hanya mengangguk, dan wajahnya pun semakin kusut. “Dan semua itu salah dia! Aku bener-bener nyesel ketemu orang itu.”

Dina lalu mencondongkan tubuhnya karena semakin penasaran. “Eh, eh, siapa sih orangnya? Kamu sebut tadi dia mahasiswa? Kamu kenal namanya?”

Keira memutar bola mata, lalu meneguk es tehnya dengan kasar.

Glek glek glek!!!

“Namanya Arga. Dari kampus Xx. Ya ampun, baru denger namanya aja aku udah pengen muntah. Gayanya sok tenang, sok berkuasa, padahal jelas-jelas dia cuma mahasiswa! Aneh banget, Din. Paling aneh yang pernah aku kenal.”

Dina yang tadinya ingin mengangguk pelan langsung terbelalak. Bahkan gelas es yang baru di pegangnya pun hampir jatuh.

“A-apa? Arga?”

Keira menatap Dina dengan heran.

“Kenapa? Kamu kenal juga?”

Dina menutup mulutnya karena menahan tawa yang bercampur panik. “Oh my God, Keira… kamu bener-bener nggak tau ya?”

Keira mengerutkan keningnya dan semakin heran. “Nggak tau apa? Yang aku tau cuma satu, dia sumber masalah dalam hidupku!”

“Hahaha!." Dina akhirnya meledak tertawa. "Astaga, ini lucu banget. Keira, denger ya… Arga itu bukan mahasiswa.”

Keira langsung melotot. “Apaan? Aku lihat dia di kampus kok!”

“Ya iyalah,” balas Dina seraya menepuk dahinya. “Soalnya dia dosen, Keira! Dosen muda paling populer di kampus itu! Semua mahasiswi nge-fans sama dia. Dia pintar, ganteng, kaya… dan dingin. Cuma kamu kayaknya yang berani ngatain dia ‘sumber masalah’.”

Keira sontak terpaku. Gelas tehnya berhenti di bibir, dan matanya pun membesar. “Ap… apa?!”

Dina menahan tawa lagi saat menatap wajah terkejut sahabatnya.

“Kamu… baru aja nyulut masalah sama Arga Mahendra, dosen idola kampus. Dan kamu kira dia mahasiswa? Ya Tuhan, Keira… kalau ini sampai kedengeran mahasiswinya, bisa-bisa kamu di-bully satu kampus!”

"Apaaaa.... "

Saat ini, Keira merasa darahnya naik ke wajah. Ia lalu menepuk meja keras-keras dan memekik, “Astaga!!! Jadi… aku udah berantem sama dosen?! Dosen beneran?!”

Dina pun mengangguk dan masih tertawa geli.

“Yup. Dan kayaknya dia bener-bener ingat sama kamu, soalnya kalau Pak Arga udah sampai minta nomor ponselmu, itu artinya… kamu spesial.”

Keira langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan. “Ya ampun… ini mimpi buruk! Spesial apanya?! Dia itu… biang kerok!”

Beberapa saat kemudian...

Keira masih mendengus kesal, jemarinya mengetuk meja tanpa sadar. Tiba-tiba, suara suara ponsel memotong lamunannya.

"Hallo?."

"Hallo, namamu Keira bukan?."

"Iya, ini siapa?."

"Besok pukul 9 pagi temui aku di taman tempo hari."

Tut... Tut... Tut...

"Hallo! Siapa ini? Ya ampun, gak jelas banget ni orang! Tiba-tiba nelpon dan langsung di putusin!," Gerutu Keira.

Namun beberapa detik kemudian Keira teringat pada satu sosok. Arga. Dia menebak besar kemungkinan itu adalah Arga. Ia semakin yakin saat teringat kata taman, juga cara bicarnya.

"Ya ampun... Kenapa gak selesai-selesai sih...," Gumam Keira sambil menjatuhkan wajahnya ke meja.

Keira tetap dalam posisi itu meski Dina terus bertanya tentang apa yang terjadi. Keira seakan enggan mengangkat wajahnya dan menemui hari esok.

