NovelToon NovelToon
Batas Kesabaran Seorang Istri

Batas Kesabaran Seorang Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Hilma Naura

Sebuah perjodohan tanpa cinta, membuat Rosalina harus menelan pil pahit, karena ia sama sekali tidak dihargai oleh suaminya.

Belum lagi ia harus mendapat desakan dari Ibu mertuanya, yang menginginkan agar dirinya cepat hamil.

Disaat itu pula, ia malah menemukan sebuah fakta, jika suaminya itu memiliki wanita idaman lain.
Yang membuat suaminya tidak pernah menyentuhnya sekalipun, bahkan diusia pernikahan mereka yang sudah berjalan satu tahun.

Akankah Rosalina sanggup mempertahankan rumah tangganya dengan sang suami, atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilma Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perilaku tidak pantas.

Rosalina sempat menahan nafasnya ketika melihat sosok Tania yang sedang berdiri didepan pintu rumahnya. Namun, ia segera menguasai diri dan berusaha bersikap ramah, meskipun rasa penasaran berputar-putar di dalam dadanya.

"Tania! pagi-pagi sekali kamu sudah datang kemari, ada apa ya? Tapi, ayo silahkan masuk dulu," ucap Rosalina dengan senyum tipis yang dipaksakan.

"Eh, makasih Lin. Aku nggak usah masuk deh kayaknya. Karena aku datang kemari hanya sebentar saja kok." jawab Tania cepat, lalu tanpa banyak basa-basi ia langsung menanyakan sesuatu yang membuat Rosalina semakin terkejut.

"Eh, Lina! Mas Handrian ada nggak? Soalnya aku mau menyuruh dia memeriksa laptopku sebentar. Soalnya ada beberapa file yang bermasalah. Mungkin Mas Handrian bisa mengaturnya ulang."

Mendengar alasan yang keluar dari bibir Tania, tatapan Rosalina menjadi beku sesaat, mulutnya hampir saja tidak sanggup bergerak. Namun ia berusaha menahan gejolak yang mulai menguar didalam dadanya.

"Laptopmu?" tanya Rosalina pelan. Ia berusaha menahan nada suaranya agar tetap terdengar biasa saja.

"Memangnya kenapa harus Mas Handrian? Kenapa tidak kamu bawa ke tempat servis atau orang yang memang ahlinya dalam soal itu?"

Pertanyaan itu keluar begitu saja, bukan karena ia berniat untuk menyinggung perasaan Tania. Melainkan karena rasa ingin tahunya yang kian mendesak dan ia juga merasa seperti ada sesuatu yang aneh.

Dan pertanyaan Rosalina itu membuat Tania sempat terdiam sejenak, seolah ia sedang mencari jawaban yang tepat.

Senyum manis yang terukir dibibirnya pun kini mulai berkurang, sehingga ia pun menjawab...

"Iya sih, bisa aja laptopnya aku bawa ke tempat servis. Cuma aku fikir... ya siapa tahu Mas Handrian bisa membantu memeriksanya. Kan lumayan kalau bisa beres, jadi aku tidak perlu repot keluar."

Belum sempat Rosalina bertanya lebih jauh lagi, tiba-tiba saja langkah kaki terdengar dari arah ruang makan. Dan Handrian pun muncul dengan wajah yang masih sedikit lelah, tapi matanya langsung tertuju pada Tania yang saat itu berdiri di depan pintu.

"Ada apa ini?" tanya pria itu dengan suara yang terdengar datar, namun jelas.

Tania yang melihat kehadiran pria itu pun segera menyambutnya dengan ekspresi wajah cerah.

"Ya ampun Mas, pas banget! Aku tadi mau minta tolong, soalnya laptopku terdapat beberapa file yang bermasalah dan juga tidak bisa dibuka. Mas Handrian bisa tolong memeriksanya nggak? Soalnya file-file itu penting banget untuk pekerjaanku."

