NovelToon NovelToon
Istri Matre Sewaan Noah

Istri Matre Sewaan Noah

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Chika Ssi

Noah Wisesa, pewaris konglomerat properti, terjebak dalam perjodohan demi bisnis keluarga. Saat dari rumah usai bertengkar dengan sang ibu, dia justru menabrak Ivy Liora—mantan rekan kerja yang kini berubah menjadi perempuan penuh tuntutan dan ancaman. Untuk menyelamatkan reputasi, Noah menawarkan pernikahan kontrak selama satu tahun.


Ivy menerima, asal bayarannya sepadan. Rumah tangga pura-pura mereka pun dimulai: penuh sandiwara, pertengkaran, dan batasan. Namun perlahan, di balik segala kepalsuan, tumbuh perasaan yang tak bisa dibendung. Ketika cinta mulai mengetuk, masa lalu datang membawa badai yang menguji: apakah mereka masih bertahan saat kontrak berubah jadi rasa yang tak bisa dituliskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chika Ssi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35. Pengungkapan

"Kok mendadak aku nggak mau pergi, ya, No?" Suara Ivy terdengar ragu.

"Loh, kita udah siap-siap loh, Vy! Kamu gimana, sih!" Nada bicara Noah sedikit meninggi karena memang kesal kepada Ivy.

"Maaf, No. Tapi aku kayak nggak yakin kita harus berangkat sekarang juga. Gimana kalau besok?"

"Terserah kamu!" Noah langsung mematikan mesin mobil dan membanting pintu kendaraannya itu sangat kasar.

Ivy tersentak seketika. Ada rasa bersalah sekaligus sesak ketika melihat Noah yang biasanya sabar menghadapinya mendadak bersikap kasar. Ivy menatap Noah yang melangkah masuk dengan mata berkabut.

Srini yanh memahami situasinya pun berjalan menghampiri Ivy. Dia memegang bahu Ivy sehingga membuat majikannya tersebut menoleh. Air mata mengalir membasahi pipi Ivy.

"Sabar, Mbak. Mungkin Mas Noah lagi capek." Seini tersenyum lembut, berusaha menenangkan majikannya tersebut.

"Aku emang salah, Mbok. Padahal tadi aku yang minta dia buat antar ke Malang. Cuma aku memang minta diantar besok aja. Tadi dia ngajak sekarang. Tapi ...." Ivy menatap kosong pintu rumahnya yang setengah terbuka.

"Aku mendadak ragu kalau berangkat sekarang."

"Keputusan yang benar, Mbak. Ini juga udah larut malam. Sekarang istirahat saja lebih cepat supaya besok pagi bosa bangun lebih segar dan bisa berangkat ke Malang sebelum terang." Srini menggandeng tangan Ivy dan mengajaknya masuk ke rumah.

Ivy mengangguk, dia mengikuti langkah Srini. Perempuan tersebut menatap pintu kamarnya yang sudah tertutup rapat. Kakinya perlahan menaiki anak tangga.

Ketika membuka pintu kamar, Ivy mendapati Noah sudah berbaring dengan posisi badan memunggungi pintu. Ivy merangkak perlahan menaiki ranjang. Dia merebahkan tubuh kemudian berusaha menyentuh bahu Noah, tetapi suaminya itu menggerakkan tubuh seakan tak mau disentuh.

"Maafkan aku, No. Tapi perasaanku mendadak nggak enak. Aku ragu jika berangkat sekarang. Kita berangkat besok pagi saja."

Hening, tak ada jawaban dari Noah. Kesunyian dalam ruangan tersebut seakan melahap jiwa Ivy. Hatinya begitu nyeri karena untuk pertama kali dia melihat Noah bersikap dingin.

Akhirnya Ivy memilih untuk memunggungi Noah. Dia menangis dalam diam malam itu. Jika biasanya kehangatan pelukan Noah mengantarnya ke alam mimpi, tidak kali ini.

Ivy terlelap dalam kondisi mata yang masih basah. Dia pun terbangun dengan mata sembap karena sisa tangis semalam. Saat terjaga, Noah sudah tidak lagi ada di atas ranjang.

"Ke mana dia sepagi ini?" gumam Ivy sambul perlahan bergerak dari atas ranjang.

Langit sudah mulai terang, tetapi cahaya matahari belum benar-benar menghangatkan bumi. Ivy mandi sebelum akhirnya keluar kamar. Dia mendapati Noah sudah ada di meja makan, menyantap sarapannya dan sudah berpakaian rapi.

Tak seperti biasa, kali ini Noah sepertinya benar-benar marah. Ivy perlahan menyalahkan diri sendiri karena semalam membatalkan keberangkatan secara mendadak. Ivy menarik kursi, berniat untuk bergabung dengan Noah.

