NovelToon NovelToon
Pernikahan Dadakan

Pernikahan Dadakan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: penaadelia

Aslan yang mengunjungi sebuah kota kecil untuk bisnis sekaligus mengobati patah hatinya justru membuat ia menikah dengan seorang gadis cantik yang bernama Nayla Putri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon penaadelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5

Nayla yang mendengar penuturan sang penelepon sangat terkejut.

"Maksud anda bicara seperti itu apa yahh? Mungkin anda salah orang?".tanya Nayla masih dalam keadaan bingung.

"Saya tidak salah orang kamu Naylakan anak dari pak Fandi. Jika kamu ingin menyelamatkan perusahaan ayahmu segera temui saya sekarang juga".ucap Aslan dengan tegas.

Setelah mengucapkan itu, Aslan lalu mematikan telfonnya tanpa mengizinkan Nayla untuk berbicara. Sedangkan Nayla masih dalam keadaan terkejut dan memikirkan ucapan pria itu.

Tak lama terdengar motif dari ponsel Nayla kembali. Ia membuka ponselnya dan ternyata ayahnya yang mengirim pesan dan mengatakan bahwa orang yang ingin menikahinya ingin bertemu. Hal itu membuat Nayla yakin bahwa orang yang menelponnya tadi orang yang dimaksud sang ayah. Nayla lalu menyimpan kembali ponselnya di saku. Lalu ia menghampiri Arumi dan Rizky yang masih memperhatikannya dari tempatnya sedari tadi.

"Rizky, maaf yah aku nggak bisa pulang bareng kamu. Ternyata diluar ayah udah nungguin".ujar Nayla berbohong.

"Ohiyya nggak papa kok Nay. Santai aja kan masih bisa lain kali".ujar Rizky dengan senyum.

"Yaudah kalau gitu aku duluan yah. Arumi aku duluan yah".kata Nayla yang di balas anggukan kepala dari Arumi.

Setelah itu Nayla langsung menuju depan kampus dengan tergesa-gesa. Begitu sampai di depan gerbang kampusnya ia melihat mobil Fortuner terparkir dan Nayla mulai menghampiri mobil itu walau dengan persaan yang was-was.

Begitu sampai di samping mobil itu. Nayla mulai mengetuk pintu kaca mobil.

Tok

Tok

Begitu kaca mobil terbuka Nayla di buat takjub dengan wajah tampan sang pria.

"Kamu kenapa bengong. Cepat masuk, kamu sudah menyita banyak waktu saya".ujar Aslan dengan datar.

"Kamu kira saya ini supir kamu. Kamu duduk disamping saya".kata Aslan dengan suara tegas setelah melihat Nayla membuka pintu bagian belakang penumpang.

Mendengar itu Nayla mengurungkan niatnya. Iapun berjalan kearah depan mobil dan masuk ke samping kursi kemudi.

Setelah Nayla masuk Aslan lalu mengendarai mobilnya entah kemana.

Selama perjalanan baik Aslan dan Nayla tak ada yang membuka mutut. Mereka hanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Aslan yang sibuk mengemudi sedangkan Nayla sibuk memikirkan nasibnya sambil memandang pemandangan dari kaca jendela mobil.

Sekitar 30 menitan akhirnya mereka sampai disebuah restoran mewah. Tanpa membuang waktu Aslan langsung masuk kedalam restoran dan diikuti oleh Nayla dibelakangnya.

Mereka masuk kedalam ruangan yang Nayla yakini sebagai ruangan VIP. Setelah sampai Aslan lalu duduk di sofa dan diikuti oleh Nayla.

Tak lama datanglah Seorang pelayan membawa daftar menu dan memberikan kepada Aslan.

"Kamu mau pesan apa?"tanya Aslan datar tanpa mengalihkan pandangannya pada daftar menu itu.

"Kamu nanya sama aku?".jawab Nayla dengan ragu.

"Kamu pikir, aku nanya siapa lagi kalau bukan ke kamu".jawab Aslan sambil menatap Nayla dengan intens.

Nayla yang ditatap seperti itu oleh Aslan menjadi deg-degan dan mencoba untuk tenang.

"Aku terserah kamu aja".ujar Nayla

Setelah itu Aslan mulai memesan makanan dan langsung dicatat oleh pelayan itu. Setelah pelayan itu keluar dari ruangan. Aslan dan Nayla tak ada yang membuka suara.

Tak lama setelah itu, masuklah pelayan yang tadi sambil membawa pesanan mereka tadi.

Setelah mengatur makanan dimeja. Pelayan itupun undur diri.