**

Keesokan harinya...

“Keira.”

Keira pun mendongak dan menatap dengan malas.

Meski dia enggan bertemu lagi dengan Arga, tapi hari ini ia menuruti perintah Arga untuk menemuinya di taman. Bukan karena apa, dia hanya ingin masalahnya dengan pria itu cepat selesai.

“Apa lagi? Jangan bilang kamu mau nitip barang lain. Aku bukan penitipan, tau?” ujar Keira.

Arga mengabaikan sindirannya dan hanya langsung duduk di samping Keira.

“Kau… ingin kuliah?”

Pertanyaan itu menghantam Keira seperti petir. Matanya membesar, tubuhnya refleks menegak. “A-apa?”

Arga lalu menoleh dan menatap Keira lurus. “Kuliah. Apa kau ingin?”

“Ya tentu saja! Itu impian aku sejak lama!” jawab Keira cepat, hampir tanpa berpikir.

Tapi segera setelah kata-kata itu keluar, Keira buru-buru menutup mulutnya. Ia menatap Arga dengan curiga, dan bibirnya pun merengut.

“Tunggu. Kamu nanya ini buat apa? Jangan-jangan… kamu mau ngejek aku, ya?”

Arga masih tampak tenang. Ia lalu berkata, “Aku tidak bercanda. Aku dosen, Keira. Membicarakan kuliah bukan hal aneh untukku. Dan dari caramu bicara, jelas sekali kau serius ingin melanjutkan sekolahmu.”

Keira membeku. Tatapan Arga memang dingin, tapi entah kenapa kali ini berbeda, lebih dalam dan lebih jujur.

“Kenapa… kamu tiba-tiba bahas ini?” tanya Keira akhirnya, suaranya pun sedikit melemah.

Arga menyilangkan tangannya di dada.

“Karena aku tau, kesempatanmu terbatas. Aku bisa membantumu. Aku bisa pastikan kau masuk universitas dengan mudah… dan aku juga bisa menjamin kau lulus.”

Keira tercekat. Dadanya sesak mendengar kalimat itu, seolah impiannya yang terasa jauh kini mendekat dalam genggaman.

“Tapi…” lanjut Arga. “Dengan satu syarat.”

“Syarat?”

Arga menatap mata Keira lurus, tanpa berkedip. “Kau harus menikah denganku.”

Keira terperangah. Kata-kata itu seperti menamparnya. Ia sampai menjatuhkan ponsel dari tangannya.

“M-menikah?!” suaranya meninggi sehingga membuat beberapa orang yang lewat menoleh penasaran.

“Kamu gila, ya?! Kita bahkan baru kenal beberapa hari! Lagian… kamu dosen! Aku… aku cuma… siapa aku dibanding kamu?!”

Namun ekspresi Arga tetap datar lalu membalas, “Aku tidak peduli siapa kau. Yang kupedulikan hanya keputusanmu. Kau mau kuliah? Atau tidak?”

Keira tercekat, hatinya berkecamuk. Impiannya ada di depan mata, tapi syaratnya… terlalu gila.

“Kenapa… kenapa aku?” bisiknya.

“Karena hanya kau yang bisa.”

BERSAMBUNG...

1
Nurul Awula
lanjut Thor seru banget ceritanya
Aurora: siap... di proses
total 1 replies
Nurul Awula
aku selalu menanti dan menunggu
Aurora: Makasih.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
makin seruu ini , jadi penaran😂🤣🥰🥰
Aurora: lanjut baca lagi kak.... udah update beberapa episode tuh 🥰
total 2 replies
Mia Camelia
🥰👍😄
Aurora
Maksudnya baru lulus sekolah ya, typo😄🙏
Mia Camelia
lanjut thor, makin seruuu🥰🥰🥰
Aurora: siap.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
lanjut thor ,makin seru nih😍😍😍
Aurora: siap kak... jangan lupa kasih bintang juga ya... 😍😍🙏
total 1 replies
Wiwik Susilowati
hadir kk
Aurora: Terima kasih kakak... Semoga suka dengan karya barunya.. 😍🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!