Namun, ketika baru saja Ivy hendak duduk di atas kursi, justru Noah bangkit. Dia sama sekali tak menatap Ivy. Hati Ivy seakan diremas ketika mendapat perlakuan itu.

"No, kamu masih marah sama aku soal semalam?"

Tak ada jawaban yang keluar dari bibir Noah. Bahkan lelaki tersebut sama sekalu tak menatap Ivy. Noah justru balik kanan dan lanjut berjalan menuju garasi.

"Noah!" teraik Ivy.

Noah memutar bola matanya. Dia menghentikan langkah, kemudian balik kanan. Lelaki tersebut menatap Ivy yang kini terlihat begitu frustrasi.

"Kamu sudah janji mau antar ke Malang! Kenapa sekarang malah rapi dan mau pergi kerja? Kamu mau mengingkari janji?" teriak Ivy dengan dada kembang kempis.

"Itu semalam, sebelum kamu membatalkan rencana kita. Aku ada rapat dadakan. Ke Malang kapan-kapan lagi!" ujar Noah sambil terus melanjutkan langkahnya.

"Oke kalau begitu! Aku juga masih bisa jalan sendiri ke Malang! Aku bisa kok melakukannya sendirian! Sana pergi! Nggak usah peduli sama aku!" teriak Ivy di antara tangis.

Kali ini Noah benar-benar pergi. Tubuh Ivy merosot ke atas lantai. Dia merasa tak berdaya karena diabaikan oleh Noah.

"Sialan kamu Noah! Biasanya aku nggak selemah ini! Aku mulai bergantung sama kamu! Baiklah, aku akan buktikan kalau aku masih menjadi Ivy yang dulu! Aku masih bisa ke mana-mana sendirian kok!" Ivy perlahan bangkit dan berjalan ke arah meja makan.

Usai melahap sarapannya, Ivy berjalan ke kamarnya untuk bersiap. Pagi itu Ivy benar-benar pergi sendiri ke Malang. Dia tidak ingin terlalu bergantung pada Noah dan menjadi wanita lemah.

Sementara itu Noah yang masih kesal kepada Ivy terus melamun sepanjang perjalanan menuju kantor. Melihat Ivy menangis membuatnya sedih. Namun, dia ingin memberikan pelajaran kepada Ivy bahwa dia tidak bisa bersikap seenaknya meski sudah menjadi istri sungguhan.

Perjalanan menuju kantor terasa lebih lama. Waktu juga berputar sangat lama hari itu. Noah sama sekali tidak bisa fokus terhadap pekerjaannya karena terus kepikiran Ivy.

"Aku bisa gila kalau begini terus!" Noah mengembuskan napas kasar.

Lelaki tersebut merogoh saku celanan dan mengambil ponselnya dari dalam sana. Dia menatap ragu ke arah layar benda pipih yang menunjukkan nama Ivy. Awalnya Noah ragu, tetapi akhirnya dia menelepon Ivy.

Noah menunggu panggilannya diangkat. Panggilannya diabaikan, sehingga harus membuat Noah mengulanginya berkali-kali. Namun, hasilnya tetap sama.

"Sepertinya Ivy benar-benar marah." Noah melemparkan ponselnya ke atas meja, lalu mengusap wajah kasar.

Di tengah rasa frustrasinya, tiba-tiba pintu ruangan Noah terbuka. Dia menatap ke arah ambang pintu dan mendapati Mentari lagi-lagi datang dengan niat untuk kembali mengusiknya.

"Ngapain lagi Mama datang? Aku sudah peringatkan untuk tidak membuat masalah. Aku punya semua kunci dan rahasia busukmu. Jika macam-macam, maka semua usahamu akan sia-sia. Hiduplah dengan tenang, menikmati warisan papa dan menjalani masa tua yang nyaman. Aku rasa warisan papa buat Mama sudah cukup memberimu kemewahan sampai Tuhan memanggilmu, Ma." Noah mengucapkan rangkaian kalimat tersebut tanpa mau menatap Mentari.

"Aku datang karena ingin membongkar kebusukan Ivy! Kamu harus tahu ini! Kamu harus percaya sama mama kali ini, No! Ivy itu penipu dama seperti mendiang ayahnya! Buah tak akan jatuh jauh dari pohonnya!"

Noah memutar mata. Dia mengusap wajah kasar kemudian mencengkeram lengan sang ibu. Namun, Mentari tetap berontak.

Perempuan tersebut mengeluarkan ponsel dari dalam tas dan mulai merekam percakapannya dengan seorang lelaki lain. Noah terbelalak seketika. Dia perlahan melepaskan cengkeraman dari tangan Mentari.

Noah menunduk, mengepalkan kedua tangannya berusaha menahan diri agar amarahnya tidak meledak. Dia mendengarkan percakapan Mentari dan orang yang Ivy kenal. Noah langsung menyambar ponsel sang ibu dan membantingnya kasar ke atas lantai.