Rosalina yang sedang berdiri di samping pintu, menatap keduanya secara bergantian. Dadanya mulai terasa sesak dan seakan-akan ada sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. Pertanyaan yang baru saja ingin ia lontarkan pada Tania, kini malah tertelan kembali karena kehadiran Handrian.

Sementara itu, Handrian sendiri menatap kearah Tania selama beberapa detik, lalu kemudian ia menoleh sekilas ke arah Rosalina yang wajahnya masih sulit untuk dibaca. Ada jeda yang cukup panjang sebelum akhirnya pria itu pun menjawab.

"Memangnya, laptopmu itu ada kamu bawa sekarang?" tanyanya singkat.

Tania pun langsung mengangguk cepat.

"Iya, ada Mas, di mobil. Aku ambil dulu ya?"

Tanpa menunggu izin dari Handrian atau pun Rosalina, Tania langsung berbalik dan berlari kearah mobilnya. Sementara itu, Rosalina hanya bisa menunduk sejenak sambil menahan gejolak didalam dadanya yang semakin sulit untuk ia bendung.

Tangannya mencoba meremas dengan erat ujung bajunya sendiri.

Handrian menatap kearah istrinya itu dalam beberapa menit, lalu kemudian ia pun bertanya.

"Kenapa kamu diam saja, Lina?" tanyanya dengan nada yang sulit ditebak, dan seolah dirinya tahu jika ada sesuatu yang berusaha dipendam oleh istrinya itu.

Namun Rosalina hanya menggeleng pelan, meski dalam hatinya ingin sekali ia meluapkan semua pertanyaan yang kini sedang bergelayut.

Tidak lama kemudian, Tania pun kembali berjalan kearah mereka sambil membawa sebuah laptop berwarna hitam di tangannya. Senyumnya kembali mengembang, seolah-olah kedatangannya pagi itu sangatlah wajar, dan sama sekali tidak berniat untuk mengganggu siapapun.

"Ini, Mas. Laptopnya," ucap Tania sambil menatap kearah Handrian yang berdiri disamping Rosalina.

Handrian pun mengangguk lalu sedikit memberi isyarat dengan tangannya. "Masuk saja, Tania. Taruh laptopmu itu dimeja ruang tamu. Biar aku periksa."

Tania pun mengikuti arahan itu dan ia segera masuk kedalam rumah Handrian dan Rosalina, kemudian ia meletakkan laptopnya itu diatas meja.

Handrian pun segera duduk di kursi ruang tamu seraya membuka laptop tersebut, dan kemudian ia mulai menekuni layar dengan wajah serius.

Sedangkan Rosalina masih berdiri terpaku di dekat pintu, tatapannya lurus menatap kearah teman dan juga suaminya itu dengan tatapan tanpa ekspresi.

Tiba-tiba saja suara Handrian terdengar dan memecah keheningan.

"Lina… kok dari tadi kamu malah bengong dan hanya berdiri di situ saja? Memangnya kamu tidak berniat untuk memberi Tania sekadar minum?" Tanya Handrian. Pertanyaannya itu lebih terdengar seperti sebuah teguran halus yang cukup menusuk dihati Rosalina.

Rosalina pun menjadi terdiam sejenak. Lalu, dengan langkah berat ia pun berbalik menuju kearah dapur. Tangannya yang terasa gemetar entah karena apa, mencoba mengambil teko. Lalu menuangkan air panas dan membuat dua cangkir teh hangat.

Selama ia sedang berada didapur, fikiran Rosalina terus berputar, dan ia merasakan sedikit rasa perih dihatinya saat melihat keakraban Tania dengan Handrian.

Hingga beberapa menit pun telah berlalu, dan ia telah selesai membuat dua cangkir teh hangat. Dan kini, cangkir-cangkir itu ia letakkan diatas nampan kecil, lalu Rosalina pun mengangkat nampan itu untuk kembali berjalan keruang tamu.

Wanita berparas cantik dan berambut panjang itu, mencoba mengatur nafasnya agar dirinya kembali terlihat tenang. Namun saat langkahnya hampir saja sampai ditempat dimana Handrian dan Tania sedang duduk, seketika itu juga bola matanya terbelalak lebar.