Aslan yang sedari tadi hanya menatap Nayla mulai memakan makanannya dengan gaya elegan. Sedangkan Nayla, ia masih menundukkan kepalanya. Ia merasa tidak nyaman dengan situasi ini.

"Mengapa kamu hanya diam seperti itu. Cepat makan makananmu setelah itu kita akan membicarakan pernikahan kita".ujar Aslan dengan santai.

Mendengar ucapan Aslan barusan Nayla melototkan matanya dan menatap Aslan yang nampak tersenyum miring melihat ekspresinya saat ini.

"Sangat lucu".batin Aslan.

"Maksud anda bicara seperti itu apa yah. Dan siapa yang akan menikah?".kata Nayla.

"Kalau kamu ingin tahu, cepat habiskan dulu makananmu".kata Aslan dan melanjutkan makannya.

Dengan perasaan kesal Naylapun mulai memakan makanannya. Beberapa menit setelah itu, makanan merekapun sudah habis. Aslan dengan elegan mulai membersihkan bibirnya dengan tisu yang ia bawa kemana saja dan hal itu tak luput dari penglihatan Nayla.

"Yaampun mengapa hanya makan saja dia terlihat begitu tampan".batin Nayla.

"Aku tau kalau aku ini tampan. Nanti setelah kita menikah kamu bisa menikmati ketampananku ini setiap hari".ujar Aslan dengan penuh percaya diri.

Nayla yang kepergok sedang memperhatikan Aslan merasa malu hingga membuat pipinya menjadi merah merona. Dia segera mengalihkan pandangannya ke samping.

"Yang bilang kamu tampan itu siapa. Kamu jadi cowok tidak usah kegeeran".ujar Nayla.

"Jadi maksud kamu bawa aku kesini itu untuk apa?".tanya Nayla.

"Aku mau memberikan penawaran sama kamu".ujar Aslan.

"Penawaran apa?".tanya Nayla bingung.

"Menikah denganku atau perusahaan ayahmu akan hancur".ujar Aslan dengan senyum miring menatap Nayla.

"Maaf tapi saya tidak mau menikah dengan anda tuan Aslan".ujar Nayla dengan tegas.

"Oke baiklah jadi kamu lebih memilih perusahaan ayah kamu hancur?"ujar Aslan dengan senyum devil menatap Nayla yang matanya sudah berkaca-kaca.

"Kalau anda memang mau membantu ayah saya mengapa harus ada persyaratannya?".tanya Nayla dengan air mata.

"Karena di dunia ini tidak ada yang gratis".ujar Aslan dengan tegas.

"Tapi maaf saya tidak bisa menerima penawaran yang anda berikan. Saya permisi".ujar Nayla sambil berdiri dari duduknya.

Sebelum membuka pintu itu, suara Aslan lebih dulu menghentikannya.

Aslan menghampiri Nayla dengan tatapan tajam hingga membuat Nayla merinding. Nayla terus mundur dan Aslan tetap mengikutinya. Tak terasa Nayla sudah terhimpit di antara tembok dan juga Aslan.

"Apa kamu masih bisa menolak ku saat kamu melihat surat ini?".tanya Aslan sambil memberikan Nayla sebuah dokumen.

Nayla segera mendorong tubuh Aslan dari hadapannya dan membuka dokumen itu. Alangkah terkejutnya Nayla setelah melihat isi dokumen itu. Dokumen itu merupakan surat-surat penting dari perusahaan sang ayah. Namun, bukan itu masalahnya Nayla dibuat terkejut dengan satu kertas yang ternyata dari rumah sakit. Dalam kertas itu tertulis bahwa sang ayah divonis penyakit gagal ginjal.

Nayla yang melihat itu tak mampu membendung air matanya. Ia menangis terisak.

"Nggak ini pasti akal-akalan kamu saja untuk mengancam saya. Ayah saya selama ini baik-baik saja. Dia nggak pernah mengeluh sakit saat dirumah".ujar Nayla Dangan linangan air mata.

"Kalau kamu tidak percaya kamu bisa datang kerumah sakit itu dan bertanya langsung pada dokternya. Aku mendapatkan surat itu diselipkan di dalam dokumen perusahaan ayah kamu".ujar Aslan.

"Jadi orang yang sudah membeli dokumen perusahaan ayah saya adalah anda sendiri?" Tanya Nayla dengan mata sembabnya.

"Iya saya yang sudah membelinya dari Rafli, bawahan ayah kamu"jawab Aslan santai.

1
mumu
Ceritanya bagus Thor. Semangat ya 😊😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!