"Aku sudah bilang kalau Ivy itu bukan wanita baik-baik, No! Kamu kenapa nggak percaya? Sekarang kamu menyesal, kan?" ucap Mentari dengan percaya diri.

1
Tutuk Isnawati
berarti ivy dah ga bisa punya anak lagi ya thor?
Bisa Pesan Cover di Saya: Iyaaa Kakkkk /Sob//Sob//Sob/

Nggak tega sebenarnya. Tapi gimana /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Dini Anggraini
Bunda author kecelakaan ivy nie kayaknya di sengaja ya apa memang mentari yang merencanakan semuanya. Saat ivy lagi sibuk berkendara kan hpnya bunyi beberapa kali sampai hpnya jatuh dan saat ivy mengambil hp langsung dia di tabrak dari belakang sama sebuah truck? Hanya menerka saja bunda bila salah maafkan saya bunda... 🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏
Dini Anggraini: ya terima kasih infonya bunda
Bisa Pesan Cover di Saya: Pure kecelakaan bund 🤗🤗🤗

Panggilan itu dari Noah kok. Ingat bab sebelumnya yang Noah hubungi Ivy beberapa kali nggak bisa? Terus nggak lama Mentari datang, cuma kali ini pure kecelakaan.
total 2 replies
Lilik24
ini pasti Ivy lagi hamil makanya moodnya berubah2
Bisa Pesan Cover di Saya: Gasss lihat bab selanjutnya kakkkk
total 1 replies
Tutuk Isnawati
mentari ga da kapok2ny dah d tggalin gendhis jg
Bisa Pesan Cover di Saya: Buta harta, otaknya gak dipake lagi/Sob/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
kasihan sih sebenarnya si gendhis ini
Bisa Pesan Cover di Saya: Dia juga korban /Sob/
total 1 replies
Lovita BM
aiihh noah disini luwelet banget deh 👎🏼😜
Tutuk Isnawati
ayo noah gercep singkirin kuman2
Bisa Pesan Cover di Saya: Pelan2 kakkkk. /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Tutuk Isnawati
hadeh pake nemuin surat perjanjian segala si gendis
Bisa Pesan Cover di Saya: Biar makin seru kak 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
moga ivy kuat bisa ngadepin kelicikan mentari
Bisa Pesan Cover di Saya: Kuatt kok. Ivy kuat banget
total 1 replies
Dini Anggraini
Gendis2 ngapain kamu maju terus pantang mundur untuk dapatkan Noah padahal ada Hiro yang juga kaya raya pengusaha yang tertarik sama kamu. Suatu saat nanti kamu juga merasakan apa yang di rasakan ivy pelakor mencoba merebut suamimu. 🥰🥰🥰🥰
Dini Anggraini: Ya bunda dari caranya pandang Gendis dan tiba2 mau gendong Gendis di depan umum kan sudah kelihatan sekali Hiro sekali pandang Gendis sudah suka bunda author. 👍🥰🥰🥰🥰
Bisa Pesan Cover di Saya: Jadi ada ide buat bikin kisah Gendis X Hero 😭
total 2 replies
Tutuk Isnawati
kasian kamu vy ngadepin siluman gendhis yg licik hrus hati2
Bisa Pesan Cover di Saya: Siluman gak tuh 😭
total 1 replies
Yeni Wahyu Widiasih
cuma ibu tiri kan?
Bisa Pesan Cover di Saya: Hiyakkk Kakk, ibu tiri itu si mentari
total 1 replies
Tutuk Isnawati
dasar ibu mentari ga da akhlak
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhlaknya dah tergadai kakkk 😭
total 1 replies
Tutuk Isnawati
semangat ivy harus kuat masih ada noah yg tulus ma kamu
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Bisa Pesan Cover di Saya: Alhamdulillah, makasih rate nya Kakkk. Jangan lupa baca sampai akhir yaaa
total 1 replies
Dini Anggraini
Alhamdulillah sekarang Noah tahu bahwa ivy itu melakukan semuanya hanya untuk ibunya. 🥰🥰🥰🥰
Tutuk Isnawati
noah sudah main hati rupanya
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy memang mempesona dibalik sikapnya yang keras
total 1 replies
Esther Lestari
Noah sudah terpesona dengan Ivy....cemburu melihat interaksi Jimmy dan Ivy
Esther Lestari
Seger gak Gendis mandi lagi....makanya jangan mencoba jadi pelakor, Ivy koq dilawan🙃
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
Bisa Pesan Cover di Saya: Ivy be like: APA ITU GALAU? DUIT ITS NUMBER ONE 😭😭😭
total 4 replies
Tutuk Isnawati
bgus ivy jgn kasih celah buat pelakor gendis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!