Pandangannya langsung terpaku pada sebuah pemandangan, yang terasa menusuk dadanya seperti tusukan sebuah belati. Karena saat itu juga ia menatap tangan Tania yang sedang membelai lembut paha Handrian. Sedangkan suaminya itu juga duduk dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari Tania.

Gerakan tangan yang dilancarkan oleh sahabatnya itu dipaha sang suami terlihat sangat pelan, seolah dirinya sengaja ingin memancing sesuatu yang ada pada laki-laki itu.

Rosalina nyaris menjatuhkan nampan yang ia bawa. Dan saat itu juga jantungnya berdegup dengan sangat kencang.

Sementara itu, Tania yang menyadari keberadaan Rosalina pun terlihat terkejut, dan ia buru-buru menarik tangannya yang berada diatas paha Handrian. Kemudian ia berpura-pura merapikan rambutnya yang memang terlihat sedikit berantakan.

"Oh, Lina… waaah, kebetulan sekali. Kamu bawa teh hangat ya? Pas banget," ucap Tania santai, seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

Dan dengan tangan yang masih terasa gemetar, Rosalina pun meletakkan nampan yang berisi cangkir teh diatas meja, lalu ia menatap wajah suaminya yang terlihat biasa-biasa saja, seakan-akan tadi tangan Tania tidak sempat singgah ditubuh pria tampan itu.

Merasa terus diperhatikan oleh istrinya, Handrian pun menatap kearah Rosalina sambil berkata...

"Kamu kenapa sih, Lina? Kenapa kamu menatapku seperti orang yang ingin menerkam seperti itu?

Bersambung...

1
Ma Em
Bagus pak Surya kamu ancam Handrian agar menceraikan Rosalina emang itu yg hrs Handrian lakukan daripada Rosalina hdp nya menderita lbh baik berpisah dgn lelaki yg tukang selingkuh .
Sunaryati
Jalanmu dimudahkan Rossalina untuk bercerai dengan Handrian. Dan Handrian selamat menikmati hidup dengan istri baru dan calon anakmu, semoga hidupmu penuh tekanan karena kamu tidak punya melawan. Bukan kebahagiaan yang kau dapat tapi hidup atas kendali istri dan mertua yang punya kekuasaan
Ma Em
Semoga kamu kuat Rosalina dan bertemu dgn lelaki yg baik hati yg mencintai Rosalina dgn tulus , semoga Handrian menyesal karena sdh menyakiti Rosalina juga untuk Bu Norma semoga dapat karma karena menantu pilihannya tdk sebaik yg bu Norma kira karena Adelina perempuan sombong biar Bu Norma sadar dan menyesal karena sdh jahat pada Rosalina
Sunaryati
Kau kuat Lina, benar kini saatnya kamu pergi, karena tak ada yang menghalangi lagi. Aku di luar sana aka ada orang yang akan mengangkat kamu dari jurang penderitaan, yang diciptakan mertuamu dan Handrian suamimu, Kamu bisa dan sukses.
Ma Em
Dasar Norma manusia kejam Rosalina baru sadar langsung disuruh pergi menjauh dari Handrian , semoga anak yg dikandung Adelina bkn darah daging Handrian serta Rosalina setelah pergi meninggalkan Handrian ada orang yg menolong Rosalina lelaki kaya raya yg sukses .
Hilma Naura: 🙂🙂🙂🙂🙂
total 1 replies
Sunaryati
Segera pergi Rosalina mumpung tidak ada yang menghalangi, kau harus bersyukur belum disentuh Handrian, apalagi yang kau tangisi? Hapus air matamu, bangkit untuk menata diri. Air matamu jangan kau sia- silakan untuk lelaki yang tidak menjaga amanat ayahnya dan ibu mertua yang tidak menginginkan kamu. Sekarang kau sudah tahu Handrian menghamili perempuan lain. Maka kuatkan hati semangat tanpa air mata pergilah songsong kehidupan baru dan tekat baru untuk hidup bahagia dengan caramu sendiri. Semangat Thoor kutunggu kelanjutannya.
Hilma Naura: Oke kakak🙂🙂🙂
total 1 replies
Sunaryati
Segera sembuh Rosalina, kebebasan kamu sudah di depan mata, Handrian akan bertanggungjawab atas kehamilan Adelia. Jadi itu sebagai jalan perceraian kamu.
Ma Em
Semoga Rosalina selamat dan cepat sehat kembali biarkan Handrian berpisah dgn Rosalina , dan Rosalina bisa mendapatkan pengganti Handrian lelaki baik dan cinta pada Rosalina
Sunaryati
Selingkuhan Handrian hamil , Rosallina. cepat sembuh dan pergi dari rumah Handrian, Handrian pasti menurut ibunya segera menceraikan kamu, karena ancaman Adelia pekerjaan.
Sunaryati
Selingkuhan kamu yang menghubungi Handrian, setelah sembuh. Teguhkan hatimu tetap pergi dari Handrian Hana.
Ma Em
Semoga Lina baik2 saja jgn sampai terjadi hal yg tdk diinginkan , Handrian sdh lepaskan Rosalina jgn kamu paksakan biarkan Lina bahagia tanpamu lbh baik kamu urus saja perempuan selingkuhan tercintamu itu
Hilma Naura: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Sunaryati
Jangan sampai terjjadi sesuatu yang fatal pada Lina dan Handrian mau melepaskan, karena dia belum selesai dengan masa lalunya
Hilma Naura: 🙂🙂🙂🙂🙂🙂
total 1 replies
Sunaryati
Nah gitu Rosalina untuk apa kamu bertahan pada suami yang mengabaikan kamu. Jangan goyah tetap melangkah tegak dan elegan. Mungkin kamu segera menemukan kebahagiaan dengan laki-laki yang menerimamu apa adanya.
Hilma Naura: 😄😄🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Ma Em
Bagus Rosalina lbh baik kamu keluar dari rumah yg seperti neraka itu kamu msh muda cantik pasti kamu akan bertemu dgn lelaki yg baik dan mencintaimu dgn tulus Rosalina , untuk Handrian kamu sdh terlambat untuk memperbaikinya karena Rosalina sdh muak dgn kamu , selamat menyesal saja Handrian .
Ma Em
Rosalina lebih baik menyerah untuk apa kamu bertahan dgn suami yg tdk pernah menginginkanmu dan mertua yg mulut nya pedas level 10 bahkan mungkin level 20 , tinggalkan Handrian mungkin emang bkn jodohmu juga pergilah cari kebahagiaanmu sendiri tdk baik menyiksa dirimu sendiri Rosalina .
Hilma Naura: 🤣🤣🤣🤣🥰🥰🥰
total 1 replies
Ma Em
Rosalina untuk apa kamu bertahan dgn suami yg tdk pernah mencintai dan tdk pernah menyentuhmu apalagi mertuamu juga bkn mertua yg baik , lbh baik lepaskan suami yg tdk pernah menganggap mu ada .
Ma Em
Bagus Rosalina jgn luluh sama Handrian lelaki yg tdk setia tukang selingkuh , lbh baik tinggalkan Handrian.
Ma Em
Rosalina kamu jgn mau memaafkan Handrian karena dia sdh tidur dgn wanita lain , jgn sampai Rosalina bisa termakan oleh bujuk rayu Handrian .
Ma Em
Semoga Rosalina segera tau semua perbuatan Hardian .
Ma Em
Ternyata teman Rosalina itu emang wanita jalang yg sdh berhubungan dgn Handrian , Rosalina lbh baik keluar dan pergi dari rumah suamimu yg tdk pernah mengganggap mu ada dan juga tdk pernah mencintaimu , carilah kebahagiaanmu Rosalina mungkin jodohmu bkn dgn Handrian dan lupakan perjanjian Handrian pada kedua orang tuamu
Hilma Naura: Kok langsung tau sih kak, kalau itu temannya Rosalina🙂🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!